Puskesmas: Legok
No.Dokumen
Jl.Panti Asuhan RT 1 RW 2: 00
No. Revisi Kel.Babakan Kec.legok
SOP Kab.Tangerang Kode pos 15820
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4
1.Pengertian Asfiksia pada bayi baru lahir adalah kegagalan nafas secara spontan dan teratur
segera setelah lahir
2.Tujuan Sebagai acuan petugas dalam mencegah komplikasi dan kematian bayi baru
lahir karena gagal nafas
3.Prosedur/ Langkah- 1. Begitu bayi baru lahir tidak menangis maka bidan melakukan langkah awal
langkah yang terdiri dari :
Hangatkan bayi dibawah radiant warmer/pemancar panas/lampu
Posisikan kepala bayi sedikit ekstensi dengan menggunakan bantalan
bahu
Isap lendir dari mulut kemudian ke hidung
Keringkan bayi sambil merangsang taktil dengan menggosok punggung
atau menyentil ujung jari kaki dan mengganti kain yang basah dengan
yang kering
Reposisi kepala bayi
Nilai bayi : usaha nafas, warna kulit, dan denyut jantung
2. Bila bayi tidak bernafas bidan melakukan Ventilasi Tekanan Positif (VTP)
dengan memakai balon dan sungkup selama 30 detik dengan kecepatan 40-60
kali per menit
3. Bidan menilai usaha nafas bayi dan denyut jantung
4. Bila belum bernafas dan DJ : 60x/menit lanjutkan VTP dengan kompresi dada
terkoordinasi selama 30 detik
5. Bidan melakukan kolaborasi dengan dokter
6. Dokter melakukan pemasangan pipa ET untuk terapi medikamentosa
(epinefrin)
Luruskan trakeadan optimalkan pandangan
Nyalakan lampu dan pegang laringoskop dengan tangan kiri
Stabilkan kepala bayi dengan posisi sedikit tengadah, O2 aliran bebas
tetap diberikan
Dorong daun laringoskop, angkat seluruh daun, jangan hanya ujungnya
dan jangan mengungkit
1/2
Cari tanda anatomis
Pemberian epinefrin jika DJ < 60x/menit dengan dosis melalui ET 0,5 s/d 1
ml/kgBB
2/2