LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
Dosen pengampu:
Dr. Hj. Sariwulan Diana, M.Si.
Dr. Hj. Sri Anggraeni, M.S.
oleh:
Kelas A 2015
Kelompok 5
Sukrosa Mengalami
1.
0,0 plasmolisis
Sukrosa Mengalami
2.
0,05 plasmolisis
Sokrosa Mengalami
3.
0,1 plasmolisis
Sukrosa Mengalami
4.
0,15 plasmolisis
Sukrosa Mengalami
5.
0,2 plasmolisis
Setelah
direndam
Sukrosa
6. terjadi
0,25
incipient
plasmolisis
Gambar 6a. Hasil sayatan Gambar 6b. Hasil sayatan
sebelum direndam pada sesudah direndam pada
konsentrasi 0,25 M konsentrasi 0,25 M
(Dok. Kelompok 5A, 2018) (Dok. Kelompok 5A, 2018)
Nama
No. Sebelum Direndam Sesudah direndam Keterangan
Larutan
Setelah
direndam
Sukrosa
7. terjadi
0,30
incipient
plasmolisis
Gambar 7a. Hasil sayatan Gambar 7b. Hasil sayatan
sebelum direndam pada sesudah direndam pada
konsentrasi 0,30 M konsentrasi 0,30 M
(Dok. Kelompok 5A, 2018) (Dok. Kelompok 5A, 2018)
Setelah
direndam
Sukrosa
8. terjadi
0,35
incipient
plasmolisis
Gambar 8a. Hasil sayatan Gambar 8b. Hasil sayatan
sebelum direndam pada sesudah direndam pada
konsentrasi 0,35 M konsentrasi 0,35 M
(Dok. Kelompok 5A, 2018) (Dok. Kelompok 5A, 2018)
Sukrosa Mengalami
9.
0,4 plasmolisis
70
60
50
40
30
20
10
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4
Konsentrasi Larutan Sukrosa (M)
.
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, masing-masing jaringan yang
dimasukkan ke dalam larutan sukrosa mengalami plasmolisis dengan jumlah
yang berbeda-beda. Sel yang mengalami persentase plasmolisis tertinggi adalah
sel yang dimasukkan ke dalam larutan sukrosa 0,40. Sedangkan peristiwa
incipient plamolysis hanya terjadi pada larutan sukrosa yang memiliki
konsentrasi 0,25, 0,30, dan 0,35.
Menurut Ismail dan Muis (2011), osmosis terjadi karena pengeluaran air dari
konsentrasi larutan yang potensialnya tinggi ke larutan yang potensialnya rendah.
Nilai potensial air di dalam dan sekitar sel akan memengaruhi difusi air ke dalam
sel tumbuhan. Potensial air suatu sel dipengaruhi oleh matriks sel larutan dalam
vakuola dan tekanan hidrostatik di dalam isi sel.
Pada praktikum yang dilakukan, terdapat beberapa hasil yang tidak sesuai
dengan teori misalnya pada larutan 0,15 dan 0,20 seharusnya mengalami
incipient plamolysis dan 0,30 sudah mengalami plasmolisis yang mengatakan
bahwa pertambahan konsentrasi sel akan membuat sel yang terplasmolisis
semakin banyak. Hal ini dapat terjadi karena adanya kesalahan saat menyayat
daun Rhoeo discolor, yaitu terlalu tipis atau bahkan terlalu tebal, atau terjadi
kesalahan saat menghitung jumlah sel yang mengalami plasmolisis.
J. Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan mengapa potensial osmosis pada keadaan ”incipient plasmolysis”
memiliki nilai yang hampir sama atau kira-kira sama dengan potensial
osmosis sel pada keadaan normal?
Jawaban:
Karena incipient plasmolysis terjadi pada jaringan yang separuh jumlah selnya
baru saja mulai plasmolisis (protoplas baru mulai lepas dari dinding sel),
berarti tekanan-dalamnya sama dengan nol. Maka dari itu potensial osmotik
larutan penyebab incipient plasmolysis setara dengan potensial osmotik di
dalam sel, sesudah kesetimbangan dengan larutan tercapai.
2. Pada keadaan ”incipient plasmolysis”, nilai potensial osmosis yang
sebenarnya akan lebih kecil atau lebih besar dari keadaan normal? Jelaskan
alasan anda!
Jawaban:
Lebih kecil dari yang sebenarnya karena volume jaringan awal dan jaringan
pada keadaan incipient plasmolysis dilakukan secara hati-hati (seluruh volume
jaringan atau lebih baik lagi ukuran sampel protoplas yang agak besar), maka
perubahan potensial osmotik yang disebabkan oleh perubahan volume dapat
dihitung. Jika koreksi tidak dilakukan, nilai potensial osmotik yang diperoleh
dari metode plasmolisis menjadi terlalu negatif, sering berselisih 0,1 Mpa atau
lebih (5-10% atau lebih).
3. Apakah sel-sel jaringan dari tumbuhan yang berbeda akan memiliki potensial
osmosis yang berbeda pula? Jelaskan!
Jawaban:
Ya, karena tumbuhan yang berbeda akan memiliki potensial osmosis yang
berbeda pula hal tersebut dipengaruhi keadaan lingkungan yang berubah
(misalnya, rawan air atau rawan garam).
K. Simpulan
Potensial osmosis suatu jaringan tumbuhan dapat diukur melalui cara
plasmolisis. Plasmolisis ditandai dengan keluarnya sebagian larutan dalam sel.
Hal ini terjadi karena konsentrasi di luar sel lebih besar dibandingkan konsentrasi
di dalam sel. Semakin pekat suatu larutan akan semakin rendah potensial
osmosisnya.
DAFTAR PUSTAKA