Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Target Sustainable Milineum Development Goals meningkatkan presentase

pemakaian kontrasepsi (CPR) usia 15-45 tahun dari 61,9% pada tahun 2014

menjadi 66,0% pada tahun 2019 dengan peserta baru KB IUD 7,75% (BKKBN,

2015). Sekitar 56,4% wanita di Asia Tenggara menggunakan kontrasepsi modern,

seperti kondom, pil, intrauterine device (IUD), implant atau sterilisasi

(Kemenkes, 2013).

Indonesia merupakan negara ke-5 di dunia dengan estimasi jumlah

penduduk terbanyak, yaitu 249 juta. Salah satu cara untuk menekan laju

pertumbuhan penduduk yaitu dengan program KB. Angka Fertilitas atau Total

Fertility Rate (TFR) 2,36, indonesia masih berada atas rata-rata TFR negara

ASEAN yaitu 2,4 (BKKBN, 2015).

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014

Tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga, Keluarga

Berencana, Dan Sistem Informasi Keluarga, yang dimaksud dengan program

keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia

ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan

bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang

berkualitas. (Profil Kesehatan Indonesia, 2014)

Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87

Tahun 2014 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,

1
2

Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga, program Keluarga

Berencana (KB) merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kematian ibu

khususnya ibu dengan kondisi 4T; terlalu muda melahirkan (di bawah usia 20

tahun), terlalu sering melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, dan terlalu tua

melahirkan (di atas usia 35 tahun) (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

KB merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan

ketahanan keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu, anak, serta perempuan.

Pelayanan KB menyediakan informasi, pendidikan, dan cara-cara bagi laki-laki

dan perempuan untuk dapat merencanakan kapan akan mempunyai anak, berapa

jumlah anak, berapa tahun jarak usia antara anak, serta kapan akan berhenti

mempunyai anak (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

Sebagian besar WUS saat ini menggunakan kontrasepsi, yakni sebanyak

59,7%. Sebanyak 59,3% wanita usia subur menggunakan kontrasepsi modern, dan

hanya 0,4% lainnya menggunakan kontrasepsi cara tradisional. Selain itu, dapat

diketahui pula bahwa sebanyak 24,8% dari wanita usia subur mengaku pernah

menggunakan kontrasepsi, meski saat ini tidak sedang menggunakannya.

Sedangkan 15,5% wanita usia subur mengaku tidak pernah menggunakan

kontrasepsi (BKKBN, 2015).

Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami-istri yang terikat

dalam perkawinan yang sah, yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49

tahun. Peserta KB Aktif adalah PUS yang saat ini menggunakan salah satu alat

kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan. Peserta KB Baru adalah pasangan usia

subur yang baru pertama kali menggunakan alat/cara kontrasepsi dan atau
3

pasangan usia subur yang kembali menggunakan metode kontrasepsi setelah

melahirkan/keguguran (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

Metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh peserta KB aktif

adalah suntikan (47,54%) dan terbanyak ke dua adalah pil (23,58%). Sedangkan

metode kontrasepsi yang paling sedikit dipilih oleh peserta KB aktif yaitu Metoda

Operasi Pria (MOP) sebanyak 0,69%, kemudian kondom sebanyak 3,15%.

Sedangkan pada peserta KB baru, persentase metode kontrasepsi yang terbanyak

digunakan yaitu suntikan sebesar 49,67%. Metode terbanyak ke dua yaitu pil,

sebesar 25,14%. Metode yang paling sedikit dipilih oleh para peserta KB baru

adalah metode operasi pria (MOP) sebanyak 0,21%, kemudian metode operasi

wanita (MOW) sebanyak 1,50%, dan kondom (5,68%) (BKKBN, 2015).

Provinsi dengan persentase peserta KB baru tertinggi ialah Provinsi DKI

Jakarta (32,02%), kemudian Papua (29,74%), dan Bengkulu (27,34%). Sedangkan

provinsi dengan persentase peserta KB baru terendah ialah Provinsi Bali (9,90%),

DI Yogyakarta (9,99%), dan Jawa Timur (13,27%). Secara nasional, persentase

peserta KB baru pada tahun 2014 sebesar 16,51% (BKKBN, 2015).

Terdapat tiga metode kontrasepsi dengan persentase peserta KB baru yang

lebih rendah daripada persentase KB aktif, yakni intrauterine device (IUD),

MOW, dan MOP. Sedangkan pada metode lainnya persentase peserta KB baru nya

lebih banyak daripada persentase KB aktif (BKKBN, 2015).

Metode kontrasepsi jangka panjang yang sangat baik di gunakan salah

satunya adalah AKDR, karena merupakan alat kontrasepsi efektifitas tinggi,

murah dan tidak menghambat produksi ASI, dapat digunakan dalam jangka
4

panjang serta kesuburan dapat cepat kembali, namun kenyataannya masih banyak

ibu/PUS yang masih enggan untuk menggunakan AKDR (BKKBN, 2011).

Penelitian Bessinger (2001) menyebutkan bahwa rendahnya pemakaian

kontrasepsi IUD di karenakan ketidaktahuan akseptor tentang kelebihan metode

tersebut. Ketidaktahuan akseptor tentang kelebihan metode kontrasepsi IUD

disebabkan informasi yang disampaikan petugas KB kurang lengkap. Masih

banyak pemakaian kontrasepsi yang tidak rasional/tidak dianjurkan oleh

pemerintah,sehingga promosi, KIE tentang kontrasepsi rasional, efektif dan

efisien untuk terus ditingkatkan (BKKBN, 2011).

Sejalan dengan penelitian Yulizawati (2012) bahwa ada hubungan yang

sangat signifikan antara sikap wus akseptor KB terhadap penggunaan AKDR.

Sedangkan menurut Asmawahyunita (2010) bahwa ada hubungan antara sikap ibu

dengan pemilihan AKDR dengan sebagian besar responden bersikap mendukung

50,7% dan sebagian kecil responden memilih AKDR sebanyak 12,1%. Penelitian

yang dilakukan oleh Hendri (2013) yang menyatakan bahwa ada hubungan sikap

dengan pemilihan kontrasepsi IUD pada wanita usia subur di desa Sepanjang

wilayah kerja Puskesmas Sepanjang Kecamatan Glenmore.

Pencapaian peserta KB aktif di Provinsi Bengkulu dengan metode jangka

panjang (MKJP) sebanyak 28,538%, dengan jenis AKDR 5,6%. Sedangkan

peserta KB baru dengan Metode MKJP sebanyak 23,3% dengan jenis AKDR

sebanyak 5,4% (Dinkes Provinsi, 2013).

Pencapaian peserta KB aktif di Provinsi Bengkulu dengan metode jangka

panjang (MKJP) sebanyak 18,5%, dengan jenis AKDR 4,3%. Sedangkan peserta
5

KB baru dengan Metode MKJP sebanyak 25,8% dengan jenis AKDR sebanyak

6,8% (Dinkes Provinsi, 2014).

Berdasarkan data dari Dinkes Benteng ( 2015) presentase pengguna IUD

tertinggi Puskesmas Ujung Karang dengan jumlah 22,3%, kedua tertinggi

Puskesmas Pagar Jati dengan jumlah 7,2% dan ketiga tertinggi Puskesmas

Tanjung Dalam dengan jumlah 6,1% dari jumlah peserta KB aktif. Berdasarkan

survey awal yang telah di lakukan di Puskesmas Ujung Karang pada tanggal 22

Februari sampai 24 Februari 2016 di dapatkan hasil dari 10 PUS hanya terdapat

satu responden yang setuju dan memilih menggunakan IUD sedangkan yang

lainnya bersikap ragu-ragu serta ada yang tidak setuju menggunakan IUD .

Berdasarkan data diatas, terlihat bahwa kontrasepsi IUD sangat diminati

oleh akseptor khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas Ujung Karang Kecamatan

Karang Tinggi Kabupaten Bengkuku Tengah , sehingga penulis tertarik untuk

mengetahui lebih jauh Hubungan Sikap Ibu dengan Pemilihan AKDR di wilayah

kerja Puskesmas Ujung Karang Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu

Tengah 2015.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan data diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

Apakah ada “Hubungan Sikap Ibu dengan Pemilihan AKDR di wilayah kerja

Puskesmas Ujung Karang Bengkulu Tengah?”.


6

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mempelajari hubungan Sikap ibu dengan pemilihan AKDR di wilayah

kerja Puskesmas Ujung karang Bengkulu Tengah.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui gambaran Sikap ibu pada PUS di wilayah kerja Puskesmas Ujung

Karang Bengkulu Tengah.

b. Diketahui distribusi frekuensi Pemilihan AKDR di wilayah kerja Puskesmas

Ujung Karang Bengkulu Tengah.

c. Diketahui Hubungan Sikap Ibu dengan pemilihan AKDR di wilayah

Puskesmas Ujung Karang Bengkulu Tengah.

D. Manfaat Penelitian

1. Puskesmas Ujung Karang Bengkulu Tengah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Puskesmas Ujung

Karang Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah dalam upaya

meningkatkan pelayanan kebidanan khususnya kontrasepsi AKDR (IUD)

kepada PUS di wilayah kerja Puskesmas, sehingga program yang telah di

rancang jauh sebelumnya dapat mencapai sasaran seperti yang telah ditetapkan.

2. STIKES TMS

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan khususnya bagi

mahasiswa STIKES TMS Bengkulu jurusan kebidanan mengenai Alat


7

Kontrasepsi Dalam Rahim,secara khusus dapat digunakan sebagai referensi di

perpustakaan STIKES TMS Bengkulu.

3. Peneliti Lain/ Peneliti Lanjutan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

bagi penulis tentang Hubungan Sikap Ibu Dalam Pemilihan AKDR di wilayah

kerja Puskesmas Ujung Karang, sehingga dapat menjadi bahan dan data dalam

upaya menjalan tugas sebagai bidan dapat menjadi perbandingan dalam

menentukan strategi untuk melaksanakan program Keluarga Berencana yang

lebih baik selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen28 halaman
    Bab Ii
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Format Pengumpulan Data 2
    Format Pengumpulan Data 2
    Dokumen1 halaman
    Format Pengumpulan Data 2
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen31 halaman
    Bab Ii
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen3 halaman
    Bab Iii
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • SDG'S Baru
    SDG'S Baru
    Dokumen15 halaman
    SDG'S Baru
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • BAB II Baru Elpa
    BAB II Baru Elpa
    Dokumen23 halaman
    BAB II Baru Elpa
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen5 halaman
    Bab Iii
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Efektifitas Program Kerja Berdasarkan Data Hasil Penelitian
    Efektifitas Program Kerja Berdasarkan Data Hasil Penelitian
    Dokumen49 halaman
    Efektifitas Program Kerja Berdasarkan Data Hasil Penelitian
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    rianiellyana
    Belum ada peringkat
  • Lembar Konsul Pembimbing 1
    Lembar Konsul Pembimbing 1
    Dokumen2 halaman
    Lembar Konsul Pembimbing 1
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Daftar isi skripsi
    Daftar isi skripsi
    Dokumen3 halaman
    Daftar isi skripsi
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • KUESIONER
    KUESIONER
    Dokumen3 halaman
    KUESIONER
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Lembar Persetujuan Menjadi Responden
    Lembar Persetujuan Menjadi Responden
    Dokumen1 halaman
    Lembar Persetujuan Menjadi Responden
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Konsep Dasar ISPA
    Konsep Dasar ISPA
    Dokumen20 halaman
    Konsep Dasar ISPA
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen3 halaman
    Bab Iii
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Surat Pengantar Responden
    Surat Pengantar Responden
    Dokumen1 halaman
    Surat Pengantar Responden
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Daftar isi skripsi
    Daftar isi skripsi
    Dokumen3 halaman
    Daftar isi skripsi
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • KUESIONER
    KUESIONER
    Dokumen3 halaman
    KUESIONER
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Bayu Syahputra
    Belum ada peringkat