Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEPERAWATAN BENCANA

PENANGANAN GUNUNG MELETUS

OLEH :
KELOMPOK 1 KELAS B 13-B

Ni Made Ariani 203221133 Ni Nyoman Esti Suandari 203221142


I Wayan Jeva Sanisa Putra 203221134 I Putu Indrayana 203221143
I Made Semaraguna Suinata 203221135 Ida Ayu Gede Swandewi 203221144
Made Angga Peringga Aditya 203221136 Cokorde Istri Wulan Divyasita 203221145
Putu Dara Yulianti 203221137 Ni Komang Wahyu Wulan Dewi 203221146
Cok Istri Oktia Dewi 203221138 Ni Made Nila Warsiki 203221147
Ni Kadek Pebriyanti 203221139 Putu Eka Diantari 203221148
Ni Made Rudiani 203221140 Ni Wayan Sintya Putri 203221149
Putu Yuliantari Jayanti 203221141 Ida Ayu Mila Brahmani 203221150

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah
Keperawatan Bencana dengan judul “Penanganan Gunung Meletus” ini tepat pada
waktunya.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan
dari berbagai pihak dan sumber. Karena itu kami sangat menghargai bantuan dari
semua pihak yang telah memberi kami bantuan dukungan juga semangat, buku-buku
dan beberapa sumber lainnya sehingga tugas ini bias terwujud. Oleh karena itu,
melalui media ini kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang kami
miliki. Maka itu kami dari pihak penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik
yang dapat memotivasi saya agar dapat lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Om Santih, Santih, Santih Om

Denpasar, 17 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan ..............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Bencana Gunung Meletus ...................................................................4
2.2 Jenis Bencana Gunung Meletus ........................................................................5
2.3 Karakteristik Kejadian Gunung Meletus ……………..……………………….6
2.4 Data Kejadian dan Permasalahan Gunung Meletus ………………………….. 8
2.5 Karakteristik Korban dan Penanganan yang Diperlukan ……………………...11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................14
3.2 Saran ................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bencana alam terbagi atas bencana yang disengaja maupun disengaja,
Bencana alam yang disengaja merupakan bencana yang terjadi atas perilaku
manusia yang mengganggu ekosistem alam seperti masyarakat yang berada pada
suatu daerah yang memiliki pola perilaku tidak disiplin dan bertanggung jawab
dengan membuang sampah sembarangan dan membiarkannya tanpa mengolah
dan mengacu pada prinsip 3R, serta bencana yang tidak disengaja merupakan
bencana yang disebabkan karena rusaknya ekosistem akibat perubahan,
pergesaran struktur bumi. Seperti gempa bumi, tanah longsor, tsunami, hingga
gunung meletus yang tercatat telah memberikan sumbangsih terhadap penekanan
angka mortalitas.
Terutama peristiwa gunung meletus yang telah terjadi di Indonesia seperi
peristiwa gunung kelud, merapi, galunggung hingga Krakatau yang telah
menyebabkan perubahan iklim global dan menyebabkan gelapnya dunia hingga
kurun waktu 2 setengah hari akibat tertutupnya atmosfir oleh debu vulkanis.
Secara geografis Indonesia dikepung oleh tiga lempeng dunia, yaitu Lempeng
Eurasia, Lempeng Indo- Australia, dan Lempeng Pasifik. Sewaktu – waktu
lempeng ini akan bergeser patah dan menimbulkan gempa bumi. Akibatnya,
tumbukan antarlempeng tektonik dapat menghasilkan tsunami seperti yang terjadi
di Aceh. Selain dikepung oleh tiga lempeng dunia, Indonesia juga merupakan
jalur The Pasific Ring of Fire (Cincin Api Pasifik) yang merupakan rangkaian
jalur gunung api aktif. Berbagai ancaman bencana alam yang datang tanpa dapat
direncanakan tersebut, masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah rawan
bencana seharusnya mempersiapkan diri menghadapi musibah dan bencana alam
sebagai upaya meminimalisasi jumlah korban.Salah satu bentuk persiapan adalah
mitigasi. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana,
baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana. Salah satu bentuk penerapan mitigasi
pada keadaan bencana sebagai upaya meminimalisasi dampak musibah dapat

1
dilihat dan diperhatikan pada penanganan bencana Gunung Merapi pada tahun
2010. Upaya mitigasi pemerintah adalah dengan membangun bungker – bungker
di sekitar daerah kaki gunung di wilayah Gunung Merapi, Yogyakarta.Selain itu,
pemerintah juga membangun instalasi sirine yang aktif pada saat darurat untuk
peringatan status awas atau siaga Gunung Merapi sebagai early warning system
(EWS). Sirine ini akan berdering sebagai tanda bahwa masyarakat di sekitar kaki
Gunung Merapi harus segera mengungsi di tempat yang lebih aman pada jarak
radius yang ditetapkan oleh lembaga pemerintah, dalam hal ini BMG (Badan
Meteorologi dan Geofisika), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi, dan Balai
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK). Latihan
evakuasi, persiapan dapur umum, manajemen tandu dan tenda, manajemen
pengungsi, dan koordinasi pemerintah desa adalah beberapa contoh pelatihan bagi
masyarakat sebagai upaya menghadapi bencana meletusnya Gunung Merapi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun beberapa rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.2.1 Bagaimanakah definisi bencana gunung meletus?
1.2.2 Bagaimanakah jenis bencana gunung meletus?
1.2.3 Bagaimanakah karakteristik kejadian gunung meletus?
1.2.4 Bagaimanakah data kejadian gunung meletus dan permasalahannya?
1.2.5 Bagaimanakah karakteristik korban dan penanganan yang diperlukan?

1.3 Tujuan Penulisan


Beberapa tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1.3.1 Untuk mengetahui definisi bencana gunung meletus
1.3.2 Untuk mengetahui jenis bencana gunung meletus
1.3.3 Untuk mengetahui karakteristik kejadian gunung meletus
1.3.4 Untuk mengetahui data kejadian gunung meletus dan permasalahannya
1.3.5 Untuk mengetahui karakteristik korban dan penanganan yang diperlukan

2
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Manfaat Teoritis
Mampu menambah wawasan mengenai penanganan bencana gunung
Meletus dan kesiapsiagaan dalam menghadapi gunung meletus.
1.4.2 Manfaat Praktis
Mampu mengaplikasikan tentang penanganan gunung meletus bagi
tenaga kesehatan khususnya perawat.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Gunung


Gunung merupakan bentuk muka bumi yang menonjol dari rupa bumi di
sekitar. Gunung biasanya lebih tinggi dan curam dibandingkan bukit. Gunung
dan pegunungan terbentuk karena pergerakan kerak bumi yang menjulang naik.
Jika kedua kerak bumi menjulang naik, pegunungan dihasilkan, sebaliknya jika
salah satu kerak bumi terlipat bawah kerak yang lain, gunung berapi terbentuk.
Gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya.
Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada
kesamaaan, dan penggunaan sering tergantung dari adat lokal. Gunung meletus
adalah peristiwa alam dimana endapan magma yang berada di dalam perut bumi
didorong keluar oleh gas yang mempunyai tekanan tinggi. Gunung meletus
merupakan gejala alam vulkanik.
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma
di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Magma adalah cairanpijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang
sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar
dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-
1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur
sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri
sampai sejauh radius 90 km. Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung
berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif. Gunung meletus adalah
gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi seperti debu, awan
panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma, dan lain
sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi korban
jiwa dan harta benda bisa diminimalisir

4
2.2 Jenis Bencana Gunung Meletus
Pada garis besar gunung terbagi menjadi 2, yaitu gunung berapi/aktif dan
tidak aktif.
1. Gunung aktif
Yaitu gunung api yang masih bekerja yang kawahnya selalu mengeluarkan
asap gempa, dan letusan. Misalnya Gunung Stromboli .Gunung berapi terbentuk
oleh lapisan material yang keluar dari perut bumi. Gunung berapi yang masih
hidup atau aktif gejala yang tampak adalah timbulnya ledakan atau letusan.
Kegiatan gunung berapi diawasi oleh Jawatan Geologi. Jawatan ini memiliki alat
pencatat gempa bumi yang disebut seismograf. Beberapa bentuk gunung api,
yaitu : gunung api kerucut (strato), gunung api Landai (Maar) dan gunung api
Perisai (tameng). Bentuk ini dipengaruhi oleh letak dapur magma dan sifat
magma yang keluar dari perut bumi.
2. Gunung tidak berapi
Gunung tidak berapi merupa-kan gunung yang sudah tidak aktif lagi.
Gunung tidak berapi sangat kecil kemungkinan untuk meletus. Gunung tidak
berapi sering juga disebut gunung mati. Contoh gunung tidak berapi adalah
Gunung Muria (Jawa Tengah), Gunung Tambora (NTB), dan Gunung Melawan
(Kalimantan Tengah).

2.3 Bagian Bagian Gunung


Gunung terdiri dari tiga bagian.Yaitu puncak, lereng dan kaki gunung.
1. Lereng yaitu suatu medan atau daerah yang permukaan tanahnya atau
letaknya miring. Berdasarkan derajat kemiringannya lereng dibedakan
menjadi empat macam yaitu, lereng landai,curam,terjal,tegak.
2. Puncak
3. Kaki gunung

5
2.4 Bentuk Gunung
1) Gunung berapi perisai (Gunung berapi lava) : seperti perisai, terjadi karena
lelehan yang keluar dan membentuk lereng yang sangat landai. Contoh:
GunungMauna Loa (Hawaii).
2) Gunung berapi strato, Bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusan
dan lelehan (etusi) secara bergantian. Jenis ini banyak terdapat di
Indonesia. Contoh:Gunung Merapi di Indonesia.
3) Gunung berapi maar : Gunung berapi yang meletus sekali dan segala
aktivitas vulkanisme terhenti,yang tinggal hanya kawahnya saja.
Bentuknya seperti danau kecil (danau kawah). Terjadi karena letusan
(eksplosif). Contoh: Gunung Lamongan (Jawa Timur), Pegunungan Eifel
(Perancis), dan dataran tinggi di Perancis Tengah.

2.5 Gunung Menurut Aktivitasnya

Menurut aktivitas, gunung api dibagi menjadi tiga kelompok:

1) Gunung aktif, gunung ini masih bekerja, kawahnya selalu mengeluarkan


asap,gempa, dan letusan. Contoh: Gunung Stromboli
2) Gunung mati. Gunung yang sudah tidak meletus lagi. Contoh: Gunung
Patuhadan Gunung Sumbing
3) Gunung istirahat. Gunung api yang sewaktu-waktu meletus kemudian
istirahatkembali. Contoh: Gunung Ciremai dan Gunung Kelud.

2.6 Karakteristik Gunung Meleteus

1. Karakteristik :
a) Biasanya ada tanda peringatan dan dapat diprediksi
b) Dapat merusak struktur bangunan
c) Aliran lava dapat mengakibatkan kebakaran
d) Sebaran debu vulkanik dapat menjangkau areal yang luas
e) Banjir lava dapat terjadi jika disertai hujan
2. Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda,
antara lain :

6
a) Suhu di sekitar gunung naik.
b) Mata air menjadi kering
c) Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran
(gempa)
d) Tumbuhan di sekitar gunung layu
e) Binatang di sekitar gunung bermigrasi
3. Hasil dari letusan gunung berapi, antara lain :
a) Gas vulkanik
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut
antara lain Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2),
Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2)
yang dapatmembahayakan manusia.
b) Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari
dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir
mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat
dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk
bermacam-macam batuan.
c) Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan
material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng
gunung berapi.
d) Hujan Abu
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat
terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin
dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini
bisa menganggupernapasan.
e) Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam
gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik
padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat
mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala,

7
lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.

2.7 Data Kejadian dan Permasalahan Gunung Meletus


Berikut daftar gunung yang meletus di Indonesia dalam 5 tahun terakhir:
1. Daftar gunung meletus pada tahun 2013
a) Gunung Rokatenda Gunung yang terletak di Kecamatan Palue,
Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur ini pernah meletus pada 10
Agustus 2013. Sebelumnya, gunung ini pernah meletus pada 2
Februari 2013. Letusan yang terjadi pada Februari ini membuat jalur
menuju dua desa, yakni Desa Lidi dan Desa Nitunglea terisolasi.
b) Gunung Sinabung yang terletak di Sumatera Utara ini pernah
mengeluarkan letusan dahsyat pada 5 November 2013. Ketinggian
abu vulkanik letusan ini mencapai 3.000 meter dari kawah. Bunyi
gemuruh terdengar hingga jarak 8,5 km.
2. Daftar gunung meletus pada tahun 2014
a) Gunung Kelud Gunung yang berada di Kabupaten Kediri, Jawa
Timur, pernah meletus pada 13 Februari 2014. Suara ledakannya
terdengar hingga jarak 45 km dari kubah lava. Sebanyak 8.615
rumah di Kabupaten Kediri rusak akibat letusan ini.
b) Gunung Sinabung Gunung Sinabung kembali mengeluarkan
letusannya pada 15 Juli 2014. Jarak luncur awan panas ke arah
selatan sejauh 2,5 km. Gempa erupsi terjadi selama 482 detik.
3. Daftar gunung meletus pada tahun 2015
a) Gunung Raung Gunung Raung, yang terletak di perbatasan Jember,
Bondowoso, dan Banyuwangi, Jawa Timur ini, pernah meletus pada
2 Agustus 2015. Lontaran material pijar setinggi 100 meter dari
puncak.
b) Gunung Rinjani Gunung Rinjani yang terletak di Pulau Lombok
mengeluarkan erupsinya melalui Gunung Barujari. Letusan tertinggi
mencapai 2.000 meter dari puncak gunung.
4. Daftar gunung meletus pada tahun 2016
a) Gunung Barujari Gunung yang merupakan anak Gunung Rinjani,

8
yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini, pernah
mengalami erupsi pada 27 September 2016. Letusan ini melontarkan
abu vulkanik setinggi 2.000 meter.
b) Gunung Gamalama Gunung Gamalama yang terletak di Kota
Ternate, Maluku Utara, mengeluarkan semburan abu vulkanik pada 3
Agustus 2016. Ketinggian asap mencapai 300 meter mengarah ke
tenggara selatan.
5. Daftar gunung meletus pada tahun 2017
a) Gunung Sinabung Gunung Sinabung kembali meletus pada 27
Desember 2017. Letusan disertai awan panas berguguran dengan
jarak luncur 4.600 ke arah selatan-tenggara dan 3.500 meter ke arah
tenggara-timur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
b) Gunung Agung Gunung Agung yang terletak di Karangasem, Bali
meletus pada 23 Desember 2017. Letusan ini ditandai oleh
semburan asap setinggi 2.500 meter dari puncak kawah.
6. Daftar gunung meletus pada tahun 2018
a) Gunung Sinabung Gunung Sinabung kembali mengeluarkan asap
panas pada 19 Februari 2018. Tinggi letusan kali ini mencapai 5 km.
Lama gempa letusan 607 detik. Letusan tersebut juga disertai dengan
suara gemuruh. Luncuran awan panas mengarah ke selatan dan
tenggara sejauh 4,9 km, serta3,5 km ke arah tenggara dan timur.
b) Gunung Merapi Gunung Merapi kembali bererupsi pada Jumat
(11/5/2018). Tinggi letusannya mencapai 5.500 meter dari puncak
kawah disertai suara gemuruh. Letusan kali ini melontarkan abu
vulkanik, pasir, dan material piroklatik. Status Gunung Merapi masih
tetap normal dengan radius berbahaya adalah 3 km dari puncak
kawah.

2.8 Permasalahan atau Dampak Gunung Meletus


1. Dampak Negative Akibat Gunung Merapi
Dampak dari abu gunung merapi yaitu berbagai jenis gas seperti Sulfur
Dioksida (SO2), gas Hidrogen Sulfida (H2S), Nitrogen Dioksida (NO2), serta

9
debu dalam bentuk partikel debu (Total Suspended Particulate atau Particulate
Matter).
a. Kecelakaan lalu lintas akibat jalan berdebu licin, jatuh karena
panik, sertamakanan yang terkontaminasi, dan lain-lain.
b. Banyak dari penduduk, terutama sekitar Gunung Merapi yang
kehilanganpekerjaan rutin kesehariannya.
c. Timbulnya penyakit pada korban seperti ISPA
d. 64 desa di Sleman dan puluhan desa di Magelang serta Klaten porak
poranda. Bahkan, desa tersebut dinyatakan tertutup karena berada di
zona yang tidak aman. Sebagian desa sudah tertutup debu vulkanik
dengan ketebalan hingga satu meter.
e. Hujan debu dari Merapi juga meluas dan membatasi jarak pandang.
Lalu lintas, baik darat maupun udara, mulai terganggu. Bahkan,
penerbangan dari dan ke Yogyakarta ditutup sementara waktu. Dan
terjadi pula kebakaran hutan karena terkena laharnya.
f. Banyak dalam sektor pertanian terganggu akibat bencana ini yang
menyebabkan pendapatan bisnis para petani menurun drastis.
g. Di sektor perikanan terjadi kerugian sekitar 1.272 ton
h. Di sektor pariwisata, kunjungan wisatawan berkurang sehingga
menyebabkan tingkat hunian hotel yang tadinya 70 persen turun
menjadi 30 persen. Sehingga dapat dikatakan Meletusnya Merapi ini
mengakibatkan dampak yang sangat besar bagi Indonesia.
2. Dampak Positive Akibat Gunung Merapi
Selain itu, gunung meletus juga menyebabkan dampak positif. Meskipun
untuk letusan Merapi ini dampak tersebut belum terlihat secara signifikan tapi
ada halyang dapat dijadikan dampak positive dalam bencana ini yaitu :
a. Penambang pasir mendapat pekerjaan baru yaitu bekerja untuk
mendapatpasir di pinggiran aliran lahar dingin.
b. Hasil muntahan vulkanik bagi lahan pertanian dapat
menyuburkan tanah, namun dampak ini hanya dirasakan oleh
penduduk sekitar gunung.
c. Bahan material vulkanik berupa pasir dan batu dapat digunakan

10
sebagai bahan material yang berfungsi untuk bahan bangunan, dan
lain-lain.

2.9 Karakteristik Korban Dan Penanganan Yang Diperlukan

1. Karakteristik korban
Yang sebaiknya dilakukan oleh setiap orang jika terjadi letusan gunung
apiantara lain :
a) Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah,
aliransungai kering dan daerah aliran lahar.
b) Hindari tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan.
c) Masuk ruang lindung darurat.
d) Siapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
e) Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju
lenganpanjang, celana panjang, topi dan lainnya.
f) Melindungi mata dari debu, bila ada gunakan pelindung mata
seperti kacamata renang atau apapun yang bisa mencegah
masuknya debu kedalam mata.
g) Jangan memakai lensa kontak.
h) Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
i) Saat turunnya abu gunung api usahakan untuk menutup wajah dengan
kedua belah tangan.

2. Penanganan bencana gunung meletus


a) Penanganan Pra Bencana Gunung Meletus
Beberapa persiapan yang harus dilakukan dalam menghadapi letusan
gunung apiantara lain :
1) Mengenali tanda-tanda bencana, karakter gunung api dan
ancaman-ancamannya
2) Membuat peta ancaman, mengenali daerah ancaman, daerah aman
3) Membuat sistem peringatan dini
4) Mengembangkan Radio komunitas untuk penyebarluasan informasi
status gunung api

11
5) Mencermati dan memahami Peta Kawasan Rawan gunung api yang
diterbitkanoleh instansi berwenang.
6) Membuat perencanaan penanganan bencana.
7) Mempersiapkan jalur dan tempat pengungsian yang sudah siap
dengan bahan kebutuhan dasar (air, jamban, makanan, pertolongan
pertama) jika diperlukan.
8) Mempersiapkan kebutuhan dasar dan dokumen penting.
9) Memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan gunung
api (dikoordinasi oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi). Pos pengamatan gunung api biasanya mengkomunikasikan
perkembangan status gunung api lewat radio komunikasi.
b) Penanggulangan Saat Bencana Gunung Meletus
Penanganan yang harus dilakukan pada saat terjadi gunung meletus
atau becana. Mengetahui lokasi bencana dari informasi yang di dapat, dan
harus memperhatikanhal-hal berikut :
1) Lengkapi semua informasi. Dan klasifikasi kebenaran berita.
2) Bila benar berita di laporkan sesuai ketentuan (alur pelaporan).
3) Berita distribusikan untuk kordinasi dengan unit kerja terkait
(persiapantim).
4) Puskodalmet di bentuk (aktifkan organisasi kerangka/ organisasi tugas
yangsudah ditetapkan saat preparednees).
5) Sistem Komunikasi memegang peran penting

2.10 Tugas Pengendalian Fasilitas dan Logistik

1. Mampu mengetahui dan menyiapkan kebutuhan semua unit kerja (


fasilitasPuskodal, fasilitas dan logistik di lapangan).
2. Menyiapkan dan berkoordinasi dgn sektor lain dalam penyiapan
kebutuhan korban (RS lapangan, shektering pengungsi, jamban, air bersih,
transportasi tim dan korban).
3. Mempu mengelola semua bantuan logistik dari hasil koordinasi atau
bantuan.
4. Lokasi bencana tindakan yang harus di lakukan :

12
a) Lakukan seleksi korban
1) Untuk memberikan prioritas pelayanan
2) Gunakan Label / Tag
3) Penyelamatan dan mengefaluasi korban maupun harta benda
4) Memenuhi kebutuhan dasar
5) Penyelamatan, serta pemulihan sarana dan prasarana
6) Perlindungan
7) Pengurusan pengungsi
2.11 Penanggulangan Pasca Bencana Gunung Meletus
Penyelenggaraan penanggulanagan bencana pada tahap pasca bencana yaitu:
1. Rehabilitasi
a) Perbaikan lingkungan daerah bencana.
b) Perbaikan prasarana dan sarana umum.
c) Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat.
d) Pemulihan social psikologis.
e) Pelayanan kesehatan
f) Rekonsiliasi dan resolusi konflik
g) Pemulihan social ekonomi budaya
h) Pemulihan keamanan dan ketertiban
i) Pemulihan fungsi pemerintahan, dan
j) Pemulihan fungsipelayanan public.
2. Rekonstruksi
a) Pembangunan kembali prasarana dan sarana
b) Pembangunan kembali sarana social masyarakat
c) Pembangkitan kembali kehidupan social budaya masyrakat
d) Penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan yang
lebih baik.
e) Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasikemasyarakatan
dunia usaha dan masyarakat.
f) Peningkatan kondisi social, ekonomi, dan budaya
g) Peningkatan fungsi pelayanan public, dan
h) Peningkatam pelayanan utama dalam masyarakat.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia merupakan negara yang jumlah gunung apinya sangat banyak.
Tidak kurang dari 130 gunung api aktif atau 13-17% dari jumlah seluruh gunung api
yang ada di dunia, terdapat di Indonesia. Bencana alam adalah konsekuensi dari
kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa
bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia,
akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian
dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang
dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana
dan daya tahan mereka. Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam.
Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama
datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu
semua bukan masalah yang mudah. Dan juga terhambatnya laju perekonomian
daerah tersebut.

3.2 Saran

Dengan tersusunnya makalah ini semoga bisa bermanfaat bagi pembaca


maupun penulis. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan, karena
penulis sadar bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna.dan kami
sangat mengharapkan kritik dan saran itu dari pembaca.untuk penulisan makalah
selanjutnya.yang.lebih.baik

14
DAFTAR PUSTAKA

Agung.2012. Analisa Tingkat Kerusakan Penggunaan Lahan Akibat Banjir


Lahan Pasca Erupsi Gunung Merapi Tahun 2010 Di Sub DAS Kali Putih.
Skripsi. Surakarta : fakultas giografi UMS

BAPPENAS dan BNPB, 2011, Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi


Wilayah Pasca Bencana Erupsi Gunung Merapi Di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah 2011-2013.

PVMBG. Tahun 2015. Info Gunung Merapi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi.
Priambodo, Ari. 2009. Panduan Praktis Menghadapi Bencana. Yogyakarta:
Kanisius

15

Anda mungkin juga menyukai