PERCOBAAN III
STOIKIOMETRI
Nama : Juniah
Nim : G70121064
Kelompok :3
Jurusan Kimia
UNIVERSITAS TADULAKO
Oktober, 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari tak pernah lepas dari yang namanya hitungan,
termasuk dalam kita mempelajari ilmu kimia. Perhitungan ini meliputi misalnya
berapa banyak bahan reaktan yang diperlukan bila ingin memperoleh sejumlah
produk tertentu. Atau sebaliknya, bila tersedia sejumlah bahan reaktan berapa hasil
produk maksimal yang dapat diperoleh. Yang mana dalam perhitungannya
menyangkut reaksi-reaksi kimia. Masalah tersebut dapat kita pecahkan dengan
stoikiometri. Stoikiometri sendiri merupakan hubungan kuantitatif antara zat-zat yang
terkait dalam suatu reaksi kimia. Sedangkan reaksi stoikiometri adalah suatu reaksi
yang semua reaktan nya habis bereaksi dan reaksi non stoikiometri adalah suatu
reaksi yang salah satu diantaranya tidak habis bereaksi (bersisa) dan reaktan yang lain
habis bereaksi.
1.3 Tujuan
2. Mengetahui cara penentuan berat jenis air dan kerapatan jenis zat padat
menggunakan alat laboratorium sederhana
TINJAUAN PUSTAKA
Air berfungsi sebagai bahan yang dapat mendispersikan senyawa yang terdapat
dalam bahan makanan. Untuk beberapa bahan, air berfungsi sebagai pelarut. Air
dapat melarutkan berbagai bahan seperti garam, vitamin yang larut air, mineral dan
senyawa citarasa. Banyaknya kandungan air dalam bahan pangan merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi kecepatan dan aktifitas enzim, aktifitas mixroba dan
aktifitas kimiawi, yaitu terjadi ketengikan, reaksi non enzimatis sehingga
menimbulkan sifat-sifat organoleptik, penampakan, tekstur dan cita rasa gizi yang
berubah. Air bebas adalah air yang secara fisik terikat dalam jaringan matriks bahan,
membran, kapiler, serat dan lain – lain, jika air ini diuapkan seluruhnya maka
kandungan air bahan berkisar antara 12 – 25 % tergantung jenis bahan dan suhu
(Amanu, 2014).
Kadar air dalam suatu bahan makanan sangat mempengaruhi kualitas dan daya
simpan dari bahan pangan tersebut. Apabila kadar air bahan pangan tersebut tidak
memenuhi syarat makabahan pangan tersebut akan mengalami perubahan fisik dan
kimiawi yang ditandai dengan tumbuhnya mikroorganisme pada makanan sehingga
bahan pangan tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.penentuan kadar air dari
suatubahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan dan pendisribusian
mendapat penanganan yang tepat. Dengan memanaskan suatu bahan pangan dengan
suhu tertentu maka air dalam bahan pangan tersebut akan menguap dan berat bahan
pangan akan konstan. Berkurangnya berat bahan pangan tersebut berati banyaknya air
yang terkandung dalam bahan pangan tersebut (Saputra, 2015)
Parameter kadar air merupakan pengukuran kandungan air yang berada di dalam
bahan yang bertujuan untuk memberikan batasan minimal atau rentang besarnya
kandungaan air dlam bahan. Metode penetapan kadar air dengan menggunakan
destinasi toluen, kandungan air dalam bahan yang dinyatakan dalam % v/b terhadap
berat ekstrak. Kadar air bahan berpengaruh terhadap masa simpan. Kadar air yang
tinggi menyebabkan kerentanan terhadap aktifitas mikroba. Kandungan air dalam
ekstrak merupakan media tumbuhnya kapang dan jamur (Guntarti, 2015).
Penentuan kadar air dilakukan dengan memasukkan sampel dalam oven pada
suhu 105˚C selama 3 jam. Kemudian berat sampel ditimbang kadar air dalam bahan
dapat dihitungan dengan rumus :
% kadar air = berat awal - berat akhir x 100%
berat awal
Penentuan kadar air berguna untuk mengetahui ketahanan suatu bahan dalam
penyimpanannya dan merupakan cara penanganan yang baik bagi suatu bahan untuk
menghindari pengaruh aktifitas mikroba. Jumlah kadar air yang rendah membuat
bahan akan lebih tahan disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama (Malangi,
2015).
Kadar air merupakan parameter mutu sosis yang penting karna sosis merupakan
produk yang masa simpannya di pengaruhi oleh kadar air. Kadar air sosis fermentasi
lele berkisar antara 59,22-55,65%. Hal ini sesuai dengan SNI 01-3820-1995 tentang
sosis yaitu kadar air maksimal 67,0%. Hal ini disebabakan karena penambahan bahan
baku dan penguapan selama proses pengasupan dari fermentasi. Pada saat sebelum
fermentasi sebagian molekul airmembentuk hidrat dengan molekul lain yang
mengandung atomoksigen,nitrogen, karbohidrat, protein, garam dan senyawa organik
lainnya sehingga air yang terikat berubah menjadi air bebas (Nisa, 2016).
Berat jenis adalah konstanta/ tetapan bahan tergantung pada suhu untuk tubuh
padat, cair, dan bentuk gas yang homogen.Berat jenis didefinisikan sebagai massa
suatu bahan per satuan volume bahan tersebut.Satuan dari berat jenis adalah kg/dm3,
g/cm3, atau g/ml. g/liter.Dikenal beberapa alat yang dapat digunakan untuk
menentukan berat jenis, yaitu areometer, piknometer, neraca whestphaal. Untuk
pekerjaan secara rutin dalam suatu laboratorium terdapat peralatan elektronik untuk
menentukan berat jenis.Berat jenis relatif (spesifik) adalah perbandingan antara berat
jenis zat pada suhu tertentu terhadap berat jenis air pada suhu tertentu pula.Berat jenis
relatif tidak mempunyai satuan. Berat jenis relatif akan sama dengan berat jenis
absolut bila sebagai pembanding adalah air pada suhu 40C.
1.3 Kerapatan
Kerapatan (ρ) adalah massa persatuan volume pada termperatur dan tekanan
tertentu, dan dinyatakan dalam sistem cgs dalam gram per sentimeter kubik ( g/cm³ =
g/ml) dan dalam satuan SI kilogram per meter kubik (kg/m³). massa (gram) ρ = =
gram . cm⁻³ = ML⁻³ volume (cm³) Berat jenis adalah perbandingan kerapatan dari
suatu zat terhadap kerapatan air yang ditentukan pada temperature yang sama. Berat
jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi yang dapat diubah menjadi kerapatan
dengan menggunakan rumus yang cocok. ρ zat d = ρ air Berat jenis untuk
penggunaan praktis lebih sering di definisikan sebagai perbandingan massa dari suatu
zat terhadap massa sejumlah volume air yang sama pada suhu 4°. Notasi yang sering
dilakukan dalam pembacaan berat jenis 25°/25°, 25°/4°, dan 4°/4°. Angka yang
pertama menunjukkan temperature udara dimana zat ditimbang dan angka dibawah
garis miring menunjukan temperature air yang dipakai. Berat jenis merupakan suatu
karakteristik bahan yang penting dan sering digunakan dalam pengujian identitas dan
kemurnian bahan obat dan bahan pembantu. Berat jenis sejati adalah perbandingan
massa dengan volume bodi padat tanpa pori dan ruang ronnga. Berat jenis nyata
adalah perbandingan massa dengan volume bodi padat yang membesar akibat adanya
pori-pori turut diperhitungkan. Dengan demikian berat jenis nyata secara numeric
akan lebih kecil daripada berat jenis sejati. Penentuan berat jenis sejati bahan
berbentuk butir dan serbuk maupun cairan dilakukan dengan menggunakan metode
pikrometer cairan / metode manometer ( fekrumeter, volumeter, piknometer
pembanding BEXKMANN). Pada metode yang disebutkan terakhir, volume sejati
sampel ditentukan dengan menggunakan gas (udara, helium), yang mampu
berinfiltrasi masuk kedalam pori-pori halus tanpa mengalami adsorpsi. Penentuan
berat jenis nyata umumnya menggunakan air raksa sebagai cairan piknometer oleh
karena tinginya tegangan permukaan yang dimilikinya menybabkan tidak mampu
mendesak masuk kedalam pori.
BAB III
METODE PERCOBAAN
3. Timbang gelas arloji yang telah dipanaskan dengan neraca analitik lalu
nyatakan beratnya sebagai berat gelas arloji kosong (w1) , kemudian isi
dengan bahan yang hendak ditetapkan kadar airnya
4. Kaca arloji yang telah terisi dengan bahan selanjutnya ditimbang kembali
dengan neraca analitik dan dicatat beratnya (w2)
5. Masukkan kembali kaca arloji yang berisi bahan ke dalam oven yang
bersuhu sama dengan kaca arloji kosong, kemudian panaskan hingga
beratnya konstan dan catat beratnya (w3)
W2 – W3
Kadar Air Bahan = x W2 – W1 100%
1. Timbang gelas piala 20 ML yang sudah bersih dan kering dan catat
beratnya
5. Hitunglah berat air rata-rata serta standar deviasi dari 4 perlakuan tersebut
dengan menggunakan rumus :
m 1−m 22
σ=
√ n−1
2. Isi 50 mili air ke dalam gelas ukur 100 mil lalu catat tinggi permukaan air
(x)
3. Masukkan sampel logam atau batu atau zat padat lain yang telah
ditimbang ke dalam gelas ukur dan catat tinggi permukaan air (y)
5. Hitung berat rata-rata dan volume rata-rata serta standar deviasi relatif
masing-masing dengan rumus
σm σv
Deviasi relatif = x 100 % , x 100 %
m v
6. Hitung kerapatan jenis zat padat tersebut dan standar deviasi relatif.
a
Catatan : Untuk koefisien ,
b
Standar deviasi relatif (%) = Standar deviasi a (%)+ Standar deviasi b (%)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
No Pengamatan Hasil
1 W1 16,6520 gr
2 W2 18,8451 gr
3 W3 18,2490 gr
Analisis data : Perhitungan Kadar Air Bahan
Diketahui : W1 = 16,6520 gr
W2 = 18,8451 gr
W3 = 18,2490 gr
Ditanya : Kadar air (%) ?
W2 – W3
Kadar Air (%) = W2 – W1 x 100%
W2 – W1
18 ,8451−18,2490
= x 100%
8,8451−16,6520
= 0,2718 x 100% = 27,18 %
Jadi kadar air dalam sampel tersebut adalah 27,18%
1.1.2 Penentuan Berat Jenis Air
BAB V
PENUTUP
1.1 KESMPULAN
1.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA