Anda di halaman 1dari 12

Tugas Kelompok

1. Apa itu Intrapersonal Sklill itu dan bagaimana cara mengasahnya jelaskan secara
lengkap ?

Jawaban :

Intrapersonal Skill
Intrapersonal Skill adalah salah satu kemampuan yang wajib dimiliki para pemimpin
global mas? jepan. Fakta ini disampaikan oleh European Academy for Executive
Education.
Tak hanya itu, dinyatakan pula bahwa tidak ada pemimpin yang bisa menjadi sukses
tanpa skill ini. lntrapersonal skill meliputi aspek kesadaran diri, introspeksi, dan refleksi
diri yang dapat diasah oleh siapapun asal konsisten. Komunikasi intrapersonal atau
komunikasi intrapribadi adalah komunikasi yang dilakukan kepada diri sendiri, di mana
anda tak hanya berperan sebagai komunikator, namun juga sebagai komunikan.

Apa Itu Intrapersonal Skill


Intrapersonal skill adalah bagaimana kita bisa memiliki kesadaran diri dan
mengendalikan sikap internal. Menurut Matter, kemampuan ini merupakan dasar yang
penting ketika membangun hubungan dengan orang lain. Intrapersonal skill tidaklah
sama dengan interpersonal skill. Meski demikian, keduanya terkait secara erat. Dua
kemampuan ini terkait kecerdasan emosional dan kemampuan berkomunikasi untuk
menyampaikan keinginan, tujuan, dan ide pada orang lain secara efektif, serta hal-hal
lainnya yang terkait dengan beberapa poin tersebut.

Bentuk dari kompetensi ini ada bermacam-macam, di antaranya yang penting adalah:
- Keingintahuan
- Pola pikir luas
- Fleksibilitas
- Karakter yang kuat
- Ketekunan

Cara Mengasah intrapersonal Skill

1. Luangkan waktu untuk refleksi diri.


Salah satu aspek utama dalam intrapersonal skill adalah kemampuan untuk mengenali
diri sendiri. Oleh karena itu, refleksi diri adalah salah satu cara untuk mengetahui dirimu
lebih baik. Ketika melakukan refleksi diri, kita bisa memahami apa saja kebiasaan-
kebiasaan yang baik untuk produktivitasmu dan apa saja yang menjadi tantangan dalam
pekerjaan sehari-hari. Ketika hal-hal ini bisa diidentifikasi, kita bisa menentukan
bagaimana mempertahankan yang positif dan memperbaiki yang negatif terkait dengan
hubungan kita dengan orang lain dan bagaimana bersikap sehari-hari.

2. Menulis jurnal
Menurut Healthline, journaling atau menulis jurnal adalah salah satu tips meningkatkan
intrapersonal skill. Pasalnya, hal itu bisa membantu kita mencatat secara nyata tentang
perasaan yang dialami setiap hari. Dalam jurnal, kamu bisa mencatat tujuan perasaan,
dan pengalaman apapun yang dilalui untuk dievaluasi saat melakukan refleksi diri.

3. Memberi semangat positif pada diri sendiri.


Berbicara pada diri sendiri itu penting. Memberikan semangat positif pada dirimu dapat
meningkatkan kepercayaan diri dan keteguhan dalam menghadapi tantangan saat
bekerja.Tak hanya memuji saja, saat berbicara positif pada diri sendiri, kamu pun harus
meyakinkan diri untuk mampu bertanggung jawab atas kesalahan, namun tanpa
menyalahkan diri lebih dari seharusnya.

4. Berkonsultasi pada pakar. Hal yang tepat untuk dilakukan agar intrapersonal skill bisa
ditingkatkan adalah dengan berkonsultasi dengan pakar, misalnya seorang terapis. Hal
ini terutama kalau kamu merasa memiliki masalah dalam mengelola emosi dan sikap
terhadap orang lain dan segala hal yang dihadapi sehari-hari. Terapis bisa membantu
dalam meningkatkan kesadaran diri saat berada di situasi-situasi yang perlu dihadapi
khususnya saat bekerja.

5. Latihan menempatkan diri pada posisi orang lain. Salah satu tanda kurangnya
intrapersonal skill adalah tidak mampunya berempati pada orang lain.

2. Jelaskan secara detail elemen dari model Komunikasi Lasswell ?

Jawaban :

Elemen-elemen dalam Model Komunikasi Lasswell


Dalam model komunikasi Lasswell, terdapat 5 (lima) elemen komunikasi yang juga
dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan evaluasi terhadap proses komunikasi
dan evaluasi terhadap masing-masing elemen komunikasi. Kelima elemen tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Who, merujuk pada komunikator atau sumber yang mengirimkan pesan.


Menurut Lastwell, dalam setiap bentuk komunikasi selalu ada seseorang atau sesuatu.
yang memainkan peran dalam melakukan komunikasi. Para ahli komunikasi sepakat
bahwa yang dimaksud dengan komunikator adalah source/transmitter/sender atau
pengirim pesan, Terkait dengan studi media, maka elemen Who dalam model
komunikasi Lasswell dapat dikaji melalui analisis kontrol atau control analysis. Yang
dimaksud dengan analisis kontrol atau control analysis adalah studi atau kajian yang
menitikberatkan pada hal-hal yang terkait dengan kepemilikan media massa, ideologi
media, dan lain sebagainya.

2. (Says) What, merujuk pada isi pesan. Elemen kedua dalam model komunikasi
Lasswell adalah elemen (Says) What yang merujuk pada isi pesan. Terkait dengan studi
media, maka elemen (Says) What dapat dikaji melalui content analysis atau analisis isi.
Yang dimaksud dengan analisis isi atau content analysis adalah penelitian terhadap isi
pesan dan biasanya diterapkan melalui pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
representasi, Misainya, berapa jumlah perempuan yang direpresentasikan dalam pers
tabloid, bagaimana kaum minoritas digambarkan dalam televisi, dan lain sebagainya.
Beberapa karakteristik media penyiaran yang dimiliki media massa seperti televisi atau
radio memungkinkan khalayak untuk berfikir dalam gambar atau secara visual atau
berfikir dalam suara.

3. (In Which) Channel, merujuk pada media atau saluran yang digunakan untuk
mengirimkan pesan. Kemudian, elemen ketiga dalam model komunikasi Lasswell adalah
elemen (in Which) Channel yang merujuk pada pemilihan dan penggunaan media dalam
proses pengiriman pesan. Terkait dengan studi media, penelitian yang menitikberatkan
pada media massa seperti radio dan lain-lain dinamakan analisis media atau media
analysis. Sama halnya dengan analisis isi, dalam analisis media penelitian dilakukan
dengan menggunakan berbagai pertanyaan terkait ketersediaan media yang sesuai
yang akan digunakan untuk mengirimkan pesan, misalnya media apakah yang sesuai
bagi khalayak. Kesalahan dalam pemilihan media yang tepat dapat mempengaruhi efek
komunikasi yang diharapkan.

4. (To) Whom, merujuk pada penerima pesan. Elemen keempat yang tak kalah penting
dalam model komunikasi Lasswell adalah elemen (To) Whom atau siapa yang menjadi
penerima pesan. Dalam tataran kajian media, studi yang menekankan pada penerima
pesan atau khalayak disebut dengan audience analysis atau analisis
khalayak.Pengetahuan tentang khalayak sasaran dalam proses komunikasi sangatlah
penting. Tidak hanya komunikasi yang kita lakukan melalui media, namun juga
komunikasi yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan orang lain,
diantaranya dalam sistem komunikasi interpersonal, komunikasi lintas budaya,
komunikasi antarbudaya, komunikasi persuasif, komunikasi internasional, komunikasi
pembangunan, komunikasi pembelajaran, komunikasi pertanian, komunikasi kesehatan,
dan komunikasi menyiarkan Kotbah di rumah ibadah.

5. (With What) Effects, merujuk pada efek media yang ditimbulkan. Elemen terakhir
dalam model komunikasi Lasswell adalah elemen (With What) Effects, yaitu efek yang
ditimbulkan dari komunikasi yang dilakukan. Kajian terhadap elemen efek media disebut
dengan analisis efek atau effect analysis. Kita melakukan komunikasi karena ada tujuan
yang ingin dicapai. Lasswell tidak menekankan pada komunikasi interpersonal atau
komunikasi antar pribadi namun pada efek media massa. Tema penting yang dikaji
dalam efek media massa diantaranya adalah apakah media memiliki efek terhadap
khalayak serta bagaimana media massa mempengaruhi khalayak sasaran, Kajian
tentang efek media massa telah melahirkan berbagai teori efek media massa,
diantaranya adalah teori jarum hipodermik, teori agenda setting, teori spiral keheningan,
teori uses and gratifications, analisis framing dan lain-lain.

3. Jelaskan secara detail elemen dari model komunikasi Shannon dan Weaver ?

Jawaban :
Model Komunikasi Shannon dan Weaver Claude Elwood Shannon dan Warren Weaver
(1948) mengembangkan salah satu model

komunikasi linear yang disebut dengan Model Komunikasi Shannon dan Weaver.

Model komunikasi SMCR juga menitikberatkan pada proses encoding dan decoding
yang terjadi sebelum pengirim mengirim pesan dan sebelum penerima menerima pesan.
Dalam model ini terdapat beberapa komponen yaitu sender, message, channel, dan
receiver

dimana masing-masing komponen dipengaruhi oleh beberapa faktor.

1. Pengirim (sender)

Sumber pesan atau orang yang mengorganisasi pesan. Seorang pengirim pesan
atau sumber pesan mengirimkan pesan kepada penerima pesan. Terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi pengirim pesan dan penerima pesan, yaitu :

a. Keterampilan komunikasi-ika pengirim pesan memiliki keterampilan komunikasi


yang baik, maka pesan akan lebih mudah dikomunikasikan dibandingkan dengan
pengirim pesan yang tidak memiliki keterampilan komunikasi yang baik.
Keterampilan komunikasi mencakup keterampilan berbicara, keterampilan
membaca, keterampilan menulis, keterampilan mendengarkan, dan lain-lain.

b. Sikap-sikap yang dimiliki oleh pengirim pesan untuk menciptakan efek pesan.

c. Pengetahuan-Pengetahuan yang dimiliki oleh pengirim pesan dapat membuat


pesan dapat dikomunikasikan secara lebih efektif

d. Sistem sosial-Sistem sosial yang mencakup nila, kepercayaan, hukum, aturan,


agama dan lain-lain serta tempat dan situasi mempengaruhi cara pengirim pean
dalam mengkomunikasikan pesan. Hal ini menciptakan perbedaan dalam
membuat pesan.

e. Budaya-perbedaan budaya menyebabkan perbedaan dalam menyampaikan


pesan

2 Pesan (message)
Pesan adalah hal substansif yang dikirimkan oleh pengirim pesan kepada penerima
pesan. Pesan dapat berbentuk suara, teks, video atau lain-lain Faktor-faktor yang
mempengaruhi pesan adalah:

a. Isi pesan-Merupakan sesuatu yang terdapat dalam pesan.


b. Elemen pesan-Elemen pesan merupakan hal-hal yang berkaitan dengan pesan
nonverbal yang melekat dalam isi seperti gesture, tanda, bahasa sebagai alat
komunikasi, dan lain-lain.

c. Perlakuan-Cara pesan dikirimkan kepada penerima pesan yang menimbulkan efek


berupa umpan balik yang diberikan oleh penerima pesan.

d. Struktur pesan-Pola pembentukan pesan dapat mempengaruhi efektivitas pesan.

e. Kode-Bentuk dimana pesan dikirimkan bisa berupa teks, video, dan lain-lain.

3. Media (channel)

Media yang digunakan untuk mengirim pesan misalnya telepon, internet sebagai
media komunikasi dan lain-lain dan biasanya digunakan dalam komunikasi bermedia
(media massa atau media baru). Namun, jika merujuk pada bentuk atau konteks
komunikasi lain seperti misalnya komunikasi interpersonal maka media komunikasi
yang dimaksud merujuk pada kelima rasa melalui panca indera yang dimiliki oleh
manusia. Kelima rasa inilah yang turut mempengaruhi arus dan efektivitas
komunikasi. Kelima rasa tersebut adalah mendengarkan, melihat, menyentuh,
mencium, dan merasakan.
a. Mendengar - pesan yang diterima melalui indera pendengaran.
b. Melihat-pesan yang diterima melalui indera penglihatan mencakup pesan
nonverbal
c. Menyentuh-sebagian pesan nonverbal terjadi melalui sentuhan seperti menepuk
pundak.
d. Mencium-pesan yang diterima melalui indera penciuman.
e. Merasakan-pesan yang diterima melalui indera perasa

4. Penerima (receiver)
Orang yang menerima pesan yang dikirmkan oleh pengirim pesan Faktor-faktor yang
mempengaruhi penerima pesan sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
pengirim pesan, yaitu:
a. Keterampilan komunikasi - Penerima pesan yang memiliki keterampilan
komunikasi (keterampilan berbicara, keetrampilan menulis, keterampilan membaca,
kemampuan
mendengarkan dan lain-lain) yang baik akan dapat menerima pesan dengan baik
b. Sikap-sikap yang dimiliki oleh penerima pesan untuk menerima pesan.
c. Pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki oleh penerima pesan dapat membuat
pesan mudah diterima dengan baik oleh penerima pesan.
d. Sistem sosial-Sistem sosial (nilai, kepercayaan, hukum, aturan, agama, dan lain-
lain) mempengaruhi cara menerima pesan yang menyebabkan perbedaan dalam
menerima pesan.
e. Budaya-perbedaan budaya dapat menyebabkan perbedaan dalam menerima
pesan.

4. Jenis – jenis komunikasi yang dirumuskan oleh para ahli


• who (sender) - komunikator atau pengirim atau sumber pesan.
• says what (message) - isi pesan. channel (media)- medium atau media.
• to whom (receiver) - penerima pesan atau khalayak.
• with what effect (feedback) - umpan balik yang diberikan oleh penerima pesan
kepada pengirim pesan.

5. Jenis-jenis komunikasi yang dirumuskan oleh para ahli


1. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi linear adalah model komunikasi yang sangat sederhana dan
menggambarkan komunikasi berlangsung secara satu arah. Arus pesan
digambarkan bersifat langsung dari pengirim pesan ke penerima pesan. Dalam
model komunikasi linear tidak terdapat konsep umpan balik dan penerima pesan
bersifat pasif dalam menerima pesan. Model komunikasi yang merujuk pada model
komunikasi linear diantaranya adalah model komunikasi Aristoteles, model
komunikasi Lasswell, model komunikasi SMCR Berlo, dan model komunikasi
Shannon dan Weaver.

2. Model Komunikasi Transaksional


Model komunikasi transaksional adalah model komunikasi yang menekankan pada
pentingnya peran pengirim pesan dan penerima pesan dalam proses komunikasi
yang berlangsung dua arah. Model komunikasi transaksional mengaitkan
komunikasi dengan konteks sosial, konteks hubungan, dan konteks budaya. Dalam
model ini digambarkan bahwa kita berkomunikasi tidak hanya sebagai ajang untuk
pertukaran pesan melainkan untuk membangun hubungan. Model komunikasi yang
merujuk pada model komunikasi transaksional diantaranya adalah model
komunikasi transaksional Barnlund.

3. Model Komunikasi Interaksi


Model komunikasi interaksi adalah model komunikasi yang menggambarkan
komunika berlangsung dua arah. Umumnya model komunikasi interaksi digunakan
dalam media baru seperti internet atau media komunikasi modern. Model
komunikasi yang merujuk pada model komunikasi interaksi adalah model Osgood
dan Schramm. Para ahli telah mengenalkan berbagai macam model komunikasi
sebagai upaya untuk menggambark dan menjelaskan proses komunikasi serta
berbagai faktor yang mempengaruhi arus serta efektivitas komunikasi.
6. 8 Tips komunikasi efektif di media sosial
1. Giving
Tips yang efektif dalam komunikasi media sosial pertama adalah memakai prinsip
Giving. Dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan follower/friends di sosial
media, anda haruslah memberi, memberi, dan memberi.

2. Conversation
Komunikasi yang anda lakukan kepada mereka ini haruslah dua arah, jadi setiap
masukan, komentar, maupun curahan hati dari para followers/friends anda ini
haruslah mendapatkan respon secara interakif nantinya. Maka dari itu terkadang
beberapa pemilik usaha sangat tidak setuju dengan yang namanya social media
automation.
Hal ini dikarenakan brand/mereka sudah deprogram sebelumnya untuk selalu
berbicara kepada para followers/friends tanpa peduli dengan apa yang mereka
katakan. Maka dari tu yang harus anda lakukan dan dikembangkan saat ini adalah
melakukan melakukan komunikasi interaktif di sosial media, bukan komunikasi
robot.
Dalam menerapkan hal berikut, maka anda juga penting dalam memahami
beragam saya bahasa dalam komunikasi agar dapat melakukan penyesuaian
terhadap lawan bicara yang tengah dihadapi. Dengan demikian, percakapan yang
terjalin bisa santal dan saling dinikmati oleh satu sama lain.

3. Listening
Fungsi yang tidak kalah penting dalam berkomunikasi selain berbicara
(conversation) lalah mendengarkan (listening). Tidak hanya dalam kehidupan
sehari-hari, tapi di dunia sosial media pun anda juga diharuskan untuk melakukan
conversation dan listening secara proporsional.
Dengan anda sering melihat postingan dari para followers/friends, maka secara
tidak langsung anda menunjukkan rasa kepedulian kepada mereka. Jelas tidak
bisa dipungkiri jika sikap peduli kepada para warga sosial media ini menjadi modal
yang sangat luar blasa untuk menjalin sebuah relationship antara brand atau
pemilik usaha dengan konsumen.

Selain itu, anda juga tidak kalah pentingnya dalam memperhatikan proses
mendengar dalam komunikasi interpersonal agar memahami apa yang telah
disampaikan oleh lawan bicara. Sehingga anda dapat memberikan respon yang
sesuai.

4. Passing
Tips selanjutnya yang bisa anda lakukan adalah Passing Passing disini
maksudnya adalah, anda diharuskan untuk mengerti gaya obrolan dari masing-
masing media, karena kita tahu beberapa situs menerapkan gaya bicara yang
berbeda-beda untuk membuat para warganya bisa lebih akrab satu sama lain.
Misalnya seperti obrolan yang ada di dalam situs Kaskus, pastinya gaya
obrolannya bakalan berbeda dengan yang ada di FB ataupun Twitter Maka dari
itu, agar suksesnya obrolan anda nanti dengan calon konsumen atau orang lain,
maka harus paham bagaimana gaya bahasa mereka walaupun hanya sekedar
untuk menyapanya saja

5. Antusiasme
Mungkin ini kesalahan dari banyak para pelaku usaha, dimana terkadang saat
mereka sedang mengobrol itu tidak benar-benar ingin berinteraksi dengan mereka,
jangan bilang mau ngobrol namun pada akhirnya jualan. Tidak ada salahnya
memang untuk menyelipkan jualan, asalkan jangan terlalu kentara apalagi
memaksa.
Jika anda ingin berjualan di media lain, maka haruslah siap untuk menerima ktirik
dan saran dari orang lain. Kritik di sosial media seperti ini adalah I biasa, setiap
kali ada suara sumbang anda haruslah bisa bersabar dan menjelaskan dengan
baik agar nantinya permasalahan menjadi clear.

Antusiasme ini sendiri juga termasuk ke dalam salah satu jenis teknik komunikasi
efektif dan efisien, sehingga setiap anda menerapkannya dengan baik, maka tidak
menutup kemungkinan lawan bicara anda akan mengerti terkait segala maksud
anda.

6. Ciptakan Hubungan Emosional


Seperti diketahui, jika dalam melakukan promosi bisnis di sosial media hanya
mempertemukan penjual dan pembeli dalam wadah online, akan tetapi dalam
proses promosi tersebut haruslah berjalan dengan sangat ramah layaknya mereka
para pelaku usaha offline.
Ramah yang dimaksud adalah para pelaku usaha harus mampu menciptakan
hubungan emosional antara dirinya dengan pelanggan yang mengunjungi akun
media sosial mereka. Nantinya akan ada efek afektif dalam komunikasi massa.

Salah satu cara yang bisa anda lakukan adalah terus menjalin komunikasi dengan
mereka, baik melalul postingan yang menarik maupun komentar dan message.
Dengan melakukan hal ini, maka lambat laun bakal bisa menumbuhkan rasa akrab
antara penjual dan pembeli, meskipun proses yang dilakukan ini dalam tahap
online.

7. Tumbuhkan Kepercayaan
Tidak ada lagi yang di ragukan oleh para konsumen dalam sebuabisnis online pa
barang yang anda tawarkan ini terjamin keasliannya Meskipun hanya melalul
media sosial namun jika anda bisa menjamin keaslian dan produk, maka anda pun
secara ti langsung membangun sebuah kepercayaan mereka, meskipun mereka
adalah pelanggan baru

Dan segi interaksi melalui media sosial, maka anda juga harus membuatnya seasi
mungkin, jangan kaku, dan jangan biarkan para pelanggan ini seolah sedang
berbicara dengan robot. Tidak ada salahnya jika anda sedikit mengajak bercanda
dengan konsumen agar obrolan jadi 'renyah' dan harapan closing bisa segera
terwujud.

8. Jangan Ragu Meminta Dukungan


Sebagai mahkluk sosial, pastinya anda memiliki banyak sekali teman yang juga
bermain sosial media bukan? Nah jika anda memiliki sebuah usaha yang baru
saja grand opening. maka tidak ada salahnya untuk meminta dukungan kepada
teman-teman anda yang kebetulan juga bermain sosial media tersebut.

Bentuk dukungan ini juga sangat mudah, yakni bisa berupa pemberlian 'like' pada
postingan anda atau sekedar membagikan postingan promosi anda melalui akun
mereka. Dengan bentuk dukungan yang sederhana ini setidaknya cukup
membantu mengenalkan jenis usaha yang anda miliki. Oleh karena itu penting
sekali untuk memiliki banyak sekali teman karena anda tidak akan tahu suatu saat
membutuhkan bantuan mereka. Terkait itu, kenali juga fungsi parpol sebagai
sarana komunikasi politik yang masih terus diterapkan.

Untuk menjaga eksistensi bisnis di masa pandemi virus corona saat ini, penting
bagi perusahaan untuk tetap menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Ketika
interaksi secara langsung menurun signifikan karena adanya aturan social
distancing, maka yang diperlukan ialah adanya interaksi secara digital.

Sebab, bagaimanapun jaringan atau networking merupakan hal yang paling


penting dalam sebuah bisnis sehingga hubungan tersebut harus tetap dijaga dan
dipertahankan. Hal ini juga penting untuk membuat brand kita tetap diingat. berikut
ini lima hal yang dapat dilakukan untuk dapat tetap meningkatkan hubungan baik
termasuk dengan prospek, pelanggan, maupun karyawan.

7. Strategi saat pandemi


1. Tunjukkan Sikap Empati
Strategi pertama yakni menunjukkan rasa saling empati. Mengabaikan pandemi
seperti dengan menjalankan komunikasi layaknya tidak ada apa-apa tentu hal ini
bukan langkah yang tepat, apalagi dalam pandemi ini memang banyak orang
menghabiskan waktunya secara online dan anda berfikir ini waktu yang tepat
untuk memasarkan bisnis.

Beberapa orang menganggap ini sebagai kesempatan emas, namun tanpa


adanya strategi komunikasi yang tepat hal itu malah memberikan kesan tidak
peduli dengan kondisi alam. Agar tidak salah langkah, maka dari itu anda
tunjukkan rasa empati pada audiens jika anda peduli terhadap mereka.
Tidak perlu terus-menerus membahas tentang Covid-19 tersebut, namun
pertimbangkan baik-baik pula dalam membuat konten pemasaran atau promosi
apakah bisa menimbulkan kesalahpahaman apa tidak? Jangan sampai anda
menerapkan gaya komunikasi yang tidak sesuai sehingga bisa menjadi
boomerang terhadap bisnismu itu.

2. Pakai Tone dan Gaya Bahasa yang Sesuai Dalam melakukan promosi, pastinya
tone dan gaya bahasa yang digunakan haruslah menyesuaikan dengan brand
yang anda miliki, namunya semua itu sekarang harus sesuai dengan konteks.
Seperti contohnya jika sebelum pandemi ini anda seringkali menggunakan gaya
bahasa yang nyantai atau bahkan nyeleneh. Bisa jadi saat ini anda perlu
mempertimbangkan gaya bahasa yang berbeda. Ada berbagai macam gaya
bahasa dalam komunikasi yang bisa anda terapkan, sehingga anda dapat
bervarian dan tidak monoton ketika melakukan pembicaraan.

Ditengah pandemi, anda bisa coba menyampaikan dengan gaya penyampain


yang lebih serius dalam memberikan informasi yang ada kaitanya dengan Covid-
19 tersebut. Akan tetapi bukan berati anda harus merubah sepenuhnya tone dari
brand yang anda miliki sebelumnya, anda bisa memakai gaya bahasa yang positif,
autentik, serta tidak berlebihan atau bahkan dibuat-buat.

Tunjukkan pada para audiens atau pelanggan anda tentang dukunganmu


terhadap mereka dan anda juga menghargai dukungan mereka. Berikan mereka
kesan jika anda memberikan prioritas kepada mereka juga saat ini.

3. Berikan Konten Positif


Tidak bisa dipungkiri, banyak orang yang mengaku cemas dan bahkan stress
mengetahaui informasi dan berbagai berita mengenai pandemi Covid-19 yang
tidak tahu kapan habisnya. Nah dengan banyaknya informasi yang berat seperti
itu, ada kalanya para audiens ini membutuhkan penyegaran, maka anda bisa
memberikan kontim poutif kepada para audiens. Selain itu, anda juga bisa
memberikan konten hiburan kepada mereka tapi tetap pe Namun perlu diingat, jika
anda harus tetap berhati-hati dalam memberikan kontan agar nantinya tidak
terkesan sensitif serta membuat salah paham.

4. Transparan dan Jelas


Dimasa pandemi seperti ini banyak orang yang peduli akan kebersihan dan
kesehatan, maka dari itu strategi komunikasi efektif saat pandemi selanjutnya ini
anda sampaikan dengan jelas dan terbuka kepada mereka tentang langkah yang
bisnis anda terapkan guna memastikan keselamatan mereka:

Nah misalnya anda memiliki usaha makanan, maka dari itu katakan kepada
mereka secara transaparan dan jelas soal keamanan dan kebersihan dari
makanan yang anda sediakan guna mencegah kontaminasi virus dan memastikan
kesehatan dari para konsumen ini tetap terjaga.
Bagaimana cara menyiapkan makanan? Bagaimana memastikan kebersihan
produk selama proses pengiriman? Apakah bisa pesan antar? Dan kalau bisa
jangan hanya mengatakan langkah-langkahnya saja, tunjukkan secara langsung
praktek menjaga kebersihan dari makananmu tersebut sangat baik.

5. Terus Membuat Konten


Berhati-hati dalam membuat konten bukan berarti anda kurang berkomunikasi,
pastikan anda tetap tersambung dengan para pengikut di sosial mediamu serta
jaga kedekatan dengan mereka. Karena kebijakan social distancing yang digagas
pemerintah, maka banyak orang akan menghabiskan sebagian besar waktu
mereka di dunia maya.

Menurut sebuah survey, jika selama pandemic Covid-19 ini pengguna Instagram
dan Facebook mengalami peningkatan sebesar 40%, view dari Instagram Live dan
Facebook Live pun juga meningkat dua kali lipat dalam seminggu. Karena itu,
inilah kesempatanmu untuk membuat sebuah konten menarik, unik, dan relevan
kepada para audiensmu.

Cobalah sedikit membuat konten yang bisa membantu, menghibur, dan


memberikan dukungan kepada mereka. Jika dalam pandemi ini dirasa kurang
sesuai untuk mempromosikan produkmu, maka anda bisa membuat konten yang
fokus sesuai dengan Dengan begini anda pun masih tetap terhubung dengan para
pengikut di sosial media, dan siapa tahu ada calon pembeli juga nantinya. Ada
beberapa tips penggunaan meda sosial dalam strategi komunikasi bisnis lainnya
yang bisa anda terapkan.

6. Selalu Update Website Toko Online Meskipun Pandemi Covid-19 ini masih belum
tahu kapan berakhir, bukan berati anda tidak melakukan update informasi terbaru
dari toko online-mu. Pastikan jika website dari toko online anda ini selalu up-to-
date sehingga akan memudahkan calon pembe dalam mencari informasi soal
produk terbaru anda maupun yang lainnya.

Bisa juga ada terus mengupdate informasi FAQ khusus pada website toko online
anda tujuannya adalah memberikan informasi kepada para pelanggan soal
ketersediaan produk, status, pengumuman spesial, dan info penting lainnya.

Sertakan pula contact person, jam operasional, alamat, konten yang relevan, dan
lain sebagainya sehingga membuat para konsumen tidak ragu lagi untuk
berbelanja di toko online anda nantinya. Intinya, keberadaan dari toko online-mu
tersebut adalah tempat para calon konsumen untuk mendapatkan informasi
lengkap soal bisnis anda.

Jika semua informasi lengkap dan meyakinkan, maka kemungkinan peluang para
calon konsumen untuk berbelanja di toko online anda ini semakin tinggi, dan
bahkan mereka juga bisa merekomendasikan ke temannya untuk belanja juga di
toko online anda suatu saat.

Cukup sekian dulu ulasan tentang strategi komunikasi efektif saat pandemi kali ini,
semoga ulasan diatas tadi bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda
nantinya. Ketahui juga pembahasan lain mengenai kelebihan dan kekurangan
pembelajaran online, hingga gangguan mekanik dalam komunikasi.

8. Komunikasi terdiri dari berbagai jenis, di antaranya adalah komunikasi


intrapersonal dan komunikasi interpersonal. Kedua jenis komunikasi tersebut
sangatlah penting untuk pengembangan diri. Apakah Anda tahu perbedaan dari
keduanya? Jika belum, mari baca artikel ni sampai selesai, sehingga Anda dapat
mengetahui perbedaan komunikasi intrapersonal dan interpersonal serta
manfaatnya bagi diri dan kehidupan Anda.

Anda mungkin juga menyukai