Abstrak
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah perusahaan.
Dengan adanya alasan ini maka SDM harus dijaga dengan baik sebagai aset tak ternilai di dalam
perusahaan. Perusahaan yang baik akan menyediakan fasilitas untuk menjaga keamanan dan
kenyamanan SDM. Perusahaan biasanya akan menyediakan pedoman bekerja dalam sebuah
perusahaan yang sudah terstandarisasi sehingga pekerjaan menjadi mudah untuk dilakukan. Pedoman
ini sering kali disebut dengan pedoman Kesehatan dan Keselamtan Kerja (K3). Salah satu perusahaan
yang menerapkan K3 adalah PT. PLN (Persero) Sumbawa. Ancaman begitu besar dapat terjadi di
perusahaan ini dikarenakan lapangan kerja yang begitu luas sehingga terdapat beberapa risiko kerja
yang tinggi seperti jatuh dari ketinggian ataupun tersengat arus listrik.Oleh karena adanya bahaya
kerja (hazard) yang tinggi maka diperlukan manajemen risiko yang meliputi identifikasi hazard untuk
mengetahui risiko yang menimbulkan bahaya kecelakaan kerja, analisis potensi hazard, penilaian
risiko, dan membuat suatu rekomendasi guna mengurangi terjadinya kecelakaan kerja. Sehingga perlu
dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi dan usulan perbaikan kondisi kerja untuk meminimalisasi
bahaya. Penelitian ini menggunakan Hazard andOperability Study (HAZOP), yaitu suatu metode yang
digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis hazard sehingga proses yang berlangsung dalam
suatu sistem dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Kata Kunci:Kecelakaan Kerja, Hazard and Operability Study (HAZOP), PT. PLN (Persero)
Sumbawa
I. PENDAHULUAN
Tenaga kerja adalah sumber daya manusia melaksanakan sistem manajemen K3”. Data
sebagai aset perusahaan yang sangat penting dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
keberadaannya serta merupakan unsur yang tak (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat pada tahun
dapat terpisahkan dalam proses produksi selain 2017 telah terjadi kecelakaan kerja sebanyak
unsur-unsur penunjang lainnya (Mudjimu, 123.041 kasus dan meningkat pada tahun 2018
2019). Namun, persaingan industri yang sangat sebanyak 173.105 kasus (BPJS
kompetitif pada era globalisasi khususnya Ketenagakerjaan, 2019). Menurut Anizar
dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (2012) kerugian yang diakibatkan oleh
(MEA) membuat sumber daya manusia kecelakaan kerja antara lain kerugian ekonomi,
menjadi aspek terpenting sehingga aset kerusakan alat/mesin, bahan dan bangunan,
perusahaan atau humaninvesment harus lebih serta biaya pengobatan dan perawatan.
diperhatikan mengingat adanya ancaman Kecelakaan kerja merupakan salah satu hal
bahaya (hazard) potensial yang berhubungan yang dapat terjadi kapan saja dan tidak dapat
dengan kerja. Program K3 sesuai dengan pasal dipungkiri yang dapat merugikan berbagai
87 Undang-undang No. 13 Tahun 2003 yang pihak mulai dari perusahan, karyawan, maupun
menyebutkan “Setiap perusahaan yang pekerja lapangan. Beberapa kecelakaan kerja
mempekerjakan lebih dari 100 karyawan atau dapat terjadi karena beberapa faktor (Ardana,
yang sifat proses dan bahan produksinya dkk., 2012). Kecelakaan kerja dalam suatu
mengandung bahaya karena dapat pekerjaan terkadang sulit untuk dihindari oleh
menyebabkan kecelakaan menerapkan dan karena itu, cara menanggulangi unsure
11
JITSA Volume 2 (1) Februari 2021
JurnalIndustri&TeknologiSamawa Halaman 11–21
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id E-ISSN : 9772723868007
P-ISSN : 9772775315009
kecelakaan kerja dengan meniadakan unsure PT.PLN (Persero) merupakan salah satu
penyebab kecelakaan kerja atau dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
mengadakan pengawasan yang ketat, sehingga bergerak dalam bidang penyediaan tenaga
pada dasarnya kecelakaan kerja hanyalah listrik yang keberadaannya sangat dibutuhkan
merupakan gejala yang berakar pada oleh masyarakat umum. Keberadaan listrik
manajemen. (Aziza, 2019). sangat dibutuhkan oleh masyarakat apalagi di
Tarwaka (2008) mendefinisikan era modern ini. Kebutuhan masyarakat akan
kecelakaan kerja sebagai suatu kejadian yang listrik semakin meningkat seiring
tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga perkembangan teknologi. Listrik juga
yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, digunakan dalam industri besar, menengah,
harta benda atau properti maupun korban jiwa dan industri kecil. Perusahaan pembangkit
yang terjadi di dalam suatu proses kerja tenaga listrik harus memiliki tenaga kerja yang
industri atau yang berkaitan dengannya. berkompetensi sesuai dengan perannya.
Adanya peristiwa kecelakaan dapat merugikan Aktivitas yang berhubungan dengan listrik
perusahaan dari segi biaya langsung (direct akan sangat berbahaya jika tidak dilengkapi
cost) seperti biaya kompensasi pembayaran dengan alat pelindung diri, baik untuk
asuransi kecelakaan dan biaya tidak langsung karyawan lapangan ataupun karyawan kantor.
(indirect cost) seperti hilangnya waktu kerja Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk
dan terhentinya proses produksi sementara mengidentifikasi dan usulan perbaikan kondisi
(Hartoyo dkk, 2015). Keselamatan kerja kerja untuk meminimalisasi bahaya Penelitian
merupakan suatu bentuk upaya menghindari ini menggunakan Hazard and Operability
terjadinya kesalahan dan kerusakan kerja yang Study (HAZOP), yaitu suatu metode yang
dilakukan oleh para pekerja dan karyawan digunakan untuk mengidentifikasi dan
(Widodo, 2015). Menurut Mangkunegara menganalisis hazard sehingga proses yang
(2009), keselamatan kerja menunjukkan berlangsung dalam suatu sistem dapat berjalan
kondisi yang aman atau selamat dari dengan lancar dan aman (Juniani dkk, 2008).
penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat
kerja.. Risiko keselamatan merupakan aspek- II. METODE
aspek dari lingkungan kerja yang dapat
menyebabkan kebakaran, terpotong, luka Penelitian ini dilakukan di PT. PLN
memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat (Persero), Sumbawa Besar, Nusa Tenggara
tubuh, penglihatan dan pendengaran. Barat, Indonesia. Penelitian ini dilakukan
Berdasarkan pendapat Leon C. Megginson selama 30 hari kerja (1 Juli s/d 12 Agustus
(dalam Mangkunegara, 2001) istilah 2020). Metode pengambilan data dalam
keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang penelitian ini adalah sebagai berikut:
aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan, 1. Metode HAZOP (Hazard Operability
atau kerugian ditempat kerja. Kecelakaan kerja Study) digunakan dalam menganalisis
merupakan salah satu hal yang dapat terjadi potensi bahaya di PT. PLN (Persero)
kapan saja dan tidak dapat dipungkiri yang Sumbawa. Metode HAZOP merupakan
dapat merugikan berbagai pihak mulai dari metode identifikasi bahaya yang sistematis,
perusahan, karyawan, maupun pekerja teliti, dan terstruktur untuk
lapangan. mengidentifikasi berbagai permasalahan
Perusahaan pembangkit tenaga listrik yang mengganggu jalannya proses dan
harus memiliki tenaga kerja yang risiko yang terdapat pada suatu peralatan
berkompetensi sesuai dengan perannya. yang dapat menimbulkan risiko merugikan
Aktivitas yang berhubungan dengan listrik bagi manusia atau fasilitas pada
akan sangat berbahaya jika tidak dilengkapi sistem.Pengumpulan data primer diperoleh
dengan alat pelindung diri, baik untuk berupa gambaran bahaya dan risiko dengan
karyawan lapangan ataupun karyawan kantor. cara melakukan observasi terhadap mesin
Perusahaan dituntut agar dapat lebih yang digunakan, kondisi tempat kerja dan
memperhatikan keselamatan dan kesehatan tahapan proses yang dilakukan terkait
kerja para karyawan, agar mereka dapat dengan proses produksi. Observasi
mampu mewujudkan tujuan dari perusahaan dilakukan dengan melihat kondisi tempat
tersebut (Mentang, 2013). kerja dan mesin yang digunakan serta
mencatat tahapan proses yang dilakukan di
12
JITSA Volume 2 (1) Februari 2021
JurnalIndustri&TeknologiSamawa Halaman 11–21
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id E-ISSN : 9772723868007
P-ISSN : 9772775315009
lapangan. Sedangkan pengumpulan data b. Untuk setiap lokasi, dilakukan observasi
sekunder diperoleh dari data perusahaan terhadap pekerja yang melakukan
yaitu layout perusahaan, data kecelakaan Unsafe Action dan juga kondisi gedung
kerja, dan SOP. kerja.
Langkah-langkah dalam melakukan c. Menentukan penyimpangan yang ada
pengumpulan dan pengolahan data sebagai dilihat dari proses produksi dan instruksi
berikut: kerja berupa SOP, data kecelakaan
1. Melakukan identifikasi hazard kerja, dan unsafe action
Sebelum dilakukan identifikasi hazard, 2. Penilaian Risiko
identifikasi penyimpangan proses produksi Dilakukan berdasarkan tabel identifikasi
dibutuhkan untuk mengidentifikasi risiko. Penilaian risiko ini digunakan untuk
penyimpangan yang ada selama proses mengetahui potensi hazard pada setiap area
produksi berlangsung. Identifikasi kerja di unit Lokasi Kerja Lapangan dan
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai Kantor PT. PLN (Persero) Sumbawa.
berikut: Berikut ini merupakan penilaian level risiko
a. Menentukan lokasi yang akan di yang mengacu pada Australian standard/
observasi. Dalam penelitian ini New Zealand :
dilakukan observasi pada Lokasi Kerja
Lapangan dan Kantor PT. PLN (Persero)
Sumbawa
Tabel 1. Penilaian Level Risiko
Consequence
Catastrophi
Insignificant Minor Moderat Major
c
(1) (2) e (3) (4)
(5)
Likelihoo Almost certain
A1 A2 A3 A4 A5
d (A)
Likely (B) B1 B2 B3 B4 B5
Possible (C) C1 C2 C3 C4 C5
Unlikely (D) D1 D2 D3 D4 D5
Catastrophic (E) E1 E2 E3 E4 E5
Sumber: //digilib.uns.ac.id
13
JITSA Volume 2 (1) Februari 2021
JurnalIndustri&TeknologiSamawa Halaman 11–21
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id E-ISSN : 9772723868007
P-ISSN : 9772775315009
1. Identifikasi Potensi Hazard langsung, sumber data dari instansi, dan
Metode HAZOP digunakan pada penelitian dokumentasi untuk memperoleh temuan
di PT.PLN (Persero) Sumbawa baik di potensi Hazard.
Lapangan maupun area perkantoran
merupakan data identifikasi dan penilaian
risiko melalui observasi lapangan secara
Tabel 3. Identifikasi Hazard di PT. PLN (Persero) Sumbawa
No. Lokasi Foto Potensi Risiko Sumber
Bahaya Bahaya
1. Lapangan Arus Pendek Tersengat Kabel
(Kota Listrik dan berantakan
Sumbawa) kebakaran akibat
jika adanya Pencurian
percikan api Listrik
.
4. Lapangan Arus pendek Tersengat LVTC Lepas
(Desa Pelat, hingga listrik bagi dari strain
Kec. Unter panjang dan masyarakat clamp
Iwes) juga dan pekerja
menimbulkan yang
percikan api berkeliaran
di lokasi
14
JITSA Volume 2 (1) Februari 2021
JurnalIndustri&TeknologiSamawa Halaman 11–21
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id E-ISSN : 9772723868007
P-ISSN : 9772775315009
15
JITSA Volume 2 (1) Februari 2021
JurnalIndustri&TeknologiSamawa Halaman 11–21
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id E-ISSN : 9772723868007
P-ISSN : 9772775315009
Gambar diatas menunjukkan bahwa terdapat perusahaan agar segera melakukan tindakan
62% potensi bahaya dengan risiko ektrim, 12% perbaikan untuk mengurangi dampak risiko
potensi bahaya dengan tingkat risiko Tinggi, yang ada.
13% potensi bahaya dengan risiko sedang, dan Berdasarkan pada pengolahan data
13% potensi bahaya risiko rendah. Hal tersebut Tingkat Risiko maka didapatkan klasifikasi
menunjukan bahwa masih banyak potensi potensi Bahaya yang mungkin dapat terjadi
bahaya di PT. PLN (Persero) Sumbawa yang PT. PLN (Persero) Sumbawa dapat dilihat
perlu menjadi perhatian baik Pekerja dan juga pada pie chart berikut ini:
Berdasarkan gambar diatas,diketahui bahwa potensi bahaya pada sikap kerja. Hal tersebut
terdapat terdapat 50% potensi bahaya pada menunjukkan bahwa klasifikasi Prosedur kerja
klsifikasi prosedur kerja, 25% potensi bahaya diperlukan perhatian lebih dalam upaya
pada klasifikasi lingkungan kerja, 13% potensi pencegahan kecelakaan kerja.
bahaya pada klasifikasi tempat kerja, dan 12%
Berikut ini merupakan penilaian risiko kecelakaan kerja di PT. PLN (Persero) Sumbawa :
17
JITSA Volume 2 (1) Februari 2021
JurnalIndustri&TeknologiSamawa Halaman 11–21
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id E-ISSN : 9772723868007
P-ISSN : 9772775315009
Terseng
at
Listrik
Lapangan bagi Andong
( Ai Bari, masyara an JTM Low
6. Konslet D 2 D2
Moyo kat yang kendor / Risk
Utara) berkelia rendah
ran di
sekitar
area.
Tangan
Pekerja
mengala
mi luka APD
bakar kurang
Lapangan
baik lengkap
(Kota Tersengat Extreme
7. ringan (tidak A 3 A3
Sumbawa Listrik Risk
maupun memaka
)
berat i sarung
yang tangan)
berpoten
si di
amfutasi
Patah Tidak
Tulang, ada
Lapangan luka- rambu
Tertabrak Extreme
8. (Kecamat luka, peringat A 3 A3
kendaraan Risk
an Lopok) hingga an
kematia perabasa
n n pohon
Sumber: Hasil Penelitian
Setelah dilakukan identifikasi bahaya dan dalam klasisikasi bahaya prosedur kerja
penilaian risiko, kemudian potensi hazard sebagai berikut:
tersebut diklasifikasikan berdasarkan sumber a. Potensi bahaya tersengat listrik
bahaya ditujukkan sebagai berikut : Bahaya ini dapat terjadi akibat
Tabel 6. Klasifikasi Hazard kurangnya kewaspadaan dan minimnya
Jumlah pengetahuan pekerja saat melakukan
No. Klasifikasi Bahaya Potensi prosedur kerja sehingga menyebabkan
Bahaya prosedur kerja yang belum aman (safe work
1. Sikap Kerja ( 1 ) 1 procedure) saat melakukan pemeliharaan
Prosedur Kerja ( 4, 6, 7, baik Jaringan tegangan rendah, menengah,
2. 4 maupun tinggi, serta pada saat melakukan
8)
3. Tempat Kerja ( 2 ) 1 instalasi. Perbaikan yang diusulkan
Kondisi Lingkungan terhadap potensi bahaya tersengat listrik
4. 2 yaitu menghimbau kepada pekerja untuk
Kerja ( 3, 5 )
Sumber: Hasil Penelitian lebih teliti dalam bekerja sesuai SOP, dan
kepada manager untuk selalu memantau
3. Analisis Klasifikasi Prosedur Kerja serta breafing rutin dan juga sosialisasi
Klasifikasi prosedur kerja merupakan akan bahaya potensi tersengat listrik ini.
pengelompokkan potensi bahaya berdasarkan Selain itu rambu-rambu pada jaringan juga
yang disebabkan oleh prosedur atau aktivitas diperlukan agar dapat diketahui apakah
kerja yang memiliki risiko dapat mencederai memiliki tegangan baik tinggi ataupun
pekerja. Potensi bahaya yang temasuk ke
18
JITSA Volume 2 (1) Februari 2021
JurnalIndustri&TeknologiSamawa Halaman 11–21
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id E-ISSN : 9772723868007
P-ISSN : 9772775315009
rendah. Contoh rambu dapat dilihat sebagai Ini menjadi perhatian penting bagi para
berikut: pekerja baik pekerja lapangan, pengawas
kerja, maupun manager. Terkadang para
pekerja menyepelekan hal tersebut yang
bisa menjadi potensi bahaya higga
kecelakaan kerja. Usulan perbaikan disini
yaitu kepada manager sebelum melakukan
prosedur kerja lebih baik memberikan
pengarahan atau sosilaisasi kepada pekerja
dan juga breafing rutin mengenai rambu-
rambu pada khusunya baik itu
pemeliharaan jaringan dan juga perabasan
pohon.
20
JITSA Volume 2 (1) Februari 2021
JurnalIndustri&TeknologiSamawa Halaman 11–21
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id E-ISSN : 9772723868007
P-ISSN : 9772775315009
kesehatan kerja pada peningkatan
fasilitas PT. Trakindo Utama
Balikpapan. Jurnal sipil setatik , 1 (5).
Mudjimu . (2019). Analisis Penerapan Sistem-
Sistem Manajemen Kesehan Dan
Keselamatan Kerja Di PT.PLN
(Persero) Unit Induk Wilayah
Sulewesi Utara.Jurnal kesmas. Vol.8.
Pujian, B. (2012). Analisis Potensi Bahaya
serta Rekomendasi perbaikan dengan
metode HAZOP. Universitas
Brawijaya : Surabaya.
Tarwaka. (2008). Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja “Manajemen Dan Implementasi
K3 Di tempat Kerja”.Surakarta:
Harapan press.
Widodo,E. Suparno. (2015). Manajemen
Pengembangan Sumber Daya
Manusia.Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
21