0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan21 halaman
Laporan ini memberikan ringkasan tentang keterampilan membaca, terdiri dari 5 poin utama yaitu (1) hakikat membaca, (2) tujuan membaca, (3) jenis-jenis membaca, (4) kendala dalam membaca, dan (5) langkah-langkah membaca.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang keterampilan membaca, terdiri dari 5 poin utama yaitu (1) hakikat membaca, (2) tujuan membaca, (3) jenis-jenis membaca, (4) kendala dalam membaca, dan (5) langkah-langkah membaca.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang keterampilan membaca, terdiri dari 5 poin utama yaitu (1) hakikat membaca, (2) tujuan membaca, (3) jenis-jenis membaca, (4) kendala dalam membaca, dan (5) langkah-langkah membaca.
1 Keterampilan a. Hakikat Membaca Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan Buku: Membaca Minat Baca Membaca mengarahkan sejumlah tindakan yan terpisah-pisah. Mayarakat Kita dalam jurnal Maksud dari kompleks adalah membaca tidak hanya suatu Mimbar Bahasa dan Seni. proses penafsiran tentnag makna dari lambang-lambang Penulis: Harras K.A. fonetis tersebut tapi membaca juga melibatkan daya hayal Tahun: 1995 atau imaji. Halaman: 104 b. Tujuan Membaca Tujuan utama membaca adalah untuk mencari informasi Buku: Membina Keterampilan tentang isi bacaan atau untuk menemukan sesuatu yang Membaca, (Makalah untuk ingin diketahui. Seseorang yang membaca akan tau Penataran Guru-Guru Bahasa banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak Indonesia) membaca. Selain itu tujuan membaca untuk memperoleh Penulis: Suharianto kesenangan. Tahun: 1980 Halaman: 12 c. Jenis-jenis Jenis membaca dibedakan menjadi dua, yaitu membaca Buku: Bahasa Indonesia Tingkat Membaca nyaring dan membaca dalam hati: Lanjut untuk Mahasiswa 1. Membaca Nyaring adalah membaca dengan suara atau Penulis: Hamidulloh Ibda dengan cara melafalkan/ melisankan. Tahun: 2019 2. Membaca Dalam Hati adalah membaca secara diam Halaman: 56-57 atau tidak mengeluarkan suara dan hanya menggunakan ingatan visual berupa mata dan memori/ ingatan. Membaca Ekstensif adalah membaca sekilas dalam waktu yang singkat untuk mengetahui inti bacaan Membaca Intensif adalah membaca secara menyeluruh dan mendalam untuk mendapatkan informasi scara detail. d. Kendala-kendala Kendala-kendala dalam membaca: Buku: Materi Pokok Membaca dalam Membaca 1. Faktor internal berupa intelegensi, minat, sikap, Penulis: A. Harjasujana bakat, motivasi, tujuan membaca dan lain sebagainya. Tahun: 1998 2. Faktor Eksternal bisa dalam bentuk sarana membaca, Halaman: 98 latar belakang sosial dan ekonomi., dan tradisi membaca. 2 Membaca a. Hakikat Membaca Membaca Nyaring adalah membaca dengan bersuara atau Buku: Bahasa Indonesia (Pengantar Nyaring Nyaring membaca secara lisan yang dilakukan oleh pembaca Pengembangan keprbadian dan bersama-sama dengan pendengar untuk menangkap Intelektual) informasi dari suatu teks yang dibacakan. Biasanya Penulis: Muhammad Asdam digunakan di Sekolah dasar dalam memberikan materi Tahun: 2016 pembelajaran/ membacakan cerita/dongeng ataupun Halaman: 143 membacakan suatu karya. b. Tujuan Membaca Tujuan membaca nyaring yaitu agar seseorang mampu Buku: Membaca Nyaring mempergunakan ucapan yang tepat, membaca dengan Penulis: Andi Sahtiani J jelas dan tidak terbata-bata, membaca tidak terus-menerus Tahun: 2020 melihat pada bacaan, membaca dengan menggunakan Halaman: 49 intonasi dan lagu yang tepat dan jelas. c. Keterampilan yang Keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring Buku: Membaca Ekspresif dituntut dalam diantaranya yaitu: Penulis: Henry Guntur Tarigan Membaca Nyaring 1. Membaca dengan terang dan jelas, Tahun: 1994 2. Membaca dengan penuh perasaan, ekspresif, Halaman: 23 3. Membaca dengan tidak terbata-bata, 4. Membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri, dan sebagainya. d. Kendala-kendala Kendala dalam membaca nyaring diantaranya yaitu: Buku: Pengajaran Membaca di dalam membaca 1. Faktor Fisiologis mencakup kesehatan fisik, Sekolah Dasar Nyaring gangguan pada alat bicara, alat pendengaran, dan alat Penulis: Farida Rahim penglihatan bisa memperlambat kemajuan belajar Tahun: 2008 membaca. Halaman: 19-29 2. Faktor Intelektual seperti untuk bertindak sesuai dengan tujuan, berpikir rasional, dan berbuat secara efektif. Metode mengajar guru, dan kemampuan guru juga turut mempengaruhi kemampuan membaca permulaan anak. 3. Faktor psikologis mencakup motivasi, minat baca, serta kematangna sosio dan emosi serta penyesuaian diri. e. Langkah-langkah Langkah-langkah membaca nyaring diantaranya: Buku: Jurnal Pengaruh Penerapan Membaca Nyaring 1. Memiliki teks yang akan dibaca (umumnya menarik Metode Reading Aloud (Membaca atau bersifat narasi Nyaring) terhadap Keterampilan 2. Kemudian memahami pelafalan, intonasi, tanda baca, Membaca Peserta Didik Kelas II dan penekanan terhadap kata dalam teks MI Madani Alauddin Paopao 3. Membaca dengan posisi yang baik Penulis: Megawati Faisal 4. Fokus dalam kegiatan membaca Tahun: 2017 5. Membaca dengan penuh rasa percaya diri Halaman: 1-42 3 Membaca a. Hakikat Membaca Membaca Ekstensif adalah membaca secara luas atau Buku: Keterampilan Membaca Dalam Hati Ekstensif umum dengan waktu yang singkat untuk mendapatkan Penulis: Dalman (Membaca pemahaman sekilas/sepintas secara garis besar atau butir- Tahun: 2014 Ekstensif) butir penting saja. Biasnaya untuk mengetahui inti dari Halaman: 69 suatu bacaan. b. Jenis-jenis Adapun Jenis-jenis membaca Ekstensif yaitu: Buku: Membaca membaca Ekstensif 1. Membaca Sekilas (skimming) adalah teknik membaca Penulis: Maria Mintowati cepat untuk mengetahui informasi yang ada dalam Tahun: 2003 teks dengan mencari melalui poin yang ada dalam Halaman: 10 teks. 2. Membaca Survey (survey reading) berfungsi untuk mengetahui hal umum tentang sebuah teks. Misalnya hanya membca judul daftarisi dan lain sebagainya. 3. Membaca dangkal (superficial reading) bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran. Biasanya dilakukan di waktu senggang demi memperoleh kesenangan. c. Keterampilan- Berdasarkan jenis-jenis diatas, dua hal yang ditekankan Buku: Membaca I keterampilan yang dalam membaca ekstensif, yaitu cepat dan tepat. Cepat Penulis: Kholid, dkk dituntut dalam berarti kemampuan untuk memanfaatkan waktu seefektif Tahun: 1998 Membaca Ekstensif mungkin untuk menemukan informasi-informasi yang ada Halaman: 213 dalam teks. Tepat berarti informasi yang didapat merupakan informasi yang tepat meskipun proses membaca dilakukan dengan cepat. d. Kendala-kendalam Hal-hal yang menghambat membaca ekstensif adalah: Buku: Speed Reading: Sistem dalam Membaca 1. Vokalisasi Membaca Cepat dan Efektif Ekstensif 2. Gerakan bibir Penulis: Soedarso 3. Gerakan kepala Tahun: 2001 4. Menunjuk dengan jari Halaman: 5 5. Regresi 6. Subvokalisasi e. Langkah-langkah Langkah-langkah membaca ekstensif diantaranya yaitu: Buku: Cendekia Berbahasa Bahasa Membaca Ekstensif 1. Tidak menggerakkan kepala ke arah kanan dan kiri dan Sastra Indonesia Untuk untuk mengikuti rangkaian kata demi kata dalam SMA/MA Kelas X Jilid I setiap barisnya, cukup dengan pandangan atau arah Penulis: Erwan Juhara, dkk. mana saja. Tahun: 2005 2. Tidak perlu menunjuk baris demi baris dengan Halaman: 82 telunjuk atau benda lainnya. 3. Jangan mengeja kata demi kata, gunakanlah kata sebagai jembatan untuk menangkap makna dalam sebuah kalimat 4. Berkonsentrasi kea rah pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam bahan bacaan 5. Upayakan secepat mungkin menemukan dan menangkap pokok-pokok pikiran dalam bacaan tersebut 4 Membaca a. Hakikat Membaca Membaca intensif adalah jenis bacaan yang megharuskan Buku: Graphic Novels as Dalam Hati Intensif pembaca untuk membaca dengan intens konsentrasi. Yang Substitutions of Traditional Books (Membaca bertujuan untuk mencapai spesifikas informasi dari teks to Improve (Journal) Penulis: Intensif) yang sedang dibaca. Lalremruati Tahun: 2019 Halaman: 2 b. Jenis-jenis Jenis-jenis membaca intensif: Buku: Membaca I Membaca Intensif 1. Membaca Teliti bertujuan untuk memahami secara Penulis: Harras, dkk detail gagasan yang terdapat dalam teks bacaan Tahun: 1998 tersebut. Halaman: 45 2. Membaca Pemahaman bertujuan untuk memahami standar atau norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi. 3. Membaca Kritis adalah jenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, memndalam, evaluasi, analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan. 4. Membaca Ide bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. 5. Membaca Bahasa Asing bertujuan untuk mengembangkan kosakata, 6. Membaca Sastra 7. Membaca literal, dan kreatif c. Keterampilan yang Pada hakikatnya ada tiga hal yang harus diperhatikan Buku: Meningkatkan dituntut dalam dalam membaca imtensif, yaitu membaca dengan jeli agar Keterampilan Berbahasa Membaca Intensif tidak terjadi kesalahpahaman dalam mendapatkan Indonesia informasi, persiaan diri, dan mempertimbangkan referensi Penulis: Saddhono,dkk karna dalam membaca kita membutuhkan banyak referensi Tahun: 2012 agar dapat memahami bacaan secara tepat. Halaman: 104 d. Kendala-kendala Kendala-kendala dalam membaca intensif Buku: Evaluasi Pebelajaran dalam Membaca 1. Kurangnya motivasi, kesiapan dan kebiasaan Prinsip, Teknik, Prosedur Intensif membaca Penulis: Zainal Arifin 2. Tidak adanya sarana dan prasarana baik yang terkait Tahun: 2011 dengan kualitas metode teknik dan sumber belajar. Halaman: 299-300 3. Faktor lingkungan baik fisik, sosial maupun kultural. e. Langkah-langkah Langkah-langkah membaca intensif berdasarkan SQ3R, Buku: Keterampilan Berbahasa Membaca Intensif sebagai berikut: Indonesia: Menggunakan Bahasa 1. Survey (menjajagi), yaitu pembaca melakukan Indonesia Secara Baik dan Benar penjajagan untuk mengenal anatomi buku seperti Penulis: Agustinus Gereda gambaran isi buku, kemenarikannya, dan Tahun: 2020 kemanfaatannya Halaman: 73-75 2. Question (bertanya), yaitu mengajukan sejumlah pertanyaan mengenai pokok masalah yang ada dalam bacaan 3. Real (membaca), dalam membaca tidak perlu semua kalimat dibaca, cukup membaca pertanyaan yang telah dirumuskan 4. Recite (menceritakan), dapat dilakukan dengan membuat catatan penting tentang bagian yang dibaca dengan bahasa sendiri Review (mengulangi), yaitu meninjau kembali hal-hal penting yang telah dibaca 5 Keterampilan a. Hakikat Menyimak adalah mendengar atau memerhatikan baik- Buku: Bahasa Indonesia untuk Menyimak Keterampilan baik apa yang diucapkan atau dibaca orang. Menyimak Karang Mengarang Menyimak merupakan proses pendengaran, mengenal dan Penulis: W.J.S. Poerwadarminta menginterprestasikan lambang-lambang lisan, sedangkan Tahun: 1984 mendengar adalah suatu proses penerimaan bunyi yang Halaman: 941 dating dari luar tanpa banyak memeerhatikan makna itu. b. Tujuan Menyimak Secara umum, tujuan menyimak adalah memperoleh Buku: Folklor Indonesia, Ilmu pengalaman dan pengetahuan. Sedangkan secar Gosip, Dongeng, dan lain-lain khususnya, tujuan menyimak adalah: Penulis: James Danandjaja 1. Untuk memperoleh informasi, Tahun: 2002 2. Untuk menganalisis fakta, Halaman: 10 3. Untuk mendapatkan inspirasi, 4. Untuk mendapatkan hiburan, 5. Untuk memperbaiki kemampuan berbicara, 6. Untuk membentuk kepribadian. c. Jenis-jenis Adapun jenis-jenis menyimak adalah sebagai berikut: Buku: Menyimak Menyimak 1. Menyimak Ekstensif (extensive listening) Penulis: Sutari, dkk 2. Menyimak Sosial (Social listening) Tahun: 1998 3. Menyimak Sekunder (Secondary listening) Halaman: 47 4. Menyimak Estetik (aesthetic listening) 5. Menyimak pasif (passive listening) 6. Menyimak Intensif (Intensive listening) 7. Menyimak Kritis (critical listening) 8. Menyimak konsentratif (consentrative listening) 9. Menyimak kreatif (creative listening) 10. Menyimak Introgatif (Introgative listening) 11. Menyimak penyelidikan (exploratory listening) 12. Menyimak selektif (selective listening) d. Kendala-kendala Kendala dalam menyimak adalah sebagai berikut: Buku: Penggunaan Media dalam menyimak 1. Keegosentrisan, yaitu sifat mementingkan diri sendiri Bonek Kaos Kaki dalam (egois), Pembelajaran Menyimak Dongeng 2. Keengganan untuk terlibat, Skripsi. 3. Ketakutan dan perubahan, Penulis: Sandra Dewi Marlina 4. Keinginan untuk menghindari pertanyaan, Tahun: 2007 5. Puas terhadap penampilan ekternal, Halaman: 27-30 6. Pertimbangan yang prematur, 7. Kebingungan semantic. 6 Menyimak a. Hakikat Menyimak Menyimak intensif (Intensive listening) merupakan Buku: Pelatihan Terintegrasi Intensif Intensif kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh- Berbasis Kompetensi Pelajaran sungguh dan dengan tingkat konsentrasi yang tingi untuk Menyimak menangkap makna yang dikehendaki. Penulis: Kamidjan dan Suyono Tahun: 2002 Halaman: 22 b. Jenis-jenis Jenis-jenis yang termasuk dalam menyimak intenisf Buku: Menyimak: Strategi dan Menyimak Intensif diantaranya adalah: Implikasinya dalam Kemahiran 1. Menyimak Kristis untuk memberi penilaian Berbahasa 2. Menyimak Konsentratif yaitu menelaah untuk Penulis: Umi Hijriyah mendapatkan informasi Tahun: 2016 3. Menyimak Kreatif untuk mengembangkan daya Halaman: 32-36 imajinasi dan kreativitas 4. Menyimak Eksploratif yaitu menyimak dengan penuh perhatian untuk dapat informasi/gagasan baru 5. Menyimak Introgatif untuk memperoleh informasi dengan cara mengajukan pertanyaan 6. Menyimak Selektif yaitu menyimak dengan memusatkan pada tema/topik yang dipilih untuk diperhatikan atau dipelajari c. Keterampilan yang Keterampilan yang dituntut dalam menyimak intensif Buku: Teaching and Researching dituntut dalam diantaranya: Listening menyimak Intensif 1. Membedakan bunyi-bunyi Penulis: Michael Rost 2. Membentuk suku-suku kata menjadi kata Tahun: 1991 3. Mengidentifikasi kelompok-kelompik kata Halaman: 4-5 4. Mengidentifikasi unsur-unsur pragmatik, seperti ekspresi, teman bicara, tempat, waktu dan tujuan 5. Memerhatikan aspek-aspek linguistik dan para linguistic (intonasi dan tekanan) dan aspek luar linguistic 6. Memanfaatkan pengetahuan yang dimilik untuk menangkap makna yang tepat dari isi ujaran yang disimak 7. Memahami kata-kata dan gagadan/ ide pokok yang disampaikan secara tersurat maupun tersirat. d. Kendala-kendala Kendala-kendala dalam menyimak intensif diantaranya: Buku: Menyimak: Strategi dan dalam Menyimak 1. Keegosentrisan, yaitu sifat mementingkan diri sendiri Implikasinya dalam Kemahiran Intensif 2. Keengganan untuk terlibat Berbahasa 3. Ketakukan akan perubahan Penulis: Umi Hijriyah 4. Keinginan menghindari pertanyaan Tahun: 2016 5. Puas terhadap penampilan eksternal Halaman: 45-47 6. Pertimbangan yang premature 7. Kebingungan semantik e. Langkah-langkah Langkah-langkah menyimak intensif meliputi: Buku: Jurnal Peningkatan Menyimak Intensif 1. Memilih bahan simakan yang menarik dan Keterampilan Menyimak Intensif bermanfaat bagi siswa Siswa Kelas V SD Negeri 24 2. Menciptakan suasana belajar yang tenang dan Palembang melalui pendekatan kondusif, sehingga siswa dapat berkonsentrasi tinggi PAKEM Berbahan Cerita Anak 3. Siswa menyimak dengan penuh perhatian, ketelitian, Penulis: Asminar Putri dan ketekunan sehingga memahami bahan simakan Tahun: 2015 secara luas Halaman: 1-8 4. Siswa menyimak bahan simakan secara menyeluruh 5. Siswa menuliskan butir-butir penting bahan simakan 6. Siswa membuat reproduksi bahan simakan secara tertulis 7 Menyimak a. Hakikat Menyimak Menyimak ekstensif merupakan proses menyimak yang Buku: Menyimak sebagai Suatu Ektensif Ekstensif dilakukan hanya karena kebetulan dan tidak dilakukan Keterampilan Bahasa dengan sungguh-sungguh dan biasanya terjadi dalam Penulis: Henry Guntur Tarigan kehidupan sehari-hari. Tahun: 2008 Halaman: 38-40 b. Jenis-jenis Jenis-jenis Menyimak Ekstensif adalah sebagai berikut: Buku: Menyimak: Strategi dan Menyimak 1. Menyimak sekunder yaitu menyimak secara kebetulan, Implikasinya dalam Kemahiran Ekstensif seperti mendengar pembicaraan orang lain Berbahasa 2. Menyimak Sosial yaitu dalam situasi sosial, seperti Penulis: Umi Hijriyah mengobrol/bercengkerama Tahun: 2016 3. Menyimak Estetik yaitu menyimak untuk memperoleh Tempat: Bandar lampung hiburan, seperti menonton drama, puisi, dsb Penerbit: IAIN Raden Intan 4. Menyimak Pasif yaitu penyerapan Bahasa tanpa sadar Lampung sehingga diluar kepala Halaman: 30-32 c. Keterampilan yang 1. Menyimak dengan penuh konsentrasi Buku: Menyimak Sebagai Suatu dituntut dalam 2. Menyimak dengan kritis Keterampilan Bahasa 3. Menelaah materi simakan Menyimak Penulis: Henry Guntur Tarigan 4. Mampu menanggapi isi yang disampaikan pembicara Ekstensif Tahun: 2008 5. Dengan cara membuat catatan. Halaman: 42-43 d. Kendala-kendala Kendala-kendala dalam menyimak ekstensif, antara lain: Buku: Peningkatan Literasi di dalam Menyimak 1. Adanya gangguan pendengaran. Sekolah Dasar Ekstensif 2. Kurangnya konsentrasi belajar. Penulis: Palupi, Niken Aprida dkk. 3. Suasana lingkungan disekitar yang tidak kondusif. Tahun: 2020 4. Kurangnya pemahaman mengenai arti atau makna Halaman: 8-10 dari suatu kata atau kalimat yang sedang didengarkan. e. Langkah-langkah Langkah-langkah yang digunakan dalam menyimak Jurnal: Peningkatan Kualitas Menyimak ekstensif, antara lain: Pembelajaran Menyimak Cerpen Ekstensif 1. Mendengarkan materi simakan (diharuskan fokus Melalui Model Picture and Picture dalam menyimak setiap detailnya supaya tidak Berbantuan Media CD Cerita pada terlewatkan) Siswa Kelas V Sekolah Dasar 2. Memahami materi dalam ingatan. Penulis: Hartani dan Fathurohman 3. Mencari makna dengan menafsirkan isi pesan. Tahun: 2012 4. Mengevaluasi dari setiap makna dengan Halaman: 17-38 mengelompokkan setiap bunyi yang disimak. 5. Menemukan inti sari dari setiap pengelompokkan makna materi simakan agar dapat memberikan suatu umpan balik kepada pembicara 8 Keterampilan a. Hakikat Berbicara Berbicara adalah aktivitas berbahsa kedua yang dilakukan Buku: Penilaian dalam Berbicara manusia dalam kehidupan berbahsa, yaitu setelah aktivitas Pengajaran Bahasa dan Sastra mendengarkan. Berbicara adalah suatu keterampilan Penulis: Burhan Nurgiyantoro menyatakan pesan melalui bahasa lisan. Tahun: 2001 Halaman: 276 b. Tujuan Berbicara Tujuan utama berbicara adalah untuk menginformasikan Buku: Ilmu Komunikasi gagasan-gagasan pembicara kepada pendengar. Tujuan Penulis: Deddy Mulyana berbicara dikelompokkan kedalam empat tujuan, yaitu Tahun: 2001 tujuan sosial, ekspresif, ritual, dan instrumental. Halaman: 5-30 c. Jenis-jenis 1. Berbicara formal, berbicara yang terikat pada aturan- Buku: Modul 1 Hakikat Berbicara Berbicara aturan. Penulis: Asep Supriyana 2. Berbicara nonformal, berbicara yang terjadi secara Tahun: 2001 langsung (spontan) tanpa perencanaan Halaman: 14 3. Berbicara dialogis berbicara yang dilakukan ssecara dua arah, dan memerlukan respon dari pendengar 4. Berbicara monologis, berbicara yang dilakukan secara searah, dan tanpa memerlukan respon dari pendengar 5. Berbicara individual yakni berbicara yang dilakukan oleh seorang pelaku 6. Berbicara kelompok yaitu berbicara yang melibatkan banyak pelaku. d. Kendala dalam 1. Hambatan internal yang muncul dari dalam diri Buku: Kemampuan Berbahasa Berbicara pembicara Indonesia di Sekolah a. Kondisi fisik yang kurang segar, Penulis: Isah Cahyani dan b. Memiliki rasa malu, rasa takut, dan rasa ragu atau Hodijah grogi, Tahun: 2007 c. Kurangnya pengalaman dalam hal berbicara, Halaman: 63 2. Hambatan Eksternal yang muncul dari luar diri pembicara dan tidak disadar sebelumnya a. Suara dan bunyi, b. Kondisi ruangan, c. Media, d. Pengetahuan pendengar. 9 Berbicara a. Hakikat Berbicara 1. Berbicara Dialogis: Berbicara dua arah yang dilakukan Buku: Berbicara Dialogin dan Dialogin dan oleh lebih dari satu orang dan memerlukan respon dari Penulis: Suparno, Bustanul Arifin, Monologis Monologis pendengar. Asep supriana 2. Berbicara Monologis: Berbicara searah yang dilakukan Tahun: 2007 oleh seorang dengan tidak memerlukan respon dari Penerbit: Universitas Terbuka pendengar. b. Jenis-jenis 1. Jenis bicara dialogis adalah: Buku: Dasar-Dasar Proses Belajar Berbicara Dialogin a. Diskusi Mengajar dan Monologis b. Debat merupakan praktik argumen dengan kubu Penulis: Nana Sudjana pro atau kontra. Tahun: 2010 c. Metode tanya jawab Halaman: 78 d. Percakapan e. Musyawarah adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran melalui perundingan untuk mencapai tujuan pelajaran. 2. Jenis berbicara monologis adalah: a. Pidato adalah salah satu betuk penyampaian teks atau gagasan di depan umum. b. Khutbah c. Orasi pidato formal yang disampaiakn kepada khalayak ramai. d. Ceramah tujuan ceramah yaitu memberikan informasi dan pengetahuan. e. Pembacaan puisi c. Keterampilan yang 1. Pelafalan atau ketetapan ucapan Buku: Bahasa Indonesia II Dituntut dalam 2. Penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang Penulis: Sabarti Akhadiah Berbicara Dialogis sesuai Tempat/Tahun: Jakarta, 1992 dan Monologis 3. Pilihan kata/diksi Penerbit: DEPDIKBUD 4. Sistematika pembicaraan Halaman: 154-159 5. Isi pembicaraan 6. Penampilan yang menarik d. Langkah-langkah Beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan bagi Jurnal: Persiapan Kemahiran Berbicara Dialogin seorang pembicara yang akan melakukan kegiatan Berbicara Formal dan Monologis berbicara formal, seperti: Penulis: Didi Yulistio 1. Persiapan pengetahuan atau pengalaman materi yang Tahun: 2016 akan disampaikan dan telah dimiliki pembicara. Halaman: 171-183 2. Persiapan sistematika atau organisasi urutan berbicara. 3. Persiapan penguasaan unsur kebahasaan. 4. Persiapan penyajian atau unsur non kebahasaan. 10 Keterampilan a. Hakikat Menulis Proses menuangkan buah pikiran/ ide/ gagasan ke dalam Jurnal Pendidikan dan Menulis Bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai Pembelajaran Dasar Vol. 3 No. 2 secara utuh, lengkap dan jelas yang didukung oleh Judul: Keterampilan menulis pengetahuan kebahasaan yang memadai agar dapat Bahasa Indonesia Melalui dikomunikasikan kepada pembaca dengan baik dan Kemampuan Mengembangkan pembaca dapat memahami pesan yang disampaikan Struktur Paragaraf penulis dengan mudah dan jelas. Penulis: Mardiyah Tahun: 2016 Halaman: 3 b. Tujuan Menulis 1. Untuk memotivasi pembaca Buku: Kita Menulis Semua Bisa 2. Untuk memperoleh informasi Menulis Buku 3. Untuk memberikan kejelasan kepada pembaca tentang Penulis: Janner Simarmata pemecahan masalah Tahun: 2019 4. Untuk meyakinkan pembaca akan kebenaran yang Halaman: 5 diutarakan 5. Menyenangkan atau menghibur pembaca c. Jenis-jenis Menulis 1. Jenis Menulis: Buku: Pembelajaran Menulis dan Tulisan a. Narasi atau kisahan merupakan corak tulisan yang Penulis: Elina dkk bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa dari Tahun: 2009 waktu ke waktu. Halaman: 7-9 b. Argumentasi adalah suatu tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mempengaruhi pembaca agar menerima pendapatnya. c. Eksposisi yakni salah satu bentuk karangan yang berusaha menerangkan atau menganalisis suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan seseorang. d. Deskripsi yaitu suatu pemaparan atau penggambaran dengan kata suatu benda, tempat, suasana, atau keadaan. 2. Jenis-jenis Tulisan: a. Fiksi adalah cerita khayalan,rekaan dengan mengandalkan imajinasi b. Nonfiksi adalah tulisan berdasarkan fakta atau kenyataan. d. Keterampilan- 1. Kemampuan menemukan masalah yang akan ditulis Buku: Pengembangan keterampilan yang 2. Kepekaan terhadap kondisi pembaca Keterampilan Menulis Paragraf dituntut dalam 3. Menyusun perencanaan tulisan Penulis: Munirah Menulis 4. Kohensi dan koherensi Tahun: 2015 5. Kemampuan menggunakan bahasa Indonesia Halaman: 10 6. Memeriiksa naskah karangan sendiri 7. Menulis dengan PUEBI dan KBBI e. Langkah-langkah Berikut adalah Langkah-langkah menulis: Buku: Pembelajaran Bahasa Menulis 1. Tahap pikir, pada tahap ini yang perlu dipersiapkan Berbasis Pendidikan Karakter adalah topik yang akan ditulis, bahan tulisan, cara Penulis: Yunus Abidin membuat tulisan, dan waktu yang dibutuhkan untuk Tahun: 2015 menyelesaikan tulisan. Halaman: 28 2. Tahap praktik, tahap ini merupakan tahap menuangkan ide dan gagasan ke dalam bentuk tulisan. Praktik menulis bertumpu pada implementasi ide, gagasan, dan perasaan sehingga menjadi tulisan yang sesungguhnya. 3. Tahap penyuntingan, tahap untuk membaca kembali hasil tulisan dan memperbaiki jika ada yang masih kurang atau perlu tambahan. 4. Tahap publikasi, inilah tahap penting dalam menulis yakni mempublikasikan tulisannya.