B. Fisika Klasik
Di akhir Abad ke-19 ilmu fisika yang sebagian besar menekuni zat curah dapat
dikatakan telah mencapai keadaan mapan. Artinya sebagaian besar gejala bidang fisika dapat
di terangkan dengan kaidah dan hukum yang telah dirumuskan. Hukum yang terkenal
tentang gerak adalah Hukum Newton. Cerita prestasi Newton diawali oleh data gerak benda
jatuh (dalam gravitasi bumi) pada satu dimensi yang dihasilkan oleh eksperimen yang
dilakukan oleh Galileo. Data ini kemudian dianalisa dengan menggunakan perangkat
matematika yang ada ketika itu, seperti operator penambah, pengurang, pembagi dan pengali,
kemudian juga dengan menggunakan grafik waktu terhadap ruang, maka dari data tersebut
diperoleh bahasa baru dalam matematika, yaitu integral dan diferensial. Jadi kemunculan
integral dan diferensial sebenarnya sangat menarik, karena muncul dari perpaduan antara
bahasa matematika yang sudah ada ketika itu dengan penafsiran Newton terhadap data gerak
jatuh pada satu dimensi. Setelah itu observasi Newton diteruskan dengan membuat suatu
cerita dengan memperkenalkan konsep momentum (besaran pada sistem) dan lingkungan,
sehingga diperoleh hukum Newton 1, 2 dan 3.
Kisah kelahiran bidang-bidang fisika yang lainnya juga mirip-mirip dengan kelahiran
Mekanika Newton. Hukum-hukum Elektrodinamika dan Kuantum selalu diawali oleh
eksperimen, kemudian para ilmuwan memberikan tafsiran terhadap data-data tersebut
sehingga muncul konsep-konsep yang baru. Tetapi dalam beberapa kasus juga bisa terjadi
sebaliknya dan „beberapa kasus tersebut‟ itu sering disebut sebagai bidang fisika teori.
Gambar 1. Skema Kemunculan Hukum Fisika
Bidang ilmu fisika klasik terbagi dalam kelompok besar sebagai berikut:
Mekanika
Elektromagnetisme
Thermodinamika
Optika
Pada akhir Abad ke-19 kelompok bidang diatas sudah memiliki struktur axiomatis
yang tuntas. Sebagai ilmu, sistematikanya sangat baik. Cabang-cabang lain ilmu fisika dapat
dikembalikan pada empat kelompok diatas, atau merupakan cabang yang bersandar pada
bagian-bagian tertentu beberapa kelompok dari yang empat itu.
Masih ada beberapa hal yang rasanya belum dapat diterangkan, seperti umpamanya
spektrum garis dan radiasi termal oleh benda sempurna hitam. Tetapi orang ada saat itu
berpendapat bahwa hal-hal semacam itu hanya memerlukan waktu, dan akan dapat
diterangkan dengan kerangka kaedah dan hukum yang telah dirumuskan. Dianggap orang
bahwa fisika masa depan terutama akan berkisar pada penghalusan kaedah yang telah ada,
serta pengukuran besaran-besaran fisika yang ada dengan ketelitian yang lebih besar.