Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA KANDUNGAN


GIZI(PROTEIN) BAGI MANUSIA
Mata kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing : KHAIRUNNISSA, M.Pd.

DISUSUN OLEH :
PUTRI (NIM : 201440127)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


PANGKAL PINANG
PRODI KEPERAWATAN PANGKAL PINANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.


Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya pula penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “masalah
kesehatan pentingnya kandungan gizi(protein) bagi manusia” tepat pada
waktunya. Makalah “masalah kesehatan pentingnya kandungan gizi(protein) bagi
manusia” disusun guna memenuhi tugas Ibu Khairunnisa, M.Pd. pada mata kuliah
Bahasa Indonesia di Poltekkes Kemenkes Pangkal Pinang. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi penulis dan pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Khairunnisa,
M.Pd. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia. Semoga tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Pangkalpinang, 10 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
1. 1 Latar Belakang........................................................................................1
1. 2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1. 3 Tujuan......................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
2. 1 Pengertian gizi.........................................................................................3
2. 2 pengertian protein...................................................................................3
2. 3 Akibat kekurangan protein....................................................................5
2. 4 Akibat kelebihan protein........................................................................7
2. 5 Penanggulangan kekurangan protein...................................................7
BAB III....................................................................................................................9
3. 1 Kesimpulan..............................................................................................9
3. 2 Saran.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Masalah gizi masih cukup rawan dibeberapa wilayah Indonesia, terutama
di wilayah pemukiman kumuh daerah perkotaan, Dimana kondisi masyarakat
banyak yang kurang memahami akan pentingnnya kandungan gizi dalam hal ini
protein, banyak balita yang terkena gizi buruk. Gizi buru /gizi kurang sering
terjadi karena makanan yang tidak seimbang, terutama dalam hal protein.untuk
itulah penting bagi Anda dan keluarga untuk tetap memperhatikan asupan gizi
setiap harinya. Protein dapat Anda peroleh pada makanan yang mungkin sehari-
harinya Anda temukan atau bahkan Anda konsumsi.Protein sangat penting untuk
membantu pertumbuhan anak-anak, dan meningkatkan daya tahan tubuh mereka.
Dan juga kelebihan protein juga akan menimbulkan penyakit, seperti obesitas.
Sehingga dapat menimbulkan penyakit seperti kwasiorkor, marasmus, dan
obesitas.

Banyak yang menganggap bahwa makanan adalah sebagai kepentingan


yang sangat vital. Pada sepanjang kehidupan kita, gizi adalah sebagai unsur dasar
yang dapat mempertahankan kehidupan dan menyediakan tenaga yang dibutuhkan
oleh sel-sel sehingga berbagai jaringan dan organ-organ tubuh dapat melakukan
berbagai tindakan yang terkoordinasi. Kehidupan manusia dapat diibaratkan
sebagai sebuah pohon kayu yang kecil yang memerlukan siraman air secara terus
menerus, pemupukan dan pemeliharaan agar menjadi mampu untuk melakukan
pertumbuhan secara kuat. Demikianlah pentingnya gizi untuk kehidupan
manusia.Selama masa penambahan gizi, hanya gizi yang seimbang yang dapat
mencegah tubuh dari keadaan yang tidak seimbang antara Yin dan Yang yang
selanjutnya dapat mengarah kepada timbulnya penyakit. Pemberian tambahan gizi
hendaklah secara wajar dan menurut ilmu pengetahuan ilmiah. Bila seseorang
jatuh sakit, maka diperlukan untuk memperoleh pengobatan; bila seseorang
berada dalam keadaan sehat, maka perlu untuk melakukan penjagaan terhadap

1
penyakit. Oleh sebab itu, melakukan pencegahan terhadap penyakit adalah sebagai
masalah yang sangat mendasar dalam hubungannya dengan pemeliharaan
kesehatan.

Sebagai kunci pokok dalam hubungannya dengan kebiasaan makan adalah


menjaga jangan sampai makan secara berlebihan sehingga kekenyangan, makan
disertai adanya sayur-sayuran, tidak memakan makanan yang dimasak sampai
kelewat matang, makan secara tidak tergesa-gesa, makanan yang memiliki rasa
yang ringan, makanan masih dalam kondisi yang segar; memiliki keragaman,
dengan kondisi yang sejuk, terdapat pemisahan, disertai dengan pematangan.
Hanya dengan cara demikian seseorang akan dapat memiliki badan yang sehat
disertai dengan kehidupan yang penuh semangat dan percaya diri.

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang yang telah penulis paparkan, maka
penulis tertarik untuk membuat makalah dengan judul “Pentingnya Kandungan
Gizi (Protein) Bagi Tubuh Manusia”

1. 2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian gizi ?
2. Apakah pengertian protein ?
3. Bagaimanakah akibatnya bila tubuh kekurangan Protein?
4. Bagaimanakah Akibat Kelebihan Protein?
5. Bagaimana Penanggulangan Kekurangan Protein?

1. 3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana akibatnya bila tubuh kekurangan
Protein
2. Untuk mengetahui Bagaimana Akibat Kelebihan Protein
3. Untuk mengetahui cara Penanggulangan Kekurangan Protein

2
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian gizi
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan
secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita
yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang
berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang
tepat dan seimbang.Menurut Ida Purnomowati, Diana H, Cahyo S (2010) :“Gizi
adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk pertumbuhan, mempertahankan
dan memperbaiki jaringan tubuh, mengatur proses dalam tubuh, dan menyediakan
energi bagi fungsi tubuh, atau bisa juga diartikan sebagai komponen pembangun
tubuh manusia”.Menurut Ugi (Sunita Almatsir-2012) Kata “gizi” berasal dari
bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan
makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris, food menyatakan makanan,
pangan dan bahan makanan.

2. 2 Pengertian protein
Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara menghitung
jumlah protein yang diganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menghitung
jumlah unsur nitrogn (zat lemas) yang ada dalam proteinm makanan dan
menghitung pula jumlah unsur nitrogen yang dikeluarkan tubuh melalui air seni
dan tinja
Menurut Suhardjo-Clara M. Kusharto (1999) mengemukakan bahawa:
“Protein merupakan zat gizi yang sangat penting, karena yang paling erat
hubungannya dengan proses-proses kehidupan. Nama protein berasal dari bahasa
Yunani (Greek) proteus yang berarti yang pertama atau yang terpenting. Seorang
ahli kimia belanda bernama Mulder, mengisolasi susunan tubuh yang mengandung
nitrogen dan menamakannya terdiri dari satuan dasarnya yaitu asam amino (biasa
disebut unit pembangun protein).

3
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka ditetapkan bahwa kebutuhan protein bagi
seorang dewasa adalah 1 gram untuk setiap kilogram berat badannya setiap hari.
Untuk anak-anak yang sedang tumbuh, diperlukan protein yang lebih banyak,
yaitu 3 gram tiap satu kilogram berat badannya.Disamping itu, mengingat adanya
protein sempurna dan tidak sempurna berdasarkan jumlah dan macam-macam
asam amino yang ada dalam makanan, maka untuk menjamin agar tubuh benar-
benar mendapatkan asam amin dalam jumlah dan macam yang cukup, sebaiknya
untuk orang dewasa seperlima dari protein yang diperlukan haruslah protein yang
berasal dari hewan, sedangkan untuk anak-anak sepertiga dari jumlah protei yang
mereka perlukan.

Secara Klasik: gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan


energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses
kehidupan dalam tubuh). Sekarang: selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan
potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak,
kemampuan belajar, produktivitas kerja.

Gizi yang berperan dalam kesehatan tubuh makhluk hidup, yaitu, Memelihara
proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan serta mengganti jaringan
tubuh yang rusak, memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-harim,
mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan
cairan tubuh yang lain, Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap
berbagai penyakit (protein).

Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh. Zat Gizi
(Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses-proses kehidupan.

Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang


dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk

4
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ,
serta menghasilkan energi. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang
dapat dijadikan makanan.

Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-
unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna
bila dimasukkan ke dalam tubuh. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan
mentah. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi

2. 3 Akibat Kekurangan Protein


Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi
rendah. Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan Kwasiorkor
pada anak-anak dibawah lima tahun (balita). Kekurangan protein sering
ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi yang menyebabkan
kondisi yang dinamakan Marasmus.

Kwashiorkor lebih banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang sering
terjadi pada anak yang terlambatmenyapih, sehingga komposisi gizi makanan
tidak seimbang terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadipada
konsumsi energi yang cukup atau lebih.Gejalanya :

a. Pertumbuhan terhambat.

b. Otot-otot berkurang dan lemah.

c. Edema.

d. Muka bulat seperti bulan (moonface Gangguan psikimotor.)

Ciri khas dari kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan tangan.
Kehadiran kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum. Pada kwashiorkor
gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu rendah, bahkan
dapat tertutup oleh adanya udema, sehingga penurunan berat badan relatif tidak

5
terlalu jauh, tetapi bila pengobatan odema menghilang, maka berat badan yang
rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya berat badan tersebut tidak sampai
dibawah 60 % dari berat badan standar bagi umur yang sesuai. Ciri-ciri :

a. Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.

b. Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis garis
permukaan yang jelas

c. Didaerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan
hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam lembar yang besar,
meninggalkan dasar yang licin berwarna putih mengkilap

d. Perut anak membuncit karena pembesaran hati.

e. Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel-sel hati.

Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak. Marasmus
umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena terlambat
diberi makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak,
formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi.
Marasmus berpengaruh dalam waku yang panjang terhadap mental dan fisik yang
sukar diperbaiki.

Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok


sosial ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih
banyak dari kwashiorkor. Gejalanya :

a. Pertumbuhan terhambat.

b. Lemak dibawah kulit berkurang.

c. Otot-otot berkurang dan melemah.

d. Berat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti :
panjang, lingkar kepala dan lingkar dada.

6
e. Muka seperti orang tua (oldman's face).

Pada penderita marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati (hepatomegalia) dan
kadar lemak serta kholesterol didalam darah menurun. Suhu badan juga lebih
rendah dari suhu anak sehat, dan anak tergeletak in-aktif, tidak ada perhatian bagi
keadaan sekitarnya

2. 4 Akibat Kelebihan Protein.


Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang
tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan
obesitas. Diet protein tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan
berat badan kurang beralasan. Kelebihan dapat menimbulkan masalah lain,
terutama pada bayi. Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati
yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.
Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan
amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini dilihat pada bayi
yang diberi susu skim atau formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga
konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB. Batas yang dianjurkan untuk
konsumsi protein adalah dua kali angaka kecukupan gizi AKG) untuk
protein.

2. 5 Penanggulangan kekurangan protein

Pengobatan terhadap Kekurangan Energi Protein adalah ditujukan


untuk menambah zat gizi yang kurang, namun dalam prosesnya
memerlukan waktu dan harus secara bertahap, oleh karenanya harus di
rawat inap di rumah sakit. Secara garis besar penanganan KEP adalah
1) pada tahap awal harus diberikan cairan intra vena, selanjutnya
dengan parenteral dengan bertahap, dan pada tahap akhir dengan diet
tinggi kalori dan tinggi protein. 2) komplikasi penyakit penyerta seperti
infeksi, anemia, dehidrasi dan defiseiensi vitamin diberikan secara
bersamaan. 3) penanganan terhadap perkembangan mental anak

7
melalui terapi tumbuh kembang anak.4) penanganan kepada keluarga,
melalui petunjuk terapi gizi kepada ibu karena sangat penting pada saat
akan keluar rumah sakit akan mempengaruhi keberhasilan penanganan
KEP di rumah.

Pencegahan dari KEP pada dasarnya adalah bagaimana makanan yang


seimbang dapat dipertahankan ketersediannya di masyarakat. Langkah-
langkah nyata yang dapat dilakukan untuk pencegahan adalah
mempertahankan status gizi anak yang sudah baik tetap baik dengan
menggiatkan kegiatan surveilance gizi di institusi kesehatan terdepan
(Puskesmas, Puskesmas Pembantu), mengurangi resiko untuk mendapat
penyakit, mengkoreksi konsumsi pangan bila ada yang kurang, penyuluhan
pemberian makanan pendamping ASI, memperbaiki/mengurangi efek
penyakit infeksi yang sudah terjadi supaya tidak menurunkan status gizi.,
merehabilitasi anak yang menderita KEP pada fase awal/BGM,
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program keluarga berencana,
meningkatkan status ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan segala
sektor ekonomi masyarakat (pertanian, perdagangan, dan lain-lain).

8
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Dari makalah diatas, maka peulis dapat menyimpulkan bahwa protein
sangatlah penting, terutama bagi pertumbuhan. Disamping itu protein merupakan
zat utama dalam membantu tumbuh kembang anak. Sehingga apabila anak cukup
asupan proteinnya, maka anak akan tumbuh sehta, jauh dari gizi kurang dan tidak
terjadinya gangguan tumbuh kembang.
Selain itu, protein merupakan penghasil energi terbesar. Dengan adanya
protein dalam tubuh, maka tubuh akan merasa tetap segar. Tetapi yang harus
diperhatikan asupan protein untuk tubuh haruslah seimbang, tidak boleh
kekurangan dan tidak bileh pula kelebihan. Karena kelebihan atau kekurangan
asupan protein dapat menimbulkan penyakit, seperti : kwashiorkor, marasmus,
dan obesitas.
Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca, untuk dapat memanfaat kan
apa yang telah disampaikan dalam makalah ini, guna untuk meningkatkan status
gizi di masyarakat, sehingga tercipta masyarakat yang sehat.
3. 2 Saran
Diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk dapat memenuhi asupan
protein, agar dapat tumbuh dengn sehat. Agar seluruh ibu-ibu memperhatikan gizi
anak, terutama asupan proteinnya, agar tidak ada lagi penderita gizi buruk.
Kepada tenaga kesehatan untuk dapat mengadakan penyuluhan kepada
masyarakat tentang gizi, terutama tentang protein. Diharapkan masyarakat atau
pun pembaca mau ikut serta menggalakkan program tentang pemberantasan gizi
buruk, untuk mencapai Indonesia sehat 2010.

9
DAFTAR PUSTAKA

Rahman, T. (2018). Kiat - Kiat Menulis Karya Ilmiah Remaja. Jawa Tengah: CV.
Pilar Nusantara.
Sholihan, A. (2017). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
Munawwaroh, Z. (2018, September). Menyusun Makalah yang Baik dan Benar.
Dipetik September 7, 2020, dari fitk uinjkt: http://mp.fitk.uinjkt.ac.id/

10

Anda mungkin juga menyukai