MANGGAR
Oleh:
Muhammad Reza Pahlevi
S1Hukum 191102432004
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................
1.1Latar Belakang.............................................................................................
1.2Rumusan masalah.........................................................................................
1.3Tujuan...........................................................................................................
BAB I I PEMBAHASAN..................................................................
BAB I I I PENUTUP.........................................................................
3.1 Kesimpulan..................................................................................................
3.2 Saran............................................................................................................
Daftar Pustaka....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan dan keberhasilannya dalam
melaksanakan pembangunan. Pembangunan sebagaisuatu proses perubahan yang
direncanakan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat. Efektifitas dan keberhasilan
pembangunan terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu sumber daya manusia, yakni (orang-
orang yang terlibatsejak dari perencanaan samapai pada pelaksanaan) dan pembiayaan.
Diantaradua faktor tersebut yang paling dominan adalah faktor manusianya dan menurut saya
diindonesia sendiri sangat rendah kualitas sumber daya manusianya Kualitas tersebut bukan
hanya dari segi pengetahuan atau intelektualnya tetapi juga menyangkut kualitas moral dan
kepribadiannya. Rapuhnya moral dan rendahnya tingkat kejujuran dari aparat penyelenggara
negara menyebabkan terjadinya korupsi karna indonesia sendiri telah menduduki peringkat ke-
3 seAsia sebagai negara terKorup
Korupsi merupakan salah satu masalah terbesar hampir di seluruh negara. Korupsi bisa
dikatakan seperti penyakit yang menjamur. Tidak hanya terjadi di lingkungan pemerintahan,
korupsi juga sudah menyebar ke masyarakat. Korupsi seakan sudah menjadi asupan sehari-hari
di media cetak maupun televisi, bahkan pelakunya pun tidak merasa malu karena perbuatannya
yg telah mengakibatkan kerugian materiil keuangan negara yang sangat besar korupsi sendiri
mencakup diberbagai bidang/sektor contohnya saja pembangunan
Dan baru-baru ini terjadi Dugaan tindak pidana korupsi pada pendanaan APBD untuk
pembiayaan proyek pembangunan TPA(tempat pembuangan akhir )
Manggar,balikpapan,Kalimantan timur. Kasus tersebut menyeret nama mantan Kepala Dinas
Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman (DKPP) Robi Ruswanto dan Sekretaris DKPP
Astani,mantan walikota balikpapan yang menjabat 2 periode yaitu Rizal Effendi,Rizal dimintai
keterangan karena pengadaan lahan tersebut ketika masih menjabat sebagai Wali Kota
Balikpapan. Rizal menjabat wali kota selama dua periode, yakni 2011-2016 dan 2016-2021
tersebut terjadi dan kini menjadi saksi yang digelar dipengadilan tipikor samarinda.
Berdasar Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 jo Undang-undang Nomor 20 tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi didefinisikan sebagai tindakan setiap orang yang
dengan sengaja dengan melawan hukum untuk melakukan perbuatan dengan tujuan
memperkaya diri sendiri atau orang lain suatu korporasi yang mengakibatkan kerugian
keuangan negara atau perekonomian negara. Jika membicarakan tentang korupsi memang
akan menemukan kenyataan seperti itu karena korupsi menyangkut segisegi moral, sifat dan
keadaan yang buruk, jabatan dalam instansi atau aparatur pemerintah, penyelewengan
kekuasaan dalam jabatan karena pemberian, faktor ekonomi dan politik, serta penempatan
keluarga atau golongan ke dalam kedinasan dibawah kekuasaan jabatannya.
Menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi, korupsi
dirumuskan dalam 7 (tujuh) bentuk tindak pidana seperti merugikan keuangan dan
perekonomian negara, suap menyuap, gratifikasi, penggelapan dalam jabatan, pemalsuan,
pemerasan, perbuatan curang, dan benturan kepentingan dalam pengadaan, Korupsi pada
umumnya biasa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan dalam suatu jabatan
tertentu sehingga karakteristik kejahatan korupsi itu selalu berkaitan dengan penyalahgunaan
kekuasaan.
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
1. Penulis berharap dapat berguna bagi penulis dalam menambah pengetahuan dan wawasan
bagi penulis pada khususnya dan pada umumnya bagi mahasiswa-mahasiswi Program
Studi Hukum Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
2. Untuk mengetahui kondisi korupsi diindonesia yang menyandang peringkat ke-3
seAsia
BAB I I
PEMBAHASAN
diketahui dalam kasus tersebut, terjadi kenaikkan hingga 100 persen anggaran untuk
pengadaan lahan dari sebelumnya Rp 11 miliar dalam KUA-PPAS 2014 menjadi Rp 22 miliar
dalam APBD 2014 dan merugikan sekita 11 M dan terdapat perluasaan lahan TPA Manggar yang
mencapai 15 Hektar
Selain dari faktor kualitas sember daya manusianya terjadinya korupsi disektor pembangunan
sendiri terdapat berbagai faktor yang memicu terjadinya tindak pidana korupsi menurut saya
dari refrensi pengetahuan saya membaca dimedia cetak/televisi faktor tersebut diantaranya
-kurangnya pengawasan dari instansi pemerintah dan besarnya dana masuk yang akan menjadi
pembiayaan dalam pembangunan
-Terjadinya suap pada instansi pemerintah atau pejabat oleh perusahaan swasta dengan
kesepakatan dimana pihak swasta tersebut mendapatkan suatu proyek pembangunan
Dengan wewenangnya yang luar biasa, sudah seharusnya, Mahkamah konstitusi bisa menjaga
diri dari berbabagai kelemahan, terlebih lagi terhadap korupsi. Tetapi kenyataannya,
Mahkamah konstitusi terlarut kedalam pusaran masalah korupsi. Sehingga korupsi telah meraja
lelah disemua sector kehidupan, baik di Yudikatif, Eksekutif, dan di Legislatif. Sehingga tidak
salah kalau dikatakan, bahwa Indonesia berada dalam kondisi, “Darurat Korupsi”.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa hampir semua lini kehidupan di Indonesia dewasa ini,
harus diselesaikan dengan “Sogokan dan berbagai uang pelican” lainnya. Mulai dari
Pelaksanaan tender untuk mendapatkan proyek mengurus KTP (Kartu Tanda Penduduk) di
Kelurahan, mengurus SIM (Surat Izin Mengemudi), KK (Kartu Keluarga), masuk sekolah, sampai
urusan yang besar, seperti memenangkan tender suatu proyek, ataupun untuk promosi; dan
lain sebagainya. Semuanya membutuhkan sogokan dan uang pelicin. Sehingga tidak salah kalau
para investor yang mau menanamkan modalnya ditanah air harus melalui semua proses tadi.
Akibatnya biaya investasi yang tertulis tidak sebanding dengan real cost (biaya nyata) yang
harus dibayar, karena panjangnnya birokrasi dan semua tahap harus mengeluarkan uang.
Untuk membasmi korupsi dan pungutan liar atapun suap tersebut, sangat tidak mudah bahkan
mustahil, karena kondisi ini telah berurat berakar dan telah menjadi budaya. Padahal untuk
kemajuan suatu bangsa di zaman modern, budaya korupsi dan pungutan liar menjadi
penghambat yang sangat besar untuk kemajuan.
BAB I I I
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Korupsi adalah suatu tindak perdana yang memperkaya diri yang secara langsung merugikan
negara atau perekonomian negara. Jadi, unsur dalam perbuatan korupsi meliputi dua aspek.
Aspek yang memperkaya diri dengan menggunakan kedudukannya dan aspek penggunaan uang
Negara untuk kepentingannya.Adapun penyebabnya antara lain, ketiadaan dan kelemahan
pemimpin,kelemahan pengajaran dan etika, kolonialisme, penjajahan rendahnya pendidikan,
kemiskinan, tidak adanya hukuman yang keras, kelangkaan lingkungan yang subur untuk
perilaku korupsi, rendahnya sumber daya manusia, serta struktur ekonomi.Korupsi dapat
diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu bentuk, sifat,dan tujuan.Dampak korupsi dapat terjadi
di berbagai bidang diantaranya, bidang demokrasi, ekonomi, dan kesejahteraan negara.
3.2 Saran
Seharusnya pemerintah harus lebih ketaat lagi dalam pengawasan pekerjaan suatu proyek
pemerintah dan recruitment petugas”pengawasan proyek atau instansi PU(Pekerjaan
umum)yang dimana saya dengar banyak sekali oknum”yang melakukan hal tersebut, Walau
bagaimanapun tindakan korupsi harus dihindari dari diri sendiri untuk menyadarkan bahwa
betapa keji dan sangat tidak bermoral dimana tindakan tersebut menyengsarakan bagi banyak
orang
Daftar Pustaka
https://kaltim.suara.com/read/2021/09/28/184000/ex-wali-kota-
balikpapan-jadi-saksi-dugaan-kasus-korupsi-pengadaan-lahan-tpa-
manggar
https://kaltim.idntimes.com/news/kaltim/sri-wibisono/mantan-wali-kota-
balikpapan-jadi-saksi-kasus-korupsi-tpa-manggar
https://id.berita.yahoo.com/mantan-wali-kota-balikpapan-jadi-
120024457.html
https://www.rctiplus.com/news/detail/nasional/1582141/jadi-saksi-
kasus-korupsi-tpa-manggar-mantan-wali-kota-balikpapan-dipanggil-
kejari
https://www.inibalikpapan.com/mantan-wali-kota-balikpapan-diminta-
ketarangan-dalam-kasus-dugaan-korupsi-pengadaan-lahan-tpa-manggar/
https://pranala.co/eks-wali-kota-balikpapan-jadi-saksi-kasus-korupsi-
tpa-manggar/
https://www.gerbangkaltim.com/2021/09/28/mantan-wali-kota-
balikpapan-rizal-effendi-jadi-saksi-sidang-tipikor-dalam-kasus-
pengadaan-lahan-tpa-manggar/
https://kaltimtoday.co/kasus-pengadaan-lahan-tpa-manggar-rizal-
effendi-dipanggil-kejari-balikpapan/
http://cnbtv.co.id/2021/09/28/kejari-hadirkan-mantan-wali-kota-
balikpapan-jadi-saksi-kasus-korupsi-tpa-manggar/
https://www.suara.com/tag/pidana-korupsi