Diterjemahkan dari bahasa "?" ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di: https://www.researchgate.net/publication/313423293

Kajian Bioaktif Ekstrak Metanol Camponotus fellah Menggunakan

Kromatografi Gas – Spektrum Massa

Artikel di dalam Jurnal Internasional Penelitian Toksikologi dan Farmakologi · Desember 2016

KUTIPAN BACA
49 1.061

3 penulis, termasuk:

Mohanad Jawad Imad Hadi Hamid

Universitas Hijau Al-Qasim Universitas Babilonia

45 PUBLIKASI 890 KUTIPAN 182 PUBLIKASI 4.002 KUTIPAN

LIHAT PROFIL LIHAT PROFIL

Beberapa penulis publikasi ini juga mengerjakan proyek terkait ini:

evaluasi obat Lihat proyek

antibakteri Lihat proyek

Semua konten yang mengikuti halaman ini diunggah oleh Mohanad Jawad pada 07 Februari 2017.

Pengguna telah meminta peningkatan file yang diunduh.

 Tersedia online di www.ijtpr.com
Jurnal Internasional Penelitian Toksikologi dan Farmakologi 2016; 8(6); 434-439

ISSN: 0975-5160
Artikel Penelitian

Kajian Ekstrak Bioaktif Metanol Camponotus kawan Menggunakan

Kromatografi Gas – Spektrum Massa
Jenan Mohammed Ubaid1, Mohanad Jawad Kadhimi2, Imad Hadi Hamid3*

1Departemen Biologi, Sekolah Tinggi Sains untuk Wanita, Universitas Babel, Irak
2Sekolah Tinggi Bioteknologi, Departemen Rekayasa Genetika, Universitas Hijau Al-Qasim, Irak
3Sekolah Tinggi Keperawatan, Universitas Babel, Irak

Tersedia Online: 25th Desember 2016

ABSTRAK
Analisis GC-MS dari Camponotus kawan mengungkapkan adanya Cyclopentaneacetaldehyde ,2-formyl-3-methyl-α-
methylene-, Cyclohexene, 1-methyl-5-(1-methylethenyl)-,(R)-, Bicyclo[5.1.0]octane, 8- metilen-,5-Methyl-6-
phenyltetrahydro – 1,3-oxazine-2-thione, Decane, 1-Heptanol, 2-propyl, Octane, -4-methyl, Cyclopentanol, 2-(2-
propynyloxy)-, trans -, Hidroksilamina, O-desil, Trans-2-Etil-2-heksen-1-ol, Siklopropena,1-metil-3-(2-
metilsiklopropil)-, 10-metil-endo-trisiklo[5.2.1.0(2.6 )]decane, Undecen-1-yne, (Z, Exo-Norbornyl propionate, 5,8,10-
Undecatrien-3-ol, 3-Methylene-bicyclo[3.2.1]oct-6-en-8-ol, Sikloheksana, 1,3-butadienilidena- , Siklopropana - 1-
metil-1-etenil-2-(2-furil)-, Pyrroline, 1,2-dimetil, Siklookten-1-karboksaldehida, Siklopentanol,1-(1- metilen-2-
propenil)-, asam Eicosanoic, fenilmetil ester, Octahydrochromen-2-one, Methyl 12-oxo-9-dodecenoate,14-
Methylpentadec-9-enoic acid methyl ester, 10-Octadecenoic acid, methyl ester, 9-Octadecenoic acid (Z)-,
phenylmethyl ester, 14-Octadecenal, Butyl 9-tetradecenoate.Camponotus kawan menghasilkan banyak metabolit
sekunder penting dengan aktivitas biologis tinggi.

Kata kunci: senyawa bioaktif, Camponotus kawan, GC-MS, Serangga.

PENGANTAR trophallaxis) agar berada di Gestalt, dan berintegrasi dengan

C. teman adalah spesies besar Tanaemyrmex, dengan aksen
pahatan tanah (pekerja utama sebagian besar matte) dan
hindtibia prismatik yang dilengkapi dengan deretan bulu di
bagian perut1,2. C. teman mirip denganCamponotus xerxes,
Camponotus thoracicus sensu lato, dan Camponotus oasium dari
mana ia berbeda dengan adanya setae tegak pada permukaan
kepala ventral, sebagai lawan dari kurangnya setae tersebut. C.
teman didistribusikan di Suriah dan Lebanon, Yordania, Irak, Iran,
Mesir, dan Semenanjung Arab. Hal ini juga menunjukkan bahwa
profil hidrokarbon kutikula bersifat polimorfik, dan
homogenitasnya dalam suatu koloni dipertahankan dengan
seringnya pertukaran hidrokarbon antar pekerja. Pengamatan
perilaku pekerja residen, di sarang mereka, terhadap teman
sesarang yang diperkenalkan kembali setelah isolasi
menunjukkan bahwa periode isolasi yang singkat (3-5 hari), yang
menyebabkan perubahan kecil pada profil hidrokarbon, memicu
permintaan trofalaksis yang sering3-6. Ini kemungkinan
memungkinkan semut yang terisolasi untuk menyesuaikan
kembali profil hidrokarbon mereka dengan semut di koloni induk.
Periode isolasi yang lebih lama (20-40 hari) menyebabkan
perubahan profil hidrokarbon yang lebih besar dan membuat
penghuni tidak toleran terhadap teman sesarang mereka yang
diperkenalkan. Oleh karena itu, hasil kami jelas mendukung
keberadaan bau koloni Gestalt di C. fellah. Mereka juga
menunjukkan bahwa karena produksi hidrokarbon individu
bersifat dinamis, pekerja berkewajiban untuk menukar
hidrokarbon secara terus-menerus (terutama dengan
benar ke dalam koloni. Hak Cipta 2000. Asosiasi Studi Perilaku
Hewan. Semut tersebar luas dan berlimpah di hampir setiap
ekosistem terestrial, namun secara mengejutkan hanya
sedikit yang diketahui tentang ekologi reproduksinya7,8. Pada
banyak spesies semut, perkawinan terjadi dalam
penerbangan perkawinan, di mana jantan dan betina muncul
dari sarang induknya untuk kawin dan membangun koloni
baru. Sebagian besar spesies semut eksogami dan
menginvestasikan banyak energi dan biomassa dalam kasta
reproduksi mereka, membuat waktu yang tepat dari
penerbangan perkawinan juga sangat penting bagi pemangsa
mereka.9,10. Sinkronisasi antar koloni dapat berfungsi sebagai
strategi antipredator dengan membanjiri populasi predator.
Strategi reproduksi seperti itu dikenal untuk banyak spesies
semut dan rayap, serta untuk pohon tropis dengan
pembungaan massal. Di lintang sedang, penerbangan
pernikahan berlangsung singkat, biasanya disinkronkan
dengan peristiwa meteorologi seperti hujan pertama musim
atau hari yang sangat panas atau terkonsentrasi pada awal
musim panas atau awal musim gugur. Ada dua jenis utama
sindrom kawin semut: (1) agregasi jantan, di mana kawanan
besar jantan berkumpul dalam agregasi yang berfungsi
sebagai leks, di mana betina datang untuk memilih jantan.
Pertemuan ini cenderung singkat dalam waktu dan
diasumsikan sinkron di area yang luas dan (2) “panggilan”
perempuan, di mana perempuan menarik laki-laki11,12. Ini

* Penulis untuk Korespondensi: imad_dna@yahoo.com

 Jenan dkk. / Studi Bioaktif…

Tabel 1: Senyawa kimia bioaktif yang teridentifikasi dalam ekstrak metanol Teman Camponotus.

5-Metil-6-
Bisiklo[5.1.0]oktana , 8- Sikloheksena, 1-metil-5-(1- Siklopentanaasetaldehida,
phenyltetrahydro – 1,3-
metilen- metiletenil)-,(R)- 2-formil-3-metil-α-
oxazine-2-thione
RT=3.974 RT=3.756 metilen-
RT=4.231
MW=122.1095505 MW = 136,1252 RT=3.156
MW=207.071785
MW = 166.09938

Dekan
Oktan, -4-metil- 1-Heptanol, 2-propil-
Siklopentanol,2-(2- RT=4.586
Rt=4.672 RT4.638
propiniloksi)- , trans- MW=142.172151
Mw=128.156501 MW==158.167066
RT=4.701
MW = 140.08373

Trans-2-Etil-2-heksen-1-ol Hidroksilamina, O-desil-

Siklopropen ,1-metil-3-
Anti-10-metil-endo- RT=4.781 RT=4.729
(2-metilsiklopropil)-
tricyclo[5.2.1.0(2.6)]decan e MW=128.120115 MW=173.177964
RT=4.941
MW=108,0939
RT=5,055
MW = 150.140851

3-Metilen- 5,8,10-Undecatrien-3-ol Exo-Norbornyl propionate 3-Tidak layak-1-yne, (Z) -

bicyclo[3.2.1]oct-6-en-8-ol RT = 5.158 RT=5,084
RT=5.496
RT=5.593 MW=168.115029 MW = 5.084
MW=166.135765
MW = 136.088815

2-
Sikloheksana, 1,3-
4-Siklookten-1- Pyrroline, 1,2-dimetil-RT Siklopropana. -1-metil-1- butadienilidena-
karbokaldehida = 8.111 etenil-2-(2-furil)-,
MW = 97.0891495
RT=5.742
RT=8.494 RT=5.856 MW = 134,1955
MW=138.1044655 MW = 148.088815

IJTPR, Volume 8, Edisi 6, Desember 2016- Januari 2017 halaman 435

 Jenan dkk. / Studi Bioaktif…
Metil 12-okso-9-
dodecenoate Octahydrochromen-2-one
RT=14.005
RT=14.388
MW=154.09938
MW = 226.156895
14-Oktadesenal
Asam 9-Octadecenoic (Z)-,
RT=16.717
fenilmetil ester
MW = 266.260965
RT=16,557
MW=372.30283
Butil 9-tetradecenoat
RT=17,569
MW=282.25588
sindrom yang terakhir dapat berlangsung untuk waktu yang sangat
lama atau bahkan sepanjang tahun, dengan kadang-kadang laki-laki
terbang keluar untuk mencari panggilan perempuan. Spesies ini
biasanya melakukan penerbangan perkawinan massal pada sore hari
musim semi, diselaraskan dengan sistem tekanan rendah dari Afrika
Utara yang membawa udara kering dan suhu tinggi (“sharav”), dan
biasanya diikuti dengan semburan hujan.12. Ekstrak metanol bioaktif
dariCamponotus kawan menggunakan kromatografi gas – spektrum
massa adalah tujuan dari penelitian ini.
BAHAN DAN METODE
Koloni dari C. teman diperoleh dengan cara memelihara indukan
yang baru dikawinkan yang dikumpulkan di hillah pada bulan April
2015. Mereka dipelihara dalam kondisi ruangan dengan suhu
yang terkontrol. Koloni dipasang di sarang plester buatan yang
memungkinkan pengamatan langsung aktivitas intranidal. Setiap
sarang terhubung dengan area mencari makan. Semut diberi
pakan berupa serangga mati (cacing, lalat dan ngengat) dan
larutan gula yang diberikan dua kali seminggu. Kami
menggunakan 15 koloni yang masing-masing berisi satu ratu,
setidaknya 250 pekerja dan induk yang melimpah. Kami
digunakan sebagai subjek pekerja media yang hadir di area
mencari makan. Kultur laboratoriumC. teman diperoleh dari benih
yang terinfeksi dari perguruan tinggi sains untuk universitas
wanita Babel. Serangga muncul setelah empat minggu digunakan
dalam seluruh penyelidikan13-18. Ekstraksi dilakukan dengan
menambahkan 100 ml metanol ke seluruh tubuh serbuk
serangga. Metanol digunakan sebagai kontrol pelarut.
Kromatografi gas – analisis spektrum massa
IJTPR, Volume 8, Edisi 6, Desember 2016- Januari 2017
asam eikosanoat,
fenilmetil ester
Siklopentanol ,1-(1-
RT=13.512
metilen-2-propenil)-
RT=9.507
MW=138.1044655
14-Methylpentadec-9-enoic
Asam 10-Octadecenoic, metil
asam metil ester
ester
RT=15.538
RT=16.253
MW=268.24023
MW=296.27153
GC-MS adalah teknik yang kuat yang digunakan untuk
banyak aplikasi yang memiliki sensitivitas dan spesifisitas
yang sangat tinggi. Analisis GC-MS serangga (C. teman)
ekstrak dibuat dalam instrumen (Agilent 789 A) di bawah
kendali komputer pada 70 eV. Sekitar 1μL ekstrak metanol
disuntikkan ke dalam GC-MS menggunakan jarum suntik
mikro dan pemindaian dilakukan selama 45 menit.19-33.
Waktu dari saat injeksi dilakukan (Waktu awal) hingga saat
elusi terjadi disebut sebagai Waktu Retensi (RT). Gas
helium digunakan sebagai pembawa sekaligus eluen. Laju
aliran helium diatur ke 1ml per menit. Senyawa
diidentifikasi dengan membandingkan spektrumnya
dengan pustaka spektrum massa Wiley dan NIST/EPA/NIH
34-44.
HASIL DAN DISKUSI
Identifikasi senyawa biokimia
Kromatografi gas dan analisis spektroskopi massa
senyawa dilakukan dalam ekstrak metanol C. teman,
ditunjukkan pada Tabel 1. Kromatogram GC-MS dari
puncak senyawa yang terdeteksi ditunjukkan pada
Gambar 1. Kromatogram Analisis GC-MS dari ekstrak
metanol C. teman menunjukkan adanya dua puluh
sembilan puncak utama dan komponen yang sesuai
dengan puncak ditentukan sebagai berikut. Puncak set
up ditentukan menjadi Cyclopentaneacetaldehyde,2-
formyl-3-methyl-α- methylene-, Cyclohexene, 1-
methyl-5-(1-methylethenyl)- , (R)-, Bicyclo[5.1.0]octane ,
8-metilen-, 5-Metil-6- phenyltetrahydro – 1,3-oxazine-2-
thione, Decane, 1-
halaman 436
 Jenan dkk. / Studi Bioaktif…
Gambar 1: Kromatogram GC-MS ekstrak metanol daun Teman Camponotus.
Heptanol, 2-propil, Oktana, -4-metil, Siklopentanol,
2- (2-propiniloksi)-, trans-, Hidroksilamina, O-desil,
Trans-2-Etil-2-heksen-1-ol, Siklopropen, 1 -metil-3-
(2-metilsiklopropil)-, 10-metil-
endotriklo[5.2.1.0(2.6)]dekana, Undecen-1-yne, (Z,
Exo-Norbornyl propionate, 5,8,10-Undecatrien-3 -ol,
3- Metilen-bisiklo[3.2.1]okt-6-en-8-ol, Sikloheksana,
1,3-butadienylidene-, Siklopropana. - 1-metil-1-
etenil-2-(2-furil)-, Pirrolin, 1,2-dimetil,
Siklookten-1-karboksaldehida, metilen-2-propenil)- ,
Siklopentanol, 1-(1-
Asam eikosanoat, fenilmetil ester, Oktahidrokrom-2-
satu, Metil 12-okso-9- dodecenoat, 14-
Methylpentadec-9-asam enoat metil ester, asam 10-
Octadecenoic ,metil ester, asam 9-Octadecenoic (Z)-,
fenilmetil ester, 14-Octadecenal, Butil 9-
tetradecenoate. AMP adalah molekul bioaktif pendek
baik kationik atau non-kationik di alam dengan efek
antimikroba spektrum luas terhadap banyak patogen.
AMP adalah molekul bioaktif pendek baik kationik atau
non-kationik di alam dengan efek antimikroba
spektrum luas terhadap banyak patogen. Mereka
umumnya bertindak dalam mendestabilisasi
permeabilitas membran sel atau berinteraksi dengan
target spesifik dalam sel yang menyebabkan gangguan
jalur pensinyalan. Menariknya,45-50. Ekstraksi AMP dari
seluruh tubuh diatur oleh fakta-fakta berikut: (i)
produksi AMP tidak terbatas pada tubuh lemak dan
hemosit, (ii) lokasi fisiologis molekul yang tidak
diketahui dan (iii) tubuh serangga berukuran kecil.
Pemulihan peptida awal dari seluruh tubuh serangga
membutuhkan sampel untuk terlebih dahulu
mengalami homogenisasi. Kumbang ini dikenal suka
menyerang kacang tunggak (Anggur Unguiculata),
tetapi mudah menyerang kacang dan kacang polong
lainnya seperti kacang hijau (Vigna radiata) dan kacang
azuki (Vigna angularis). Kumbang dewasa lebih
cenderung mencari legum tempat ia berkembang
sebagai larva, tetapi jika tidak tersedia atau kurang
umum, kumbang akan memanfaatkan jenis lain.
Penelitian yang ditujukan untuk dampak respon imun
terhadap perilaku sosial serangga masih dalam tahap
awal, terutama dalam kasus semut. Jika kita berasumsi
bahwa baik hubungan sosial dan respon imun adalah
IJTPR, Volume 8, Edisi 6, Desember 2016- Januari 2017
mahal, kita juga harus berasumsi bahwa setiap individu harus
memilih di mana akan menginvestasikan energinya. Untuk
memperjelas pertanyaan itu, kami mempelajari hubungan
antara respons imun dan perilaku sosial pada semut
Camponotus kawan, spesies yang diketahui terlibat dalam
interaksi sosial yang intens51. PGN adalah komponen utama
dari dinding sel organisme Gram-positif yang memberikan
kekuatan mekanik yang besar pada dinding sel, menimbulkan
reaksi imun pada organisme yang terinfeksi.52,53.
KESIMPULAN
Dua puluh sembilan konstituen kimia bioaktif telah
diidentifikasi dari ekstrak metanol Camponotus kawan
dengan teknik GC-MS.
PENGAKUAN
Penulis berterima kasih kepada departemen Ilmu Kedokteran di perguruan tinggi
keperawatan untuk menyediakan semua fasilitas yang diperlukan untuk
melakukan penelitian ini.
REFERENSI
1. Advani R. Ekologi makanan dan makanan kelelawar ekor
tikus di Gurun Rajasthan. Bertindak Theriol. 1981; 26: 269–
272.
2. Boomsma JJ, Baer BC, Heinze J. Evolusi ciri-ciri jantan
pada serangga sosial. Annu Rev Entomol. 2005;
50:395–420.
3. Brigham M. Seleksi mangsa oleh kelelawar cokelat
besar (Eptesicus fuscus) dan elang malam biasa
(Chordeiles minor). Am Mid Nat. 1990; 124:73–80.
4. Dunn RR, Parker C, Geraghty M, Sanders NJ. Fenologi
reproduktif pada fauna semut suhu yang beragam.
Ecol Entomol. 2007; 32:135-142.
5. Folgarait PJ. Keanekaragaman hayati semut dan hubungannya
dengan fungsi ekosistem: tinjauan.Konservasi Bio. 1998;
7:1221–1244.
6. Kelly D. Ekologi evolusi penyemaian tiang.Tren
Ecol Evol. 1994; 9:465–470.
7. Tel TH, Whitaker JO, Wadanoli MD. Energi diet
kelelawar ekor bebas Meksiko (Tadarida
brasiliensis) selama kehamilan dan menyusui.
oekologi 1995; 101:107–115.
Halaman 437
 Jenan dkk. / Studi Bioaktif…
8. Kurta A, Bell GP, Nagy KA, Kunz TH. Energi kehamilan
dan menyusui pada kelelawar coklat kecil yang hidup
bebas—Myotis lucifugus.Physiol Zool. 1989; 62:804–
818 140:41–52.
9. Schlitter DA, Qumsiyeh MB. Rhinopoma
mikrofilum. Spesifikasi Mam. 1996; 542: 1-5.
10. Sharifi M, Hemmati Z. Variasi makanan kelelawar
ekor tikus besar, Rhinopoma microphyllum
(Chiroptera: Rhinopomatidae) di barat daya Iran.
Zool Timur Tengah. 2002; 26:65–70.
11. Sparks WD, Valdez EW. Kebiasaan makan Nyctinomops macrotis
pada sarang bersalin di Meksiko, seperti yang ditunjukkan oleh
analisis guano.Nat Selatan. 2003; 48:132–135.
12.Van Schaik CP, Terborgh JW, Wright SJ. Fenologi
hutan tropis: signifikansi adaptif dan konsekuensi
bagi konsumen primer.Annu Rev Ecol Syst. 1993;
24:353–377.
13.Kadhim MJ, Sosa AA, Hamid IH. Evaluasi aktivitas
antibakteri dan analisis kimia bioaktif dari
Ocimum basilicum menggunakan teknik Fourier
transform infrared (FT-IR) dan kromatografi gas-
spektrometri massa (GC-MS). Jurnal Internasional
Penelitian Farmakognosi dan Fitokimia. 8(6),
127-146 (2016).
14.Mohammed GJ, Kadhim MJ, Husein HM.
Karakterisasi senyawa kimia bioaktif dari
Aspergillus terreus dan evaluasi aktivitas
antibakteri dan antijamur. Jurnal Internasional
Penelitian Farmakognosi dan Fitokimia. 2016;
8(6): 889-905.
15.Hameed IH, Altameme HJ, Idan SA. Artemisia
annua: Analisis produk biokimia ekstrak bagian
udara metanol dan kapasitas anti-mikroba.Jurnal
Penelitian Ilmu Farmasi, Biologi dan Kimia. 2016;
7(2): 1843- 1868.
16.Hussein AO, Mohammed GJ, Hadi MY, Hamid IH.
Skrining fitokimia ekstrak galls kering metanol
dariInfeksi Quercusmenggunakan gas
kromatografi-spektrometri massa (GC-MS) dan
Fourier transform-infrared (FT-IR). Jurnal
Farmakognosi dan Fitoterapi. 2016; 8(3): 49-59.
17. Sosa AA, Bagi SH, Hamid IH. Analisis senyawa kimia
bioaktif dariEuphorbia lathyrus menggunakan
kromatografi gas-spektrometri massa dan
spektroskopi inframerah fouriertransform. Jurnal
Internasional Penelitian Farmakognosi dan
Fitokimia. 2016; 8(5): 109-126.
18.Altameme HJ, Hadi MY, Hamid IH. Analisis fitokimia
dariUrtika dioika daun dengan spektroskopi
inframerah fourier-transform dan kromatografi gas-
spektrometri massa. Jurnal Farmakognosi dan
Fitoterapi. 2015; 7(10): 238-252.
19.Mohammed GJ, Omran AM, Husein HM. Analisis
Antibakteri dan Fitokimialada hitam
menggunakan Kromatografi Gas-Spektrum
Massa dan Spektroskopi Inframerah Fourier-
Transform.Jurnal Internasional Penelitian
Farmakognosi dan Fitokimia. 2016; 8(6): 977-996.
20.Hamza LF, Kamal SA, Hamid IH. Penentuan produk
metabolit denganPenicillium expansum dan
IJTPR, Volume 8, Edisi 6, Desember 2016- Januari 2017
mengevaluasi antimikroba aktivitas. jurnal dari
Farmakognosi dan Fitoterapi. 2015; 7(9): 194-
220.
21. Jasim H, Husein AO, Hamid IH, Kareem MA.
Karakterisasi konstitusi alkaloid dan evaluasi
aktivitas antimikrobaNicotiana tabacum
menggunakan kromatografi gas spektrometri
massa (GC-MS).Jurnal Farmakognosi dan
Fitoterapi. 2015; 7(4): 56-72.
22.Hadi MY, Mohammed GJ, Hameed IH. Analisis senyawa
kimia bioaktif dariNigella sativa menggunakan
kromatografi gas-spektrometri massa. Jurnal
Farmakognosi dan Fitoterapi. 2016; 8(2): 8-24.
23.Hameed IH, Ibrahim IA, Kadhim HJ. Spektrum
massa kromatografi gas dan analisis
spektroskopi inframerah fourier-transform
ekstrak metanolRosmarinus oficinalis daun-daun.
Jurnal Farmakognosi dan Fitoterapi. 2015; 7 (6):
90- 106.
24. Shareef HK, Muhammad HJ, Husein HM, Hamid
IH. Efek antibakteri jahe (Zingiber officinale)
roscoe dan analisis kimia bioaktif menggunakan
kromatografi gas spektrum massa. Jurnal Kimia
Oriental. 2016; 32(2): 20-40.
25.Al-Jassaci MJ, Mohammed GJ, Hamid IH. Analisis
Metabolisme SekunderSaccharomyces cerievisiae
dan Evaluasi Aktivitas Antibakteri.Jurnal
Internasional Penelitian Farmasi dan Klinis. 2016;
8(5): 304-315.
26.Mohammed GJ, Al-Jassani MJ, Hamid IH. Antibakteri,
Aktivitas Antijamur dan Analisis Kimia dariPunica
grantanum (Kulit buah delima) menggunakan
spektroskopi GC-MS dan FTIR. Jurnal Internasional
Penelitian Farmakognosi dan Fitokimia. 2016; 8(3):
480-494.
27.Al-Marzoqi AH, Hadi MY, Hamid IH. Penentuan
produk metabolit denganCassia angustifolia dan
mengevaluasi aktivitas antimikroba.Jurnal
Farmakognosi dan Fitoterapi. 2016; 8(2): 25-48.
28.Altameme HJ, Hamid IH, Abu-Serag NA. Analisis
senyawa fitokimia bioaktif dari dua tanaman obat,
Equisetum arvense dan Alchemila valgaris benih
menggunakan kromatografi gas-spektrometri
massa dan spektroskopi inframerah fourier-
transform. Melayu. aplikasi Biola. 2015b; 44(4): 47–
58.
29.Hameed IH, Hamzah LF, Kamal SA. Analisis senyawa
kimia bioaktif dariAspergillus niger dengan
menggunakan kromatografi gas-spektrometri
massa dan spektroskopi inframerah fourier-
transform. Jurnal Farmakognosi dan Fitoterapi.
2015; 7(8): 132- 163.
30.Hameed IH, Husein HJ, Kareem MA, Hamad NS.
Identifikasi lima senyawa kimia bioaktif yang baru
dideskripsikan dalam ekstrak metanolMentha viridis
dengan menggunakan kromatografi gas-massa
spektrometri (GC-MS). Jurnal Farmakognosi dan
Fitoterapi. 2015; 7 (7): 107-125.
halaman 438
 Jenan dkk. / Studi Bioaktif…
31.Hussein HM, Hamid IH, Ibrahim OA. Aktivitas
Antimikroba dan analisis kimia spektral ekstrak
metanol daunRambut Adiantum-Jumat
menggunakan spektroskopi GC-MS dan FT-IR.
Jurnal Internasional Penelitian Farmakognosi dan
Fitokimia. 2016; 8(3): 369-385.
32.Hussein HJ, Hadi MY, Hamid IH. Studi komposisi
kimiaFoeniculum vulgare menggunakan
spektrofotometer inframerah transformasi Fourier
dan kromatografi gas - spektrometri massa. Jurnal
Farmakognosi dan Fitoterapi. 2016; 8(3): 60-89.
33.Kadhim MJ, Mohammed GJ, Hamid IH. Di dalam
vitroanalisis antibakteri, antijamur dan fitokimia
ekstrak buah metanol Fistula Cassia. Oriental
Jurnal Kimia. 2016; 32(2): 10-30.
34. Altameme HJ, Hamid IH, Idan SA, Hadi MY.
Analisis biokimiaOriganum vulgare benih dengan
spektroskopi fourier-transform infrared (FT-IR)
dan kromatografi gas-spektrometri massa (GC-
MS).Jurnal Farmakognosi dan Fitoterapi. 2015;
7(9): 221-237.
35.Hussein HM. Penentuan komposisi fitokimia dan
kandungan sepuluh unsur (CD, CA, CR, CO, FE,
PB, MG, MN, NI DAN ZN) dariCARDARIA DRABA
dengan teknik GC-MS, FT-IR dan AAS. Int. J Pharm
Bio Sci.2016;7(3): (B) 1009 – 1017.
36.Hussein HM. Analisis jejak logam berat dan
senyawa kimia yang mudah menguap dari
Lepidium sativummenggunakan spektroskopi
serapan atom, kromatografi gas-spektrometri
massa dan spektroskopi inframerah
fouriertransform. Jurnal Penelitian Ilmu Farmasi,
Biologi dan Kimia. 2016; 7(4): 2529 – 2555.
37. Jaddoa HH, Hamid IH, Mohammed GJ. Analisis
metabolit volatil yang dilepaskan olehStafilokokus
aureus menggunakan kromatografi gas-spektrometri
massa dan penentuan aktivitas antijamurnya. Orient J
Chem. 2016;32(4).
38.Hameed IH, Salman HD, Mohammed GJ. Evaluasi
aktivitas antijamur dan antibakteri serta analisis
senyawa bioaktif fitokimiaKayu manis zeylanicum
(Kulit kayu manis) menggunakan gas
kromatografi-spektrometri massa. Orient J Chem.
2016; 32(4).
39.Kadhim MJ, Mohammed GJ, Husein HM. Analisis
metabolit bioaktif dariCandida albicans
menggunakan (GC-MS) dan evaluasi aktivitas
antibakteri.Jurnal Internasional Penelitian
Farmasi dan Klinis. 2016; 8(7): 655-670.
40.Ubaid JM, Husein HM, Hamid IH. Analisis senyawa
bioaktifTribolium castaneum dan evaluasi
aktivitas antibakteri. Jurnal Internasional
Penelitian Farmasi dan Klinis.2016; 8(7): 655-670.
41.Hameed IH, Jebor MA, Ommer AJ, Abdulzahra AI.
Data haplotipe daerah penyandi DNA mitokondria
meliputi posisi nukleotida 11.719–12.184 dan
IJTPR, Volume 8, Edisi 6, Desember 2016- Januari 2017
Lihat statistik publikasi
mengevaluasi pentingnya posisi ini untuk tujuan
genetik forensik di Irak. DNA mitokondria. 2016;
27(2): 1324-1327.
42.Hamid IH. Posisi polimorfik baru ditemukan di
daerah hipervariabel DNA mitokondria HVIII dari
tengah dan utara-tengah Irak.DNA mitokondria.
2016; 27(5): 3250-4.
43.Mohammad A, Imad H. Autosomal STR: Dari informasi
lokus ke teknologi sequencing generasi berikutnya.
Jurnal Penelitian Bioteknologi. 2013.
44.Hameed, IH, Abdulzahra, AI, Jebor, MA, Kqueen,
CY, Ommer, AJ Haplotipe dan deteksi posisi
variabel di wilayah pengkodean DNA mitokondria
yang mencakup posisi nukleotida 10.716-11,184.
DNA mitokondria. 2015.
45.Boulay, R., Hefetz, A., Soroker, V., Lenoir, A.
Camponotus fellah integrasi koloni: individualitas
pekerja memerlukan pertukaran hidrokarbon yang
sering. Perilaku Hewan. 2000; 59: 1127–1133.
46.Altaee N, Kadhim MJ, Hamid IH. Deteksi senyawa
volatil yang dihasilkan olehPseudomonas
aeruginosa diisolasi dari pasien ISK dengan
kromatografi gas-spektrometri massa. Jurnal
Internasional Tinjauan dan Penelitian Farmasi
Saat Ini. 2017; 7(6).
47.Altaee N, Kadhim MJ, Hamid IH. Karakterisasi
metabolit yang dihasilkan olehE. coli dan analisis
senyawa kimianya menggunakan GC-MS. Jurnal
Internasional Tinjauan dan Penelitian Farmasi
Saat Ini. 2017; 7(6).
48.Hussein JH, Ubaid JM, Hamid IH. Kromatografi
gas – analisis spektrum massa komponen volatil
ekstrak metanol daunCordia myxa. Jurnal
Internasional Tinjauan dan Penelitian Farmasi
Saat Ini. 2017; 7(6).
49.Kadhim MJ. In Vitropotensi antijamur
Acinetobacter baumanii dan penentuan
komposisi kimianya dengan kromatografi gas-
spektrometri massa. Farmasi Kimia, 2016; 8(19):
657-665.
50.Al-Yaseri A, Kadhim WA, Hamid IH. Deteksi
senyawa volatil yang dipancarkan olehProteus
mirabilisdiisolasi dari pasien ISK dan potensi
antijamurnya. Farmasi Kimia, 2016; 8(19): 671-
678.
51. Stewarttull DE. Aktivitas imunologi peptidoglikan
bakteri.Tinjauan Tahunan dari
Mikrobiologi. 1980; 34: 311–340.
52.Gundappa, S, Jayappa J, Chandrashekara K.
Bioprospecting untuk peptida antimikroba dari
serangga: Aktivitas antimikroba in vitro ekstrak
metanol diasamkan kumbang kotoran. Jurnal
Penelitian Entomologi. 2012; 36: 41- 44.
53. Chernysh, HF, Kim SL, Bekker G, Pleskach VA,
Filatova NA, Bulet P. Peptida antivirus dan
antitumor dari serangga. Prosiding National
Academy Science USA. 2002; 99: 12628-12623.
halaman 439