Anda di halaman 1dari 6

PROTEIN PLASMA

PROTEIN

Protein adalah makromolekul polipeptida yang tersusun dari sejumlah L-asam amino
yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Protein dapat
digolongkan berdasarkan: (1) struktur molekulnya, (2) kelarutannya dalam
pelarut, dan (3) nilai gizinya.

Molekul protein tersusun atas satu rantai asam amino tunggal yang
dihubungkan oleh ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur
karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen.

PLASMA DARAH

Plasma merupakan bagian terbesar dari darah. Plasma terdiri dari air, elektrolit, metabolit,
nutrien, protein, dan hormon

FUNGSI UTAMA PLASMA DARAH

 Respirasi

 Nutrisi

 Eksresi

 Menjaga suhu tubuh

 Membentuk pertahanan

 Koagulasi

PROTEIN PLASMA

• Protein plasma ialah protein total dalam plasma manusia memiliki konsentrasi sekitar
7,0-7,5 gr/dl dan membentuk bagian terbesar dari bahan padat plasma

• Protein plasma umumnya disintesis di poliribosom yang terbungkus membran

• Sebagian besar protein plasma disintesis di hati

• Sebagian besar protein plasma adalah glikoprotein, karena itu protein-protein ini
umumnya mengandung rantai oligosakarida
FUNGSI PROTEIN PLASMA

• Sebagai protein pembawa (carrier) senyawa yang melewati membran plasma

• Enzim, berfungsi dalam darah misalnya faktor pembekuan

• Menjaga keseimbangan cairan tubuh yang disebut tekanan onkotik. Tekanan inilah
yang mencegah cairan bocor ke area tubuh dan kulit, di mana biasanya lebih sedikit
cairan yang terkumpul.

• Pangkal pengikat komponen-komponen sitoskeleton dengan senyawa-senyawa


ekstraseluler

KLASIFIKASI PROTEIN PLASMA

 Fibrinogen, adalah protein yang memainkan peran penting dalam pembekuan darah.
Salah satu protein yang disintesis oleh hati yang merupakan reaktan fasa akut
berbentuk globulin beta. Berfungsi untuk proses hemostasis yang menstimulasi
pembentukan thrombus.

 Albumin, adalah protein utama dalam plasma manusia. Salah satu jenis protein darah
yang diproduksi di hati (hepar). Albumin mula-mula dibentuk sebagai suatu
praproprotein Albumin berfungsi mengatur tekanan osmotik darah, menjaga
keberadaan air dalam plasma darah sehingga bisa mempertahankan voulme darah.
Selain itu albumin juga berfungsi untuk mengikat berbagai ligan, serta membantu
pembentukan jaringan sel baru ataupun mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh
yang terbelah/rusak.

 Globulin, merupakan salah satu golongan protein yang tidak larut dalam air, mudah
terkoagulasi oleh panas, mudah larut dalam larutan garam dan membentuk endapan
dengan konsentrasi garam yang tinggi. Glubolin disusun oleh dua komponen yaitu
legumin dan vicilin. Empat kelompok utama yang diidentifikasi, gamma globulin,
globulin beta, alfa-2 globulin, dan 1 alfa-globulin.
KOLESTEROL DAN STEROID LAINNYA
A. KOLESTEROL

 Kolesterol adalah lipid amfipatik dan merupakan komponen struktural esensial pada
membran dan lapisan luar lipoprotein plasma.

 Senyawa ini sering ditemukan sebagai ester kolesteril

 Senyawa ini disintesis di banyak jaringan dari Asetil Ko-A dan merupakan prekursor
semua steroid lain di tubuh, termasuk kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan
vitamin D.

 Kolesterol pada hewan seperti otak, usus, dan ginjal

 Kolesterol memiliki dua sumber yaitu makanan (eksogen) dan sintesis tubuh di
hati (endogen). Kolesterol yang berasal dari makanan terutama terdapat pada daging,
unggas, ikan, jeroan daging seperti hati, dan produk olahan susu (Arisandi, 2011).

 Kolesterol sendiri pada dasarnya adalah sejenis lemak yang sangat vital bagi
kehidupan karena kolesterol merupakan zat pembentuk membran sel dan sejumlah
hormon (Bull dan Morrell, 2007).

 Kolesterol dalam tubuh ada tiga macam yaitu LDL (Low Density Lipoprotein), VLDL
(Very Low Density Lipoprotein), dan HDL (High Density Lipoprotein).

FUNGSI KOLESTEROL

 Fungsi kolesterol bagi tubuh adalah untuk membuat hormon seks (penting bagi
perkembangan dan fungsi organ seksual), hormon korteks adrenal (penting pada
metabolisme dan keseimbangan garam empedu dalam tubuh), membantu metabolisme
vitamin D (untuk menyerap kalsium dalam tubuh), garam empedu (membantu usus
menyerap lemak) (Deviana, 2015).

 Kolesterol yang terdapat pada membran sel juga berfungsi sebagai transportasi
intraseluler, sel sinyal dan konduksi saraf.

B. STEROID
 Steroid adalah senyawa organi bahan alam yang dihasilkan oleh organisme melalui
metabolit sekunder, senyawa ini banyak ditemukan pada jaringan hewan dan
tumbuhan.

 Steroid adalah suatu senyawa yang mengandung sistem cincin dimana sistem cincin
tersebut ditandai dengan A, B, C yang beranggotakan enam atom karbon dan cincin D
yang beranggotakan 5 atom karbon. STEROID adalah senyawa turunan lipid yang
mempunyai struktur dasar pehidrosiklopentanofenantrena, yaitu dari tiga cincin
sikloheksana yang terpadu seperti bentuk fenantrena dan sebuah cincin siklopentana.

STRUKTUR STEROID

Pada gambar ini, terlihat struktur steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari
17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin
siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak pada
gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap
cincin.

KASIFIKASI STEROID
Senyawa yang termasuk turunan steroid adalah kolesterol, ergosterol (molekul sterol
yang diproduksi oleh fungi sebagai komponen dari dinding sel dan diproduksi oleh
tumbuhan dan ragi serta penting sebagai prekursor vitamin D ), estrogen (sebutan
untuk sekelompok hormon yang berperan penting dalam perkembangan dan
pertumbuhan karakteristik seksual wanita serta proses reproduksinya) , dan
progesteron. Beberapa steroid lain adalah hormon testosteron (pada laki-laki), dan
progesteron (pada perempuan) dan sapogenin.

FUNGSI STEROID
Steroid berperan penting bagi tubuh dalam menjaga keseimbangan garam,
mengendalikan metabolisme dan meningkatkan fungsi organ seksual.
Sebagai contoh, steroid dari garam empedu, seperti garam deoksikolik, asam kholik,
dan glisin, serta konjugat taurin yang berfungsi memperlancar proses pencernaan
(Bhawani dkk., 2011). sebagai androgen yang merupakan hormon steroid yang
berfungsi sebagai agen yang menstimulasi organ seksual pada wanita.
REFERENSI
• Murray, Robert K. Biokimia Harper / Robert K. Murray, Daryl K. Granner, & Victor
W. Rodwell ; alih bahasa, Brahm U. Pendit ; editor edisi bahasa indonesia, Nanda
Wulandari ... Et.al. – Ed. 27 – Jakarta : EGC, 2009.
• PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No 3 AGUSTUS 2017
ISSN 2302-2493.

ENZIM DAN KOENZIM

ENZIM SEBAGAI KATALISATOR


Enzim merupakan katalis yang dapat mengubah laju reaksi tanpa ikut bereaksi.
Umumnya suatu enzim adalah protein, walaupun ada beberapa senyawa yang dapat
bertindak sebagai katalis, misalnya RNA.

KONTROL TERHADAP KERJA ENZIM


Dalam sistem biologis, kecepatan kerja enzim dapat dipengaruhi oleh kehadiran suatu
molekul lain yang dapat berperan sebagai pemicu (activator) atau penghambat
(inhibitor), kedua biasanya disebut secara bersama-sama sebagai efektor.

SIFAT-SIFAT ENZIM
• Enzim sebagai katalisator, yang dapat mengubah laju reaksi tanpa ikut bereaksi.
• Enzim itu suatu protein
• Enzim itu khusus, fungsi enzim itu tertentu, tiap perubahan zat tertentu diperlukan
suatu jenis enzim tertentu pula. Misal, enzim katalase hanya digunakan untuk
menguraikan H2O2, dan amilase hanya untuk mengkatalisis amilum sebagai
substratnya.
• Enzim ada yang bisa bekerja bolak-balik, misalnya enzim lipase dapat bekerja untuk
mengkatalisis molekul lemak menjadi komponen penyusunnya, yaitu asam lemak dan
gliserol atau sebaliknya menyusun lemak dari komponennya
Lemak gliserol + asam lemak

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM


• Suhu. Kerja enzim sangat dipengaruhi suhu lingkungan. Setiap kenaikan suhu 10°C,
kecepatan enzim akan menjadi dua kali lipat, sampai batas suhu tertentu.
• pH. Semua enzim peka terhadap perubahan pH.
• Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor. Mengakibatkan kecepatan reaksinya. Jika
pH dan suhu suatu sistem enzim adalah konstan, dan jumlah substrat berlebihan, maka
laju reaksi adalah sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Begitupun sebaliknya,
jika Ph, suhu, dan konsentrasi enzim konstan, maka laju reaksi adalah sebanding
dengan jumlah substrat.
• Inhibitor. Aktivitas suatu enzim dapat dihambat oleh suatu senyawa yang dikenal
sebagai inhibitor.

A. INHIBITOR ENZIM
 Suatu molekul yang bekerja secara langsung pada sebuah enzim untuk menurunkan
kecepatan katalitik
 Aktivitas suatu enzim dapat dihambat oleh suatu senyawa.

Anda mungkin juga menyukai