Anda di halaman 1dari 5

C.

Tindakan Diluar kamar jenasah


Adapun tindakan yang dilakukan diluar kamar jenasah yaitu :
- Mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan
- Memakai pelindung wajah dan jubah
- Luruskan tubuh jenasah dan letakan dalam posisi terllentang dengan tangan
disisi atau terlipat didada.
- Tutup kelopak mata atau ditutup dengan kapas atau kasa, begitu pula multu
dan telinga.
- Beri alas kepala dengan kain handuk untuk menampung bila ada rembesan
darah atau cairan tubuh lainnya.
- Tutup anus dengan kasa dan plester kedap air.
- Lepaskan semua alat kesehatan dan letakan alat bekas tersebut dalam wadah
yang aman sesuai dengan kaidah kewaspadaan unifersal.
- Tutup setiap luka yang ada dengan plester kedap air.
- Bersihkan tubuh jenasah tutup dengan kain bersih untuk disaksikan
olehkeluarga
- Pasang label identitas pada laki-laki
- Beritahu petugas kamar jenasah bahwa jenasah adalah penderita penyakit
menular
- Cuci tangan setelah melepas rarung tangan.

D. Tindakan dikamar jenasah


Adapun tidakan dikamar jenasah yaitu :
- Lakukan prosedur baku kewas padaan unifersal yaitu cuci tangan sebelum
mamakai sarung tangan.
- Petugas memakai alat pelindung :
• Sarung tangan karet yang panjang (sampai kesiku).
• Sebaiknya memakai sepatu boot sampai lutut
• Pelindung wajah (masker dan kaca mata)
• Jubah atau celemek sebaiknya yang kedap air.
- Jenasah dimadikan oleh petugas kamar jenasah yang telah memahami cara
membersihkan atau memandikan jenasah penderita penyakit menular
- Bungkus jenasah dengan kain kafan atau kain pembungkus lain sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang dianut.
- Cuci tangan dengan sabun sebelum memakai sarung tangan dan sesudah
melepas sarung tangan
- Jenasah yang telah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.
- Jenasah tidak boleh dibalsem atau disuntik atau pengawetan kecauli oleh
petugas khusus yang telah mahir dalam hal tersebut.
- Jenasah tidak boleh diotopsi, dalam hal tertentu, otosi dapat dilakukan setelah
mendapat persetujuan dari pimpinan rumah sakit dan dilaksanakanoleh petugas
rumah sakait yang telah mahir dalam hal tersebut.
E. Hal-hal yang diperhatikan dalam proses keperawatan
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses keperawatan yaitu :
- Segera mencuci kulit dan permukaan lain dengan air mengalir bila tekenah
darah atau cairan tubuh lain.
- Dilarang memanipulasi alat suntik atau menyarungkan jarum suntik ke
tutupnya. Buang semua alat atau bendah tajam dalam wadahyang tahan tusukan
- Semua permukaan yang terkena percikan atau tumpuahan darah atau cairan
tubuh lainnya segera dibersihkan dengancairan klorin 0,5 %
- Semua peralatan yang akan digunakan kembali harus diproses dengan urutan :
dekontaminasi, pembersihan, desinfeksi, atau sterilisai
- Sampah dan bahan terkontaminasi lainnya ditempatkan dalam kantong plastic
- Pembuangan sampah dan bahan yang tercemar sesua pengolah sampah medis.

BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari perawtan jenasah yaitu :
- Pengawetan jenasah adalah suatu tindakan medis melakukan pemberian
bahan kimia tertentu pada jenah untuk mengahambat pembusukan serta
menjaga penampilan jenasah supaya tetap mirim dengan kondisi sewaktu
hidup. Pengawetan jenasah dapat dilakukan pada jenasah beberapa hari tidak
dikubur.
- Dalam perawatan jenasah tidak boleh diototpsi. Dalam hal tertentu ototpsi
dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pimpinan rumah sakit dan
dilaksanakan oleh petugas yang mahir dalam hal tersebut.

B. Saran

lakukan pØerawatan jenasah sesuai dtandar protocol.


makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kritik danØ saran
dari pembaca yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan
makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA

AtmaDja DS. Perawatan jenasah dan aspek medikolegalnya. Majalah


kedokteran Indonesia (Inpress, Agustus 2002)
Hamzah A. Hukum acara Pidana Indonesia. Jakarta: CV.Aapta Artha Jaya,
1996
Moeljotno. Kitab Undang-Undang Hukum pidana Jakarta: Bumi Aksara. 1992

Anda mungkin juga menyukai