Oleh
NAMA : RAMADHAN
STAMBUK : L1A120194
KELOMPOK : 1 (SATU)
ASISTEN : MUH. THOKSYN FURQAN B
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
I. PENDAHULUAN
Hijaun pakan merupakan bahan pakan ternak ruminansia yang digunakan oleh
reproduksinya. Ketersediaan hijaun dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang baik
beberapa tahun ini tumbuh relatif sangat lambat yang disebabkan oleh beberapa faktor,
salah satunya adalah ketersediaan hijauan tidak terjamin dengan baik. Hal ini terbukti
dengan terjadinya kekurangan hijuan sepanjang tahun terutama pada musim kemarau yang
kebutuhan zat makanan bagi ternak dapat dilakukan dengan penggunaan konsentrat, dengan
resiko adanya peningkatan biaya produksi yang cukup besar mengingat bahan- bahan baku
untuk pembuatan konsentrat yang mahal. Pertanaman campuran antara rumput dan
yang kaya akan nitrogen. Selain itu, leguminosa dapat meningkatkan produktiivitas rumput
melalui peningkatan penyerapan nitrogen tanah oleh rumput apabila leguminosa ditanam
bersamaan dengan rerumputan bahan pakan berasal dari tanaman atau rumput termasuk
leguminosa baik yang belum dipotong maupun yang dipotong dari lahan dalam keadaan
segar (Akoso, 1996) yang berasal dari pemanenan bagian vegetatif tanaman yang berupa
bagian hijauan yang meliputi daun, batang, kemungkinan juga sedikit bercampur bagian
persyaratan-persyaratan jenis tanah dan iklim yang sesuai dengan yang dikehendaki
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum identifikasi jenis tanaman makanan ternak yaitu untuk
1.3. Manfaat
Manfaat dari praktikum identifikasi jenis tanaman makanan ternak yaitu dapat
Sabtu, 13 November 2021 pukul 16:30 WITA - selesai di Laboratorium Unit Ternak
Potong Kerja dan Satwa Harapan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo.
2.2.1. Alat
2.2.2. Bahan
5. Membuat laporan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Rumput
pakan hijauan ternak. Salah satu jenis rumput unggul sebagai hijauan pakan ternak
adalah rumput gajah (Mangiring dkk, 2017). Rumput termasuk keluarga graminae
dan merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh liar hampir di seluruh areal terbukaatau
terlindung, baik di daerah tropis maupun sub tropis. Rumput dapat tumbuh secara
berumpun atau individu. Sifat fisik tanaman hijuan rumput dapat ditinjau dari sifat
keambaan, sifat daya serap air, maupun sifat kelarutannya dalam air.
daun yang halus serta membentuk kukpulan hijauan yang lebat, batang yang bebunga
dapat mencapai 10- 70 cm, hidup di daerah tropik dan sub tropik berhawa dingin di
pantai, hidup di daerah dengan curah hujan 25-70 inci, hanya dapat pada tanah
beririgasi atau tepi sungai, tumbuh ditanah berpasir smpai berlempung, paling baik di
tanah basah berdrainase baik serta tahan musim kering tetapi hasil hijauan menjadi
sedikit. Hal ini sesuai pendapat Mertayasa (2017) yang menyatakan rumput bermuda
(Cynodon dectylon) adalah salah satu tanaman rumput yang sering digunakan dalam
pembuatan taman lansekap. Kelebihan rumput bermuda adalah tumbuh dan menyebar
dengan cepat dan juga dapat bertahan dalam iklim panas, rumput Bermuda yang
ditanam di lahan miring sangat bermanfaat untuk melindungi tanah dari erosi.
3.1.2. Rumput Bede (brachiaria decumbes)
hamparan lebat dan penyebaran dengan melalui stolonnya, berdaun pendek, berbulu
halus, warna hijau tua, batang tegak serta memiliki struktur agak kasar. Rumput bede
dapat bertahan hidup dengan jangka yang panjang, mudah beradaptasi, sebagai pakan
ternak ruminansia serta bertahan hidup pada tanah kurang subur dan mengandung
asam. Menurut Sawen (2020) bahwa rumput Brachiara decumber (bede) merupakan
salah jenis rumput gembala yang potensial untuk dikembangkan dan dikelolah
dengan baik sebagai penyedia hijauan pakan dan menjadi alternatif bagi peternak
dalam usaha peternakan yang dilakukan. Rumput ini memiliki keunggulan antara lain,
sebagai rumput yang tahan kondisi kering atau mampu bertahan hidup dalam kondisi
yang ekstrim sepeeti kekeringan atau kemarau, memiliki perakaran yang kuat dan
struktur sedang hingga berat, tumbuh baik pada tanah yang basah. Rumput ini tahan
terhadap kekeringan dan tahan terhadap genangan air, perbanyakan tanaman ini
dengan penyebaran biji pada lahan, pertumbuhannya sangat cepat, serta merupakan
jenis rumput gembala. Hal ini sesuai dengan pendapat Sitorus (2016) yang
menyatakan rumput Austarlia merupakan rumput gembala yang baik, sebab tahan
injak dan renggut serta merupakan rumput yang palatable (enak) dan banyak nilai
cepat.
membentuk hamparan dengan tinggi, berdaun lebat dan halus, daun berwarna hijau
dan kaku bentuknya memanjang, sangat cocok ditanam pada lahan yang tingkat
kesuburannya sangat rendah seperti tanah berpasir dan berliat, cocok digunakan pada
lahan pengembalaan karena tahan terhadap renggutan dan mudah tumbuh kembali
merupakan bahan pakan ruminansia yang di gunakan oleh ternak ruminansia untuk
Ketersediaan hijauan dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang baik sangat
sebab mudah dibudidayakan dan memiliki potensi produksi yang tinggi. Rumput raja
dalam dan tingginya dapat mencapai 4 meter. Menurut suyitman (2014) bahwa
rumpun, perakarannya dalam, bentuknya mirip dengan tanaman tebu, tingginya 2-4 m
dan apabila dibiarkan tumbuh tegak dapat mencapai 7 m, berbatang tebal dan keras.
Rumput raja memiliki pertumbuhan yang sangat cepat mengalahkan rumput gajah.
Produksi rumput raja sangat tinggi dapat mencapai 1.706 ton rumput segar/ha/tahun.
3.2. Legum
Leguminosa merupakan salah satu hijauan sumber energi utama bagi ternak
ruminansia. Hampir 90% kebutuhan pokok ternak ruminansia bersumber dari hijauan,
sehingga ternak sering disebut sebagai mesin berbahan baku hijauan yang
menghasilkan daging dan susu. Di dalam leguminosa ini terkandung banyak zat
makanan yang dapat memenuhi nutrisi tubuh bagi ternak ruminansia. Menurut
Suherman dan Herdiawan (2015) bahwa tanaman pakan ternak dari jenis legum
merupakan sumber protein karena pada umumnya memiliki kandungan protein kasar
di atas 18%
yang tumbuh tegak, biasanya bercabang banyak, kadang kalah beralur pada cabang
yang tua, biasanya menggugurkan daunnya pada muim kemarau. Daun majemuk
menyirip ganjil, helaian anak daun gundul, tipis, hijau diatas dan keputih-putihan di
bagian bawahnya. Menurut Winata (2012) bahwa gamal memiliki batang yang
berukuran kecil hingga sedang, tingginya bisa mencapai 10-12 m, sering bercabang
dari kasar dengan diameter basal mencapai 50-70. Kulit batang halus dengan warna
bervariasi, dari putih abu-abu kemerah tua- coklat. Batang dan cabang-cabang pada
umumnya ada bercak putih kecil. Daun gamal menyirip ganjil, biasanya perpasangan
sepanjang sekitar 30cm melebar 5-20 cm, helai daun berbentuk ovale atau elips,
panjang daun 2-7cm, dan lebar daun 1-3cm. Helai daun, pelepah dan tulang belakang
kadang-kadang bergaris-garis merah. Habitat asli gamal adalah hutan gugur daun
tropika, dapat tumbuh mulai dari dataran rendah hingga ketinggian tempat 1.300m
dpl, beradaptasi pada beberapa jenis tanah, termasuk jenis tanah yang kurang subur,
tahan kering, juga tahan asam. Gamal merupakan tanaman yang cocok untuk tanah
asam dan marginal. Gamal yang berumur satu tahun mengandung 3-6% N; 0,31 % P;
0,77% K; 15-30% serat kasar; dan 10% abu K (Ayu dkk, 2013).
Berdasarkan gambar diatas, ketepeng cina merupakan tanaman semak kecil dengan
ketinggian sekitar 2-5 m, daunnya berbentuk daun majemuk menyirip, anak daunnya
berseling, berpasang 8-12 pasang, anak daun memanjang oval, serta ranting dan tangkai
daun berwarna merah kecoklatan. Hal ini susuai dengan pendapat Purwadaksi (2017)
ketepeng cina atau daun kaskado merupakan tanaman dengan ketinggian mencapai 5 meter.
majemuk, terdiri atas 8-12 pasang, berbentuk lonjong bulat telur sungsang. Umumnya,
bunganya muncul di ujung cabang, berupa tandan yang panjangnya sampai 70 cm.
pada umumnya hanya sekitar 2-10 m, ranting-rantingnya berbentuk bulat torak, ujung
yang berambut raput, daun majemuk berbentuk menyirip rangkap, siripnya berjumlah
3-10 pasang, daun penumpu kecil dan berbentuk segitiga, permukaan daun halus dan
tepinya berjumbai. Berdasarkan pernyataan Herani (2016) bahwa lamtoro berasal dari
Amerika Tengah dengan tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dan berukuran
tidak besar. Daunnya majemuk dan terurai dalam tangkai berbilah ganda. Bunganya
berjambul berwarna putih sering disebut cangkaruk. Akar pada tumbuhan lamtoro
memiliki sistem akar tunggang (radix primaria). Buahnya mirip dengan buah petai
(Parkia speciosa) tetapi ukurannya jauh lebih kecil dan berpenampang lebih tipis.
berbentuk jorong memanjang, rata, dan menyirip. Tangkainya pendek, setiap tangkai
tanam di pekarangan rumah dan oleh masyarakat di kenal sebangai tanaman turi,
berfungsi sebagai tanaman hias, dimanfaatkan sebagai tanaman obatdan juga sayuran.
Turi tersebar di wilayah Indonesia, Malaysia, Philipina, dan India (Bhoumik, 2013).
Menurut Setiawan (2018) bahwa umur panen merupakan salah satu factor yang
menentukan kualitas buah dan bunga, karena buahn turi di panen saat berbentuk sabit
dan ada yang sudah mekar dengan sempurna seperti halnya kupu-kupu, sedangkan
buah atau polong yang di panen terlalu tua akan mengeras. Kandungan kimia dari
oleat, galastose, rhamnose, asam glucuronic, flavanoid dan kaempfrol. Salah satu
kandungan antioksidan yang tinggi dari tanaman turi adalah tannin dan flafonoid.
(leguminosa) dari genus indigofera. Pohonnya berukuran sedang, tumbuh tegak, dan
mempunyai cabang yang banyak, tanaman indigofera memliki ciri khas yaitu bagian
daunnya yang berwarna hijau terang dan ketika berumur 12 bulan berbunga dengan
warna ungu. Akhir – akhir ini, indigofera banyak dikembangkan karena memiliki
produksi biomassa yang cukup tinggi dengan manfaat yang baik sebagai pengganti
konsentrat dalam ransum sapi perah (Salman dkk, 2017). Leguminosa indigofera
memiliki kandungan nutrien yang sangat baik antara lain protein kasar (PK) sebesar
27,9%, serat kasar (SK) sebesar 15,25% dan kamdungan mineral yang cukup tinggi
yaitu kalsium (Ca) 0,22% dan fosfor 0,18% (Akbarillah, dkk. 2012
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
rumput merupakan jenis tanaman yang sebagian besar digunakan untuk pakan hijauan
ternak. hijauan pakan rumput terdiri atas rumput bermuda, rumput bede, rumput
australia, rumpu pangola, serta rumput raja. Sedangkan leguminosa merupakan salah
satu hijauan sumber energi utama bagi ternak ruminansia. hijauan pakan leguminosa
4.2. Saran
Saran saya kepada asisten yaitu agar tetap sabar dalam membimbing praktikan
dalam pembuatan laporan serta mohon untuk cepat merespon chat dari praktikan.
Untuk sesama praktikan harus tetap semangat dan teliti dalam pembuatan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, I. Y. S., Atmaja I. W. D., dan Sutari N. W. S. 2013. Analisis Kualitas Larutan
Mol (Mikoorganisme Lokal) Berbasis Daun Gamal (Gliricidia Sepium). E-
Jurnal Agroekoteknologi Tropika. 2 (2).
Herani, M. P., dan Oktarlina R. Z. 2016. Uji Efektivitas Daun Petai Cina (Laucaena
glauca) Sebagai Antiinflamasi Dalam Pengobatan Luka Bengkak. Majority. 5
(5).
Mangiring, W., Kurniati, N., dan Priyadi. 2017. Produksi dan Mutu Hijauan Rumput
Gajah (Pennisetum purpureum) Pada Kondisi Naungan dan Pemupukan
Nitrogen Berbeda. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 17 (1).
Mertayasa, I. P., Sudarsana A. A. G. D., dan Mayun, I. A. 2017. Pengaruh Jenis Dan
Dosis Pupuk ZA, NPK Urea Terhadap Pertumbuhan Rumput Bermuda
(Cynodon dactylon) pada Industri Pembibitan Tanaman Lansekap Kesiman,
Kecamatan Denpasar Timur. Jurnal Arsitektur Lansekap. 3 (1).
Sawen, D., Muin, M. A., dan Susilowati. 2020. Respon Produksi Rumput Bede
(Brachiaria decumbens) Akibat Perlakuan Hormon Dekamon Pada Berbagai
Frekuensi Penyemprotan Gandasil D. Jurnal Pastura. 9 (2).
Sitorus, T. F. 2016. Budidaya Hijauan Makanan Ternak Unggul Untuk Pakan Ternak
Ruminansia. FAPET UHN.
Suherman, D. dan Herdiawan, I. 2015. Tanaman Legum Pohon Desmodium Rensonii
Sebagai Tanaman Pakan Ternak Bermutu. Pastura. 4 (2).