NIM : 200106110089
Kelas : MPI B
HISTORIA HADITS
A. Pengertian Hadits
Hadits dapat diartikan sebagai pedoman umat manusia dalam menjalankan dan
melakukan segala sesuatu. Menurut bahasa, pengertian Hadist atau Al-Hadist adalah Al-
Jadid yaitu sesuatu yang baru, selain itu dapat juga diartikan sebagai al-khabar, yaitu
berita. Hadits dapat disebut juga dengan sunnah karena pada dasarnya, hadist
menyangkup segala aspek yang berkenaan dengan Nabi Muhammad SAW, baik dalam
perkataan, perbuatan, sifat Nabi ataupun fisik Nabi. Menurut pandangan ulama ushul fiqh,
pengertian hadits ini ada keterkaitannya dengan hukum syira’, yaitu segala perkataan,
perbuatan nabi yang terkait dengan hukum.
B. Macam-macam Hadits
1. Hadits qauli: yaitu hadits yang berasal dari perkataan Nabi Muuhammad SAW, maksud
dari perkataan Nabi adalah segala hal yang mencangkup petunjuk, peristiwa ataupun
larangan Nabi kepada umatnya. Contoh hadits qouli yang yang menjadi patokan dalam
kehidupan manusia hingga saat ini adalah hadits tentang adanya adab kepada orang lain.
2. Hadits fi”li: yaitu hadits yang berasal dari perilaku Nabi Muhammad SAW yang diikuti
oleh kaum muslimin dan muslimat, ciri dari hadits fi’li adalah adanya kata ro’aitu yang
artinya aku telah melihat, yang mana perilaku Nabi dilihat oleh para ulama ataupun
sabahat nabi yang kemudian dijadikan Hadits sebagai patokan untuk melakukan segala
sesuatu. Contohnya dalam bab sholat dalam kitab bulughul marom, ada salah seorang
sahabat nabi yang bernama ‘Amir bin Robiah yang melihat Nabi sholat menghadap kiblat
(barat).
3. Hadits taqriri: yaitu hadits berupa ketetapan Nabi Muhammad SAW terhadap segala
perilaku maupun perkataan sahabat nabi, apakah Nabi Muhammad menegur atau bahkan
membiarkan perilaku dari sahabat Nabi tersebut. Contoh hadits taqriri yang membiarkan
sahabat nabi dalam suatu peperangan
4. Hadits Ahwali: yaitu hadits yang menjelaskan atau menjabarkan tentang keadaan Nabi,
baik dalam segi sifat maupun fisik. Dalam hadits riwayat bukhori dan muslim menyatakan
bahwa Nabi Muhammad SAW adalah manusia dengan sebaik-baiknya paras dan beliau
bukan berasal dari golongan orang yang tinggi bukan pula orang yang pendek.
1. Sunnah
Secara etimologis, sunnah berarti perjalanan yang pernah ditempuh yang setelah itu ditiru
orang lain, dan pada zaman Nabi Muhammad SAW atau ketika sesudah zaman beliau tidak
dipersoalkan apakah sunnah itu baik atau buruk. Dalam bahasa Indonesia biasanya disebut
adat istiadat.
2. Khabar
Pengerian khabar yaitu informasi ataupun berita yang ditujukan seseorang kepada orang
lain. Menurut ulama' hadist khabar menrupakan sinonim dari hadist yaitu, segala sesuatu
yang datang dari Nabi, sahabat, dan tabi'in.
3. Atsar
Menurut bahasa, Atsar berarti Baqiyyatu Aasy-syafi' yang memiliki arti sisa dari sesuatu
atau jejak. Atsar adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW.