OLEH :
KELOMPOK 1 KELAS B 13-B
Om Swastiastu,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah
Keperawatan Bencana dengan judul “Penanganan Gunung Meletus” ini tepat pada
waktunya.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan
dari berbagai pihak dan sumber. Karena itu kami sangat menghargai bantuan dari
semua pihak yang telah memberi kami bantuan dukungan juga semangat, buku-buku
dan beberapa sumber lainnya sehingga tugas ini bias terwujud. Oleh karena itu,
melalui media ini kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang kami
miliki. Maka itu kami dari pihak penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik
yang dapat memotivasi saya agar dapat lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan ..............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Bencana Gunung Meletus ...................................................................4
2.2 Jenis Bencana Gunung Meletus ........................................................................5
2.3 Karakteristik Kejadian Gunung Meletus ……………..……………………….6
2.4 Data Kejadian dan Permasalahan Gunung Meletus ………………………….. 8
2.5 Karakteristik Korban dan Penanganan yang Diperlukan ……………………...11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................14
3.2 Saran ................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dilihat dan diperhatikan pada penanganan bencana Gunung Merapi pada tahun
2010. Upaya mitigasi pemerintah adalah dengan membangun bungker – bungker
di sekitar daerah kaki gunung di wilayah Gunung Merapi, Yogyakarta.Selain itu,
pemerintah juga membangun instalasi sirine yang aktif pada saat darurat untuk
peringatan status awas atau siaga Gunung Merapi sebagai early warning system
(EWS). Sirine ini akan berdering sebagai tanda bahwa masyarakat di sekitar kaki
Gunung Merapi harus segera mengungsi di tempat yang lebih aman pada jarak
radius yang ditetapkan oleh lembaga pemerintah, dalam hal ini BMG (Badan
Meteorologi dan Geofisika), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi, dan Balai
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK). Latihan
evakuasi, persiapan dapur umum, manajemen tandu dan tenda, manajemen
pengungsi, dan koordinasi pemerintah desa adalah beberapa contoh pelatihan bagi
masyarakat sebagai upaya menghadapi bencana meletusnya Gunung Merapi.
2
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Manfaat Teoritis
Mampu menambah wawasan mengenai penanganan bencana gunung
Meletus dan kesiapsiagaan dalam menghadapi gunung meletus.
1.4.2 Manfaat Praktis
Mampu mengaplikasikan tentang penanganan gunung meletus bagi
tenaga kesehatan khususnya perawat.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.2 Jenis Bencana Gunung Meletus
Pada garis besar gunung terbagi menjadi 2, yaitu gunung berapi/aktif dan
tidak aktif.
1. Gunung aktif
Yaitu gunung api yang masih bekerja yang kawahnya selalu mengeluarkan
asap gempa, dan letusan. Misalnya Gunung Stromboli .Gunung berapi terbentuk
oleh lapisan material yang keluar dari perut bumi. Gunung berapi yang masih
hidup atau aktif gejala yang tampak adalah timbulnya ledakan atau letusan.
Kegiatan gunung berapi diawasi oleh Jawatan Geologi. Jawatan ini memiliki alat
pencatat gempa bumi yang disebut seismograf. Beberapa bentuk gunung api,
yaitu : gunung api kerucut (strato), gunung api Landai (Maar) dan gunung api
Perisai (tameng). Bentuk ini dipengaruhi oleh letak dapur magma dan sifat
magma yang keluar dari perut bumi.
2. Gunung tidak berapi
Gunung tidak berapi merupa-kan gunung yang sudah tidak aktif lagi.
Gunung tidak berapi sangat kecil kemungkinan untuk meletus. Gunung tidak
berapi sering juga disebut gunung mati. Contoh gunung tidak berapi adalah
Gunung Muria (Jawa Tengah), Gunung Tambora (NTB), dan Gunung Melawan
(Kalimantan Tengah).
5
2.4 Bentuk Gunung
1) Gunung berapi perisai (Gunung berapi lava) : seperti perisai, terjadi karena
lelehan yang keluar dan membentuk lereng yang sangat landai. Contoh:
GunungMauna Loa (Hawaii).
2) Gunung berapi strato, Bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusan
dan lelehan (etusi) secara bergantian. Jenis ini banyak terdapat di
Indonesia. Contoh:Gunung Merapi di Indonesia.
3) Gunung berapi maar : Gunung berapi yang meletus sekali dan segala
aktivitas vulkanisme terhenti,yang tinggal hanya kawahnya saja.
Bentuknya seperti danau kecil (danau kawah). Terjadi karena letusan
(eksplosif). Contoh: Gunung Lamongan (Jawa Timur), Pegunungan Eifel
(Perancis), dan dataran tinggi di Perancis Tengah.
1. Karakteristik :
a) Biasanya ada tanda peringatan dan dapat diprediksi
b) Dapat merusak struktur bangunan
c) Aliran lava dapat mengakibatkan kebakaran
d) Sebaran debu vulkanik dapat menjangkau areal yang luas
e) Banjir lava dapat terjadi jika disertai hujan
2. Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda,
antara lain :
6
a) Suhu di sekitar gunung naik.
b) Mata air menjadi kering
c) Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran
(gempa)
d) Tumbuhan di sekitar gunung layu
e) Binatang di sekitar gunung bermigrasi
3. Hasil dari letusan gunung berapi, antara lain :
a) Gas vulkanik
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut
antara lain Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2),
Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2)
yang dapatmembahayakan manusia.
b) Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari
dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir
mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat
dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk
bermacam-macam batuan.
c) Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan
material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng
gunung berapi.
d) Hujan Abu
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat
terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin
dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini
bisa menganggupernapasan.
e) Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam
gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik
padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat
mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala,
7
lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.
8
yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini, pernah
mengalami erupsi pada 27 September 2016. Letusan ini melontarkan
abu vulkanik setinggi 2.000 meter.
b) Gunung Gamalama Gunung Gamalama yang terletak di Kota
Ternate, Maluku Utara, mengeluarkan semburan abu vulkanik pada 3
Agustus 2016. Ketinggian asap mencapai 300 meter mengarah ke
tenggara selatan.
5. Daftar gunung meletus pada tahun 2017
a) Gunung Sinabung Gunung Sinabung kembali meletus pada 27
Desember 2017. Letusan disertai awan panas berguguran dengan
jarak luncur 4.600 ke arah selatan-tenggara dan 3.500 meter ke arah
tenggara-timur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
b) Gunung Agung Gunung Agung yang terletak di Karangasem, Bali
meletus pada 23 Desember 2017. Letusan ini ditandai oleh
semburan asap setinggi 2.500 meter dari puncak kawah.
6. Daftar gunung meletus pada tahun 2018
a) Gunung Sinabung Gunung Sinabung kembali mengeluarkan asap
panas pada 19 Februari 2018. Tinggi letusan kali ini mencapai 5 km.
Lama gempa letusan 607 detik. Letusan tersebut juga disertai dengan
suara gemuruh. Luncuran awan panas mengarah ke selatan dan
tenggara sejauh 4,9 km, serta3,5 km ke arah tenggara dan timur.
b) Gunung Merapi Gunung Merapi kembali bererupsi pada Jumat
(11/5/2018). Tinggi letusannya mencapai 5.500 meter dari puncak
kawah disertai suara gemuruh. Letusan kali ini melontarkan abu
vulkanik, pasir, dan material piroklatik. Status Gunung Merapi masih
tetap normal dengan radius berbahaya adalah 3 km dari puncak
kawah.
9
debu dalam bentuk partikel debu (Total Suspended Particulate atau Particulate
Matter).
a. Kecelakaan lalu lintas akibat jalan berdebu licin, jatuh karena
panik, sertamakanan yang terkontaminasi, dan lain-lain.
b. Banyak dari penduduk, terutama sekitar Gunung Merapi yang
kehilanganpekerjaan rutin kesehariannya.
c. Timbulnya penyakit pada korban seperti ISPA
d. 64 desa di Sleman dan puluhan desa di Magelang serta Klaten porak
poranda. Bahkan, desa tersebut dinyatakan tertutup karena berada di
zona yang tidak aman. Sebagian desa sudah tertutup debu vulkanik
dengan ketebalan hingga satu meter.
e. Hujan debu dari Merapi juga meluas dan membatasi jarak pandang.
Lalu lintas, baik darat maupun udara, mulai terganggu. Bahkan,
penerbangan dari dan ke Yogyakarta ditutup sementara waktu. Dan
terjadi pula kebakaran hutan karena terkena laharnya.
f. Banyak dalam sektor pertanian terganggu akibat bencana ini yang
menyebabkan pendapatan bisnis para petani menurun drastis.
g. Di sektor perikanan terjadi kerugian sekitar 1.272 ton
h. Di sektor pariwisata, kunjungan wisatawan berkurang sehingga
menyebabkan tingkat hunian hotel yang tadinya 70 persen turun
menjadi 30 persen. Sehingga dapat dikatakan Meletusnya Merapi ini
mengakibatkan dampak yang sangat besar bagi Indonesia.
2. Dampak Positive Akibat Gunung Merapi
Selain itu, gunung meletus juga menyebabkan dampak positif. Meskipun
untuk letusan Merapi ini dampak tersebut belum terlihat secara signifikan tapi
ada halyang dapat dijadikan dampak positive dalam bencana ini yaitu :
a. Penambang pasir mendapat pekerjaan baru yaitu bekerja untuk
mendapatpasir di pinggiran aliran lahar dingin.
b. Hasil muntahan vulkanik bagi lahan pertanian dapat
menyuburkan tanah, namun dampak ini hanya dirasakan oleh
penduduk sekitar gunung.
c. Bahan material vulkanik berupa pasir dan batu dapat digunakan
10
sebagai bahan material yang berfungsi untuk bahan bangunan, dan
lain-lain.
1. Karakteristik korban
Yang sebaiknya dilakukan oleh setiap orang jika terjadi letusan gunung
apiantara lain :
a) Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah,
aliransungai kering dan daerah aliran lahar.
b) Hindari tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan.
c) Masuk ruang lindung darurat.
d) Siapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
e) Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju
lenganpanjang, celana panjang, topi dan lainnya.
f) Melindungi mata dari debu, bila ada gunakan pelindung mata
seperti kacamata renang atau apapun yang bisa mencegah
masuknya debu kedalam mata.
g) Jangan memakai lensa kontak.
h) Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
i) Saat turunnya abu gunung api usahakan untuk menutup wajah dengan
kedua belah tangan.
11
5) Mencermati dan memahami Peta Kawasan Rawan gunung api yang
diterbitkanoleh instansi berwenang.
6) Membuat perencanaan penanganan bencana.
7) Mempersiapkan jalur dan tempat pengungsian yang sudah siap
dengan bahan kebutuhan dasar (air, jamban, makanan, pertolongan
pertama) jika diperlukan.
8) Mempersiapkan kebutuhan dasar dan dokumen penting.
9) Memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan gunung
api (dikoordinasi oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi). Pos pengamatan gunung api biasanya mengkomunikasikan
perkembangan status gunung api lewat radio komunikasi.
b) Penanggulangan Saat Bencana Gunung Meletus
Penanganan yang harus dilakukan pada saat terjadi gunung meletus
atau becana. Mengetahui lokasi bencana dari informasi yang di dapat, dan
harus memperhatikanhal-hal berikut :
1) Lengkapi semua informasi. Dan klasifikasi kebenaran berita.
2) Bila benar berita di laporkan sesuai ketentuan (alur pelaporan).
3) Berita distribusikan untuk kordinasi dengan unit kerja terkait
(persiapantim).
4) Puskodalmet di bentuk (aktifkan organisasi kerangka/ organisasi tugas
yangsudah ditetapkan saat preparednees).
5) Sistem Komunikasi memegang peran penting
12
a) Lakukan seleksi korban
1) Untuk memberikan prioritas pelayanan
2) Gunakan Label / Tag
3) Penyelamatan dan mengefaluasi korban maupun harta benda
4) Memenuhi kebutuhan dasar
5) Penyelamatan, serta pemulihan sarana dan prasarana
6) Perlindungan
7) Pengurusan pengungsi
2.11 Penanggulangan Pasca Bencana Gunung Meletus
Penyelenggaraan penanggulanagan bencana pada tahap pasca bencana yaitu:
1. Rehabilitasi
a) Perbaikan lingkungan daerah bencana.
b) Perbaikan prasarana dan sarana umum.
c) Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat.
d) Pemulihan social psikologis.
e) Pelayanan kesehatan
f) Rekonsiliasi dan resolusi konflik
g) Pemulihan social ekonomi budaya
h) Pemulihan keamanan dan ketertiban
i) Pemulihan fungsi pemerintahan, dan
j) Pemulihan fungsipelayanan public.
2. Rekonstruksi
a) Pembangunan kembali prasarana dan sarana
b) Pembangunan kembali sarana social masyarakat
c) Pembangkitan kembali kehidupan social budaya masyrakat
d) Penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan yang
lebih baik.
e) Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasikemasyarakatan
dunia usaha dan masyarakat.
f) Peningkatan kondisi social, ekonomi, dan budaya
g) Peningkatan fungsi pelayanan public, dan
h) Peningkatam pelayanan utama dalam masyarakat.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia merupakan negara yang jumlah gunung apinya sangat banyak.
Tidak kurang dari 130 gunung api aktif atau 13-17% dari jumlah seluruh gunung api
yang ada di dunia, terdapat di Indonesia. Bencana alam adalah konsekuensi dari
kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa
bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia,
akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian
dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang
dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana
dan daya tahan mereka. Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam.
Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama
datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu
semua bukan masalah yang mudah. Dan juga terhambatnya laju perekonomian
daerah tersebut.
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
PVMBG. Tahun 2015. Info Gunung Merapi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi.
Priambodo, Ari. 2009. Panduan Praktis Menghadapi Bencana. Yogyakarta:
Kanisius
15