Sterilisasi 2
Sterilisasi 2
0
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang...............................................................................
1.Tujuan............................................................................................
2. Manfaat........................................................................................
BAB II ISI
A, Desinfeksi.......................................................................................
B. Sterilisasi........................................................................................
1. Sterilisasi Kering.............................................................................
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
perawat gigi untuk meningkatkan sterilisasi alat-alat,
hygiene kerja secara optimal.
B. Tujuan
C. Manfaat
4
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah
sebagai acuan atau pedoman bagi penulis dan rekan-
rekan mahasiswa sehingga tidak ragu-ragu dan tidak
salah dalam melakukan prosedur dalam pendisinfeksian
dan penyeterilan alat, prosedur cuci tangan serta
prosedur pemakaian sarung tangan.
BAB II
1. DESINFEKSI
5
Keuntungan dan Kerugian Flaming
Keuntungan:
1. Mudah
2. Murah
Kerugian:
Jarum Miller
Jarum File
Jarum Reamer
Jarum lentulo
Jarum Eksterpasi
6
Nama
Jarum Miller
Jarum File
Jarum
Reamer
Jarum lentulo
7
Jarum Eksterpasi
PERSIAPAN
KAIN KASSA
Sikat Besi
Lampu
Spritus
8
ALKOHOL
PROSEDUR KERJA
Cuci tangan
CATATAN
9
Sebelum dipakai, alat endodontik (jarum)
dilewatkan di atas api spritus sebanyak 3 kali pada
jarak 1 cm diatas nyala api.
Kaca Mulut
10
Finger Protector
Amalgam Carrier
Amalgam Carver
Cement Stopper
Burnisher
Dll
Cement Spatel
Keuntungan
11
- Mudah digunakan
- Harganya murah
Kerugian
PERSIAPAN
12
PROSEDUR KERJA
CATATAN
13
Bila tidak ada aquadestilata, dapat digunakan
air ledeng dengan menambahkan 1 sendok teh
sodium carbonat 2 %. Dalam 1 liter air.
BAHAN GAMBAR
14
Larutan
formalin 5 %
Larutan
Formaldehid 4
%
Larutan Clorin
3%
15
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan:
Kerugian:
- Beracun
Persiapan :
16
Agate Spatel
Dappen Dis
Mixing slab
Check retraktor
Prosedur Kerja
17
Keringkan dengan handuk bersih
Persiapan :
a. Agate spatel
18
b. Dappen dis
Check retractor
Prosedur Kerja :
CATATAN
2. STERILISASI
19
Sterilisasi ialah Suatu proses membasmi semua bentuk
kehidupan mikroorganisme (virus, kuman dan spora ) baik
dalam maupun di permukaan.
Keuntungan :
Kerugian :
20
b. Tidak dapat digunakan untuk plastic, karet, dan
kain.
PERSIAPAN :
Misalnya :
3). Pincet KG
PROSEDUR KERJA:
21
a. Alat direndam dengan larutan clorin 0,5 %
selama 5-10 menit
Waktu pemanasan
Suhu
160°c 2 jam
180°c 1 jam
CATATAN
Keuntungan:
Kerugian:
3. Harga mahal
4. Sikat
5. Air bersih ( air mengalir )
6. Handuk / Lap bersih
7. Handuk / Lap Steril
24
Prosedur kerja:
Keuntungan:
Kerugian;
26
Alat dan bahan:
Prosedur Kerja:
27
4. Setelah sselesai alat diambil dengan korentang steril
steril dan dicuci dengan aquadest steril.
3. HYGIENE KERJA :
CUCI TANGAN
Mikroorganisme dapat ditularkan melalui sentuhan,
dengan membersihkan dan mendesinfeksikan tangan secermat
mungkin kita dapat mematahkan mata rantai antara benda yang
terkontaminasi dengan si pasien.
1. Kulit dan kuku harus selalu bersih dan dalam keadaan baik
dan tidak terdapat luka. Bila menggunakan lotion tangan
untuk melindungi kulit, pakailah produk yang tidak
mengandung minyak.
28
2. Kuku harus pendek ( tidak melebihi ujung jari ) dengan
maksud menghindari terjadinya tusukan pada sarung
tangan yang akan digunakan.
3. Tidak boleh memakai cat kuku, karena cat kuku dapat
melepuh dan lepas sehingga dapat menjadi tempat
bersarangnya mikroorganisme.
4. Tidak menggunakan perhiasan
3.1.2. Pelaksanaan :
29
Bila memakai jam tangan atau perhiasan, lepaskan
lebih dahulu.
Basahi tangan dengan air dari ujung jari sampai
siku (kira-kira 5cm diatas siku) dibawah air bersih (
air mengalir)
Kemudian diberi sabun, digosok sampai merata
Kuku disikat dengan sikat kecil yang lembutSetelah
itu dibilas dengan air bersih dengan posisi tangan
lebih tinggi dari siku
Keringkan dengan lap / handuk bersih
3.1.3. Pengeringan Tangan Setelah Dicuci
30
tangan sebelah kiri atas, permukaan kiri bawah untuk
mengelap tangan kiri bawah, permukaan kanan atas
untuk mengelap tangan kanan atas dan permukaan
kanan bawah untuk mengelap tangan kanan bawah.
- Untuk mengeringkan lengan kiri, permukaan handuk
kiri bawah diletakkan diatas tangan kiri kemudian
digerakkan memutas sampai 5 cm diatas siku, tetapi
handuk tidak boleh melewati daerah 5 cm diatas siku,
karena dapat terkontaminasi oleh kulit yang tidak dicuci
bedah
- Untuk lengan kanan, lakukan seperti langkah untuk
lengan kiri dengan menggunakan permukaan handuk
kanan bawah.
- Handuk dibuang pada tempat alat kotor yang sudah
disediakan.
31
Larutan anti septic misalnya Lysol, savlon dengan
konsentrasi 0.5%
Handuk / Lap bersih
Sabun biasa / sabun yang mengandung zat anti septic
3.2.2. Pelaksanaan :
32
e. Bilas dengan air bersih (air mengalir) dengan posisi
tangan lebih tinggi dari siku
f. Keringkan dengan Handuk / Lap bersih
Kegunaan :
36
Bilas tangan dengan air dari ujung jari samapi siku
( kira-kira 5 cm diatas siku ) dan buang sikat pada
tempat alat kotor.
Gosoklah kedua tangan tersebut dengan larutan anti
septic lagi dan sebaiknya untuk masing-masing tangan
kanan atau kiri selama 1,5 menit.
Bilas tangan dengan air dari ujung jari sampai siku lagi
Keringkan dengan Handuk / Lap bersih
Jenis :
39
karena dapat terkontaminasi oleh kulit yang tidak dicuci
bedah
6) Untuk lengan kanan, lakukan seperti langkah untuk
lengan kiri dengan menggunakan permukaan handuk
kanan bawah.
7) Handuk dibuang pada tempat alat kotor yang sudah
disediakan.
4. SARUNG TANGAN
40
Teknik ini dilakukan langkah-langkah :
41
5. Pasangkan sarung tangan kiri dengan cara yang sama
pada lengan sebelah kiri. Pergunakan tangan kanan yang
sudah memakai sarung tangan untuk menarik sarung
tangan kiri.
42
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Macam-macam desinfeksi :
Macam-macam sterilisasi :
a. Sterilisasi kering
c. Sterilisasi kimia
44
Proses sterilisasi tanpa pemanasan dengan tujuan
membunuh semua bentuk mikroorganisme
dengan menggunakan bahan kimia.
45
4. Teknik pemasangan sarung tangan tertutup ( Open
Glove Tehnique )
B. SARAN
a) Dengan tersusunnya makalah ini dapat digunakan
sebagai acuan atau pedoman untuk bekerja atau
melakukan yang berkaitan dengan penyeterilan
alat,cara mencuci tangan dan pemakaian sarung
tangan khusunya dalam mata kuliah sterilisasi.
b) Diharapkan mahasiswa dapat bekerja dengan baik
dan benar sesuai dengan SOP(Standar Operation
Procedur ) yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Www.Buydentalinstrument.com
Www.Google.Co.Id
46
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
48
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan limbah ?
2. Apa saja jenis-jenis limbah ?
3. Apa saja bahan kimia kedokteran gigi ?
4. Apa pengaruh limbah terhadap kesehatan ?
5. Bagaimana Penanganan Limbah Dental secara
Umum ?
6. Bagaimana prinsip penanganan limbah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian limbah
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis limbah
3. Untuk mengetahui bahan kimia kedokteran gigi
4. Untuk mengetahui pengaruh limbah terhadap
kesehatan
5. Untuk mengetahui cara penanganan limbah dental
secara umum
6. Untuk mengetahui prinsip dan cara penanganan
limbah
49
D. Manfaat
50
BAB II
LIMBAH
A. Pengertian limbah
51
hitam) yang mengandung merkuri sebanyak 40-50
persen, limbah pencucian film X-ray yang mengandung
silver, hydroquinone dan chromium, limbah bahan
sterilisasi alat yang mengandung
alkohol, glutaraldehyde dan ortho-phthaldehyde, dan
cairan bleaching dengan konsentrasi tinggi. Selain
kedua jenis limbah tersebut, bahan-bahan dan obat yang
selalu dipakai dokter gigi dalam praktiknya juga dapat
mengganggu lingkungan, seperti jarum suntik, masker,
sarung tangan, alat-alat pemanas, obat-obat pulpa dan
sinar halogen serta laser. Jika tidak ditampung di tempat
khusus, bahan-bahan tersebut dapat ikut aliran
pembuangan selokan lalu ke sungai dan ke laut atau bisa
juga mengendap di sekitar saluran pembuangan.
Sehingga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan
dan menimbulkan penyakit yang menular seperti
demam berdarah, diare, hepatitis dan flu burung.
54
penyebaran mikroorganisme pembawa penyakit melalui
proses infeksi silang baik dari pasien ke pasien, dari
pasien ke petugas atau dari petugas ke pasien. Pada
lingkungan, adanya kemungkinan terlepasnya limbah ke
lapisan air tanah, air permukaan dan adanya
pencemaran udara, menyebabkan pencemaran
lingkungan karena limbah rumah sakit.
55
Limbah klinis berasal dari pelayanan medis, perawatan,
gigi, veterinary, farmasi atau yang sejenisnya serta
limbah yang dihasilkan rumah sakit pada saat dilakukan
perawatan, pengobatan atau penelitian. Berdasarkan
potensi bahaya yang ditimbulkannya limbah klinis dapat
digolongkan dalam limbah benda tajam, infeksius,
jaringan tubuh, citotoksik, farmasi, kimia, radio aktif
dan limbah plastic.
a. Limbah Infeksius
56
meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang
memerlukan isolasi penyakit menular serta limbah
laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan
mikrobiologi dari poliklinik, ruang perawatan dan ruang
isolasi penyakit menular. Yang termasuk limbah jenis
ini antara lain : sampah mikrobiologis, produk sarah
manusia, benda tajam, bangkai binatang terkontaminasi,
bagian tubuh, sprei, limbah raung isolasi, limbah
pembedahan, limbah unit dialisis dan peralatan
terkontaminasi (medical wast).
c. Sampah Citotoksik
d. Limbah Farmasi
e. Sampah Kimia
58
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi
dengan radio isotop yang berasal dari penggunaan
medis atau riset radionucleida. Asal limbah ini antara
lain dari tindakan kedokteran nuklir, radioimmunoassay
dan bakteriologis yang daapt berupa padat, cair dan gas.
g. Limbah Plastik
59
limbah biasa. Memisahkan limbah kedokteran gigi
ternyata cukup sederhana. Yang diperlukan adalah tekad
untuk Berikut adalah metode pemisahan jenis limbah
kedokteran gigi berdasarkan warna container (color
coding for waste disposal), yang diadopsi dari NHS
Scotland :
a. Menurut resiko yang ditimbulkan :
1. Limbah dengan risiko rendah (Orange Stream
Waste)
Untuk keperluan dental sehari-hari , kantung oranye
ini meliputi limbah berupa:
a) Dressings and Swabs;
b) Benda sekali pakai: sarung tangan, apron,
masker, lap yang terkontaminasi
c) Benda-benda lain yang berkontak dengan pasien
(plastik untuk wrapping DU, misalnya)
60
keras yang tidak mudah bocor (orange stream bin)
digambar nampak berwarna kuning
61
b) Cairan farmasi seperti obat-obatan dan bahan
anestesi
c) Benda tajam seperti matrix band, scalpel blade,
jarum suntik sekali pakai
d) Vial obat seperti cartridge dan ampul
e) Bagian metal terkontaminasi seperti instrument
bedah yang rusak/sekali pakai: bur dan file
endodontic
f) Limbah yang sangat infeksius, seperti darah yang
terinfeksi
62
3. Limbah Spesial (Red Stream Waste)
Digunakan untuk limbah yang tidak bisa di insinerasi
dan membutuhkan pemrosesan kembali oleh tenaga
ahli, sehingga nantinya bahan kimia yang ada dapat
ditangani untuk meminimalisasi kerusakan
lingkungan. Jenis limbah yang dibuang ke red stream
bin:
a) Amalgam;
b) Kapsul Amalgam
c) Gigi dengan tumpatan Amalgam
d) Cairan X-Ray Individual
e) Cairan Developer
f) Cairan fotokimia lainnya: fixer, air yang
terkontaminasi developer
g) Lead Foils;
h) atau benda lain yang mengandung metal “berat”
63
a) Amalgam;
b) Kapsul Amalgam
c) Gigi dengan tumpatan Amalgam
64
Untuk benda-benda lain yang mengandung metal berat.
b. Menurut bentuknya :
1. Limbah padat
a) Sisa bubuk bahan tumpatan
b) Sisa bubuk semen base maupun sub base
2. Limbah cair
65
a) Sisa alcohol
b) Sisa merkuri bahan campuran tumpatan
amalgam
c) Sisa chlorin setelah sterilisasi kimia
66
Seluruh container limbah (kantung dan wadah/ bags and
bins) harus menunjukkan identitas lokasi untuk kantung
limbah ditandai dengan tag (label) identifikasi,
sementara untuk bins/wadah dengan label cetak yang
disediakan.
Tipe limbah yang ditulis pada label identifikasi
usahakan dalam mode BOLD. Kantung harus dibuang
secara berkala, terutama jika ¾ nya sudah penuh.
Jangan sampai limbah melebihi 4 kg. Kantung harus
diiikat dengan kencang dan diamankan. Ada pula
dokumentasi legal yang harus diisi sebelum dan saat
pengangkutan limbah dental. Dokumen ini harus
ditandatangani oleh orang yang ada di lokasi, yang
bertindak sebagai penghasil limbah atau “producer of
the waste”. General “Household” Waste (Limbah
Rumah Tangga), saat ini juga diistilahkan
sebagai Mixed Municipal Waste, yakni limbah yang
tidak terkontaminasi, tidak berbahaya dan tidak
infeksius (bukan limbah klinis). Limbah ini ditempatkan
pada kantung hitam dan dapat diangkut oleh petugas
kebersihan pada umumnya.
67
Memang di Indonesia (setahu saya) belum ada pihak
yang berkonsentrasi mengolah limbah kedokteran gigi
seperti amalgam, dan lain sebagainya agar tidak terlalu
mencemari lingkungan. Tapi paling tidak dengan lebih
dulu memisahkan limbah-limbah tersebut kita bisa lebih
waspada dalam memperlakukannya, dengan tidak
menyatukannya dengan limbah rumah tangga.
Pengelolaan limbah kedokteran gigi sebenarnya bisa
menjadi celah bisnis yang menguntungkan. Di luar
negeri pihak pengelola bisa medaur ulang limbah
tertentu seperti lead foils yang digunakan untuk
membungkus film X ray.
a. Reduce (Mengurangi)
69
Sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak
berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang
bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak
industri non-formal dan industri rumah tangga yang
memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
d. Replace ( Mengganti)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah
barang barang yang hanya bisa dipakai sekali
dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah
agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih
ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek
kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan
pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak
bisa didegradasi secara alami
70
BAB VII
71
Limbah medis meliputi seluruh limbah yang dihasilkan
selama menegakkan diagnose, perawatan atau imunisasi pada
pasien. Limbah Infeksius adalah bagian dari limbah medis yang
secara epidemiologis berpotensi untuk menyebarkan penyakit
infeksi. Namun harus kembali diingat faktor-faktor penentu
infeksi seperti jumlah dan virulensi kuman, daya tahan tubuh
inang dan adanya jalan masuk (portal of entry) yang
menentukan apakah infeksi bisa terjadi atau tidak. Macam-
macam pengertian limbah dapat terlihan pada tabel berikut.
72
Limbah berbahaya : Limbah yang mengandung
bahan yang membahayakan orang / lingkungan
sekitar.
75
Gigi dan limbah jaringan lain berpotensi
infeksius, sehingga pembuangannya harus diatur.
Prosedur yang paling mudah dan efektif yaitu
disterilkan dengan panas. Autoklaf adalah metoda
terpilih.
76
Gigi yang sudah direndam dapat dibilas dulu. Sebaiknya
limbah patologis tertutup dari pandangan masyarakat.
77
tangan, tidak bisa mencegah tertusuknya kulit oleh
benda tajam ini. Untuk mengurangi terjadinya
kecelakaan tersebut, jarum tidak boleh ditutup,
dibengkokan, dipatahkan atau dimanipulasi dengan
tangan yang tidak terlindung. Jika harus menutup
jarum tersebut atau harus memindahkannya dipakai
teknik sekop, dimana syringe hanya dipegang oleh
satu tangan.
78
a. Kontainer diisi limbah benda tajam hanya
sebatas ¾ volumenya.
b. Biarkan kontainer dalam keadaan terbuka (tidak
tertutup).
c. Letakkan dengan bagian terbuka menghadap ke
atas.
d. Karena adanya variasi ukuran kontainer, macam
dan banyaknya limbah yang diisikan, dan
kondisi kerja autoklaf, lamanya waktu sterilisasi
ditetapkan antara 40 – 60 menit.
e. Setelah diproses, kontainer dikeluarkan dari
sterilisator dan biarkan kering, selanjutnya
ditutup dengan hati-hati
f. Beri label dan buanglah kontainer menurut
aturan pemerintah setempat.
79
Pengelolaannya sampah langsung dibuang ke kantong
plastic yang berwarna hitam kemudian oleh petugas K3
dibuang ke TPS.
C. Limbah Radiologi
80
tersendiri. Kemudian diserahkan kepada badan usaha
yang dapat memanfaatkan limbah ii. Masalah
pengelolaan Limbah Berbahaya dan beracun telah diatur
dalam peraturan pemerintah RI no 19 Th 1999.
1. Bahan Kimia
81
jumlah yang banyak tidak boleh dikumpulkan
dengan sampah infeksius.
3. Sampah farmasi
4. Logam Berat
83
udara air raksa masuk dan mengkontaminasi danau,
sungai dan aliran lainnya. Untuk mengurangi resiko
polusi maka pembuangannya sebagai berikut :
84