Anda di halaman 1dari 17

STATISTIK PARAMETRIK

A. Perbedaan statistik Parametrik dan Non Parametrik


Ada 3 langkah yang diperlukan untuk menentukan stisistik yang akan digunakan
dalam penelitian, yaitu :
1. Apakah jenis skala pengukuran data Anda, nominal, ordinal, interval atau rasio?
2. Apakah data yang Anda miliki berjumlah besar?
3. Apakah data Anda memiliki distribusi tertentu?

Ada 2 jenis statistik yang dapat dipilih untuk digunakan dalam penelitian,yaitu :
Statistik Parametrik dan Statistik Non Parametrik.
1. Statistik Parametrik,  yaitu ilmu statistik yang mempertimbangkan jenis sebaran
atau distribusi data, yaitu data menyebar secara normal. Jika data tidak menyebar
normal, setidak-tidaknya dilakukan transformasi terlebih dahulu agar data
mengikuti sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dengan statistik parametrik. 
Syarat penggunaan statistik parametrik :
o Data dengan skala interval dan rasio
o Data menyebar/berdistribusi normal
o Data yang digunakan memiliki varian yang homogen
o Populasi haus memiliki varian yang sama homogen
o Harus memiliki kombinasi linier dari efek-afek yang ditimbulkannya
2. Statistik Non-Parametrik, yaitu statistik bebas sebaran (tidak mensyaratkan
bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Selain itu, statistik
non-parametrik biasanya menggunakan skala pengukuran sosial, yakni nominal
dan ordinal yang umumnya tidak berdistribusi normal.
Syarat pennggunnaan statitik non parametrik
o Umumnya data berskala nominal dan ordinal
o Data tidak membutuhkan berdistribusi normal 
o Populasi tidak harus memiliki varian yang sama homogen
o Data tidak arus memiliki kombinasi linier dari efek-afek yang ditimbulkannya

B. Persyaratan Analisis Statistik Parametrik


Statistik parametrik berhubungan dengan analisis data untuk mengujian
hipotesis, atau menjawab rumusan masalah yang diajukan. Persyaratan yang harus
dipenuhi sebelum pengujian hipotesis adalah dengan asumsi bahwa data :
1. Diperoleh dari sampel yang dipilih secara acak dari populasi
2. Homogen, artinya data yang dibandingkan sejenis (homogen) . Perlu dilakukan
uji homoenitas
3. Bersifat linier, artinya data yang dihubungkan berbentuk garis linier, Perlu
dilakukan uji linieritas
4. Berpasangan, artinya data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama
sesuai dengan subjek yang sama. Kalau salah satu tak terpenuhi untuk
persyaratan, analisis korlasi atau regresi tidak dapat dilakukan.
C. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih
kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Uji
homogenitas terbagi menjadi 2 (dua), yaitu; Uji fisher (Uji F) dan uji Barlet
a. Uji Fisher, dengan langkah-langkah
1. Tentukan taraf signifikansi (𝛼) untuk menguji hipotesis:
H0 : 𝜎12=𝜎22 (varians 1 sama dengan varians 2 atau homogen)
H1 : 𝜎12≠𝜎22 (varians 1 tidak sama dengan varians 2 atau tidak homogen)
Dengan kriteria pengujian:
Terima H0 jika Fhitung < Ftabel ; dan
Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel.

2. Menghitung varians tiap kelompok data

3. Tentukan nilai Fhitung, yaitu : F hitung=¿ Verians tebesar ¿


Variens terkecil

4. Tentukan Ftabel untuk taraf signifikansi 𝛼,

dk1 = dk pembilang = na – 1, dan

dk2 = dk penyebut = nb – 1.

5. Lakukan pengujian dengan membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel.

Contoh Uji Fisher


Dari penelitian yang berjudul: Komparasi Hasil Belajar Antara Pembelajaran
Menggunakan Alat Peraga (X1) dan Pembelajaran Menggunakan Multimedia
(X2)
Hasil belajar (X1) dan (X2), dari masing-masing kelas yang berjumlah 20 orang
setelah pembelajaran berjalan disajikan pada Tabel berikut ini
PEMB. DG PEMB. DG ALAT
MULTIMEDIA PERAGA
No X1 No X1 No X2 No X2
1 100 11 96 1 91 11 87
2 100 12 96 2 91 12 87
3 100 13 91 3 91 13 87
4 100 14 91 4 91 14 83
5 96 15 91 5 91 15 83
6 96 16 91 6 87 16 83
7 96 17 91 7 87 17 83
8 96 18 87 8 87 18 83
9 96 19 87 9 87 19 83
10 96 20 87 10 87 20 78

Tentukanlah apakah ke dua kelompok data tersebut memiliki variansi yang sama ?
Langkah 1 . Menetapkan taraf signifikansi (α) yaitu 0,05 atau 5 %
Langkah 2. Menghitung variansi tiap kelompok data
a) Buat tabel persiapan berikut ini untuk mncari nilai rata-rata dan varians data
No X1 X1 -X1avr (X1-X1 avr)^2No X2 X2-X2avr (X2 -X2avr)^2
1 100 5.8 33.64 1 91 4.65 21.62
2 100 5.8 33.64 2 91 4.65 21.62
3 100 5.8 33.64 3 91 4.65 21.62
4 100 5.8 33.64 4 91 4.65 21.62
5 96 1.8 3.24 5 91 4.65 21.62
6 96 1.8 3.24 6 87 0.65 0.42
7 96 1.8 3.24 7 87 0.65 0.42
8 96 1.8 3.24 8 87 0.65 0.42
9 96 1.8 3.24 9 87 0.65 0.42
10 96 1.8 3.24 10 87 0.65 0.42
11 96 1.8 3.24 11 87 0.65 0.42
12 96 1.8 3.24 12 87 0.65 0.42
13 91 -3.2 10.24 13 87 0.65 0.42
14 91 -3.2 10.24 14 83 -3.35 11.22
15 91 -3.2 10.24 15 83 -3.35 11.22
16 91 -3.2 10.24 16 83 -3.35 11.22
17 91 -3.2 10.24 17 83 -3.35 11.22
18 87 -7.2 51.84 18 83 -3.35 11.22
19 87 -7.2 51.84 19 83 -3.35 11.22
20 87 -7.2 51.84 20 78 -8.35 69.72
∑ 1884 367.2 1727 248.55
avr 94.2 86.35
Dari data di atas didapat:
Rerata (mean) Kelompok X1 = 94,20;
Varian data Kelompok X1 = SX12= 19,33;
Rerata (mean) Kelompok X2 =86,35;
Varian data Kelompok X2 = SX22=13,08.

Langkah 3. Tentukan nilai Fhitung, yaitu : F hitung=¿ Verians tebesar = 19,33 =1,48 ¿
Variens terkecil 13,08

Langkah 4 Tentukan Ftabel untuk taraf signifikansi 𝛼 = 0,05 , dengan

dk1 = dk pembilang = na – 1 = 20-1 =19, dan dk2 = dk penyebut = nb – 1. =20-1 =19


diperoleh Ftabel = 2,15

Langkah 5. Lakukan pengujian dengan membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel


Ternyata Fhitung = 1,48 < Ftabel = 2,15 maka H0 diterima dan disimpulkan
kedua kelompok data memiliki varian yang sama atau homogen

b. Uji Barlet , digunakan pada yang > 2 kelompok data dengan langkah-langkah
1. Sajikan data semua kelompok sampel, misal seperti berikut:

Data pertambahan berat badan kambing karena 4 macam makanan dsajikan


pada tabel berikut :

No Pertambahan Berat Badan karena makanan ke .. (dlm kg)


Kambing 1 2 3 4
1 12 14 6 9
2 20 15 16 14
3 23 10 16 18
4 10 19 20 19
5 17 22

2. Menghitung rerata (mean) dan varian serta derajat kebebasan (dk) setiap
kelompok data yang akan diuji homogenitasnya.

No Pertambahan Berat Badan karena makanan ke .. (dlm kg)


Kambing 1 2 3 4
ni 5 5 4 4
∑ 82 80 58 60
X avrg 16.4 16 14.5 15
S^2 29.3 21.5 35.7 20.7

3. Sajikan dk dan varian (S2) tiap kelompok sampel dalam table pertolongan
berikut, serta sekaligus hitung nilai logaritma dari setiap varian kelompok dan
hasil kali dk dengan logaritma varian dari tiap kelompok sampel.

Sampel dk 1/dk Si ^2 log Si ^2 (dk)log Si ^2


1 4 0.25 29.3 1.4669 5.8676
2 4 0.25 21.5 1.3324 5.3296
3 3 0.33 35.7 1.5527 4.6581
4 3 0.33 20.7 1.3160 3.9480
∑ 14 1.16 107.2 19.8033

4. Hitung varian gabungan dari semua kelompok sampel dengan persamaan


2 4 ( 29.3 ) +4 ( 21.5 )+3 ( 35.7 )+ 3(20.7)
S= =26.6
4+ 4+3+3

log S2 = log 26.6 =1.4249


5. Hitung harga logaritma varian gabungan dan harga satuan Bartlett (B), dengan
rumus:

Diperoleh B = (1.4249)(14) =19.9484

6. Hitung nilai chi kuadrat (𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔), dengan rumus:

Diperoleh χ2 =(2.3026)(19.9486-19.8033)=0.063

7. Tentukan harga chi kuadrat tabel (𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙), pada taraf nyata misal 𝛼=0,05 dan
derajat kebebasan (dk) = k – 1, diperoleh dk = 4-1 =3

Diperoleh χ2tabel = χ2(0..95)(3) =7.81

(dalam hal ini k = banyaknya kelompok sampel)

8. Menguji hipotesis homogenitas data dengan cara membandingkan nilai

Ternyata 0.063 < 7.81 atau χ2hitung < χ2tabel


Kriteria pengujian adalah :

Dengan hipotesis yang diuji adalah:

(semua populasi mempunyai varian sama/ homogen)

(ada populasi mempunyai varian berbeda/ tidak homogen)

Kesimpulan : keempat kelompok data memiliki varian y;ang sama


(homogen)

D. Uji Chi Kuadrat dan Uji Kecocokan


E.
UJI KESAMAAN RATA-RATA
UJI DUA PIHAK DAN UJI SATU PIHAK

Contoh 1. UJI KESAMAAN RATA-RATA, UJI DUA PIHAK

Untuk mengetahui perbedaan skor statistika yang diperoleh mahasiswa pada tes akhir diambil sampel
acak 10 orang mahasiswa. Sebelum memberikan metode pengajaran diberi tes awal begitu pula setelah
diberi pengajaran selama tiga bulan diberi tes akhir . skor kedua tes tersebut terangkum pada table
berikut :

Tes awal 6 7 5 8 7 6 6 6 8 5
Tes akhir 8 7 8 9 9 8 8 9 10 7

Lakukan pengujian pada α =0,05 untuk hipotesis yang berbunyi “Terdapat perbedaan antara skor
statistika tes awal dan tes akhir statistika”. Berikan kesimpulan terhadap hasil yang diperoleh !

Penyelesaian :

 Rumus:

' x 1−x 2
t=

√( )( )
2 2
s1 s2

n1 n2
 Kriteria pengujian adalah :
w1 t 1 +w 2 t 2 ' w1 t 1 +w 2 t 2
H 0 diterima jika− <t <
w 1 +w 2 w1 +w 2

H 0 : μ1=μ2 ; Skor tes akhir statistikalebih baik dari pada skor tes awal statistika

H 1 : μ 1 ≠ μ2 ; Skor tes akhir statistika tidak lebih baik dari pada skor tes awal

statistika
 Rata-rata dan simpangan baku :

2
n1 =10; n2=10 ; s 1 =1,1556

2
x 1=6,4 ; x 2=8,3 ; s2 =0,90

s 12 1,1556 s 22 0,90
w 1= = =0,011556 ; w 2= = =0,090
n1 10 n2 10

t 1=t =t (1−0,025) , ( 10−1 )=t ( 0,975) , ( 9)


(1− 12 α ), ( n −1 )
1
t 2=t =t (1−0,025) , ( 10−1 )=t ( 0,975) , ( 9)
(1− 12 α ), ( n −1 )
1

∴ t 1=t 2=2,26

 Substitusikan ke rumus:

' x 1−x 2
t=

√( )( )
2 2
s1 s2

n1 n2

6,4−8,3
t '= =−11,884
√( 0,11556 )−( 0,090 )
Kriteria Pengujian :

−w1 t 1+ w2 t 2 ' w1 t 1 +w 2 t 2
<t <
w1 + w2 w1 +w 2

−(0,11556)(2,26)+(0,090)(2,26) ' (0,11556)(2,26)+(0,090)(2,26)


<t <
0,11556+0,090 0,11556+ 0,090

−2 , 26<−11,884< 2,26

'
∴ t berada diluar daera h penerimaan , maka H 0 ditolak

Tidak terdapat perbedaan antara skor tes awal statistika dengan skor tes akhir statistika.

SOAL UJI KESAMAAN RATA-RATA, UJI SATU PIHAK

1. Uji Pihak Kanan


Untuk mengetahui perbedaan skor statistika yang diperoleh mahasiswa pada tes akhir diambil
sampel acak 10 orang mahasiswa. Sebelum memberikan metode pengajaran diberi tes awal begitu
pula setelah diberi pengajaran selama tiga bulan diberi tes akhir . skor kedua tes tersebut
terangkum pada table berikut :

Tes awal 6 7 5 8 7 6 6 6 8 5
Tes akhir 8 7 8 9 9 8 8 9 10 7

Lakukan pengujian pada α =0,05 untuk hipotesis yang berbunyi “Skor tes awal statistika lebih
baik dari pada skor tes akhir statistika”. Berikan kesimpulan terhadap hasil yang diperoleh !

Penyelesaian :

 Rumus:
x 1−x 2
t '=

√( s12
n1
− )( )
s 22
n2
 Kriteria pengujian adalah :

' w1 t 1 +w 2 t 2
H 0 ditolak jika t ≥
w1 +w 2
H 0 : μ1=μ2

H 1 : μ 1> μ 2
 Rata-rata dan simpangan baku :

n1 =10; n2=10 ; s 12=1,1556

2
x 1=6,4 ; x 2=8,3 ; s2 =0,90

s 12 1,1556
w 1= = =0,011556
n1 10

2
s 2 0,90
w 2= = =0,090
n2 10

t 1=t =t (1−0,025) , ( 10−1 )=t ( 0,975) , ( 9)


(1− 12 α ), ( n −1 )
1

t 2=t =t (1−0,025) , ( 10−1 )=t ( 0,975) , ( 9)


(1− 12 α ), ( n −1 )
1

∴ t 1=t 2=2,26

 Substitusikan ke rumus:

x 1−x 2
t '=

√( )( )
2 2
s1 s
− 2
n1 n2

6,4−8,3
t '= =−11,884
√( 0,11556 )−( 0,090 )
Kriteria Pengujian :

' w1 t 1 +w 2 t 2
t≥
w1 +w 2

(0,11556)(2,26)+(0,090)(2,26)
−11,884 ≥
0,11556+0,090

−11,884 ≤ 2,26
'
∴ t berada di dalam daera h hhhhh penerimaan , maka H 0 diterima
atau “terbukti bahwa hasil skor tes awal statistika lebih baik dari pada

hasil skor akhir statistika”

2. Uji Pihak Kiri


Untuk mengetahui perbedaan skor statistika yang diperoleh mahasiswa pada tes akhir diambil
sampel acak 10 orang mahasiswa. Sebelum memberikan metode pengajaran diberi tes awal begitu
pula setelah diberi pengajaran selama tiga bulan diberi tes akhir . skor kedua tes tersebut
terangkum pada table berikut :

Tes awal 6 7 5 8 7 6 6 6 8 5
Tes akhir 8 7 8 9 9 8 8 9 10 7

Lakukan pengujian pada α =0,05 untuk hipotesis yang berbunyi “Skor tes akhir statistika lebih
baik dari pada skor tes awal statistika”. Berikan kesimpulan terhadap hasil yang diperoleh !

Penyelesaian :

 Rumus:

' x 1−x 2
t=

√( )( )
2 2
s1 s2

n1 n2
 Kriteria pengujian adalah :

w1 t 1 +w 2 t 2
H 0 ditolak jika t ' ≤−
w1 +w 2
H 0 : μ1=μ2

H 1 : μ 1< μ 2

 Rata-rata dan simpangan baku :

2
n1 =10; n2=10 ; s 1 =1,1556

x 1=6,4 ; x 2=8,3 ; s22=0,90

2
s 1 1,1556
w 1= = =0,011556
n1 10

s 22 0,90
w 2= = =0,090
n2 10

t 1=t =t (1−0,025) , ( 10−1 )=t ( 0,975) , ( 9)


(1− 12 α ), ( n −1 )
1
t 2=t =t (1−0,025) , ( 10−1 )=t ( 0,975) , ( 9)
(1− 12 α ), ( n −1 )
1

∴ t 1=t 2=2,26

 Substitusikan ke rumus:

' x 1−x 2
t=

√( )( )
2 2
s1 s2

n1 n2

6,4−8,3
t '= =−11,884
√( 0,11556 )−( 0,090 )
Kriteria Pengujian :

' w 1 t 1+ w 2 t 2
t ≤−
w 1+ w 2

(0,11556)(2,26)+(0,090)(2,26)
−11,884 ≤−
0,11556+ 0,090

−11,884 ≤−2,26

'
∴ t berada di luar daera h hhhhh penerimaan ,maka H 0 ditolak
Atau Skor tes akhir statistika tidak lebih baik dari pada skor tes awal statistika.

Contoh Soal 2

SOAL UJI KESAMAAN RATA-RATA, UJI DUA PIHAK

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kompetensi hukum antara pengacara laki-laki dengan
pengacara wanita diambil sampel acak masing-masing 10 pengacara laki-laki dan 7 pengacara wanita
untuk diberi tes kompetensi hukum. Data kompetensi hukum disajikan pada table berikut :

Laki-laki 6 8 8 8 9 8 8 9 10 7
Wanita 5 6 7 8 7 7 7 - - -
Lakukan pengujian pada α =0,05 untuk hipotesis “Terdapat perbedaan Kompetensi hukum antara
pengacara laki-laki dan wanita “. Berikan kesimpulan terhadap hasil yang diperoleh !

Penyelesaian :

 Rumus:
x1 −x2
t=
s
(√ n1 )+( n1 )
1 2
2 ( n1 −1 ) s 12 +( n2−1 ) s 22
s=
n1+ n2−2
 Kriteria pengujian adalah :

H 0 diterima jika−t 1 <t ' <t 1


1− α 1− α
2 2

 Rata-rata dan simpangan baku :

2
n1 =10; n2=7 ; s 1 =1,2111

x 1=8,1 ; x 2=6,7 ; s 22=0,90 47

2 ( n1 −1 ) s 12 + ( n2−1 ) s 22 ( 10−1 ) 1,2111+ ( 7−1 ) 0,9047


s= = =1,08854
n1+ n2−2 10+ 7−2
s=1,0433

t 1=t =t (1−0,025) , ( 10−1 )=t ( 0,975) , ( 9)=2,26


(1− 12 α ), ( n −1 )
1

t 2=t =t (1−0,025) , ( 7−1)=t (0,975) , (6) =2,45


(1− 12 α ), ( n −1 )
1

 Substitusikan ke rumus:
x1 −x2
t=
s
√( 1
n1
+
1
n2)( )
8,1−6,7
t= =2,722
1,0433
√( 1
10
+)( )
1
7

Kriteria Pengujian :

dk =( n1 +n 2−2 )=( 10+7−2 ) =15

'
−t 1 <t <t 1
1− α 1− α
2 2

−t 1 <t ' <t 1


1− ( 0,05) 1− ( 0,05)
2 2

'
−t 0,975 < t <t 0,975

−2,13<2,722<2,13
'
∴ t berada diluar daera h hhhhh penerimaan ,maka H 0 ditolak
Terdapat perbedaan Kompetensi hukum antara pengacara laki-laki dan wanita

UJI KESAMAAN RATA – RATA SATU PIHAK :

1. UJI PIHAK KANAN

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kompetensi hukum antara pengacara laki-laki dengan
pengacara wanita diambil sampel acak masing-masing 10 pengacara laki-laki dan 7 pengacara wanita
untuk diberi tes kompetensi hukum. Data kompetensi hukum disajikan pada table berikut :

Laki-laki 6 8 8 8 9 8 8 9 10 7
Wanita 5 6 7 8 7 7 7 - - -
Lakukan pengujian pada α =0,05 untuk hipotesis “Kompetensi hokum pengacara laki-laki lebih baik
dari pada kompetensi pengacara wanita “. Berikan kesimpulan terhadap hasil yang diperoleh !

Penyelesaian :

 Rumus:
x1 −x2
t=
s (√ n1 )+( n1 )
1 2

( n 1−1 ) s 12+ ( n2−1 ) s 22


s=
n1+ n2−2

 Kriteria pengujian adalah :


H 0 ditolak jika t ≥ t (1−α ) ( n +n −2) 1 1

 Rata-rata dan simpangan baku :

2
n1 =10; n2=7 ; s 1 =1,2111

2
x 1=8,1 ; x 2=6,7 ; s 2 =0,90 47

2 ( n1 −1 ) s 12 + ( n2−1 ) s 22 ( 10−1 ) 1,2111+ ( 7−1 ) 0,9047


s= = =1,08854
n1+ n2−2 10+ 7−2

t 1=t (1−α ) , ( n −1)=t (1−0,05 ), (10−1)=t (0,95 ) , (9 )=1,83


1

t 2=t (1−α ) , ( n −1)=t (1−0,05 ), (7−1)=t ( 0,95) , ( 6)=1,94


1

 Substitusikan ke rumus:
x1 −x2
t=
s
√( 1
n1
+
1
n2 )( )
8,1−6,7
t= =2,6098
1,0433
√( 1
10)( )
+
1
7

Dengan pelung 0,05 dan dk=15 maka didapat t 0,95=1,75

t ≥ t (1−α ) (n +n −2)
1 1

2,6098 ≥1,75

∴ H 0 ditolak atau Kompetensi hokum pengacara laki-laki tidak lebih baik dari pada kompetensi
pengacara wanita

2. UJI PIHAK KIRI

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kompetensi hukum antara pengacara laki-laki dengan
pengacara wanita diambil sampel acak masing-masing 10 pengacara laki-laki dan 7 pengacara wanita
untuk diberi tes kompetensi hukum. Data kompetensi hukum disajikan pada table berikut :

Laki-laki 6 8 8 8 9 8 8 9 10 7
Wanita 5 6 7 8 7 7 7 - - -
Lakukan pengujian pada α =0,05 untuk hipotesis “Kompetensi hokum pengacara wanita lebih baik
dari pada kompetensi pengacara laki-laki “. Berikan kesimpulan terhadap hasil yang diperoleh !

Penyelesaian :

 Rumus:
x1 −x2
t=
s
√( 1
n1
+
)( )
1
n2

( n 1−1 ) s 12+ ( n2−1 ) s 22


s=
n1+ n2−2

 Kriteria pengujian adalah :


H 0 ditolak jika t ≤ t (1−α ) ( n +n −2)
1 1

 Rata-rata dan simpangan baku :

n1 =10; n2=7 ; s 12=1,2111


2
x 1=8,1 ; x 2=6,7 ; s 2 =0,90 47

2 ( n1 −1 ) s 12 + ( n2−1 ) s 22 ( 10−1 ) 1,2111+ ( 7−1 ) 0,9047


s= = =1,08854
n1+ n2−2 10+ 7−2

t 1=t (1−α ) , ( n −1)=t (1−0,05 ), (10−1)=t (0,95 ) , (9 )=1,83


1

t 2=t (1−α ) , ( n −1)=t (1−0,05 ), (7−1)=t ( 0,95) , ( 6)=1,94


1

 Substitusikan ke rumus:
x1 −x2
t=
s
(√ n1 )+( n1 )
1 2

8,1−6,7
t= =2,6098
1,0433
√( 1
10
+
1
7 )( )
Dengan pelung 0,05 dan dk=15 maka didapat t 0,95=1,75

t ≤−t ( 1−α ) (n +n −2 )
1 1

2,6098 ≥−1,75

∴ H 0 diterima atau Kompetensi hukum pengacara wanita lebih baik dari pada kompetensi
pengacara laki-laki

Anda mungkin juga menyukai