BAB I. PENDAHULUAN
Menurut Brury Marco Silalahi dan Supijatno tahun 2017 Kelapa sawit (Elaeis
guineensis Jacq) merupakan komoditas perkebunan yang berperan penting bagi
perekonomian Indonesia sebagai salah satu penyumbang devisa dari sektor
nonmigas. Limbah kelapa sawit merupakan sisa hasil tanaman kelapa sawit yang
tidak termasuk dalam produk utama atau hasil ikutan dari proses pengolahan
kelapa sawit. Limbah hasil pengolahan kelapa sawit dibedakan menjadi limbah
cair yang biasa dikenal dengan istilah POME (Palm Oil Mill Effluent) serta
limbah padat berupa sabut, cangkang, janjangan kosong (JJK) dan solid basah
(wet decanter solid). Dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dari limbah
industri kelapa sawit dan pertimbangan potensi bahan organik yang terkandung
dalam limbah kelapa sawit yang bisa dimanfaatkan, menuntut perkebunan untuk
melakukan kegiatan pengelolaan limbah dengan baik. (Silalahi, B.M & Supijatno,
2017)
2
Sejalan dengan semakin tinggi-nya produksi dan luas area per-kebunan kelapa
sawit dari tahun ke tahun, di sisi lain akan terjadi pula peningkatan volume
limbahnya, baik berupa limbah padat maupun limbah cair. Limbah kelapa sawit
adalah sisa-sisa hasil tanaman kelapa sawit yang tidak termasuk dalam produk
utama atau merupakan hasil ikutan dari proses pengolahan kelapa sawit. Limbah
padat kelapa sawit dapat berupa tandan kosong, cangkang, janjang, dan fiber
(sabut). Tandan kosong adalah rangka antar buah, sedangkan cangkang adalah
kulit buah. Di antara cangkang terdapat serabut yang disebut fiber. Limbah yang
dihasilkan dari industri pengolahan kelapa sawit antara lain janjang kosong,
limbah cair, limbah solid (padatan) dan cangkang. (Pranata, H.R&Arico. Z, 2019).
Karena menurut Yanuarsari, H.D (2015) bahwa Tas merupakan salah satu
komoditas paling dicari wanita ketika berada dipusat perbelanjaan. Produk
subtitusi pelengkap fashion ini mampu menghipnotis kaum perempuan untuk
mengambil keputusan membeli tas sesuai selera mereka bahkan menjadikannya
sebagai barang koleksi. Tas seringkali mengalihkan perhatian wanita yang mampu
menimbulkan fetisisme berlebihan dalam mengambil keputusan membeli atau
memiliki sebuah tas sesuai harapan mereka. Perhatian, sebagai salah satu aktifitas
psikis, dapat dimengerti sebagai keaktifan jiwa yang dipertinggi. Jiwa itupun
semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) ataupun sekumpulan objek-
objek .
1.2 RumusanMasalah
1.3 Tujuan
1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir
3. Artikel ilmiah yang terbit di jurnal terakreditasi nasional.
4. Tas yang terbuat dari pelepah daun kelapa sawit
Menurut Badan Pusat statistic luas lahan kelapa sawit di Indonesia telah
mencapai 13,5 juta Ha.Sumatera Utara merupakan salah satu daerah penghasil
kelapa sawit .Terjadi peningkatan luas areal perkebunan yang dikelola rakyat
.Dilihat dari data yang dieroleh pada tahun 2008 seluas 375.853 ha menjadi
405.921,08 ha pada tahun 2012 Dari sini dapat kita lihat peningkatan yang dialami
yaitu sebanyak 6,86 %.Di Labuhan Batu Selatan,perkebunan kelapa sawit sendiri
menjadi salah satu sumber penghasilan utama bagi masyarakat dan banyak
dimiliki masyarakat. (Rizky dkk : 2017). Dan produk tas ini memiliki prospek
usaha yang menjanjikan karena belum ada dipasaran dan yang
mengembangkannya. Selain itu produk usaha ini, memiliki cirri khas tersendiri
yang belum dimiliki produk lain.
.Berikut berdasarkan hasil analisis SWOT
Aspek Produk
Strength (kekuatan) 1. Belum didapatinya produk pesaiang
2. Memiliki motif yang unik yang trend
3. Dikemas dengan inovatif dan edukatif
4. Harga produk yangterjangkau
5. Produk memiliki jenis
6. Bahannya adalah limbah pelepah sawit
7. Bisa untuk tempat beberapa barang didalam
tasnya.
Weakness (kelemahan) 1. Produk baru sehingga belum banyak
di kenal masyarakat
besar karena setiap pemanenan buah akan menghasilkan pelepah daun juga
sehingga pemanfaatan limbah pelepah daun kelapa sawit ini dapat menjadi potensi
pemanfatan yang prospektif karena belum banyak dimanfatkan sehingga
berpeluang pasar besar.
Gunting 40.000
Total 5.150.000
2 Biaya yang berubah 900.000
3 Harga jual barang per unit 50.000
Break event point (BEP) adalah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan
biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian.
Harga pokok tas yaitu sebesar 30.000 per unit. Adapun harga jual dari produk tas
ini sebesar 50.000 dan kuantitas produksi sebesar 300 unit per 3 bulan.
3.1 PraProduksi
Pada tahap ini dilakukan survey pada tempat bahan baku yaitu
pelepah sawit di perkebunan kelapa sawit. Serta ke tempat penjualan alat dan
bahan lainya yang digunakan dalam pembuatan TAS.
3.2 Produksi TAS
Proses produksi Tas dari Limbah Kelapa Sawit, dilakukan dengan
rincian sebagai berikut;
a. Alat dan Bahan
No Alat Bahan
a) Alat tulis (Pulpen/pensil) a) Pelepah Kelapa Sawit
j) Cat kayu
b. Cara Pembuatan
3.4 PascaProduksi
Pada tahap ini dilakukan evaluai pembuatantas yang terbuat dari limbah
kelapa sawit agar hasil nya bagus dan juga pada produksi ini juga diperlihatkan
kebeberapa teman sekitar terlebih dahulu agar mengetahui tanggapan mereka
mengenai produk yang dihasilkan. Selain itu semua tahap di lakukan dengan
mematuhuhi protocol kesehatan, dari praproduksi, produksi, pengemasan produk,
publikasi, sampai tahap terakhir agar terjadinya keberlanjutan usaha yang baik
dan kesehatan terjaga.
4. 1 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2.1 Format Jadwal Kegiatan
No Jenis Kegiatan Bulan Person
1 2 3 4 Penanggung-
jawab
1 Perencanaan konsep
dan keuangan Tacani
2 Pembelian peralatan
dan perlengkapan
produkksi Tacani
10
3 ProduksiTacani
4 Promosi dan pemasaran
Tacani
5 Transaksi penjualan
Tacani
6 Evaluasi Produk dan
Pemasaran Tacani
7 Pembuatan
laporan akhir
DAFTAR PUSTAKA
Fatoni,N, L,R.I dan Darmawan, A.R. 2017. Pendayagunaan Sampah Menjadi Produk
Kerajinan. DIMAS. Vol 17(1)
Pranata , R.H dan Arico,Z. 2019. Pemanfaatan Limbah Kebun Pelepah Kelapa Sawit
(Elaeis guinensis Jacq) Sebagai Alternatif Pakan Ternak Bernilai Gizi Tinggi.
JURNAL BIOLOGICA SAMUDRA. Vol 1 (1)
Silalahi , B.M dan Supijatno. 2017. Pengelolaan Limbah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis
Jacq.) di Angsana Estate, Kalimantan Selatan. Bul. Jurnal Agrohorti. Vol 5(3)
Wulandri dan Achir.2015.Pengaruh bahan Tali Rafia Asahylon Terhadap Hasil Jadi
Crochet/rajutan pada Tas jinjing (corde bag).Jurnal tata busana .Vol 4(2).
11