Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN RUPTUR PERENIUM

DERAJAT 1-2
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit : 03 Januari
2023
Halaman :1-2
Kepala Puskesmas
PUSKESMAS
SUKAINDAH
Karmo, S.Kep
Ruptur perineum adalah suatu kondisi robeknya perineum yang
terjadi pada persalinan pervaginam. Diperkirakan lebih dari 85%
wanita yang melahirkan pervaginam mengalami ruptur perineum
1. Pengertian spontan, yang 60% - 70% di antaranya membutuhkan penjahitan
(Sleep dkk, 1984; McCandlish dkk, 1998). Angka morbiditas
meningkat seiring dengan peningkatan derajat ruptur.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan rupture


2. Tujuan
perineum derajat 1-2
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor tentang penanganan
3. Kebijakan
rupture perineum derajat 1-2
Peraturan Menteri Kesehatan No. 5 tahun 2014 tentang panduan
4. Referensi
praktik klinis dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer
5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesa perdarahan per vaginam, nyeri
Langkah- kemaluan
langkah 2.Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya:
Robekan pada perineum, Perdarahan yang bersifat
arterial atau yang bersifat merembes, Pemeriksaan
colok dubur, untuk menilai derajat robekan perineum

a. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan hasil


pemeriksaan

b. Petugas melakukan penanganan Menghin dari atau


mengurangi dengan menjaga jangan sampai dasar
panggul didahului oleh kepala janin dengan cepat.

c. Kepala janin yang akan lahir jangan ditahan


terlampau kuat dan lama, karena akan menyebabkan
asfiksia dan perdarahan dalam tengkorak janin, dan
melemahkan otot-otot dan fasia pada dasar panggul
karena diregangkan terlalu lama.
Penatalaksanaan farmakologis:
a. Dosis tunggal sefalosporin golongan II atau III dapat diberikan
intravena sebelum perbaikan dilakukan (untuk ruptur perineum
yang berat).
b. Manajemen Ruptur Perineum: Ruptur perineum harus segera
diperbaiki untuk meminimalisir risiko perdarahan, edema, dan
infeksi. Manajemen ruptur perineum untuk masing-masing
derajatnya, antara lain sebagai berikut :
1. Derajat I:
 Bila hanya ada luka lecet, tidak diperlukan penjahitan. Tidak
usah menjahit ruptur derajat I yang tidak mengalami
perdarahan dan mendekat dengan baik.
 Penjahitan robekan perineum derajat I dapat dilakukan hanya
dengan memakai catgut yang dijahitkan secara jelujur
(continuous suture) atau dengan cara angka delapan (figure of
eight).
2. Derajat II
 Ratakan terlebih dahulu pinggiran robekan yang bergerigi,
dengan cara mengklem masing-masing sisi kanan dan kirinya
lalu dilakukan pengguntingan untuk meratakannya.
 Setelah pinggiran robekan rata, baru dilakukan penjahitan
luka robekan.
3. Derajat III dan IV
 Dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki dokter
spesialis obstetric dan ginekologi

Poli KIA
6. Unit terkait

Rekam medis
7. Dokumen
terkait

8. Rekaman
No Yang di ubah Isi perubahan Tanggalmulai di
historis
berlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai