Anda di halaman 1dari 5

Nama : Shara Aulia

Pengertian dan Ruang Lingkup Bioteknologi

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat. Bioteknologi merupakan cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu yang berhubungan dengan penerapan sistem biologis dan
organisme untuk proses teknis dan industri untuk kesejahteraan manusia.

Sebagai informasi, bioteknologi sudah ada sejak zaman dulu. Masyarakat zaman dulu sudah melakukan
bioteknologi untuk pembuatan, seperti roti, keju, atau produksi minuman beralkohol.

Seiring berkembangnya waktu, penerapan bioteknologi dapat menciptakan berbagai teknologi baru,
seperti rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan
lain sebagainya.

Istilah bioteknologi pertama kali digunakan seorang insinyur dari Hungaria bernama Karl Ereky, pada
1919. Secara etimologi, bioteknologi tersusun dari tiga kata bahasa Latin, yaitu bios berarti hidup, tekno
berarti penerapan, dan logos berarti ilmu.

Sejarah Perkembangan Bioteknologi

1. Sejarah Perkembangan Bioteknologi

Manusia sudah mengenal bioteknologi sejak ribuan tahun lalu. Tercatat pada 8000 SM, bangsa
Babilonia, Mesir, dan Romawi telah melakukan praktik bioteknologi konvensional berupa
pengembangbiakan ternak dengan metode selektif artifisial.

Pada 4000 SM, perkembangan bioteknologi makin maju setelah bangsa China mampu membuat produk
fermentasi susu seperti yoghurt dan keju.
Perkembangan bioteknologi tak luput dari seorang ilmuwan bernama Gregor Mendel yang didaulat
sebagai Bapak Genetika. Gregor Mendel mencetuskan hukum-hukum pewarisan sifat, yang
menginspirasi peneliti lain untuk melakukan penelitian di bidang genetika.

Pada akhir 1960-an, ilmuwan Stewart Linn dan Werner Arber berhasil mengisolasi enzim yang berperan
dalam menghambat pertumbuhan bakteriofag yang menyerang bakteri E. coli.

Kemudian pada 1968, H.O. Smith, K.W. Wilcox, dan T.J. Kelley, yang bekerja di Johns Hopkins University,
berhasil mengisolasi dan mengkarakterisasi enzim nuklease restriksi pertama yang dapat digunakan
untuk memotong DNA.

Penemuan itulah yang mendukung adanya penemuan lainnya, seperti antibodi monoklonal, insulin dari
bakteri, dan tomat tahan hama dengan menggunakan teknik bioteknologi modern.

Alhasi, kamu sekarang mengenal dua jenis bioteknologi yang dibedakan berdasarkan teknik yang
digunakan, yaitu bioteknologi konvensional dan modern.

Ruang Lingkup dan Penggolongan Bioteknologi

Ruang Lingkup Bioteknologi

Rekayasa genetika, meliputi tumbuhan dan hewan.

Bioteknologi bidang industri, meliputi pangan dan minuman.

Bioteknologi reproduksi, hewan, tumbuhan dan manusia.

Bioteknologi kedokteran, farmasi, atau obat-obatan.

Bioteknologi bidang pertanian.

Bioteknologi bidang industri pertambangan.

3. Penggolongan Bioteknologi

Berdasarkan perbedaan prinsip dan jenis agen biologi yang digunakan, bioteknologi digolongkan
menjadi dua jenis, yaitu:
Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi sederhana yang menerapkan ilmu biologi, proses
genetik terjadi secara alami (biokimia). Prinsip dasar bioteknologi konvensional adalah memanfaatkan
mikroorganisme utuh secara langsung tanpa proses rekayasa sehingga pemanfaatannya masih sangat
terbatas.

Umumnya, bioteknologi konvensional dimanfaatkan untuk menghasilkan makanan. Bioteknologi


konvensional yang sering kamu jumpai di kehidupan sehari-hari adalah teknik fermentasi, seperti
pembuatan tempe, tape, dan kecap.

Bioteknologi modern

Bioteknologi modern telah menggunakan teknik rekayasa tingkat tinggi dan terarah sehingga hasilnya
dapat dikendalikan dengan baik. Teknik yang sering digunakan adalah dengan melakukan manipulasi
genetik pada suatu jasad hidup secara terarah sehingga diperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan.

Teknik yang digunakan dalam bioteknologi modern adalah teknik manipulasi bahan genetik (DNA) secara
in vitro, yaitu proses biologi yang berlangsung di luar sel atau organisme, misalnya bayi tabung, hormon,
antibiotik, dan vaksin.

Pada prinsipnya, bioteknologi modern merupakan pemanfaatan bagian dari mikroorganisme dengan
melibatkan teknologi modern.

Penerapan Bioteknologi

Aplikasi bioteknologi diklasifikasikan dalam berbagai warna berdasarkan bidang pemanfaatannya, yaitu:
Bioteknologi merah adalah aplikasi bioteknologi di bidang medis, seperti untuk menghasilkan obat dan
vaksin, penggunaan sel punca untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit
genetik.

Bioteknologi putih atau abu-abu adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam bidang industri, seperti
pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan, produksi enzim
untuk pengolahan limbah industri, dan pembuatan bir dengan khamir.

Bioteknologi hijau adalah aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan, seperti
menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi, dan tanaman
yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat.

Bioteknologi biru adalah aplikasi bioteknologi untuk perairan yang mengendalikan proses-proses yang
terjadi di lingkungan akuatik, seperti akuakultura untuk menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-
kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, pengembangan tiram tahan penyakit, dan
vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain.

Dampak Bioteknologi bagi Kehidupan Manusia

Dampak Postif Bioteknologi

Penemuan tumbuhan yang tahan terhadap serangan hama serangga. Dengan begitu, penggunaan
pestisida yang merusak lingkungan dapat dihindari.

Penggunaan mikroorganisme untuk memurnikan bahan-bahan tambang dan limbah industri.

Kalangan industri saling berpacu dan bersaing untuk menemukan varietas-varietas tanaman maupun
hewan baru dengan adanya aplikasi rekayasa genetika yang terus berkembang.

Produk-produk bioteknologi dalam bidang kesehatan dapat menanggulangi berbagai macam penyakit
yang belum bisa ditangani sebelumnya.

Penemuan produk, obat-obatan, maupun hormon yang semula sulit didapat dan sangat mahal dapat
terjangkau oleh masyarakat.

Dampak Negatif Bioteknologi

Dengan ditemukannya organisme yang unggul, akan menimbulkan suatu kecenderungan untuk
membudidayakan organisme yang seragam sehingga dapat mengganggu keseimbangan biodiversitas
makhluk hidup di alam.
Makin banyak produk-produk hasil rekayasa genetika akan mengurangi penghasilan petani maupun
peternak kecil sehingga mengakibatkan kecemburuan serta kesenjangan sosial ekonomi dalam
masyarakat.

Banyak produk rekayasa genetika yang tidak mementingkan etika dan moral, seperti kloning manusia.

Anda mungkin juga menyukai