Anda di halaman 1dari 7

Kasus 1.

Asuhan Keperawatan klien dengan GERD

Tn.I 38 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu sebelum masuk rumah
sakit. Nyeri terasa panas terbakarhingga ke dada disertai perut melilit dan mual. BAB terakhir 1 hari yang
lalu berwarna kecoklatan

Sejak 2 hari yang lalu klien mengeluh nyeri pad ulu hati sebelum MRS. Nyeri dirasakan seperti terbakar
panas hingga dada, nyeri disertai dengan perut melilit dan mual muntah.

7 hari yang lalu klien di rawat di RS dengan diagnose TB paru dan GERD

Tidak ada keluarga yang pernah memiliki penyakit yang sama seperti klien

HAsil Pemeriksaan

Keadaan umun lemah, kesadaran compos mentis, tekana darah 110/70 mmHg nadi 80x/menit
pernafasan 20x/menit suhu 36oC berat badan sebelum sakit 65 kg BB sekarang 50 kg tinggi badan 155
cm

Bunyi jantung S1 & S2turgor kulit baik, CRT<2dtk,konjungtiva anemis, membrane mukosa pink. Klien
tidak mengeluhkan sesak, tidak ada penggunaan otot bantu napas. Abdomen dalam bentuk normal,
bising usus 12x/menit nyeri tekan pada epigastric hypogastrik sinistra. Klien tampak meringis kesakitan,
nyeri serti terbakar nyeri terus menerus saat klien istirahat dan memberat saat beraktifitas skala nyeri 6.
Tidak ada asites BAB 1 kali sehari berwarna kecoklatan. BAK normal 1000 cc/hari warna kuning pekat
dan berbau khas urine.

Klien makan 3x1 porsi sedang, paling banyak makan 2 sendok setiap hari, pasien mual dan muntah,
muntah berwarna hijau kekuningan di sertai rasa terbakar pada dada.

Hasil Lab

Hemoglobin 11,9mg/dl leukosit 10.000/mm3 hematokrit 36% trombosit 204.000/mm3 ureaum 29mg/dl
kreatinin 2,3 mg/dl SGOT 164 U/L SGPT 55U/L

Terapi infus RL 500/24 jam D5 20 tpm O2 4 lpm nasal kanul injeksi pantoprazole 1x40 mg inj ketorolac
30 mg inj furosemide 2x40 mg
Kasus 2. Asuhan Keperawatan klien dengan Hepatitis

Tn. A 57 tahun datang ke RS dengan keluhan perut membesar

Klien mengatakan perut membesar secara perlahan pada seluruh bagian perut sejak 3 bulan sebelum
masuk rumah sakit. Perutnya dirasakan semakin hari semakin membesar dan bertambah tegang.

Pasien juga mengeluh nyeri pada ulu hati sejak 1 bulan namun memberat sejak 3 hari sebelum masuk
rumah sakit. Nyeri ulu hati dikatakan seperti ditusuk-tusuk dan terus-menerus dirasakan oleh pasien
sepanjang hari. Keluhan ini dikatakan tidak membaik ataupun memburuk dengan makanan. Keluhan
nyeri juga disertai keluhan mual yang dirasakan hilang timbul namun dirasakan sepanjang hari, dan
muntah yang biasanya terjadi setelah makan. Muntahan berisi makanan atau minuman yang dimakan
sebelumnya, dengan volume kurang lebih ½ gelas aqua, tapi tidak ada darah. Keluhan mual dan muntah
ini membuat pasien menjadi malas makan (tidak nafsu makan).

Pasien juga mengeluh lemas sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan lemas dikatakan
dirasakan terus menerus dan tidak menghilang walaupun pasien telah beristirahat. Keluhan ini dikatakan
dirasakan di seluruh bagian tubuh dan semakin memberat dari hari ke hari hingga akhirnya 6 hari
sebelum masuk rumah sakit pasien tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu, pasien juga
mengeluh adanya bengkak pada kedua kaki sejak 6 minggu sebelum masuk rumah sakit yang membuat
pasien susah berjalan. Bengkak dikatakan tidak berkurang ataupun bertambah ketika dipakai berjalan
ataupun diistirahatkan. Keluhan kaki bengkak ini tidak disertai rasa nyeri dan kemerahan. Riwayat
trauma pada kaki disangkal oleh pasien. Pasien mengatakan bahwa buang air besarnya berwarna hitam
seperti aspal dengan konsistensi sedikit lunak sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit dengan
frekuensi 2 kali per hari dan volume kira-kira ½ gelas setiap buang air besar. Buang air kecil dikatakan
berwarna seperti teh sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, dengan frekuensi 4-5 kali per hari dan
volumenya kurang lebih ½ gelas tiap kali kencing.

Pasien juga mengatakan bahwa kedua matanya berwarna kuning sejak 1 bulan sebelum masuk rumah
sakit. Warna kuning ini muncul perlahan-lahan. Riwayat kulit tubuh pasien menguning disangkal. Selain
itu, dikatakan pula bahwa beberapa hari terakhir, pasien merasa gelisah dan susah tidur di malam hari.
Keluhan panas badan, rambut rontok dan gusi berdarah disangkal oleh pasien. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum pasien dalam sakit sedang, kesadaran kompos mentis, berat badan 69 kg,
tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 92x per menit, laju respirasi 20x per menit, suhu axilla 37 oC, dan
VAS : 3/10 di daerah epigastrium. Tampak konjunctiva anemis pada pemeriksaan mata dan ginekomastia
pada pemeriksaan thoraks. Dari pemeriksaan abdomen, pada inspeksi tampak adanya distensi, dari
palpasi didapatkan hepar dan lien sulit dievaluasi dan ada nyeri tekan pada regio epigastrium dan
hipokondrium. Dari perkusi abdomen didapatkan undulasi (+), shifting dullness (+) dan traube space
redup. Tampak edema pada kedua ekstremitas bawah.

Hasil Lab SGOT 165 U/l, SGPT 119 U/l, bilirubin total 0,84 mg/dl, bilirubin direk 0,13 mg/ dl, glukosa
puasa 85 mg/dl, kolesterol total 179 mg/dl, kolesterol LDL 140 mg/dl, kolesterol HDL 34 mg/dl, TG 107
mg/dl, asam urat 8,4 mg/dl. HBsAg (+), anti HCV (+), serum kreatinin 0,9 mg/dl, ureum 29 mg/dl.

USG abdomen didapatkan kesan pengecilan hepar dengan splenomegali sesuai dengan gambaran sirosis
hepatis, ascites, dan curiga nefritis bilateral. Dari pemeriksaan Esophagogastroduodenoscopy
didapatkan varises esofagus grade I 1/3 distal, mucosa bleeding pada gaster dengan kesimpulan GHP
berat dan varises esofagus grade I.

Terapi

diet cair (tanpa protein), rendah garam, batasi cairan (1 lt/hari), infuse DS 10%: NS: Aminoleban= 1:1:1
→ 20 tetes per menit, propanolol 2x10 mg, spironolacton 100 mg (pagi), furosemide 40 mg (pagi),
omeprazole 2x40 mg, sucralfat syr 3 X CI, asam folat 2 x II, lactulosa sirup 3xCI, paramomycin 4x500 mg,
lavement tiap 12 jam, transfusi albumin 20% 1 kolf/hari → s/d albumin > 3 gr/dl, dan nebul Ventolin
Kasus 3. Asuhan Keperawatan klien dengan kanker kolorektal+post op kolostomi

Ny. R 31 tahun di rawat di ruang inap dengan post op kolostomi, klien mengeluh tidak nafsu makan,
mual dan muntah. Klien mengeluhkan sering BAB tiba-tiba dengan waktu yang tak teratur melalui
lubang kolostominya.

Klien merupakan klien rujukan dari rumah sakit lain. Klien mengeluhkan ada benjolan yang pecah pada
area bokong hingga keluar nanah dan lendir yang berbau. Klien mengeluhkan BAB campur darah 1 bulan
SMRS

Penyakit penyerta HT, DM, Asma disangkal. Tidak ada keluarga yang menderita sakit tumor atau
sejenisnya.

HAsil pengkajian

Kesadaran compos mentis, tekanan darah 100/70 mmHg nadi 80x/menit pernafasan 20x/menit suhu
36oC

Klien sebelum masuk rumah sakit tidak begitu suka mengkonsumsi sayuran dan buah. Klien merasa dulu
sering mengalami susah BAB atau konsistensi feses yang terlalu padat, namun tidak sampai nyeri atau
tegang pada abdomen. Klien suka mengkonsumsi aneka olahan daging. Klien tidak ada kegemaran
terhadap olahraga.

Bunyi jantung S1 & S2turgor kulit baik, CRT<2dtk,konjungtiva anemis, membrane mukosa pink. Klien
tidak mengeluhkan sesak, tidak ada penggunaan otot bantu napas.

Pola BAB 4-5x sehari, tertampung dalam kantong kolostomi pada kuadran kiri bawah abdomen, flatus
(+). Karakter feses coklat muda, konsistensi (saat pengkajian) lunak, namun klien mengatakan
konsistensi kadang tidak tentu, kadang cair, kadang lunak. Kantong kolostomi diganti hampir setiap ada
feses karena klien merasa tidak nyaman. Klien mengatakan malu terkadang flatusnya keluar tiba-tiba.
Kantong kolostomi yang dimiliki klien terdapat 3 jenis, salah satunya adalah buatan klien sendiri dengan
menggunakan plastik bening, dibuat lubang sesuai ukuran stoma (40-45mm), kemudian diberi double-
tip untuk merekatkan ke abdomen. Kondisi stoma: pink kemerahan, lembap, stoma menonjol ±0,5 cm,
tidak terjadi iritasi pada kulit sekitar stoma. Kulit peristomal tampak kering sedikit kehitaman, tidak ada
kemerahan, tidak ada benjolan, tidak ada bentukan jaringan scar. Luka pada kulit di pinggir stoma ± 0,3
cm, pus (-), darah (-). Pola BAK 5-6x/hari, dilakukan secara mandiri di kamar mandi. Urin berwarna
kuning jernih. Klien mendapat pantangan untuk membasuhkan air di area selangkangan karena klien
sedang mendapat terapi radiasi (mengenai area tersebut), namun sering dilanggar karena klien merasa
tidak bersih hanya dengan tissue yang dibasahkan

Klien tidak makan sama sekali di pagi hari, hanya habis setengah porsi di siang hari, dan 3/4 porsi pada
malam hari. Klien mengatakan tidak suka makan yang manis-manis saat ini karena merasa mual. Klien
mengatakan dalam satu hari dapat minum ± 1800 hingga 2640 cc air putih (hitungan 1 botol air minum).
Berat badan klien SMRS 51 kg, 1 minggu sebelum pengkajian 44 kg, berat saat ini 41 kg. TB: 160 cm

Terapi ranitidine 2x1 tramadol 3x1 neurobion 2x1radiocare 1x1 Xeloda 2x2
Kasus 4. Asuhan Keperawatan klien dengan Apendiksitis

Tn A 25 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan bawah

Klien datang ke RS dengan keluhan nyeri pada perut sebelah kanan bawah sejak 4 hari yang lalu, nyeri
seperti tertusuk-tusuk dan tiba-tiba. Nyeri dirasakan sat klien beraktifitas, skala nyeri 4

Klien mengatakan tidak pernah menderita suatu penyakit yang berat. Klien mengatakan merokok 1 hari
1 bungkus dank lien mengatakan pernah meminum minuman beralkohol

Klien mengatakan Keluarga tidak ada yang memiliki kelainan / kecacatan dan menderita suatu penyakit
yang berat

HAsil pengkajian

Kesadaran kompos mentis, GCS 456 tekanan darah 110/70 mmHg NAdi 84x/menit suhu 36,5oC
pernafasan 16x/menit.

klien mengatakan nyeri saat melakukan aktivitas klien mengatakan nyeri seperti di tertusuk tusuk klien
mengatakan nyeri pada abdomen kanan bawah klien mengatakan nyeri tiba tiba Skala nyeri : 4

Tidak ada sesak, tidak ada batuk. Bentuk dada simetris, frekuensi 16x/menit, irama nafas teratur, pola
nafas normal, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada otot bantu nafas, tidak ada alat bantu
nafas.Vocal premitus teraba sama kanan dan kiri saat Klien mengucap tujuh-tujuh, tidak terdapat
krepitasi. Batas paru hepar normal ICS ke 4 suara perkusi sonor Suara nafas vesikuler, suara ucapan
jelas, tidak ada suara nafas tambahan

Tidak ada nyeri dada, CRT < 2 detik, ujung jari tidak tabuh. Bunyi jantung I terdengar lup dan bunyi
jantung II terdengar dup. Tidak ada bunyi jantung tambahan

BB : 57 kg TB : 160 cm IMT : 22,26 (kategori : normal), Klien BAB 1x sehari, jenis diet lunak (bubur) ,nafsu
menurun dengan frekuensi 3x sehari, porsi makan tidak habis. Bentuk abdomen rata, tidak ada
benjolan/masa, tidak ada bayangan vena, peristaltic usus 8x /menit terdengar lambat, terdapat nyeri
tekan pada abdomen kanan bawah, tidak ada pembesaran hepar, terdapat nyeri lepas pada Mc.Berney,
suara abdomen tympani, tidak ada asites

Tidak ada keluhan berkemih. Produksi urine ± 1000 ml/hari, warna kuning dan bau khas.

Pergerakan sendi bebas, otot simetris kanan dan kiri. tidak ada pitting edema. Tidak terdapat
peradangan dan ruam pada kulit.

HASil lab Hematologi Lengkap Leukosit: 12.08 10^3/uL (4.00 - 10.00) Neutrophil 89.5 10^3/uL Limfosit
5.5 10^3/uL

Terapi Ceftriaxon 2x1 gr - Ketorolac 3x30 mg


Kasus 5. Asuhan Keperawatan klien dengan Kolelitiasis

Tn. W 40 tahun datang ke RS pasien mengatakan mengalami nyeri pada perut kanan atas, nyeri yang di
rasakan ilang timbul dan tertusuk – tusuk

Klien pernah menderita nyeri perut seperti saat ini sejak tahun lalu namun sudah diperiksakan ke
puskesmas dan di beri pengobatan dan sembuh. Namun pada 2 hari lalu nyeri yang di rasakan timbul
lagi.

Didalam keluarga tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan dan penyakit yang
sama seperti klien.

HAsil pemeriksaan

Keadaan umum saat dilakukan pengkajian pasien tampak pucat, tekanan darah 120/70 mmHg nadi
82x/menit pernafasan 21x/menit suhu 36,2oC. saat dilakukan pengukuran tinggi badan pasien 163 cm,
berat badan pasien saat ini 47 kg, berat badan sebelum sakit 47 kg, status gizi pasien saat ini normal.
Saat pemeriksaan dibagian kepala tidak ditemukan keadaan yang abnormal, tidak ada tanda – tanda
hidrosefalus, pemeriksaan pada leher tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran limfe, pemeriksaan
pada mata konjungtiva anemis, sklera putih, pemeriksaan pada telinga keadaan telinga tampak bersih,
tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan pada telinga, pemeriksaan
pada hidung sekret tidak ada, pemeriksaan pada mulut mukosa mulut lembab, lidah lembab, gigi bersih,
pemeriksaan pada dada, simetris, lingkar dada 63cm, pemeriksaan pada jantung tidak ada bunyi jantung
abnormal ( mur – mur), pemeriksaan pada paru – paru suara napas vesikuler, pemeriksaan pada
abdomen di dapatkan adanya nyeri tekan pada kuadran kanan atas, bising usus 5 x/m, pemeriksaan
ektermitas pergerakan sendi bebas, pasien berjalan normal, kekuatan otot normal, tidak terdapat
fraktur.

Sebelum sakit pola makan pasien normal, tapi klien suka makanan yang banyak mengandung lemak dan
berbumbu tajam. Klien suka makan bakso dan hampir setiap hari makan. Selain itu klien suka makan
tahu campur 4x/seminggu.

HAsil Lab

Hb 11 gr/dl Kolesterol 250 mg/dl, HDL/LDL 50mg/dl/ 130mg/dl trigliserida 250 mg/dl

Terapi

Ranitidine 2x1 amp, ceftriaxone 2x1 amp, ketorolac 3x1 gr, marcain 3x 10 cc

Anda mungkin juga menyukai