Anda di halaman 1dari 21

NAMA: Ahmad Khudlori

NIM: 203200002
KELAS: PGMI A

LAPORAN HASIL MEMBACA

No Materi Sub-Materi Ringkasan Sumber


1 Keterampilan a. Hakikat Membaca Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan Buku: Membaca Minat Baca
Membaca mengarahkan sejumlah tindakan yan terpisah-pisah. Mayarakat Kita dalam jurnal
Maksud dari kompleks adalah membaca tidak hanya suatu Mimbar Bahasa dan Seni.
proses penafsiran tentnag makna dari lambang-lambang Penulis: Harras K.A.
fonetis tersebut tapi membaca juga melibatkan daya hayal Tahun: 1995
atau imaji. Halaman: 104
b. Tujuan Membaca Tujuan utama membaca adalah untuk mencari informasi Buku: Membina Keterampilan
tentang isi bacaan atau untuk menemukan sesuatu yang Membaca, (Makalah untuk
ingin diketahui. Seseorang yang membaca akan tau Penataran Guru-Guru Bahasa
banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak Indonesia)
membaca. Selain itu tujuan membaca untuk memperoleh Penulis: Suharianto
kesenangan. Tahun: 1980
Halaman: 12
c. Jenis-jenis Jenis membaca dibedakan menjadi dua, yaitu membaca Buku: Bahasa Indonesia Tingkat
Membaca nyaring dan membaca dalam hati: Lanjut untuk Mahasiswa
1. Membaca Nyaring adalah membaca dengan suara atau Penulis: Hamidulloh Ibda
dengan cara melafalkan/ melisankan. Tahun: 2019
2. Membaca Dalam Hati adalah membaca secara diam Halaman: 56-57
atau tidak mengeluarkan suara dan hanya
menggunakan ingatan visual berupa mata dan memori/
ingatan.
 Membaca Ekstensif adalah membaca sekilas
dalam waktu yang singkat untuk mengetahui inti
bacaan
 Membaca Intensif adalah membaca secara
menyeluruh dan mendalam untuk mendapatkan
informasi scara detail.
d. Kendala-kendala Kendala-kendala dalam membaca: Buku: Materi Pokok Membaca
dalam Membaca 1. Faktor internal berupa intelegensi, minat, sikap, Penulis: A. Harjasujana
bakat, motivasi, tujuan membaca dan lain sebagainya. Tahun: 1998
2. Faktor Eksternal bisa dalam bentuk sarana membaca, Halaman: 98
latar belakang sosial dan ekonomi., dan tradisi
membaca.
2 Membaca a. Hakikat Membaca Membaca Nyaring adalah membaca dengan bersuara atau Buku: Bahasa Indonesia (Pengantar
Nyaring Nyaring membaca secara lisan yang dilakukan oleh pembaca Pengembangan keprbadian dan
bersama-sama dengan pendengar untuk menangkap Intelektual)
informasi dari suatu teks yang dibacakan. Biasanya Penulis: Muhammad Asdam
digunakan di Sekolah dasar dalam memberikan materi Tahun: 2016
pembelajaran/ membacakan cerita/dongeng ataupun Halaman: 143
membacakan suatu karya.
b. Tujuan Membaca Tujuan membaca nyaring yaitu agar seseorang mampu Buku: Membaca
Nyaring mempergunakan ucapan yang tepat, membaca dengan Penulis: Andi Sahtiani J
jelas dan tidak terbata-bata, membaca tidak terus-menerus Tahun: 2020
melihat pada bacaan, membaca dengan menggunakan Halaman: 49
intonasi dan lagu yang tepat dan jelas.
c. Keterampilan yang Keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring Buku: Membaca Ekspresif
dituntut dalam diantaranya yaitu: Penulis: Henry Guntur Tarigan
Membaca Nyaring 1. Membaca dengan terang dan jelas, Tahun: 1994
2. Membaca dengan penuh perasaan, ekspresif, Halaman: 23
3. Membaca dengan tidak terbata-bata,
4. Membaca dengan penuh kepercayaan pada diri
sendiri, dan sebagainya.
d. Kendala-kendala Kendala dalam membaca nyaring diantaranya yaitu: Buku: Pengajaran Membaca di
dalam membaca 1. Faktor Fisiologis mencakup kesehatan fisik, Sekolah Dasar
Nyaring gangguan pada alat bicara, alat pendengaran, dan alat Penulis: Farida Rahim
penglihatan bisa memperlambat kemajuan belajar Tahun: 2008
membaca. Halaman: 19-29
2. Faktor Intelektual seperti untuk bertindak sesuai
dengan tujuan, berpikir rasional, dan berbuat secara
efektif. Metode mengajar guru, dan kemampuan guru
juga turut mempengaruhi kemampuan membaca
permulaan anak.
3. Faktor psikologis mencakup motivasi, minat baca,
serta kematangna sosio dan emosi serta penyesuaian
diri.
e. Langkah-langkah Langkah-langkah membaca nyaring diantaranya: Buku: Jurnal Pengaruh Penerapan
Membaca Nyaring 1. Memiliki teks yang akan dibaca (umumnya menarik Metode Reading Aloud (Membaca
atau bersifat narasi Nyaring) terhadap Keterampilan
2. Kemudian memahami pelafalan, intonasi, tanda baca, Membaca Peserta Didik Kelas II
dan penekanan terhadap kata dalam teks MI Madani Alauddin Paopao
3. Membaca dengan posisi yang baik Penulis: Megawati Faisal
4. Fokus dalam kegiatan membaca Tahun: 2017
5. Membaca dengan penuh rasa percaya diri Halaman: 1-42
3 Membaca a. Hakikat Membaca Membaca Ekstensif adalah membaca secara luas atau Buku: Keterampilan Membaca
Dalam Hati Ekstensif umum dengan waktu yang singkat untuk mendapatkan Penulis: Dalman
(Membaca pemahaman sekilas/sepintas secara garis besar atau butir- Tahun: 2014
Ekstensif) butir penting saja. Biasnaya untuk mengetahui inti dari Halaman: 69
suatu bacaan.
b. Jenis-jenis Adapun Jenis-jenis membaca Ekstensif yaitu: Buku: Membaca
membaca Ekstensif 1. Membaca Sekilas (skimming) adalah teknik membaca Penulis: Maria Mintowati
cepat untuk mengetahui informasi yang ada dalam Tahun: 2003
teks dengan mencari melalui poin yang ada dalam Halaman: 10
teks.
2. Membaca Survey (survey reading) berfungsi untuk
mengetahui hal umum tentang sebuah teks. Misalnya
hanya membca judul daftarisi dan lain sebagainya.
3. Membaca dangkal (superficial reading) bertujuan
untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang
bersifat luaran. Biasanya dilakukan di waktu
senggang demi memperoleh kesenangan.
c. Keterampilan- Berdasarkan jenis-jenis diatas, dua hal yang ditekankan Buku: Membaca I
keterampilan yang dalam membaca ekstensif, yaitu cepat dan tepat. Cepat Penulis: Kholid, dkk
dituntut dalam berarti kemampuan untuk memanfaatkan waktu seefektif Tahun: 1998
Membaca Ekstensif mungkin untuk menemukan informasi-informasi yang ada Halaman: 213
dalam teks. Tepat berarti informasi yang didapat
merupakan informasi yang tepat meskipun proses
membaca dilakukan dengan cepat.
d. Kendala-kendalam Hal-hal yang menghambat membaca ekstensif adalah: Buku: Speed Reading: Sistem
dalam Membaca 1. Vokalisasi Membaca Cepat dan Efektif
Ekstensif 2. Gerakan bibir Penulis: Soedarso
3. Gerakan kepala Tahun: 2001
4. Menunjuk dengan jari Halaman: 5
5. Regresi
6. Subvokalisasi
e. Langkah-langkah Langkah-langkah membaca ekstensif diantaranya yaitu: Buku: Cendekia Berbahasa Bahasa
Membaca Ekstensif 1. Tidak menggerakkan kepala ke arah kanan dan kiri dan Sastra Indonesia Untuk
untuk mengikuti rangkaian kata demi kata dalam SMA/MA Kelas X Jilid I
setiap barisnya, cukup dengan pandangan atau arah Penulis: Erwan Juhara, dkk.
mana saja. Tahun: 2005
2. Tidak perlu menunjuk baris demi baris dengan Halaman: 82
telunjuk atau benda lainnya.
3. Jangan mengeja kata demi kata, gunakanlah kata
sebagai jembatan untuk menangkap makna dalam
sebuah kalimat
4. Berkonsentrasi kea rah pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam bahan bacaan
5. Upayakan secepat mungkin menemukan dan
menangkap pokok-pokok pikiran dalam bacaan
tersebut
4 Membaca a. Hakikat Membaca Membaca intensif adalah jenis bacaan yang megharuskan Buku: Graphic Novels as
Dalam Hati Intensif pembaca untuk membaca dengan intens konsentrasi. Yang Substitutions of Traditional Books
(Membaca bertujuan untuk mencapai spesifikas informasi dari teks to Improve (Journal) Penulis:
Intensif) yang sedang dibaca. Lalremruati
Tahun: 2019
Halaman: 2
b. Jenis-jenis Jenis-jenis membaca intensif: Buku: Membaca I
Membaca Intensif 1. Membaca Teliti bertujuan untuk memahami secara Penulis: Harras, dkk
detail gagasan yang terdapat dalam teks bacaan Tahun: 1998
tersebut. Halaman: 45
2. Membaca Pemahaman bertujuan untuk memahami
standar atau norma kesastraan, resensi kritis, drama
tulis, serta pola-pola fiksi.
3. Membaca Kritis adalah jenis membaca yang
dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati,
memndalam, evaluasi, analitis, dan bukan hanya
mencari kesalahan.
4. Membaca Ide bertujuan untuk mencari, memperoleh
serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam
bacaan.
5. Membaca Bahasa Asing bertujuan untuk
mengembangkan kosakata,
6. Membaca Sastra
7. Membaca literal, dan kreatif
c. Keterampilan yang Pada hakikatnya ada tiga hal yang harus diperhatikan Buku: Meningkatkan
dituntut dalam dalam membaca imtensif, yaitu membaca dengan jeli agar Keterampilan Berbahasa
Membaca Intensif tidak terjadi kesalahpahaman dalam mendapatkan Indonesia
informasi, persiaan diri, dan mempertimbangkan referensi Penulis: Saddhono,dkk
karna dalam membaca kita membutuhkan banyak referensi Tahun: 2012
agar dapat memahami bacaan secara tepat. Halaman: 104
d. Kendala-kendala Kendala-kendala dalam membaca intensif Buku: Evaluasi Pebelajaran
dalam Membaca 1. Kurangnya motivasi, kesiapan dan kebiasaan Prinsip, Teknik, Prosedur
Intensif membaca Penulis: Zainal Arifin
2. Tidak adanya sarana dan prasarana baik yang terkait Tahun: 2011
dengan kualitas metode teknik dan sumber belajar. Halaman: 299-300
3. Faktor lingkungan baik fisik, sosial maupun kultural.
e. Langkah-langkah Langkah-langkah membaca intensif berdasarkan SQ3R, Buku: Keterampilan Berbahasa
Membaca Intensif sebagai berikut: Indonesia: Menggunakan Bahasa
1. Survey (menjajagi), yaitu pembaca melakukan Indonesia Secara Baik dan Benar
penjajagan untuk mengenal anatomi buku seperti Penulis: Agustinus Gereda
gambaran isi buku, kemenarikannya, dan Tahun: 2020
kemanfaatannya Halaman: 73-75
2. Question (bertanya), yaitu mengajukan sejumlah
pertanyaan mengenai pokok masalah yang ada dalam
bacaan
3. Real (membaca), dalam membaca tidak perlu semua
kalimat dibaca, cukup membaca pertanyaan yang
telah dirumuskan
4. Recite (menceritakan), dapat dilakukan dengan
membuat catatan penting tentang bagian yang dibaca
dengan bahasa sendiri
Review (mengulangi), yaitu meninjau kembali hal-hal
penting yang telah dibaca
5 Keterampilan a. Hakikat Menyimak adalah mendengar atau memerhatikan baik- Buku: Bahasa Indonesia untuk
Menyimak Keterampilan baik apa yang diucapkan atau dibaca orang. Menyimak Karang Mengarang
Menyimak merupakan proses pendengaran, mengenal dan Penulis: W.J.S. Poerwadarminta
menginterprestasikan lambang-lambang lisan, sedangkan Tahun: 1984
mendengar adalah suatu proses penerimaan bunyi yang Halaman: 941
dating dari luar tanpa banyak memeerhatikan makna itu.
b. Tujuan Menyimak Secara umum, tujuan menyimak adalah memperoleh Buku: Folklor Indonesia, Ilmu
pengalaman dan pengetahuan. Sedangkan secar Gosip, Dongeng, dan lain-lain
khususnya, tujuan menyimak adalah: Penulis: James Danandjaja
1. Untuk memperoleh informasi, Tahun: 2002
2. Untuk menganalisis fakta, Halaman: 10
3. Untuk mendapatkan inspirasi,
4. Untuk mendapatkan hiburan,
5. Untuk memperbaiki kemampuan berbicara,
6. Untuk membentuk kepribadian.
c. Jenis-jenis Adapun jenis-jenis menyimak adalah sebagai berikut: Buku: Menyimak
Menyimak 1. Menyimak Ekstensif (extensive listening) Penulis: Sutari, dkk
2. Menyimak Sosial (Social listening) Tahun: 1998
3. Menyimak Sekunder (Secondary listening) Halaman: 47
4. Menyimak Estetik (aesthetic listening)
5. Menyimak pasif (passive listening)
6. Menyimak Intensif (Intensive listening)
7. Menyimak Kritis (critical listening)
8. Menyimak konsentratif (consentrative listening)
9. Menyimak kreatif (creative listening)
10. Menyimak Introgatif (Introgative listening)
11. Menyimak penyelidikan (exploratory listening)
12. Menyimak selektif (selective listening)
d. Kendala-kendala Kendala dalam menyimak adalah sebagai berikut: Buku: Penggunaan Media
dalam menyimak 1. Keegosentrisan, yaitu sifat mementingkan diri sendiri Bonek Kaos Kaki dalam
(egois), Pembelajaran Menyimak Dongeng
2. Keengganan untuk terlibat, Skripsi.
3. Ketakutan dan perubahan, Penulis: Sandra Dewi Marlina
4. Keinginan untuk menghindari pertanyaan, Tahun: 2007
5. Puas terhadap penampilan ekternal, Halaman: 27-30
6. Pertimbangan yang prematur,
7. Kebingungan semantic.
6 Menyimak a. Hakikat Menyimak Menyimak intensif (Intensive listening) merupakan Buku: Pelatihan Terintegrasi
Intensif Intensif kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh- Berbasis Kompetensi Pelajaran
sungguh dan dengan tingkat konsentrasi yang tingi untuk Menyimak
menangkap makna yang dikehendaki. Penulis: Kamidjan dan Suyono
Tahun: 2002
Halaman: 22
b. Jenis-jenis Jenis-jenis yang termasuk dalam menyimak intenisf Buku: Menyimak: Strategi dan
Menyimak Intensif diantaranya adalah: Implikasinya dalam Kemahiran
1. Menyimak Kristis untuk memberi penilaian Berbahasa
2. Menyimak Konsentratif yaitu menelaah untuk Penulis: Umi Hijriyah
mendapatkan informasi Tahun: 2016
3. Menyimak Kreatif untuk mengembangkan daya Halaman: 32-36
imajinasi dan kreativitas
4. Menyimak Eksploratif yaitu menyimak dengan penuh
perhatian untuk dapat informasi/gagasan baru
5. Menyimak Introgatif untuk memperoleh informasi
dengan cara mengajukan pertanyaan
6. Menyimak Selektif yaitu menyimak dengan
memusatkan pada tema/topik yang dipilih untuk
diperhatikan atau dipelajari
c. Keterampilan yang Keterampilan yang dituntut dalam menyimak intensif Buku: Teaching and Researching
dituntut dalam diantaranya: Listening
menyimak Intensif 1. Membedakan bunyi-bunyi Penulis: Michael Rost
2. Membentuk suku-suku kata menjadi kata Tahun: 1991
3. Mengidentifikasi kelompok-kelompik kata Halaman: 4-5
4. Mengidentifikasi unsur-unsur pragmatik, seperti
ekspresi, teman bicara, tempat, waktu dan tujuan
5. Memerhatikan aspek-aspek linguistik dan para
linguistic (intonasi dan tekanan) dan aspek luar
linguistic
6. Memanfaatkan pengetahuan yang dimilik untuk
menangkap makna yang tepat dari isi ujaran yang
disimak
7. Memahami kata-kata dan gagadan/ ide pokok yang
disampaikan secara tersurat maupun tersirat.
d. Kendala-kendala Kendala-kendala dalam menyimak intensif diantaranya: Buku: Menyimak: Strategi dan
dalam Menyimak 1. Keegosentrisan, yaitu sifat mementingkan diri sendiri Implikasinya dalam Kemahiran
Intensif 2. Keengganan untuk terlibat Berbahasa
3. Ketakukan akan perubahan Penulis: Umi Hijriyah
4. Keinginan menghindari pertanyaan Tahun: 2016
5. Puas terhadap penampilan eksternal Halaman: 45-47
6. Pertimbangan yang premature
7. Kebingungan semantik
e. Langkah-langkah Langkah-langkah menyimak intensif meliputi: Buku: Jurnal Peningkatan
Menyimak Intensif 1. Memilih bahan simakan yang menarik dan Keterampilan Menyimak Intensif
bermanfaat bagi siswa Siswa Kelas V SD Negeri 24
2. Menciptakan suasana belajar yang tenang dan Palembang melalui pendekatan
kondusif, sehingga siswa dapat berkonsentrasi tinggi PAKEM Berbahan Cerita Anak
3. Siswa menyimak dengan penuh perhatian, ketelitian, Penulis: Asminar Putri
dan ketekunan sehingga memahami bahan simakan Tahun: 2015
secara luas Halaman: 1-8
4. Siswa menyimak bahan simakan secara menyeluruh
5. Siswa menuliskan butir-butir penting bahan simakan
6. Siswa membuat reproduksi bahan simakan secara
tertulis
7 Menyimak a. Hakikat Menyimak Menyimak ekstensif merupakan proses menyimak yang Buku: Menyimak sebagai Suatu
Ektensif Ekstensif dilakukan hanya karena kebetulan dan tidak dilakukan Keterampilan Bahasa
dengan sungguh-sungguh dan biasanya terjadi dalam Penulis: Henry Guntur Tarigan
kehidupan sehari-hari. Tahun: 2008
Halaman: 38-40
b. Jenis-jenis Jenis-jenis Menyimak Ekstensif adalah sebagai berikut: Buku: Menyimak: Strategi dan
Menyimak 1. Menyimak sekunder yaitu menyimak secara kebetulan, Implikasinya dalam Kemahiran
Ekstensif seperti mendengar pembicaraan orang lain Berbahasa
2. Menyimak Sosial yaitu dalam situasi sosial, seperti Penulis: Umi Hijriyah
mengobrol/bercengkerama Tahun: 2016
3. Menyimak Estetik yaitu menyimak untuk memperoleh Tempat: Bandar lampung
hiburan, seperti menonton drama, puisi, dsb Penerbit: IAIN Raden Intan
4. Menyimak Pasif yaitu penyerapan Bahasa tanpa sadar Lampung
sehingga diluar kepala Halaman: 30-32
c. Keterampilan yang 1. Menyimak dengan penuh konsentrasi Buku: Menyimak Sebagai Suatu
dituntut dalam 2. Menyimak dengan kritis Keterampilan Bahasa
3. Menelaah materi simakan
Menyimak Penulis: Henry Guntur Tarigan
4. Mampu menanggapi isi yang disampaikan pembicara
Ekstensif Tahun: 2008
5. Dengan cara membuat catatan.
Halaman: 42-43
d. Kendala-kendala Kendala-kendala dalam menyimak ekstensif, antara lain: Buku: Peningkatan Literasi di
dalam Menyimak 1. Adanya gangguan pendengaran. Sekolah Dasar
Ekstensif 2. Kurangnya konsentrasi belajar. Penulis: Palupi, Niken Aprida dkk.
3. Suasana lingkungan disekitar yang tidak kondusif. Tahun: 2020
4. Kurangnya pemahaman mengenai arti atau makna Halaman: 8-10
dari suatu kata atau kalimat yang sedang
didengarkan.
e. Langkah-langkah Langkah-langkah yang digunakan dalam menyimak Jurnal: Peningkatan Kualitas
Menyimak ekstensif, antara lain: Pembelajaran Menyimak Cerpen
Ekstensif 1. Mendengarkan materi simakan (diharuskan fokus Melalui Model Picture and Picture
dalam menyimak setiap detailnya supaya tidak Berbantuan Media CD Cerita pada
terlewatkan) Siswa Kelas V Sekolah Dasar
2. Memahami materi dalam ingatan. Penulis: Hartani dan Fathurohman
3. Mencari makna dengan menafsirkan isi pesan. Tahun: 2012
4. Mengevaluasi dari setiap makna dengan Halaman: 17-38
mengelompokkan setiap bunyi yang disimak.
5. Menemukan inti sari dari setiap pengelompokkan
makna materi simakan agar dapat memberikan suatu
umpan balik kepada pembicara
8 Keterampilan a. Hakikat Berbicara Berbicara adalah aktivitas berbahsa kedua yang dilakukan Buku: Penilaian dalam
Berbicara manusia dalam kehidupan berbahsa, yaitu setelah aktivitas Pengajaran Bahasa dan Sastra
mendengarkan. Berbicara adalah suatu keterampilan Penulis: Burhan Nurgiyantoro
menyatakan pesan melalui bahasa lisan. Tahun: 2001
Halaman: 276
b. Tujuan Berbicara Tujuan utama berbicara adalah untuk menginformasikan Buku: Ilmu Komunikasi
gagasan-gagasan pembicara kepada pendengar. Tujuan Penulis: Deddy Mulyana
berbicara dikelompokkan kedalam empat tujuan, yaitu Tahun: 2001
tujuan sosial, ekspresif, ritual, dan instrumental. Halaman: 5-30
c. Jenis-jenis 1. Berbicara formal, berbicara yang terikat pada aturan- Buku: Modul 1 Hakikat Berbicara
Berbicara aturan. Penulis: Asep Supriyana
2. Berbicara nonformal, berbicara yang terjadi secara Tahun: 2001
langsung (spontan) tanpa perencanaan Halaman: 14
3. Berbicara dialogis berbicara yang dilakukan ssecara
dua arah, dan memerlukan respon dari pendengar
4. Berbicara monologis, berbicara yang dilakukan secara
searah, dan tanpa memerlukan respon dari pendengar
5. Berbicara individual yakni berbicara yang dilakukan
oleh seorang pelaku
6. Berbicara kelompok yaitu berbicara yang melibatkan
banyak pelaku.
d. Kendala dalam 1. Hambatan internal yang muncul dari dalam diri Buku: Kemampuan Berbahasa
Berbicara pembicara Indonesia di Sekolah
a. Kondisi fisik yang kurang segar, Penulis: Isah Cahyani dan
b. Memiliki rasa malu, rasa takut, dan rasa ragu atau Hodijah
grogi, Tahun: 2007
c. Kurangnya pengalaman dalam hal berbicara, Halaman: 63
2. Hambatan Eksternal yang muncul dari luar diri
pembicara dan tidak disadar sebelumnya
a. Suara dan bunyi,
b. Kondisi ruangan,
c. Media,
d. Pengetahuan pendengar.
9 Berbicara a. Hakikat Berbicara 1. Berbicara Dialogis: Berbicara dua arah yang dilakukan Buku: Berbicara
Dialogin dan Dialogin dan oleh lebih dari satu orang dan memerlukan respon dari Penulis: Suparno, Bustanul Arifin,
Monologis Monologis pendengar. Asep supriana
2. Berbicara Monologis: Berbicara searah yang dilakukan Tahun: 2007
oleh seorang dengan tidak memerlukan respon dari Penerbit: Universitas Terbuka
pendengar.
b. Jenis-jenis 1. Jenis bicara dialogis adalah: Buku: Dasar-Dasar Proses Belajar
Berbicara Dialogin a. Diskusi Mengajar
dan Monologis b. Debat merupakan praktik argumen dengan kubu Penulis: Nana Sudjana
pro atau kontra. Tahun: 2010
c. Metode tanya jawab Halaman: 78
d. Percakapan
e. Musyawarah adalah suatu cara menyajikan bahan
pelajaran melalui perundingan untuk mencapai
tujuan pelajaran.
2. Jenis berbicara monologis adalah:
a. Pidato adalah salah satu betuk penyampaian teks
atau gagasan di depan umum.
b. Khutbah
c. Orasi pidato formal yang disampaiakn kepada
khalayak ramai.
d. Ceramah tujuan ceramah yaitu memberikan
informasi dan pengetahuan.
e. Pembacaan puisi
c. Keterampilan yang 1. Pelafalan atau ketetapan ucapan Buku: Bahasa Indonesia II
Dituntut dalam 2. Penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang Penulis: Sabarti Akhadiah
Berbicara Dialogis sesuai Tempat/Tahun: Jakarta, 1992
dan Monologis 3. Pilihan kata/diksi Penerbit: DEPDIKBUD
4. Sistematika pembicaraan Halaman: 154-159
5. Isi pembicaraan
6. Penampilan yang menarik
d. Langkah-langkah Beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan bagi Jurnal: Persiapan Kemahiran
Berbicara Dialogin seorang pembicara yang akan melakukan kegiatan Berbicara Formal
dan Monologis berbicara formal, seperti: Penulis: Didi Yulistio
1. Persiapan pengetahuan atau pengalaman materi yang Tahun: 2016
akan disampaikan dan telah dimiliki pembicara. Halaman: 171-183
2. Persiapan sistematika atau organisasi urutan berbicara.
3. Persiapan penguasaan unsur kebahasaan.
4. Persiapan penyajian atau unsur non kebahasaan.
10 Keterampilan a. Hakikat Menulis Proses menuangkan buah pikiran/ ide/ gagasan ke dalam Jurnal Pendidikan dan
Menulis Bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai Pembelajaran Dasar Vol. 3 No. 2
secara utuh, lengkap dan jelas yang didukung oleh Judul: Keterampilan menulis
pengetahuan kebahasaan yang memadai agar dapat Bahasa Indonesia Melalui
dikomunikasikan kepada pembaca dengan baik dan Kemampuan Mengembangkan
pembaca dapat memahami pesan yang disampaikan Struktur Paragaraf
penulis dengan mudah dan jelas. Penulis: Mardiyah
Tahun: 2016
Halaman: 3
b. Tujuan Menulis 1. Untuk memotivasi pembaca Buku: Kita Menulis Semua Bisa
2. Untuk memperoleh informasi Menulis Buku
3. Untuk memberikan kejelasan kepada pembaca tentang Penulis: Janner Simarmata
pemecahan masalah Tahun: 2019
4. Untuk meyakinkan pembaca akan kebenaran yang Halaman: 5
diutarakan
5. Menyenangkan atau menghibur pembaca
c. Jenis-jenis Menulis 1. Jenis Menulis: Buku: Pembelajaran Menulis
dan Tulisan a. Narasi atau kisahan merupakan corak tulisan yang Penulis: Elina dkk
bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa dari Tahun: 2009
waktu ke waktu. Halaman: 7-9
b. Argumentasi adalah suatu tulisan yang bertujuan
untuk meyakinkan atau mempengaruhi pembaca
agar menerima pendapatnya.
c. Eksposisi yakni salah satu bentuk karangan yang
berusaha menerangkan atau menganalisis suatu
pokok pikiran yang dapat memperluas
pengetahuan dan pandangan seseorang.
d. Deskripsi yaitu suatu pemaparan atau
penggambaran dengan kata suatu benda, tempat,
suasana, atau keadaan.
2. Jenis-jenis Tulisan:
a. Fiksi adalah cerita khayalan,rekaan dengan
mengandalkan imajinasi
b. Nonfiksi adalah tulisan berdasarkan fakta atau
kenyataan.
d. Keterampilan- 1. Kemampuan menemukan masalah yang akan ditulis Buku: Pengembangan
keterampilan yang 2. Kepekaan terhadap kondisi pembaca Keterampilan Menulis Paragraf
dituntut dalam 3. Menyusun perencanaan tulisan Penulis: Munirah
Menulis 4. Kohensi dan koherensi Tahun: 2015
5. Kemampuan menggunakan bahasa Indonesia Halaman: 10
6. Memeriiksa naskah karangan sendiri
7. Menulis dengan PUEBI dan KBBI
e. Langkah-langkah Berikut adalah Langkah-langkah menulis: Buku: Pembelajaran Bahasa
Menulis 1. Tahap pikir, pada tahap ini yang perlu dipersiapkan Berbasis Pendidikan Karakter
adalah topik yang akan ditulis, bahan tulisan, cara Penulis: Yunus Abidin
membuat tulisan, dan waktu yang dibutuhkan untuk Tahun: 2015
menyelesaikan tulisan. Halaman: 28
2. Tahap praktik, tahap ini merupakan tahap menuangkan
ide dan gagasan ke dalam bentuk tulisan. Praktik
menulis bertumpu pada implementasi ide, gagasan,
dan perasaan sehingga menjadi tulisan yang
sesungguhnya.
3. Tahap penyuntingan, tahap untuk membaca kembali
hasil tulisan dan memperbaiki jika ada yang masih
kurang atau perlu tambahan.
4. Tahap publikasi, inilah tahap penting dalam menulis
yakni mempublikasikan tulisannya.

Anda mungkin juga menyukai