Anda di halaman 1dari 6

Makassar, 29 September 2021

LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN BLOK BIOETIK, HUMANIORA,


DAN PROFESIONALISME KEDOKTERAN
“HOSPITAL PLAYLIST”
Laporan Individu

Disusun oleh :
Nediva Fadia Fitrah Maharani K
110 2021 0160
12 B
Dosen Pendamping:
dr. Ida Royani
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
Penerapan Kaidah Dasar Bioetik, Humaniora, dan
Profesionalisme di “Hospital Playlist”

Saya adalah seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim


Indonesia, sehubungan dengan blok yang sedang kami ikuti sekarang yaitu Bioetik,
Profesionalisme, dan Humaniora, kami dituntut untuk dapat memahami Kaidah Dasar
Bioetik, teori Jonsen Siegrel Winslade, Humaniora, serta Profesionalisme kedokteran,
untuk dapat memahami lebih dalam lagi tentang itu kami wajibkan untuk mengikuti
observasi lapangan. Observasi lapangan adalah metode pengumpulan data melalui
pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau
lokasi penelitian. Tujuan observasi ini yaitu diharapkan agar kami dapat mengenal
lingkungan rumah sakit dan bagaimana penerapan Kaidah Dasar Bioetik, teori Jonsen
Siegler Winslade, dan Profesionalisme kedokteran seperti, memahami sikap
profesional dokter dalam bekerja, dan memahami interaksi antara petugas kesehatan,
baik itu antara dokter dengan pasien, dokter dengan perawat, dokter dengan
masyarakat, petugas layanan kesehatan lain dengan pasien, maupun dokter dengan
dokter. Observasi dilakukan melalui sistem daring (zoom). Saya bergabung dengan
kelompok 12 B yang diberi tugas melakukan observasi lapangan melalui ZOOM.

Berdasarkan dari drama “Hospital Playlist” yang saya amati yaitu berawal
dari Turnamen tenis meja yang diadakan antar divisi kedokteran. Para dokter yang
berusaha untuk mendapatkan hadiah biaya makan. Namun pada tengah permainan,
banyak dokter yang terpaksa merelakan kemenangan mereka karena banyaknya
pasien darurat yang membutuhkan pertolongan di tengah permainan. Dari situlah ke
profesionalisme dan aspek beneficience seorang dokter dilihat bagaimana dokter
tersebut meninggalkan permainannya demi menyelamatkan seorang pasien gawat
darurat. Lalu pada scene berikutnya menit ke 33 dokter yang menjaga di bagian UGD
telah menerima pasien kecelakaan mobil. Terlihat dokter dan beberapa perawat
dengan cepat menyiapkan berbagai alat dan bahan untuk pasien tersebut. Dokter
tersebut memeriksa pasien dengan teliti dan cepat agar tidak terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan oleh pasien tersebut. Lalu saya juga melihat beberapa sarana dan
prasarana yang ada pada rumah sakit tersebut sangatlah lengkap dan bersih serta
dokter dan perawat selalu siaga 24 jam demi menjaga pasien. Dokter-dokter tersebut
telah menjalankan aspek humaniora dan beneficience terhadap pasien-pasien yang
datang.

Terlihat juga pada menit 37.16 bahwa seorang mahasiswi co-as terlihat lelah
dengan segala laporan ataupun tugas yang diberikan oleh dokternya sehingga datang
seorang yang lebih senior, terlihat bahwa senior tersebut sangat baik kepada
juniornya. Dari cuplikan tersebut kita bisa lihat bahwa tidak selamanya senior itu
kejam dan tidak ramah kepada juniornya. Lalu pada scene berikutnya dimana 2 orang
dokter spesialis jantung dan juga dokter transplantasi hati bergantian mengoperasi
pasien dari UGD yang memiliki komplikasi serius. Kedua dokter tersebut telah
melakukan operasi dengan sangat lancar dan gesit sehingga pasien tersebut tertolong.
Lalu saya melihat pada ruang operasi tersebut benar-benar bersih dan steril, dan
memiliki alat-alat operasi yang begitu lengkap.
Kemudian setelah dokter selesai mengoperasi pasien,
dokter tersebut datang menemui keluarga pasien
lalu memberitahukan bahwa operasi pasien tersebut lancar.
Dokter menyampaikan kabar yang baik dengan
professional seorang dokter dalam menyampaikan
hasil operasi.Sehingga terlihat bahwa perasaan
keluarga pasien tersebut tenang dan bahagia
ketika disampaikan hasilnya oleh dokter tersebut,
tanpa dokter tersebut melakukan atau dengan
cara yang dapat dibenci oleh keluarga pasien.

Lalu pada scene berikutnya yaitu seorang dokter bedah anak yang melakukan
visite ke bagian neonatus dan memperhatikan kondisi-kondisi bayi tersebut. Dokter
dengan lembut berbicara kepada sang perawat yang 24 jam telah menemani bayi-bayi
tersebut. Dapat dilihat bahwa dari dokter tersebut tidak memandang pekerjaan apapun
adalah hal yang remeh, dokter tersebut juga menerapkan sikap/askpek humaniora.
Terlihat juga pada perawat tersebut yang rela menghabiskan waktu untuk menjaga
bayi-bayi tersebut dan menggendong bayi secara ganti-gantian. Pada tempat neonatus
tersebut juga terlihat sangat bersih dan tenang serta nyaman.
Ketika dr. Ik Jun melakukan visite ke ruang rawat inap pasien, dokter tersebut
memberitahukan kepada pasiennya untuk segera di operasi karena terjadi suatu hal
pada salah satu organnya. Dokter tersebut melakukan Informed Concent kepada
pasien dan wali pasien/istri pasien dengan meminta persetujuan untuk melakukan
operasi dengan segera. Lalu saya melihat pun kepada dokter tersbut cara
menyampaikannya tidak dengan unsur memaksa dan menakuti pasien, walaupun
pasien tersebut sangat takut akan operasi. Dokter Ik Jun menerapkan aspek
autonomi kepada pasien dan wali pasien. Dari pakaian yang dipakai dokter-dokter
tersebut bisa dibilang rapi dan tidak kumuh. Setelah melakukan visite, dr. Ik Jun
meminta keapada bawahannya untuk menyiapkan segala sarana prasarana untuk
operasi tersebut. Akhirnya operasi tersebut berjalan dengan lancar dan terlihat pada
pasien bahwa pasien baik-baik saja. Lalu dokter sedang berjalan ditemani dengan
dokter dan perawat yang menjelaskan mengenai keadaan setiap pasien dari sini saya
melihat bahwan hubungan dokter dan perawat. Dan ketika 2 dokter yang lain datang
menjenguk pasien tersebut, wali pasien sangat berterima kasih karena sudah
menolong suaminya. Wali pasien memuji terus salah satu dokter tersebut, sehingga
dokter yang satu cemburu dan pergi meninggalkan temannya. Saya berpikir bahwa
hal tersebut tidak baik karena dapat menyinggung perasaan teman sendiri ataupun
kepada wali pasien tersebut karena pergi tanpa berpamitan kepada wali pasien
tersebut.

Pada scene dimana dr. Ik Jun menelfon salah satu dokter untuk diminta
membantunya dalam operasi akan tetapi dokter tersebut sedang dalam perjalanan
pergi. Akan tetapi dokter tersebut menyetujui untuk membantu dr.Ik Jun dalam
operasi tersebut. Dapat dilihat bahwa dokter tersebut rela kembali demi melakukan
kewajibannya sebagai seorang dokter untuk menyelamatkan pasien tersebut. Dokter
tersebut menerapkan aspek humanioranya.

Terlihat pada cuplikan berikutnya, ketika dr. Jung Wan menemui orang tua
bayi pasien, dia memberikan kabar gembira keapda pasien tanpa melupakan jasa-jasa
para perawat yang membantunya selama ini. Dokter tersebut menerapkan aspek
profesionalisme dan aspek etika yang baik yang dimiliki dokter. Perawat-perawat
anak di rumah sakit tersebut tugasnya adalah memeriksa selalu keadaan bayi-bayi
dan memberikan makan serta memberikan kehangatan untuk bayi tersebut.

Hal-hal yang harus diketahui ketika ada keadaan darurat pada pasien baru
yaitu, harus dibawa ke UGD untuk pertolongan pertama. Jika pertolongan pertama
gagal pasien mungkin sudah tewas. Pasien bisa sampai ke Ruang Operasi jika ada
pertolongan pertama pada pasien tersebut. Lalu dapat disimpulkan bahwa segala
sesuatu wajib dilakukan dengan ikhlas, sabar, professional, dan benar. Kita sebagai
dokter wajib untuk menolong pasien tanpa Cuma-Cuma walaupun kita disaat sedang
berkumpul bersama keluarga akan tetapi ada pasien gawat darurat kita wajib untuk
menolong pasien tersebut. Dokter pun sangatlah wajib untuk menerakan segala
macam aspek seperti humaniora, beneficience, altruism, non-maleficience, justice,
autonomy, dsb.

Anda mungkin juga menyukai