Anda di halaman 1dari 2

Gadis remaja desa yang cerdas

Di desa Sukamakmur hiduplah sebuah keluarga yang harmonis, kepala keluarganya


bernama bapak Rudi dan istrinya Mira, mereka dikarunia 3 orang anak,yaitu 2 orang perempuan
dan 1 laki-laki, anak pertama bernama Ratih, anak kedua bernama Roni dan anak terakhir
bernama Laras, keluarganya terbilang sederhana di kampungnya.

Pak Rudi bekerja di perusahaan tekstil yang berlokasi di ibukota Jakarta dan pulang
hanya pada hari minggu dan hari libur nasional ( tanggal merah), sedangkan istrinya adalah
seorang ibu rumah tangga biasa yang mempunyai usaha toko sembako kecil di kampungnya.
Ratih tumbuh menjadi anak sulung yang mandiri,kuat,dan berjiwa wirausahawan, sedangkan
Roni tumbuh daengan pribadi yang tertutup, pendiam dan kurang bersosialisasi dengan teman-
temannya yang lain, dan Laras tumbuh dengan pribadi yang terbuka, percaya diri, ceria dan
mempunyai cita-cita yang tinggi.

Laras adalah anak bungsu yang manja ketika dirumahnya tetapi berbanding terbalik jika
berada di lingkungan luar, dia gadis yang pemberani, giat belajar dan pantang menyerah. Suatu
hari di sekolah Laras, seorang kepala sekolah menyuruh wakasek kesiswaan untuk mencarikan
siswa yang berkompeten untuk mengikuti lomba sains matematika tingkat kabupaten, dan
Laraspun dipanggil oleh wakasek kesiswaan tersebut untuk mewakili sekolahnya lomba itu di
tingkat kabupaten. Dengan persiapan yang matang dan skill yang dimiliki Laras sangat percaya
diri saat mengikuti lomba tersebut, dan betul saja, Laras menjadi juara pertama di perlombaan
itu, berlanjut di tingkat provinsi, Laras merasa persiapannya untuk lomba kali ini masih kurang
sehingga dia menjadi kurang percaya diri dengan kemampuan yang dia miliki. Pada saat
perlombaan itu dimulai dia melewatkan beberapa soal yang ternyata poinnya sangat besar,
sehingga pada saat pengumuman pemenang, Laras mendapatkan peringkat ketiga, namun hal itu
tidak mematahkan semangat Laras untuk mempersiapkan dirinya berlomba di tingkat nasional,
dia belajar dengan sangat giat, dan mempunyai ambisi untuk menjadi juara pertama di
perlombaan tersebut. Benar saja pada saat perlombaan itu dimulai Laras mengerjakan soal-
soalnya dengan baik dan tanpa terlewat satu soalpun, dan pada akhirnya Laras bisa
memenangkan perlombaan itu dengan menjadi juara pertama.
Meskipun Laras adalah gadis desa namun dia tidak pernah merasa malu dan tidak
percaya diri ketika berkompetisi dengan orang-orang kota, karena dia sangat yakin dan percaya
bahwa semua manusia sama.

Anda mungkin juga menyukai