Dari hasil pembahasan yang disajikan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa: 1. Berdasarkan analisis efektifitas dan efisiensi tenaga kefarmasian di Instalasi rumah sakit swasta “X” di Bandung diperoleh jumlah tenaga teknis kefarmasian pelayanan yang diusulkan pada Farmasi Central adalah 8 orang untuk tenaga teknis kefarmasian dan Apoteker pelayanan sebanyak 7 orang. 2. Faktor yang menyebabkan lamanya waktu pada pelayanan yang diberikan sumber daya manusia (SDM) tenaga teknis kefarmasian (AA/DIII) pelayanan dan Apoteker pelayanan Instalasi farmasi rumah sakit swasta “X” di Bandung kepada pasien adalah : a. Jumlah tenaga teknis kefarmasian (AA/DIII) pelayanan dan Apoteker pelayanan tidak sesuai dengan beban kerja. b. Pelaksanaan job description yang rangkap, sehingga masalh internal tidak teratasi.
35 V.2. Saran
Dalam upaya peningkatan kualitas pelayan disarankan untuk :
1. Penambahan jumalah Apoteker pelayanan dan tenaga teknis kefarmasian (AA/DIII) pelayanan yang optimal, untuk mempercepat pengerjaan resep dan proses alur penerimaan resep sampai obat diterima oleh pasien sehingga adanya kepuasan pasien yang meningkat dan tercapai kualitas pelayanan yang baik. 2. Dilakukan pelatihan orientasi pada tenaga kefarmasian baru maupun Apoteker pelayanan yang baru agar lebih ditingkatkan agar dapat mengimbangi pekerjaan tenaga keframasian maupun Apoteker yang sudah senior agar tidak ada hambatan pada saat pengerjaan resep.