Project Psikologi Pendidikan Kel 8 Azzahra Febindayanti
Project Psikologi Pendidikan Kel 8 Azzahra Febindayanti
DISUSUN OLEH
KELAS 20 D
MEDAN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
kamidapat menyelesaikan tugas Project pada bidang studi Psikologi Pendidikan bertemakan “Anak
Berkebutuhan Khusus.”
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan
baik dari segi penulisan maupun dalam isinya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran
kepada semua pihak terutama kepada Dosen Mata Kuliah kami guna perbaikan untuk laporan hasil
observasi di masa yang akan datang.
Tak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah Psikologi
Pendidikan atas tugas yang telah diberikan sehingga menambah pemahaman kami tentang “Anak
Berkebutuhan Khusus” dan kepada semua pihak yang telah membantu dalammenyelesaikan
laporan ini.
Semoga laporan hasil Project ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Khususnya bagi
mahasiswa-mahasisiwi Universitas Negeri Medan untuk meningkatkan pengetahuan dan
pengembangan keterampilan kependidikan demi terciptanya pendidik professional.
Penulis Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik
fisik, mental-intelektual, sosial maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam
proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia
dengannya.
Tidak hanya itu, anak berkebutuhan khusus juga mencakup anak-anak yang memiliki gangguan
pemusatan perhatian, gangguan spektrum autisme, gangguan kemampuan komunikasi, serta
kesulitan belajar.
Perlu dipahami bahwa kondisi anak berkebutuhan khusus bukan penyakit yang menular. Jadi
interaksi dengan anak berkebutuhan khusus tidak akan membawa dampak pada orang lain. Anak
berkebutuhan khusus dapat tetap bersosialisasi dalam masyarakat.
Berdasarkan ilustrasi tersebut maka dalam project kami kali ini di terapkan media pembelajaran
yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mungkin lebih mudah dimengerti oleh siswa
mengenai anak berkebutuhan khusus dalam bentuk video pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa kegunaan dari media pembelajaran yang di sajikan?
2. Apa kelebihan media pembelajaran tersebut dibandingkan dengan media lain?
3. Apa saja alat dan bahan dalam media tersebut?
C. Tujuan
1. Menjelaskan kegunaan dari media pembelajaran yang di sajikan?
2. Menjelaskan kelebihan media pembelajaran tersebut dibandingkan dengan media lain
3. Menjelaskan alat dan bahan dalam media tersebut
1
BAB II
PEMECAHAN MASALAH
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar, segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau
ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Manfaat praktis media
pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya,
dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung.
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak secara umum
atau rata-rata anak seusianya. Anak dikatakan berkebutuhan khusus jika ada sesuatu yang kurang
atau bahkan lebih dalam dirinya.”
Menurut Heward, “anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khususyang
berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental,
emosi atau fisik.”
2
“Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memerlukan penanganan khusus sehubungan
dengan gangguan perkembangan dan kelainan yang dialami anak.” Mereka yang digolongkan pada
anak yang berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan berdasarkan ganngguan atau kelainan pada
aspek :
Tuna netra adalah gangguan daya penglihatan, berupa kebutaan menyeluruh atau sbagian, dan
walaupun mereka telah diberi pertolongan alat bantu khusus mereka masih tetap mendapat
Pendidikan khusus.
Keadaan kehilangan pendengaran meliputi seluruh gradasi /tingkatan baik ringan, sedang, berat dan
sangat berat yang akan mengakibatkan pada 22 gangguan komunikasi dan bahasa. Ketunarunguan
ini dapat digolongkan dalam kurang dengar atau tuli.
3
Kualitas suara aneh/monoton.
Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar
Banyak perhatian terhadap getaran
Keluar nanah dari kedua telinga
Terdapat kelainan organis telinga
Adalah individu yang secara signifikan memiliki intelegensi di bawah intelegensi normal dengan
skor IQ sama atau lebih rendah dari 70. Tuna grahita dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok
:
Tunagrahita adalah kondisi kelainan/keterbelakangan mental, (retardasi mental) atau tingkah laku
akibat kecerdasan yang terganggu, yang disebabkan oleh fungsi-fungsi kognitif yang sangat lemah.
Adakalanya cacat mental dibarengi dengan cacat fisik sehingga disebut cacat ganda . Misalnya,
cacat intelegensi yang mereka alami disertai dengan keterbelakangan penglihatan (cacat pada
mata).
Merupakan gangguan fisik yang berkaitan dengan tulang, otot, sendi dan sistem persarafan,
sehingga memerlukan pelayanan khusus. Gangguan ini biasanya berpengaruh pada gerakan kasar
dan gerakan halus dari seseorang. Gangguan ini bisa bersifat ringan hingga yang berat.
4
Ciri-ciri Tuna Daksa
Definisi menurut IDEA adalah anak yang memiliki kemampuan yang melebihi dari kemampuan
orang lain pada umumnya dan mampu untuk menunjukkan hasil kerja yang sangat tinggi.
Keberbakatan ini dapat dilihat dari berbagai area seperti: kemampuan intelektual secara umum,
akademis yang khusus, berfikir kreatif, kepemimpinan, seni, dan psikomotor. Seorang anak dapat
dikatakan berbakat apabila ia memiliki kemampuan yang diatas rata-rata, memiliki komitment
terhadap tugas yang tinggi dan juga kreatif.
Menurut IDEA (Individuals with Disabilities Education Act) tahun 1997, gangguan ini mengacu
pada gangguan komunikasi seperti gagap, gangguan artikulasi, gangguan bahasa, atau gangguan
suara yang berdampak pada hasil pembelajaran seorang anak.
5
Anak berkesulitan belajar spesifik adalah anak yang mengalami kesulitan belajar karena ada
gangguan persepsi. Ada empat bentuk kesulitan belajar anak, yakni kesulitan di bidang matematika
atau berhitung (diskalkulia), kesulitan membaca (disleksia), kesulitan berbahasa (disphasia), dan
kesulitan menulis (disgraphia).
Anak kesulitan belajar juga kesulitan orientasi ruang dan arah, misalnya sulit membedakan kiri-
kanan, atas-bawah. Tanda-tanda disleksia, antara lain, tidak lancar atau ragu-ragu dalam membaca,
membaca tanpa irama (monoton), dan kesulitan mengeja. Tandatanda disgraphia, misalnya, tulisan
sangat jelek, terbalik-balik, dan sering menghilangkan atau malah menambah huruf. Sedangkan,
tanda-tanda diskalkulia, misalnya kesulitan memahami simbol matematika.
Anak dengan gangguan spektrum autis adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan yang
dimanifestasikan dalam hambatan komunikasi verbal dan non verbal, masalah pada interaksi sosial,
gerakan yang berulang dan stereotip, sangat terganggu dengan perubahan dari suatu rutinitas,
memberikan respon yang yang tidak sesuai terhadap rangsangan sensoris.
Gangguan dalam bidang komunikasi verbal maupun non verbal : - Terlambat bicara atau tidak
dapat berkomunikasi - Mengeluarkan kata-kata yang tidak dapat dimengerti orang lain (bahasa
Planet) - Tidak mengerti dan tidak mengeluarkan kata-kata dalam konteks yang sesuai
(Gangguan bahasa ekspresif dan reseptif) - Bicara tidak digunakan untuk komunikasi - Meniru
atau membeo (ekolalia). Beberapa anak sangat pandai menirukan nyanyian, nada maupun kata-
katanya, tanpa mengerti artinya - Kadang bicaranya monoton (seperti robot) - Mimik datar.
Gangguan dalam bidang interaksi sosial – menolak atau menghindar untuk bertatap mata –
tidak menoleh bila dipanggil. Karena hal ini, sering diduga bahwa anak mengalami ketulian –
merasa tidak senang dan menolak bila dipeluk – tidak ada usaha untuk melakukan interaksi
dengan orang lain – bila ingin sesuatu, ia menarik tangan orang yang terdekat dan
mengharapkan tangan tersebut melakukan sesuatu untuknya – bila didekati untuk bermain
justru menjauh – tidak berbagi kesenangan untuk orang lain.
Gangguan dalam bidang perilaku dan bermain : - umumnya ia seperti tidak mengerti cara
bermain. – bermain sangat monoton, stereotipik – ada keterpakuan pada mainan atau benda-
benda tertentu (seperti rod/sesuatu yang berputar)
6
C. Faktor Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Penyebab anak berkebutuhan khusus terjadi dalam beberapa periode kehidupan anak, yaitu:
1. Sebelum kelahiran
Penyebab yang terjadi sebelum proses kelahiran, dalam hal ini berarti ketika anak dalam
kandungan, terkadang tidak disadari oleh ibu hamil. Faktor-faktor tersebut antara lain :
Gangguan Genetika : Kelainan Kromosom, Transformasi
Kelainan kromosom kerap diungkap dokter sebagai penyebab keguguran, bayi meninggal sesaat
setelah dilahirkan, maupun bayi yang dilahirkan sindrom down.
Infeksi Kehamilan
Iinfeksi saat hamil dapat mengakibatkan cacat pada janin. Penyebabnya adalah parasit golongan
protozoa yang terdapat pada binatang seperti kucing, anjing, burung, dan tikus.
Pengguguran
7
Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah berhentinya kehamilan sebelum usia
kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Secara medis, pengguguran kandungan
adalah berakhirnya kehamilan sebelum fetus dapat hidup sendiri diluar kandungan.
Lahir Prematur
Menurut dr Suyanto, Sp.OG, Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Budi Kemuliaan,
bayi prematur adalah bayi yang lahir kurang bulan menurut masa gestasinya (usia kehamilannya).
Adapun masa gestasi normal adalah 38-40 minggu. Dengan demikian bayi prematur adalah bayi
yang lahir sebelum masa gestasi si ibu mencapai 38 minggu.
Setiap ibu berharap mengalami proses melahirkan yang normal dan lancar. Berikut akan dibahas
beberapa proses kelahiran yang dapat menyebabkan anak berkebutuhan khusus, antara lain :
3. Setelah kelahiran
8
Setelah proses kelahiran pun tidak otomatis bayi aman dari kelainan yang mengakibatkan nanti
anak menjadi berkebutuhan khusus. Berikut beberapa hal yang menyebabkan anak berkebutuhan
khusus tersebut antara lain :
Kecelakaan
Pada bayi, umumnya kecelakaan terjadi karena jatuh, tergores benda tajam, tersedak, tercekik atau
tanpa sengaja menelan obat-obatan dan bahan kimia yang diletakkan di sembarang tempat.
Kecelakaan seperti ini disebabkan kelalaian orang dewasa di sekitarnya.
Keracunan
Bahaya keracunan yang sering terjadi pada anak adalah menelan obat berlebihan (overdosis)
karena orang tua menaruh obat sembarangan. Potensi keracunan lainnya menelan cairan kosmetik
ibunya, cairan pembersih untuk rumah dan cairan pembasmi serangga, dan bahan beracun lainnya.
9
6. Ajari anak mengeksplor kemampuannya
7. Tanamkan kemandirian sejak dini
8. Pelajari kebiasaan dan kebutuhan anak
9. Ikuti saran-saran pakar
10. Memilih sekolah yang tepat
11. Ikutkan anak pada terapi yang ada
12. Lakukan pembiasaan mengenai sanksi dan hukuman
Anak dengan berkebutuhan khusus membutuhkan metode, material, pelayanan dan peralatan yang
khusus agar dapat mencapai perkembangan yang optimal. Karena anak-anak tersebut mungkin
akan belajar dengan kecepatan yang berbeda dan juga dengan cara yang berbeda. Walaupun
mereka memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda dengan anak-anak secara umum, mereka
harus mendapat perlakuan dan kesempatan yang sama
Yang dimaksud disini menganalisis kebutuhan adalah mengamati kesenjangan antara apa yang
dimiliki peserta didik dengan apa yang diharapkan. Ini dilakukan untuk mengetahui media yang
dirancang oleh seorang guru atau dosen dapat dimanfaatkan oleh siswa atau mahasiswa dengan
sebaik – baiknya. Setelah menganalisis kebutuhan peserta didik, maka kita juga perlu menganalisis
10
karakter peserta didik, baik menyangkut kemampuan pengetahuan atau keterampilan yang telah
dimiliki peserta didik sebelumnya.
Penelitian ini dapat dilakukan melalui protes dengan menggunakan tes yang sesuai dengan apa
yang diinginkan, langka ini dapat disederhanakan dengan cara menganalisa topik – topik materi
ajar yang dipandang sulit dan memerlukan bantuan media. Sehingga pembelajaran yang dirancang
dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diapai.
Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, ada beberapa ketentuan yang harus
diingat, yaitu:
Beriontasi pada kepentingan siswa, bukan pada guru. Titk tolaknya adalah perubhan
tingkah laku apakah yang diharapkan setelah mereka selesai belajar.
Dinyatakan dengan kata kerja yang operasional, artinya menunjuk pada hasil perbuatan
yang dapat diamati atau hasilnya dapat diukur dengan alat ukur tertentu.
3) Merumuskan butir – butir materi secara terperinci yang dapat mendukung tercapainya tujuan.
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau
keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang disusun
adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar
tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka selanjutnya mengerutkannya dari yang
sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih rumit dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang
abstrak.
11
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan yang
merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik seperti yang
telah jelaskan. Materi pembelajaran perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut
naskah program media yang dimaksud sebagai penuntun kita dalam memproduksi media seperti
menjadiipenuntut kita dalam mengambil gambar dan merekam suara.
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan kesesuain media
yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Tes ini dapat dilakukan baik
melalui perorangan atau kelompok kecil atau tes lapangan. Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk
memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.
12
H. Foto Media Yang Dikembangkan
13
BAB III
KESIMPULAN
Media berbentuk simulasi adalah perisian yang memberi gambaran situasi sesuatu keadaan.
Pengguna akan seolah-olah berada di tempat kejadian dan boleh bertindak balas terhadap
keadaan tersebut.Kegunaan dari media ini adalah untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami
konsep sifat bilangan bulat. Karena sebagian besar sulit konsepdari materi-materi tersebut jika
hanya dengan penjelasan secara verbal.
Kelebihan media yang dikembangkan dari media lainnya :
– Meningkatkan keefektifan pencapaian tujuan pengajaran..
– Memungkinkan terjadinya proses pengajaran yang lebih mudah dan cepat.[5]
– Memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan.
– Dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Anak_berkebutuhan_khusus
LAMPIRAN
Link Video : https://youtu.be/aolTcjyarU8
15