Tujuan
Tujuan Praktikum
4
2. Teori Dasar
Bioreaktor
6
Bioreaktor
7
Biokatalis
8
Biokatalis
9
Lipase dan Hidrolisis Lemak
10
Lipase dan Hidrolisis Lemak
◎ Bilangan asam yang besar menunjukkan kualitas yang rendah karena asam
lemak bebas yang besar pula, yang berasal dari hidrolisa minyak atau lemak,
ataupun karena proses pengolahan yang kurang baik. Besarnya bilangan
asam tergantung dari kemurnian dan umur dari minyak tersebut.
12
Bilangan Asam
13
Kinetika Enzimatis
◎ Laju dari kinetika enzim ini mempunyai
pengaruh dari reaksi enzimatik
◎ Michaelis –Menten laju awal reaksi
enzimatis dapat ditentukan
berdasarkan fungsi terhadap
konsentrasi substrat dan parameter yg
berpengaruh dalam enzim
◎ Kinetika enzimatis enzim lipase dapat Keterangan
dilihat pada persamaan berikut
TG = Trigliserida
FFA = Free Fatty Acid
E = Enzim
K= Konstanta
Pembentukan Produk
14
3. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan
◎ Alat ◎ Bahan
○ Labu ukur 25 mL, 50 ml ○ 0.3402 g KH2PO4
○ gelas beaker 50 mL ,100 mL ○ 0.4355 g K2HPO4
○ spatula ○ 25 mg Candida rugosa lipase
○ pipet tetes ○ 100 mL minyak goreng
○ kaca arloji ○ 25 mL Larutan enzim
○ corong kaca ○ Indikator PP (Phenolpthalein) 1%
○ batang pengaduk ○ KOH 0,1 N
○ pH meter ○ Asam Oksalat
○ magnetic stirrer
○ pipet volum 10 mL ,25 mL
○ Erlenmeyer 250 mL
○ buret 10 mL
○ Neraca analitik
○ Lambda Minifor
16
Analisis Alat dan Bahan
17
Analisis Alat dan Bahan
◎ Minyak goreng
○ Mengandung trigliserida untuk kemudian dihidrolisis
◎ KOH
○ Sebagai agen yang akan menetralkan asam lemak sehingga sebagai
parameter perhitungan asam lemak
◎ Asam Oksalat
○ Sebagai larutan asam yang digunakan dalam menetralkan KOH dan
untuk standarisasi larutan KOH
18
4. Prosedur Percobaan
1. Pembuatan Larutan Buffer Fosfat
Analisis:
• Proses penimbangan dilakukan dengan neraca analitik karena memiliki ketelitian yang
tinggi.
• Buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH.
• Larutan buffer terdiri dari campuran asam lemah dan basa konjugasi.
• Pada percobaan ini, asam lemah adalah H2PO4- dan basa konjugasi adalah HPO42-
• Pengukuran nilai pH dilakuakn dengan pH meter supaya akurat.
• Buffer ini digunakan karena pH bernilai 6-7, sesuai dengan pH optimum enzim lipase yang
akan digunakan.
2. Pembuatan Larutan Enzim Lipase
Analisis:
• Lipase adalah enzim yang berfungsi untuk nghidrolisis lemak, yaitu trigliserida menjadi
gliserol dan asam lemak.
Trigliserida + H2O 3 Asam Lemak + Gliserol
• Konsentrasi yang dihasilkan larutan pertama adalah 1 mg/ml dan larutan kedua adalah 0,2
mg/ml
21
3. Eksperimen Hidrolisis Minyak
Masukkan larutan
Pada saat yang
enzim 1 ke bioreaktor Mengatur
Menyiapkan sama, melakukan pre
dan memanaskan pengadukan sebesar
bioreaktor heating 100 ml
sampai suhu stabil 0,5 Hz
minyak
37oC
Mengambil sampel
Mencampurkan Lakukan kembali
Mengambil sampel pada t=10 dan 30
larutan minyak ke percobaan tersebut
t=0 menit dari minyak menit, masing-
dalam larutan enzim dengan larutan
sebanyak 10 ml masing sebanyak 10
dalam bioreactor enzim 2
ml
Analisis:
• Bioreaktor diatur pada suhu 37C karena itu adlah suhu optimum untuk enzim lipase
• Preheating dan pengadukan dilakukan untuk mendorong terjadinya hidrolisis dengan
mempebanyak tumbukan
• Sample diambil dalam berbagai waktu untuk melihat perubahan yang terjadi
22
4. Standardisasi KOH 0.1 N
Larutan diambil
Melarutkan ke dalam sebanyak 25 ml
Menimbang 0,63 g Menambahkan 2
labu ukur 100 ml dengan pipet ke
Asam Oksalat tetes PP
dan dihomogenkan dalam labu
Erlenmeyer 250 ml
Menitrasi dengan
Melakukan duplo
KOH 0,1 N
Analisis:
• KOH berfungsi sebagai larutan titran dalam titrasi larutan sampel
• Standardisasi bertujuan untuk menguji apakah larutan yang akan digunakan benar
memiliki konsentrasi 0,1 N.
• Asam oksalat dipilih karena memiliki sifat yang sama dengan larutan sampel yang akan
ditirasi, yaitu lbersifat asam lemah. 23
5. Analisis Kandungan Asam Lemak bebas
Menitrasi dengan
Mengambil 10 ml
KOH 0,1 N hingga
sampel minyak ke Melarutkan dengan Menambahkan 2 tetes
berwarna agak merah
dalam Erlenmeyer 50 ml ethanol hangat indikator PP
muda sebagai titik
250 ml
akhir titrasi
Analisis:
• Titrasi dilakukan untuk menentukan banyaknya asam lemak pada larutan sampel
• Ethanol digunakan untuk melarutkan minyak karena kepolarannya tidak jauh dari minyak,
sehingga dapat larut.
• Indikator PP digunakan untuk mengetahui titik ekuivalen titrasi
• Jumlah KOH yang diperlukan utnuk titrasi lalu digunakan dalam perhitungan. 24
5. Data Pengamatan
m K2HPO4 (gr) 0,4238
m KH2PO4 (gr) 0,3969
pH Buffer 6,98 Massa C. rugosa t (menit) V KOH (ml)
0 0,5
m C. rugosa (mg) 25 5
25 mg 10 0,9
V Buffer Fosfat (ml) 25 25
Konsentrasi Larutan Enzim (mg/ml) 1 0,2 30 1,4
m KOH (gr) 1,4011
0 1,4
m As. Oksalat (gr) 0,6311
5 mg 10 1,8
Mr KOH 56
Mr As. Oksalat 90 30 2,3
V As. Oksalat yg dititrasi 25
V KOH yg dititrasi (1) 27
V KOH yg dititrasi (2) 29
V KOH rata2 28
26
6. Pengolahan Data
1. Konsentrasi Asam Lemak Bebas
◎ Standarisasi KOH
𝑚 1000
Melakukan standarisasi KOH 𝑁= ×
𝑀𝑟 𝑚𝑙 𝐿𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
× 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑖
sebanyak 2 kali dan didapatkan hasil
0,63 𝑔𝑟 1000
titrasi KOH sebanyak 27 ml dan 29 ml 𝑁𝑜𝑘𝑠𝑎𝑙𝑎𝑡 = × × 2 = 0,14 𝑁
90 100 𝑚𝑙
dengan rata-rata 28 ml
𝑁𝐾𝑂𝐻 × 𝑉𝐾𝑂𝐻 = 𝑁𝑂𝑘𝑠𝑎𝑙𝑎𝑡 × 𝑉𝑜𝑘𝑠𝑎𝑙𝑎𝑡
28
1. Analisis
29
1. Analisis
30
1. Konsentrasi Asam Lemak Bebas
V KOH
Enzim t (menit) V FFA (ml) M KOH (M) mmol KOH mmol FFA M FFA
(ml)
0 0.5 10 0.125 0.0625 0.0625 0.00625
25 mg 10 0.9 10 0.125 0.1125 0.1125 0.01125
30 1.4 10 0.125 0.175 0.175 0.0175
0 1.4 10 0.125 0.175 0.175 0.0175
5 mg 10 1.8 10 0.125 0.225 0.225 0.0225
30 2.3 10 0.125 0.2875 0.2875 0.02875
31
1. Konsentrasi Asam Lemak Bebas
0,035
0,03
0,025
0,02
0,015
0,01
0,005
0
0 10 30
25 mg 5 mg
32
1. Analisis
◎ Dapat dilihat dari tabel perhitungan dan grafik, semakin lama waktunya,
semakin banyak molFFA yang terbentuk. Hal ini karena enzim yang
memudahkan proses pemecahan trigliserida menjadi asam lemak bebas
dan gliserol. Volume KOH yang meningkat juga menunjukkan bahwa
jumlah FFA yang terhidrolisis semakin banyak.
33
2. Perhitungan Derajat Hidrolisis
34
2. Perhitungan Derajat Hidrolisis
Pengolahan Data
Enzim t (menit) CFFA,t CFFA,0 CFFAtotal %DH
15,0000
25 mg semakin meningkat.
5 mg • Peningkatan reaksi hidrolisis ini
10,0000 menunjukkan semakin banyaknya zat FFA
yang bereaksi dengan air sehingga % DH juga
5,0000 meningkat setiap bertambahnya waktu.
• Oleh karena itu, peningkatan waktu
0,0000
0 10 30 berbanding lurus dengan peningkatan
t (menit) derajat hidrolisis.
Gambar 6.2 Grafik Hubungan antara
Derajat Hidrolis dengan Waktu 36
3. Perhitungan Bilangan Asam
N 0,125 N
BM KOH 56,1 g/mol
N = Normalitas dari KOH yang digunakan (N) enzim t (menit) V KOH (ml)
m minyak
AV
(gr)
V = Volume KOH yang digunakan untuk titrasi
0 0,5 8,875 0,39507
(mL)
m = massa dari minyak yang digunakan (gram) 25 10 0,9 8,815 0,715967
56,1 = berat molekul KOH 30 1,4 8,815 1,113727
0 1,4 8,875 1,106197
5 10 1,8 8,815 1,431934
30 2,3 8,815 1,829694
37
3. Analisis Bilangan Asam
1
enzim 25mg enzim 5mg
0,8
0,6
enzim 5mg
◎ Hal ini dikarenakan semakin
0,4
banyak katalis yang
membantu berjalannya reaksi
0,2
0
0 5 10 15 20 25 30 35 hidrolisis trigliserida pada
t
minyak menjadi asam lemak
38
3. Analisis Bilangan Asam
Grafik waktu terhadap bilangan asam ◎ Hal ini terlihat juga pada
2 volume KOH yang dibutuhkan
1,8
1,6
untuk menetralkan asam
1,4 lemak
1,2
◎ Pada sampel dengan berat
AV
1
0,8
enzim 25mg enzim yang lebih besar maka
0,6
enzim 5mg
lebih banyak volume KOH
0,4 yang dibutuhkan
0,2
0 ◎ Sehingga hal ini menunjukan
0 5 10 15
t
20 25 30 35
semakin banyak asam lemak
yang dihasilkan
39
4. Kinetika Reaksi
𝑇𝐺 3𝐹𝐹𝐴 + 𝐺𝑙𝑖𝑠𝑒𝑟𝑜𝑙
𝑘1
𝑑 𝐶𝑇𝐺
− = 𝑘𝐶𝑇𝐺
𝑑𝑡
𝑑(𝐶𝑇𝐺 )
= −𝑘 𝑑𝑡
𝐶𝑇𝐺
Keterangan
𝐶𝑇𝐺 𝑡
𝑑(𝐶𝑇𝐺 )
= −𝑘 𝑑𝑡
𝐶𝑇𝐺𝑜 𝐶𝑇𝐺 0 TG = Trigliserida
FFA = Free Fatty Acid
E = Enzim
𝐶𝑇𝐺
ln = −𝑘𝑡 K= Konstanta
𝐶𝑇𝐺𝑜 Pembentukan Produk
40
4. Kinetika Reaksi
• Dengan,
– CTGo = 1/3CFFAtotal
• Sehingga,
𝐶𝐹𝐹𝐴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝐶𝐹𝐹𝐴
𝐶𝑇𝐺 =
3
𝐶𝑇𝐺
• Dengan melakukan substitusi, persamaan ln = −𝑘𝑡 dapat dituliskan sebagai
𝐶𝑇𝐺𝑜
𝐶𝐹𝐹𝐴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝐶𝐹𝐹𝐴
ln 3 = −𝑘𝑡
𝐶𝐹𝐹𝐴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
3
𝐶𝐹𝐹𝐴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝐶𝐹𝐹𝐴
ln = −𝑘𝑡
𝐶𝐹𝐹𝐴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
41
4. Kinetika Reaksi
• Persamaan tersebut dapat dibuat sebuah persamaan garis lurus dengan nilai y, m, dan x
sebagai berikut.
𝐶𝐹𝐹𝐴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝐶𝐹𝐹𝐴
ln = −𝑘 𝑡
𝐶𝐹𝐹𝐴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
y m y
42
4. Kinetika Reaksi
• Dari perhitungan sebelumnya, didapat data yang disusun pada tabel berikut ini.
43
4. Kinetika Reaksi
ln (CFFAtotal-CFFA)/CFFAtotal vs Waktu
ln (CFFAtotal-CFFA)/CFFAtotal vs Waktu 0
0 5 10 15 20 25 30 35
-0,1
-0,2
enzim 25mg
-0,3
enzim 5mg
-0,4 Linear (enzim 25mg)
Linear (enzim 25mg)
-0,5
y = -0,0081x - 0,3014 Linear (enzim 5mg)
R² = 0,9921
-0,6 Linear (enzim 5mg)
y = -0,0163x - 0,2071
-0,7
R² = 0,9966
-0,8
t(waktu)
44
4. Kinetika Reaksi
• Dari hasil linearisasi, didapat persamaan garis sebagai berikut dan nilai k sebagai berikut.
m = -k m = -k
maka k = 0,0163/min maka k = 0,0081/min
45
7. Analisis Kesalahan
Analisis Kesalahan
◎ Pada saat titrasi, jumlah titrasi KOH terlalu banyak sehingga hasil
konsentrasi FFA tidak tepat.
◎ Saat menimbang bahan, angka pada timbangan kurang akurat sehingga
mempengaruhi hasil percobaan
◎ Ketika pengambilan sampel, tidak tepat pada menit ke 10 dan 30,
sehingga mempengaruhi hasil yang kurang tepat
47
8. Kesimpulan
Kesimpulan
49