Anda di halaman 1dari 53

PENGOPERASIAN BABY INKUBATOR

RUMAH SAKIT UMUM No. Dokumen No. Revisi Halaman


DAERAH SIMO BOYOLALI
Jl. Kebon Ijo Desa Simo
Kec. Simo Kab. Boyolali

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur Rumah Sakit
Standar Prosedur
Operasional

dr. FX. Kristandiyoko, MPH


NIP. 19711203 200501 1 003
Pengoperasian Baby Incubator adalah persyaratan dan
urutan kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga
Pengertian
suatu alat dapat difungsikan dengan baik dan
menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsinya.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian
Tujuan Baby Incubator.

1. SK Direktur no.... tentang Pelayanan Laboratorium


2. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan
Kesehatan Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan
Kebijakan
Sosial RI Tahun 2001.
3. Pengoperasian Baby Incubator dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan.
1. Hubungkan alat dengan catu daya
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol
Prosedur
ON/OFF ke posisi ON
3. Buka kran oksigen kemudian cek aliran oksigen
pada flow meter.
4. Tutup kran setelah pemanasan selesai.
5. Lakukan pemanasan secukupnya.
6. Perhatikan protap pelayanan
7. Pasang facemask pada pasien.
8. Lakukan tindakan.
9. Tutup. kran aliran oksigen.
10. Lepaskan facemask dari pasien.
11. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol

1
PENGOPERASIAN BABY INKUBATOR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH SIMO BOYOLALI
Jl. Kebon Ijo Desa Simo
Kec. Simo Kab. Boyolali
ON/OFF ke posisi OFF
Prosedur
12. Lepaskan hubungan alat dari catu daya

Instalasi terkait 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat

2
PENGOPERASIAN BABY SCALE

RUMAH SAKIT UMUM No. Dokumen No. Revisi


Halaman
DAERAH SIMO BOYOLALI
Jl. Kebon Ijo Desa Simo
Kec. Simo Kab. Boyolali

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur Rumah Sakit
Standar Prosedur
Operasional

dr. FX. Kristandiyoko, MPH


NIP. 19711203 200501 1 003
Pengoperasian Baby Scale adalah persyaratan dan urutan
kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu
Pengertian
alat dapat difungsikan dengan baik dan menghasilkan
keluaran sesuai dengan fungsinya.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian
Tujuan Baby Scale.

1. SK Direktur no.... tentang Pelayanan Laboratorium


2. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan
Kebijakan Kesehatan Departeman Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001.
3. Pengoperasian Baby Scale dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan.
1. Tempatkan alat pada ruangan pelayanan.
2. Lepaskan penutup debu.
Prosedur
3. Pasang alas bayi.
4. Cek jarum penunjuk pada angka 0 (nol).
5. Lakukan tindakan penimbangan.
6. Bersihkan dan rapihkan alat.
7. Pasang penutup debu.
8. Simpan alat pada tempatnya.
9. Catat beban kerja alat jumlah pasien/bulan.

PENGOPERASIAN BABY SCALE

3
RUMAH SAKIT UMUM No. Dokumen No. Revisi Halaman
DAERAH SIMO BOYOLALI
Jl. Kebon Ijo Desa Simo
Kec. Simo Kab. Boyolali

1.Instalasi Rawat Jalan


Instalasi terkait
2.Instalasi Rawat Inap

4
PENGOPERASIAN BLOOD BANK
MERK FRIMED

RUMAH SAKIT UMUM No. Dokumen No. Revisi Halaman


DAERAH SIMO BOYOLALI
Jl. Kebon Ijo Desa Simo
Kec. Simo Kab. Boyolali

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur Rumah Sakit
Standar Prosedur
Operasional

dr. FX. Kristandiyoko, MPH


NIP. 19711203 200501 1 003
Melihat, mengecek kesesuaian antara pelaksanaan dengan
Pengertian
prosedur pemeriksaan laboratorium yang ada

Memantau pelaksanaaan prosedur pemeriksaan


Tujuan
laboratorium

4. SK Direktur no.... tentang Pelayanan Laboratorium


Kebijakan 5. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas
Depkes RI Tahun 1991
6. Good Laboratory Practice

12. Petugas pemantau menyiapkan lembar


Prosedur pemeriksaan pemantauan
13. Petugas pemantau menyiapkan prosedur
pemeriksaan laborat yang akan dipantau
14. Petugas pemantau melihat dan mengecek kerja
petugas laborat
15. Petugas pemantau membandingkan kerja petugas
laborat dengan prosedur kerja.
16. Petugas pemantau mencatat hasil pemantauan kerja
petugas laborat
17. Pemantauan dilakukan dilaksanakan setiap 6 bulan

5
RUMAH SAKIT UMUM No. Dokumen No. Revisi Halaman
DAERAH SIMO BOYOLALI
Jl. Kebon Ijo Desa Simo
Kec. Simo Kab. Boyolali

Prosedur sekali

1.Bagian Laboratorium
Instalasi terkait
2.Bagian Pengendalian Mutu

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali PENGOPERASIAN
BLOOD BANK
No Dokumen No. Revisi Halaman
02 1 dari 1

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali


Telp / Faks 0276 3294719

Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Blood Bank adalah persyaratan dan urutan kerja yang
harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat difungsikan
dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Blood
Bank.
KEBIJAKAN  Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun
2001.
 Pengoperasian Blood Bank dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan.
PROSEDUR 1. Hubungkan alat dengan catu daya
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posisi ON
3. Cek tegangan masuk dengan memperhatikan lampu
indikator
4. Cek tanda pengaman pintu
5. Lakukan pemanasan sampai temperatur chamber mencapai
suhu pendingin (2ºC - 4ºC)

6
6. Perhatikan protap pelayanan
7. Masukkan kantong darah kedalam chamber.
8. Tutup pintu dengan baik.
9. Perhatikan temperatur pada thermometer dan temperatur
recorder.
10. Keluarkan kantong-kantong darah dan bersihkan
11. Bersihkan chamber dan bagian-bagian lainnya
12. Catat beban kerja alat ini dalam jam
UNIT TERKAIT Instalasi Laboratorium

7
PENGOPERASIAN CARDIOTOCOGRAPHY
GE

RUMAH SAKIT UMUM No. Dokumen No. Revisi Halaman


DAERAH SIMO BOYOLALI
Jl. Kebon Ijo Desa Simo
Kec. Simo Kab. Boyolali

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur Rumah Sakit
Standar Prosedur
Operasional

dr. FX. Kristandiyoko, MPH


NIP. 19711203 200501 1 003
Pengoperasian Cardiotograph adalah persyaratan dan
urutan kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga
Pengertian
suatu alat dapat difungsikan dengan baik dan
menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsinya.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian
Tujuan
Cardiotograph.

1. SK Direktur no.... tentang Pelayanan


Laboratorium
2. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan
Kebijakan Kesehatan Departeman Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
3. Manual Book CTG GE ……
4. Pengoperasian Cardiotograph dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan.
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol
Prosedur
ON/OFF ke posisi ON.
3. Lakukan pemanasan secukupnya.
4. Lakukan test recording dan perhatikan tampilan
pada layar monitor.
5. Lakukan test kecepatan kertas printer.
6. Perhatikan protap pelayanan
7. Masukkan data/identitas pasien.

8
PENGOPERASIAN CARDIOTOCOGRAPHY
GE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH SIMO BOYOLALI
Jl. Kebon Ijo Desa Simo
Kec. Simo Kab. Boyolali

8. Jelaskan fungsi alat bantu deteksi gerakan janin


Prosedur
kepada pasien dan jelaskan cara penggunaannya.
9. Oleskan jelly secukupnya pada petYnukaan objek.
10. Tempatkan probe pada permukaan objek.
11. Atur regulator sound level sesuai keperluan.
12. Lakukan tindakan pemeriksaan.
13. Lakukan perekaman dan keluarkan kertas hasil
rekaman.
14. Kembalikan posisi regulator sound level ke posisi
minimum/nol.
15. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol
ON/OFF ke posisi OFF.
16. Lepaskan probe dari alat.
17. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
18. Bersihkan probe dan letakkan pada tempatnya.
19. Pasang penutup debu.
20. Simpan alat pada tempatnya.
21. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien.

Instalasi terkait 1. Instalasi Rawat Inap


2. Bagian VK

9
PENGOPERASIAN CENTRIFUGE

RUMAH SAKIT UMUM No. Dokumen No. Revisi Halaman


DAERAH SIMO BOYOLALI
Jl. Kebon Ijo Desa Simo
Kec. Simo Kab. Boyolali

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur Rumah Sakit
Standar Prosedur
Operasional

dr. FX. Kristandiyoko, MPH


NIP. 19711203 200501 1 003
Melihat, mengecek kesesuaian antara pelaksanaan dengan
Pengertian
prosedur pemeriksaan laboratorium yang ada

Memantau pelaksanaaan prosedur pemeriksaan


Tujuan
laboratorium

7. SK Direktur no.... tentang Pelayanan Laboratorium


Kebijakan 8. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas
Depkes RI Tahun 1991
9. Good Laboratory Practice

18. Petugas pemantau menyiapkan lembar


Prosedur pemeriksaan pemantauan
19. Petugas pemantau menyiapkan prosedur
pemeriksaan laborat yang akan dipantau
20. Petugas pemantau melihat dan mengecek kerja
petugas laborat
21. Petugas pemantau membandingkan kerja petugas
laborat dengan prosedur kerja.
22. Petugas pemantau mencatat hasil pemantauan kerja
petugas laborat
23. Pemantauan dilakukan dilaksanakan setiap 6 bulan

10
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH SIMO BOYOLALI
Jl. Kebon Ijo Desa Simo
Kec. Simo Kab. Boyolali

Prosedur sekali

1.Bagian Laboratorium
Instalasi terkait
2.Bagian Pengendalian Mutu

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali PENGOPERASIAN
CENTRIFUGE
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1 dari 1

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali


Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasi Centrifuge adalah persyaratan dan urutan kerja yang
harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat difungsikan
dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Centrifuge.
KEBIJAKAN  Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
 Pengoperasian Centrifuge dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan.
PROSEDUR 1. Hubungkan alat dengan catu daya
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posisi ON
3. Cek sistim pengereman
4. Perhatikan protap pelayanan
5. Buka tutup centrifuge dan masukkan pipet/tabung preparat dalam
keadaan s°_imbane
6. Tutup centrifuge sampai terkunci dengan baik ,
7. Atur kecepatan putaran dan pewaktu (timer)
8. Setelah waktu pemutaran tercapai dan centrifuge berhenti
berputar, buka tutupnya di keluarkan preparat

11
9. Kembalikan posisi speed regulator ke posisi minimum
10. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
OFF
11. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
12. Bersihkan alat
13. Pasang penutup debu
14. Kembalikan alat pada tempatnya
15. Catat beban kerja alat, dalam jam/bulan atau sampel/bulan

UNIT TERKAIT Instalasi Laboratorium

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
DOPPLER
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1 dari 1

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali


Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Doppler adalah persyaratan dan urutan kerja yang
harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat difungsikan
dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Doppler.
KEBIJAKAN  Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
 Pengoperasian Doppler dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan.
PROSEDUR 1. Hubungkan alat dengan catu daya (kecuali yang memakai
baterai).
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutai- tombol ON/OFF ke
posisi ON.
3. Cek lampu indikator dan baterai.
4. Lakukan pemanasan secukupnya
5. Perhatikan protap pelayanan
6. Oleskan jelly secukupnya pada permukaan objek.
7. Tempatkan probe pada posisi objek.
8. Atur volume/sound level regulator sesuai keperluan.

12
9. Lakukan tindakan pemeriksaan.
10. Kembalikan posisi volume/sound level regulator ke posisi
minimum/Nol.
11. Matikan alat dengan menekan/memutar tombo! ON/OFF ke
posisi OFF.
12. Lepaskan hubungan alat dari catu daya (kecuali yang memakai
baterai).
13. Bersihkan probe.
14. Letakkan probe pada tempatnya.
15. Pasang penutup debu.
16. Simpan alat pada tempatnya.
17. Catat beban kerja alat, dalam jumlah pasien.
UNIT TERKAIT  Instalasi Perawatan Intensif
 Instalasi Rawat Jalan
 Instalasi Gawat Darurat

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali PENGOPERASIAN
ELECTRO SURGERY UNIT (ESU)
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1 dari 1

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali


Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Electro Surgery Unit adalah persyaratan dan urutan
kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan
fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Electro
Surgery Unit.
KEBIJAKAN  Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
 Pengoperasian Electro Surgery Unit dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan.
PROSEDUR 1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posisi ON.
3. Lakukan pemanasan secukupnya.
4. Cek fungsi-fungsi selector pemilih cuting, coagulating, bipolar.
5. Perhatikan protap pelayanan
6. Pasang electrode (loop electrode, knife electrode, ball
electrode, bipolar electrode) sesuai keperluan pelayanan.
7. Atur selector pemilih (cutting, coagulating, bipolar) sesuai
keperluan.
8. Atur intensitas output sesuai keperluan.

13
9. Lakukan tindakan.
10. Atur kembali selector ke posisi minimum.
11. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posisi OFF.
12. Lepaskan kabel elektroda (active, neutral, foot switch) dari
alat.
13. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
14. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
15. Bersihkan alat.
16. Pasang penutup debu.
17. Kembalikan alat ke tempat semula.
18. Catat beban kerja alat , dalam jumlah pasien.

UNIT TERKAIT  Instalasi Bedah Sentral


 Instalasi Gawat Darurat

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
ELECTRO CARDIOGRAPH (ECG)
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Electro Cardiograph (ECG) adalah persyaratan dan
urutan kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat
dapat difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai
dengan fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Electro
Cardiograph (ECG).
KEBIJAKAN 1. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Dep. Kes. dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
2. Pengoperasian Electro Cardiograph (ECG) dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan.
PROSEDUR 1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Cek baterai untuk alat yang menggunakan catu daya DC.
3. Hidupkan alai dengan menekan/memutar tombol, ON/OFF ke
posisi ON.
4. Lakukan pemanasan secukupnya.
5. Atur selector pada posisi STD, lakukan kalibrasi dengan
menekan tombol kalibrasi berulang-ulang dan atur switch RUN
paper speed pada posisi RUN, kemudian amati bentuk pulsa
pada kertas rekam (bentuk pulsa segi empat IUsquare wave).
6. Perhatikan protap pelayanan
7. Oleskan jelly pada pasien secukupnya.
8. Pasang strap electrode, chest electrode pada patient cable.
9. Pasang strap electrode, chest electrode pada pasien.
10. Masukkan data pasien.
11. Pilih program (auto atau manual).
12. Lakukan pemeriksaan.
13. Atur kembali selector ke posisi STD.
14. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke

14
posisi OFF.
15. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
16. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
17. Lepaskan strap electrode, chest electrode dari pasien.
18. Lepaskan strap electrode, chest electrode dari patient cable.
19. Bersihkan patient cable, strap electrode, chest electrode.
20. Simpan patient cable, strap electrode dan chest electrode
pada tempatnya.
21. Pasang penutup debu.
22. Kembalikan alat dan aksesoris ke tempat semula.
23. Catat beban kerja alat, jumlah pasien/bln.
UNIT TERKAIT  Instalasi Perawatan Intensif
 Instalasi Bedah Sentral
 Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Gawat Darurat

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
INFUSION PUMP
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Infusion Pump adalah persyaratan dan urutan kerja
yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan
fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Infusion
Pump.
KEBIJAKAN  Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
 Pengoperasian Infusion Pump dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan.
PROSEDUR 1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF
ke posisi ON.
3. Cek fungsi alarm.
4. Lakukan pemanasan secukupnya.
5. Perhatikan protap pelayanan
6. Alirkan cairan infus ke infusion set sampai tidak ada
gelembung udara.
7. Tentukan jumlah tetesan permenit.
8. Set alarm pada posisi ON.
9. Lakukan tindakan.

15
10. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posisi OFF.
11. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
12. Lepaskan infusion bag & lepaskan selang-selang infus
13. Pasang penutup debu.
14. Simpan alat pada tempatnya.
15. Catat beban kerja alat, dalam jam
UNIT TERKAIT  Instalasi Perawatan Intensif
 Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Gawat Darurat

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
OBGYN EXAMINATION TABLE
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016
dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Obgyn Examination Lamp adalah persyaratan dan
urutan kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat
dapat difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai
dengan fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Obgyn
Examination Lamp.
KEBIJAKAN  Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
 Pengoperasian Obgyn Examination Lamp dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan.
PROSEDUR 1. Perhatikan protap pelayanan
2. Atur posisi meja sesuai keperluan.
3. Pasang Aksesoris sesuai keperluan.
4. Lakukan tindakan.
5. Lepaskan Aksesoris.
6. Bersihkan Aksesoris dan mejanya.
7. Pasang penutup debu.
8. Catat beban kerja alat, dalam jumlah pasien
UNIT TERKAIT  Instalasi Perawatan Intensif
 Instalasi Bedah Sentral
 Instalasi Rawat Inap

16
 Instalasi Gawat Darurat

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
OPERATING LAMP
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Operating Lamp adalah persyaratan dan urutan kerja
yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan
fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Operating
Lamp.
KEBIJAKAN  Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
 Pengoperasian Operating Lamp dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan.
PROSEDUR 1. Perhatikan protap pelayanan
2. Atur posisi lampu sesuai yang dikehendaki
3. Atur intensitas cahaya sesuai keperluan
4. Atur focus penyinaran
5. Lakukan tindakan
6. Kembalikan pengatur intensitas penyinaran pada posisi
minimum
7. Matikan lampu dengan menekan/memutar tombol
ON/OFF ke posisi OFF 4.3.Bersihkan alat
8. Kembalikan posisi lampu ke posisi parkir
9. Catat beban kerja alat, dalam jumlah pasien
UNIT TERKAIT  Instalasi Bedah Sentral

17
RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
SUCTION PUMP
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Suction Pump adalah persyaratan dan urutan kerja
yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan
fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Suction
Pump.
KEBIJAKAN  Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
 Pengoperasian Suction Pump dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan.
PROSEDUR 1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF
ke posisi ON.
3. Cek daya hi sap dengan menempelkan ibu jari pada ujung
slang, kemudian regulator tekanan diatur dari minimum ke
maksimum sampai diyakini alat berfungsi baik.
4. Perhatikan protap pelayanan
5. Atur daya hisap sesuai keperluan.
6. Lakukan tindakan dan perhatikan ketinggian cairan dalam
botol (tidak memebihi level maksimum).
7. Kembalikan posisi regulator pengatur tekanan ke posisi
minimum.
8. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posisi OFF.
9. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
10. Lepaskan slang dan botol penampung, buang cairan dari
dalam botol, kemudian bersihkan.

18
11. Pasang slang dan botol pada alat.
12. Pasang penutup debu.
13. Catat beban kerja alat, dalam jumlah pasien

UNIT TERKAIT  Instalasi Perawatan Intensif


 Instalasi Bedah Sentral
 Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Gawat Darurat

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
ULTRA VIOLET LAMP
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Ultra Violet Lamp adalah persyaratan dan urutan kerja
yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan
fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Anaesthesi
Apparatus.
KEBIJAKAN  Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
 Pengoperasian Ultra Violet Lamp dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan.
PROSEDUR 1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posisi ON.
3. Cek cahaya lampu UV
4. Cek fungsi pewaktu (timer)
5. Perhatikan protap pelayanan .
6. Atur waktu penyinaran (time/self counter) sesuai yang
dikehendaki.
7. Lakukan tindakan.
8. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posisi OFF.
9. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
10. Pasang penutup debu.
11. Simpan pada tempatnya.

19
12. Catat beban kerja alat, jam/bulan
UNIT TERKAIT  Instalasi Perawatan Intensif
 Instalasi Bedah Sentral

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
ULTRASONOGRAPH (USG)
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Ultrasonograph (USG) adalah persyaratan dan
urutan kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu
alat dapat difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran
sesuai dengan fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian
Ultrasonograph (USG).
KEBIJAKAN  Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan
Kesehatan Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan
Sosial RI Tahun 2001
 Pengoperasian Ultrasonograph (USG) dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan.
PROSEDUR 1. Hubungkan aiat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol
ON/OFF ke posisi ON.
3. Aktiflcan tombol-tombol lain yang diperlukan.
4. Lakukan pemanasan secukupnya.
5. Perhatikan protap pelayanan
6. Masukkan data pasien.
7. Tentukan clan fungsikan moda sesuai jenis
pemeriksaan.
8. Oleskan jelly secukupnya pada permukaan objek.
9. Lakukan tindakan pemeriksaan.
10. Setelah ditemukan objek yang diinginkan kemudian
tekan tombol FREEZE.
11. Lakukan pengukuran objek dengan menekan tombol
TRACK BALL/CLIPPER.
12. Lakukan pemotretan/recording apabila diperlukan.
13. Kembalikan tombol-tombol ke posisi OFF dan atau
minimum/Nol.
14. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol
ON/OFF ke posisi OFF.
15. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.

20
16. Lepaskan probe dari alat dan bersihkan dengan kain
halus atau tissue.
17. Lepaskan clan simpan Aksesoris pada tempatnya.
18. Simpan bahan operasional oada tempatm•a.
19. Pasang penutup debu.
20. Simpan alat pada tempatnya.
21. Catat beban kerja alat, dalam jumlah pasien.

UNIT TERKAIT  Instalasi Perawatan Intensif


 Instalasi Gawat Darurat
 Instalasi Radiologi

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
X-RAY UNIT
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian X-Ray Unit adalah persyaratan dan urutan kerja yang
harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat difungsikan
dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian X-Ray
Unit.
KEBIJAKAN
 Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
 Pengoperasian X-Ray Unit dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan.
PROSEDUR 1. Hubungkan alat dengan catu daya
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF
ke posisi ON
3. Set voltage regulator aktifkan tombol lain yang diperlukan
4. Lakukan pemanasan secukupnya
5. Perhatikan protap pelayanan
6. Atur kondisi pemotretan dan tempatkan kaset yang berisi
film pada obyek pemotretan
7. Lakukan pengisian muatan dengan menekan tombol
charge, perhatikan indikator
8. Tekan tombol preparation dan lakukan pemotretan dengan
menekan tombol exposure
9. Ambil film untuk proses lebih lanjut
10. Lakukan pengosongan muatan dengan menekan tombol
discharge, perhatikan indikator
11. Kembalikan tombol regulator keposisi minimum/nol
12. Atur sistem mekanik (tabung x-ray, meja pasien, tube
stand) ke posisi aman

21
13. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posisi OFF
14. Lepaskan hubungan alat dari catu daya Bersihkan alat
15. Pasang penutup debu
16. Catat beban kerja alat, dalam jumlah.
UNIT TERKAIT Instalasi Radiologi

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
BED SIDE MONITOR
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Bed Side Monitor adalah persyaratan dan urutan kerja
yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan
fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Bed Side
Monitor.
KEBIJAKAN  Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
 Pengoperasian Bed Side Monitor dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan.
PROSEDUR 1. Hubungkan alat dengan catu daya
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3. Set rentang nilai (range) untuk temperature, pulse, clan alarm
4. Perhatikan protap pelayanan
5. Hubungkan pasien kabel ke obyek (pasien) clan pastikan
bahwa pasien kabel sudah terhubung dengan baik dan benar
pada pasien
6. Lakukan monitoring
7. Lakukan pemantauan pada display terhadap heart rate, ECG
wave form, pulse, temperatur, saturasi oksigen (SOz). NiBP,
tekanan hemodinamik
8. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
9. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
10. Lepaskan pasien kabel dan bersihkan
11. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
12. Bersihkan alat
13. Pasang penutup debu

22
14. Catat beban kerja alat, dalam pasien/jam
UNIT TERKAIT  Instalasi Perawatan Intensif
 Instalasi Bedah Sentral

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
BLOOD PREASURE MONITOR
No Dokumen No. Revisi Halaman
00 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Blood Preasure Monitor adalah persyaratan dan urutan
kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan
fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Blood
Preasure Monitor.
KEBIJAKAN  Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
 Pengoperasian Blood Preasure Monitor dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan.
PROSEDUR 1. Hubungkan alat dengan catu daya
2. Hidupkan alat dengan memutar tombol ON/OF ke posisi ON
3. Aktiflcan tombol lain yang diperlukan
4. Lakukan pemanasan secukupnya
5. Perhatikan protap pelayanan
6. Pasang manset
7. Set alarm
8. Set interval waktu
9. Lakukan tindakan pengukuran (dengan rnenekan tombol
start)
10. Kembalikan tombol-tombol ke posisi minimum/nol
11. Rapihkan kembali manset dan simpan di tempatnya
12. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi
OFF
13. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
14. Bersihkan alat
15. Kembalikan alat pada tempatnya
16. Pasang penutup debu
17. Catat beban kerja alat dalam jam
UNIT TERKAIT  Instalasi Perawatan Intensif
 Instalasi Bedah Sentral
 Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Gawat Darurat

23
RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
BLOOD SOLUTION WARMER
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Blood Solution Warmer adalah persyaratan dan urutan
kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan
fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Blood
Solution Warmer.
KEBIJAKAN  Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
 Pengoperasian Blood Solution Warmer dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan.
PROSEDUR 2. Hubungkan alat dengan catu daya
3. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
4. Set temperature sesuai dengan yang dihendaki
5. Set pewaktu (timer) sesuai dengan yang dibutuhkan
6. Perhatikan protap pelayanan
7. Baca indikator suhu sampai temperatur yang diinginkan
tercapai
8. Masukkan kantong yang berisi darah dan atau solution
kedalam chamber
9. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
10. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
11. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
12. Bersihkan alat
13. Pasang penutup debu
14. Kembalikan alat pada tempat penyimpanan
15. Catat beban kerja alat dalam jam pemakaian

UNIT TERKAIT  Instalasi Perawatan Intensif


 Instalasi Bedah Sentral
 Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Gawat Darurat

24
RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
DEFIBRILATOR
No Dokumen No. Revisi Halaman
00 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Defibrilator adalah persyaratan dan urutan kerja yang
harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat difungsikan
dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian
Defibrilator.
KEBIJAKAN a) Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
b) Pengoperasian Defibrilator dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan.
PROSEDUR 1. Hubungkan alat dengan catu daya
2. Hidupkan alat der.gan menakan tombol ON/OFF ke posisi ON
3. Lakukan pemanasan secukupnya
4. Cek sistem pengisian energi (charge) dan pembuangan
energi (discharge)
5. Perhatikan protap pelayanan
6. Set energi sesuai dengan yang dibutuhkan
7. Lakukan pengisian energi dengan menekan tombol pengisian
(charge perhatikan indikator
8. Lakukan tindakan defibrillisasi
9. Lakukan pembuangan energi dengan menekan tombol
pembuangan (dischargi perhatikan indikator
10. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
11. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
12. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
13. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
14. Lepaskan elektroda dari alat
15. Bersihkan alat
16. Pasang penutup debu
17. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
18. Catat beban kerja alat jumlah tindakan
UNIT TERKAIT
a) Instalasi Perawatan Intensif
b) Instalasi Gawat Darurat

25
RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
DEFIBRILATOR MONITOR
No Dokumen No. Revisi Halaman
00 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengopersasian Defibrilator Monitor adalah persyaratan dan
urutan kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu
alat dapat difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran
sesuai dengan fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian
Defibrilator Monitor.
KEBIJAKAN a) Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan
Kesehatan Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan
Sosial RI Tahun 2001
b) Pengoperasian Defibrilator Monitor dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan.
PROSEDUR 1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke
posisi ON
3. Cek sistim perekaman
4. Lakukan pemanasan secukupnya
5. Perhatikan protap pelayanan
6. Pasang elektroda ECG pada pasien, dengan
memberikan jelly pada pasien di lokasi elektroda
7. Set energi sesuai dengan yang dibutuhkan
8. Lakukan pengisian energi dengan menekan tombol
pengisian (charge), perhatikan indikator
9. Lakukan tindakan defibrillisasi
10. Lakukan pembuangan energi dengan menekan tombol
pembuangan (discharge), perhatikan indikator
11. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
12. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi
OhF
13. Lepaskan patient cable dari alat
14. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
15. Lepaskan elektroda dari pasien dan bersihkan sisa jelly
16. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
17. Bersihkan alat
18. Pasang penutup debu
19. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
20. Catat beban kerja dalam jumlah
UNIT TERKAIT a) Instalasi Perawatan Intensif

26
RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
DENTAL UNIT

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali No Dokumen No. Revisi Halaman


Telp / Faks 0276 3294719 01 1 dari 1
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016
dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperaisan Electro Encepalograph (EEG) adalah persyaratan dan
urutan kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat
dapat difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai
dengan fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Dental
Unit.
KEBIJAKAN 1. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
2. Pengoperasian Dental Unit dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan.
PROSEDUR a) Hubungkan alat dengan catu daya
b) Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
c) Lakukan pemanasan secukupnya
d) Lakukan pengecekan fungsi compressor, hand piece, foot
switch, cha perputaran bor, suction, pengisian gelas kumur,
Iampu
e) Perhatikan protap pelayanan
f) Atur posisi pasien
g) Pilih aksesori sesuai kebutuhan
h) Lakukan tindakan
i) Matikan alat dcngan mcnckan lombol ON/0FF ke posisi OFF
j) Lepaskan alat dari catu daya
k) Bersihkan aksesori
l) Catat beban kerja alat dalam jumlah tindakan

UNIT TERKAIT
Instalasi Rawat Jalan

27
RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
ELECTRO STIMULATOR
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Electro Stimulator adalah persyaratan dan urutan kerja
yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan
fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Electro
Stimulator.
KEBIJAKAN 1. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
2. Pengoperasian Electro Stimulator dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan.
PROSEDUR a) Hubungkan alat dengan catu daya
b) Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi
ON
c) Cek sistim perekaman
d) Lakukan pemanasan secukupnya
e) Perfiatikan protap pelayanan
f) Pasang elektroda yang telah diberi jelly
g) Pilih moda sesuai kebutuhan
h) Atur waktu sesuai kebutuhan
i) Tempelkan elektroda pada pasien sesuai protap
pelayanan
j) Lakukan tindakan stimulasi
k) Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
l) Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi
OFF
m) Lepaskan elektroda clan bersihkan sisa jelly
n) Lepaskan hubungan alat dari catu daya
o) Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
p) Bersihkan alat
q) Pasang penutup debu
r) Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
s) Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap

28
RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
ENDOSCOPY UNIT

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali No Dokumen No. Revisi Halaman


Telp / Faks 0276 3294719 00 1 dari 1
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Endoscopy Unit adalah persyaratan dan urutan kerja
yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan
fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Endoscopy
Unit.
KEBIJAKAN  Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
 Pengoperasian Endoscopy Unit dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan.
PROSEDUR a) Hubungkan light source, video camera, video printer dan tv
monitor dengan catu daya
b) Hubungkan fibrescope dengan light source
c) Hubungkan fibrescope dengan video camera
d) Hubungkan video camera dengan tv monitor
e) Hubungkan video camera dengan video printer
f) Hidupkan rangkaian alat dengan menekan tombol ON/OFF ke
posisi ON
g) Lakukan pengecekan fungsi light source, video camera, TV
monitor, video printer, pergerakan fiber optic, suction
h) Lakukan pemanasan secukupnya
i) Perhatikan protap pelayanan
j) Atur intensitas cahaya sesuai kebutuhan
k) Lakukan pemeriksaan dengan fibrescop<: sesuai protap
pelayanan
l) Lakukan perekaman pemeriksaan sesuai protap pelayanan
m) Ambil hasil perekaman
n) Kembalikan tombol ke posisi minimum/noi
o) Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
p) Lepaskan hubungan alat dari catu daya
q) Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
r) Lepaskan hubungan rangkaian seluruh komponen alat
s) Bersihkan fibrescope dan alat
t) Pasang penutup debu
u) Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
v) Catat beban kerja alat 4 dalam jumlah tindakan

UNIT TERKAIT Instalasi Bedah Sentral

29
RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
MICROSCOPE
No Dokumen No. Revisi Halaman
01
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali 1 dari 1
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR
Tanggal Terbit DIREKTUR
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016
dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Microscope adalah persyaratan dan urutan kerja yang
harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat difungsikan
dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian
Microscope.
KEBIJAKAN 1. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
2. Pengoperasian Microscope dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan.
PROSEDUR a. Hubungkan alat dengan catu daya
b. Hidupkan alat dengan menekan tombel ON/OFF ke posisi ON
c. Lakukan pemanasan secukupnya
d. Cek pergerakan stage
e. Lakukan pengecekan fungsi iluminasi, pembesaran
f. Perhatikan protap pelayanan
g. Letakkan bahan yang akan diperiksa
h. Atur cahaya pada preparat
i. Lakukan tindakan pemeriksaan
j. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
k. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
l. Bersihkan alat
m. Pasang penutup debu
n. Kembalikan alat ketempat penyimpanan
o. Catat beban kerja alat dalam jumlah tindakan
UNIT TERKAIT Instalasi Laboratorium

30
RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
LED PHOTO THERAPY
No Dokumen No. Revisi Halaman
00 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016

dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH


NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Phototherpy adalah persyaratan dan urutan kerja yang
harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat difungsikan
dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian
Photetherapy.
KEBIJAKAN a. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
b. Pengoperasian Phototherapy dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan.
PROSEDUR 1. Hubungkan alat dengan catu daya
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3. Aktifkan tombol lain yang diperlukan
4. Lakukan pemanasan secukupnya
5. Perhatikan protap pelayanan
6. Tempatkan pasien pada mattras
7. Set pewaktu sesuai dengan kebutuhan
8. Lakukan proses tindakan therapy
9. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
10. Matikan alat dengan menekan tombol 0N/OFF ke posisi OFF
11. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
12. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
13. Bersihkan alat
14. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
15. Pasang penutup debu
16. Catat beban kerja alat dalam jam
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan

31
RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
PULSE OXYMETRI
No Dokumen No. Revisi Halaman
00 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016
dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Pulse Monitor adalah persyaratan dan urutan kerja
yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan
fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Pulse
Monitor.
KEBIJAKAN a) Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
b) Pengoperasian Pulse Monitor dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan.
PROSEDUR 1. Hubungkan alat dengan catu daya
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke
posisi ON
3. Set alarm sesuai kebutuhan ,
4. Lakukan pemanasan secukupnya
5. Perhatikan protap pelayanan
6. Pasang probe pada pasien
7. Lakukan pengukuran
8. Catat hasil pengukuran
9. Kembalikan tombol ke posisi minimum/no[
10. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi
OFF
11. Lepaskan probe dari pasien
12. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
13. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
14. Bersihkan alat
15. Pasang penutup debu
16. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
17. Catat beban kerja alat dalam jam
UNIT TERKAIT a) Instalasi Rawat Inap
b) Instalasi Perawatan Intensif
c) Instalasi Bedah Sentral

32
RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
SPHYGMOMANOMETER
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016
dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Sphygmomanometer adalah persyaratan dan urutan
kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan
fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian
Sphygmomanometer.
KEBIJAKAN a) Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
b) Pengoperasian Sphygmomanometer dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan.
PROSEDUR 1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2. Buka tutup kotak sphygmomanometer
3. Buka penutup air raksa (bila ada)
4. Posisikan air raksa pada skala nol
5. Perhatikan protap pelayanan
6. Pasang manset pada posisi yang benar
7. Tutup katup pada baton
8. Pompa manset dengan cara menekan baton
9. Buka katup perlahan-lahan
10. Lakukan pembacaan pada meter air raksa sesuai dengan
protap pelayanan
11. Tutup penutup air raksa (bila ada)
12. Kemas manset clan bola pada posisi yang benar
13. Tutup.kotak sphygmomanometer
14. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
15. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
UNIT TERKAIT a. Instalasi Rawat Jalan
b. Instalasi Rawat Inap
c. Instalasi Perawatan Intensif
d. Instalasi Radiologi

33
RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
ULTRAVIOLET STERILISER
No Dokumen No. Revisi Halaman
01
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali 1 dari 1
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016

dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH


NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Ultra Violet Steriliser adalah persyaratan dan urutan
kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan
fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Ultra Violet
Steriliser.
KEBIJAKAN a) Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
b) Pengoperasian Ultra Violet steriliser dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan.
PROSEDUR 1. Hubungkan alat dengan catu daya
2. Tutup pintu dan jendela ruangan yang akan disteril
3. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
dari luar tuang
4. Lakukan proses sterilisasi ruangan
5. Matikan alat dengan menekan !ombol ON/OFF ke posisi OFF
6. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
7. Bersihkan alat .
8. Pasang penutup debu
9. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
10. Catat beban kerja alat dalam jumlah jam
UNIT TERKAIT
a. Instalasi Perawatan Intensif
b. Instalasi Bedah Sentral

34
RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
ULTRASOUND THERAPY

No Dokumen No. Revisi Halaman


JL. Kebon Ijo Simo Boyolali 01 1 dari 1
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Ultrasound Therapy adalah persyaratan dan urutan
kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan
fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Ultrasound
Therapy.
KEBIJAKAN 1. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
2. Pengoperasian Ultrasound Therapy dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan.
PROSEDUR a. Hubungkan alat dengan catu daya
b. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke
posisi ON
c. Lakukan pemanasan secukupnya
d. Lakukan pengecekan fungsi transducer, intensitas
energi dan pewaktu (timer)
e. Perhatikan protap pelayanan
f. Atur posisi pasien
g. Pilih aksesori sesuai kebutuhan
h. Atur jarak antara pasien dengan transducer
i. Atur intensitas energi
j. Lakukan penyetelan waktu lamanya penyinaran
k. Lakukan tindakan therapy
l. Kembalikan tombol ke posisi minimurn/nol
m. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi
OFF
n. Lepaskan alat dari terminal pembumian
o. Lepaskan aksesori
p. Bersihkan alat
q. Catat beban kerja alat dalam jumlah tindakan
UNIT TERKAIT Instansi Rawat Jalan

35
RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
X–RAY DENTAL PANORAMIC
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016
dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian X-Ray Dental Panoramic adalah persyaratan dan
urutan kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat
dapat difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai
dengan fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian X-Ray
Dental Panoramic.
KEBIJAKAN 1. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
2. Pengoperasian X-Ray Dental Panoramic dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan.
PROSEDUR a. Hubungkan alat dengan catu daya
b. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi
ON
c. Aktitkan tombol lain yang diperlukan
d. Lakukan pemanasan secukupnya
e. Lakukan test pergerakan x-ray tube dengan menekan
tombol EXPOSE, tanpa film dan collimator tertutup
f. Perhatikan protap pelayanan
g. Letakkan kaset yang berisi film pada tempatnya
h. Atur kondisi pemotretan sesuai dengan kebutuhan
pemcriksaan
i. Lakukan pemotretan dengan menekan tombol ekspose
j. Ambil hasil pemotretan untuk diproses lebih lanjut
k. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
l. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi
OFF
m. Lepaskan kelengkapan proteksi dan monitoring Riasi clan
simpan pada tempatnya
n. Lepaskan hubungan alat dari catu dayz
o. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
p. Bersihkan alat
q. Pasang penutup debu
r. Catat beban kerja alat dalam jumlah ekspose
UNIT TERKAIT Instalasi Radiologi

36
RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
AUTOCLAVE

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali


No Dokumen No. Revisi Halaman
Telp / Faks 0276 3294719 01 1 dari 1
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Maret 2016
dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Autoclave adalah persyaratan dan urutan kerja yang
harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat difungsikan
dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian

Autoclave
KEBIJAKAN 1. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001

2. Pengoperasian Autoclave dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan
PROSEDUR a) Isi air sesuai level air
b) Masukkan bahan yang akan di steril
c) Buka kran air untuk mengalirkan air dari bak
penampung ke chamber sesuai kebutuhan
d) Hubungkan alat dengan catu daya
e) Atur suhu sesuai yang diinginkan
f) Atur timer sesuai yang diinginkan
g) Tekan start untuk memulai proses.
h) Tunggu sampai proses selesai
i) Lihat indikator tekanan uap pada chamber
j) Setelah proses selesai matikan alat
k) Buka kran pembuangan uap
l) Ambil alat yang sudah steril

UNIT TERKAIT
Instalasi Laboratorium

37
RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali PENGOPERASIAN
SYRINGE PUMP
No Dokumen No. Revisi Halaman
00 1 dari 1

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali


Telp / Faks 0276 3294719
STANDAR Ditetapkan
DIREKTUR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian syringe pump adalah persyaratan dan urutan kerja
yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan
fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian

Syringe pump
KEBIJAKAN 1. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001

2. Pengoperasian syringe pump dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan
PROSEDUR 1. Sisi syringe ( spuit succ lobang pinggir ) sesuai dengan
cairan yang akan dimasukkan (sesuai instruksi dokter)
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON
3. Buka syringe holder,buka tuas drive dan tarik drive unit
4. Konfirmasi type syringe dengan C
5. Sambungkan ke pasien
6. Isikan kecepatan antara 0.1 dan 99.9 ml/jam, tekan display
untuk mengubah tekan C lalu isikan angka baru
7. Memulai pemberian infus: Tekan start dan ada tanda roda
berputar
8. Menghentikan infus: Tekan STOP selama 2 detik.Lepaskan
sambungan ke pasien
9. Buka syringe holder,lepas syringe
10. Untuk mematikan tekan tombol OFF selama 2 detik

UNIT TERKAIT
Instalasi HCU

38
RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali PENGOPERASIAN
AMBUBAG
No Dokumen No. Revisi Halaman
01 1 dari 1

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali


Telp / Faks 0276 3294719
STANDAR Ditetapkan
DIREKTUR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian Ambubag adalah persyaratan dan urutan kerja yang
harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat difungsikan
dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsinya.
TUJUAN Agar User dapat menggunakan dan mengoperasikan ambubag
secara baik dan benar.
Agar dalam pemakaian sesuai dengan prosedur dan tidak terjadi
kesalahan
KEBIJAKAN 5. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001

6. Pengoperasian syringe pump dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan
PROSEDUR 1. Perawat memeriksa pernapasan dengan cara :
Look (Lihat) : Gerak dada, gerak cuping hidung (flaring
nostril), retraksi sela iga Listen
Listen(Dengar) : Suara nafas, suara tambahan –
Feel( Rasakan) : Udara nafas keluar hidung-mulut
2. Perawat menilai pernapasan.
3. Menilai tanda-tanda distress nafas, jika tanda-tanda
muncul lakukan pemberian nafas buatan menggunakan
ambubag.
4. Mengangkat rahang bawah pasien untuk
mempertahankan jalan nafas terbuka.
5. Menekan sungkup pada muka pasien secara kuat.
6. Memompa udara dengan cara tangan satu memegang
bag sambil memompa udara dan yang satunya
memegang dan memfiksasi masker, pada saat
memegang masker ibu jari dan jari telunjuk membentuk
huruf C sedangkan jari-jari lainnya memegang rahang
bawah sekaligus membuka jalan napas dengan
membentuk huruf E.
7. Lakukan sebanyak 10-12 kali/menit sampai dada nampak
terangkat.
8. Evaluasi pernapasan.
9. Bereskan alat-alat.
  Sikap selama pelaksanaan Cepat, tepat, dan hati-hati.
Dokumentasi
a. Pastikan pernapasan pasien tetap stabil
b. Observasi pasien, bila terjadi henti nafas dan henti jantung

39
dilakukan resusitasi.

UNIT TERKAIT
Unit Keperawatan

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali PENGOPERASIAN
TRAKSI
No Dokumen No. Revisi Halaman
00 1 dari 1

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali


Telp / Faks 0276 3294719

40
STANDAR Ditetapkan
DIREKTUR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Pengoperasian TRAKSI adalah persyaratan dan urutan kerja yang
harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat difungsikan
dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsinya.
TUJUAN Agar User dapat menggunakan dan mengoperasikan pesawat
TRAKSI secara baik dan benar.
Agar dalam pemakaian sesuai dengan prosedur dan tidak terjadi
kesalahan
KEBIJAKAN 1. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001

2. Pengoperasian syringe pump dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan
PROSEDUR  Tekan tombol power “ON/OFF” untuk memulai dan
mematikan alat
 Tekan “Rope Release” ( posisi tali di pegang ) untuk
menarik dan mengendurkan tali
 Tekan “Max Level” untuk menentukan beban yang akan
di tarik.
 Tekan “Min Level” untuk menentukan batas bawah yg
akan di tarik
 Tekan “Hold Time” untuk menentukan lamanya waktu
berhenti pada saat tarikan maximum
 Tekan “Rest Time” untuk menentukan lamanya waktu
berhenti pada saat tarikan minimum
 Untuk menentukan gerakan “Progessive” tekan pilihan
“Static atau Intermittent” diikuti menekan “Steps” untuk
menentukan banyaknya tingkatan yang diinginkan
 .Pilih “Static, Intermittent atau Cycling” pada “TX” untuk
posisi tarikan sesungguhnya
 Untuk menentukan gerakan” Regressive “tekan pilihan
“Static” atau “Intermittent” diikuti menekan “Steps”
untuk menentukan banyaknya tingkatan yang diinginkan
 Tekan “Time” untuk menentukan waktu treatment
 Tekan “Start” untuk memulai Treatment
 Tekan “Pause” untuk berhenti sebentar

UNIT TERKAIT
Poliklinik Fisioterapi

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali PENGOPERASIAN
INTELECT SHORT WAVE 100 – CHATTANOOGA

No Dokumen No. Revisi Halaman


00 1 dari 1

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali


Telp / Faks 0276 3294719

41
STANDAR Ditetapkan
DIREKTUR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Short wave diathermy adalah suatu peralatan terapi yang
memancarkan gelombang frekuensi tinggi untuk memanaskan
jaringan dan pembuluh darah agar peredaran darah menjadi
lancar.

TUJUAN Agar User dapat menggunakan dan mengoperasikan pesawat


SWD secara baik dan benar.
Agar dalam pemakaian sesuai dengan prosedur dan tidak terjadi
kesalahan
KEBIJAKAN 3. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001

4. Pengoperasian syringe pump dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan
PROSEDUR  Tekan tombol power “ON/OFF”.
 Pasang capasitive electrodes atau soft rubber electrode
pada posisi daerah yang akan di terapi
 Tekan lambang pada tampilan layar untuk edit
treatment dan pilihan menu Continuous atau Pulsed
 Tekan panah untuk menaikan dan menurunkan
dosis, waktu treatment yang di butuhkan
 Tekan “ Start” untuk memulai treatment
 Tekan “Pause” untuk berhenti sementara

UNIT TERKAIT
Poliklinik Fisioterapi

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali PENGOPERASIAN
LAMPU BACA RONTGENT

No Dokumen No. Revisi Halaman


01 1 dari 1

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali


Telp / Faks 0276 3294719

42
STANDAR Ditetapkan
DIREKTUR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
Pengoperasian lampu baca rontgent adalah persyaratan dan urutan
PENGERTIAN
kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan
fungsinya
TUJUAN Agar User dapat menggunakan dan mengoperasikan pesawat
Lampu baca rontgent secara baik dan benar.
Agar dalam pemakaian sesuai dengan prosedur dan tidak terjadi
kesalahan
KEBIJAKAN 1. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001

2. Pengoperasian syringe pump dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan
PROSEDUR Petunjuk teknis
1. Tancapkan steker pada stop kontak
2. Hidupkan lampu dengan menekan saklar ke arah ON
3. Letakkan hasil rontgen diatas lampu sesuai dengan
tempatnya
4. Selesai membaca ambil hasilnya
5. Matikan saklar dengan menekan saklar ke arah OFF
6. Cabut steker dari stop kontak
7. Baca Hamdalah setelah melakukan pekerjaan.

UNIT TERKAIT
Semua unit perawatan

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali PENGOPERASIAN
ANIMEC

No Dokumen No. Revisi Halaman


01 1 dari 1

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali


Telp / Faks 0276 3294719

43
STANDAR Ditetapkan
DIREKTUR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN
TUJUAN Untuk menjamin dipenuhinya kondisi peralatan laik pakai dan
memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan.

KEBIJAKAN 1. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan


Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001

2. Pengoperasian syringe pump dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan
PROSEDUR 1. Baca Basmalah sebelum memulai pekerjaan
2. Gantungkan tali Animc pada tiang infus,usahakan dekat
dengan pemasangan infus pada pasien,atur tali animec
sesuai infus tube
3. Buka penutup alat dan pasang inufus/tranfusi tube debgan
bentuk huruf S
4. Cek cairan infus dalam selang
5. Tutup penutup alat dengan rapat
6. Hubungkan steker alat dengan stop kontak
7. Tekan tombol ON pada pesawat hingga menyala warna
hijau
8. Bila akan tranfusi darah
9. Nyalakan alat 5 – 10 menit
10. Kemudian tranfusi darah dipasang
11. Atur tetesan sesuai instruksi dokter
12. Bila sudah selesai bereskan alat
13. Baca Hamdalah setelah pekerjaan selesai

UNIT TERKAIT

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali PENGOPERASIAN
NEBULIZER

No Dokumen No. Revisi Halaman


01 1 dari 1

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali


Telp / Faks 0276 3294719
STANDAR Ditetapkan
DIREKTUR

44
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003
Pengoperasian Nebulizer adalah persyaratan dan urutan kerja yang
PENGERTIAN
harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat difungsikan
dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsinya
TUJUAN Agar User dapat menggunakan dan mengoperasikan pesawat
nebulizer secara baik dan benar.
Agar dalam pemakaian sesuai dengan prosedur dan tidak terjadi
kesalahan
KEBIJAKAN 3. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001

4. Pengoperasian syringe pump dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan
PROSEDUR 1. Baca Basmalah sebelum memulai pekerjaan
2. bereskan Siapkan alat kedekat pasien, posisi pasien
sebaiknya fowler, semi fowler
3. Sambungkan steker alat ke stop kontak
4. Masukkan alat bronchodilator/sesuai instruksi dokter ke
dalam alat
5. Pasang masker dan nyalakan dengan menekan tombol
ON,atur pemberian dengan memutar tanda min – max
6. Letakkan masker menutupi mulut dan lobang hidung pasien
7. Alirkan cairan obat dengan menekan tombol power
8. Ajari pasien cara menghisap yang benar
9. Bila sudah selesai/obat habis maka tekan OFF dan alat-alat
serta pasien
10. Baca Hamdalah setelah pekerjaan selesai

UNIT TERKAIT

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali PENGOPERASIAN
ELECTRO COUTER

No Dokumen No. Revisi Halaman


01 1 dari 1

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali


Telp / Faks 0276 3294719
STANDAR Ditetapkan
DIREKTUR
PROSEDUR

45
OPERASIONAL Tanggal Terbit
dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
24 Maret 2016 NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN Electro Surgery Unit adalah suatu alat yang menghasilkan
frekwewnsi tinggi untuk melakukan pembedahan dengan
keuntungan dapat meminimalkan pendarahan dan
meningkatkan sterilitas pada jaringan.

TUJUAN Agar User dapat menggunakan dan mengoperasikan pesawat


secara baik dan benar.
Agar dalam pemakaian sesuai dengan prosedur dan tidak terjadi
kesalahan
KEBIJAKAN 5. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001

6. Pengoperasian syringe pump dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan
PROSEDUR 1. Baca basmalah memulai pekerjaan
2. Pastikan tombol CAUT dan COAGULATION dalam posisi
menimum dan power pada posisi OFF
3. Pasang assesoris : Conector,grounding dan pet arde pada
pesawat
4. Pasang steker pada stop kontak lalu tekan power pada
posisi ON lampu indicator akan menyala tanda pesawat
hidup
5. Alarm akan berbunyi bila pemasangan asssesoris salah
6. Pasang pety atau arde pada extrimis pasien diusahakan
pada gejala pada bagiannya yang luas
7. Putar/tekan tombol CUT secukupnya kearah maksimum
bila memotong dan pijat tombol kuning pada konektor
8. Posisikan/tekan tombol CUT kearah minimum bila COAG
dipergunakan demilian pula sebaliknya
9. Putar/tekan tombol COAG secukupnya kerah maksimum
bila untuk menghentikan perdarahan dan pijat tombol biru
pad a conektor
10. Setelah selesai dipergunakan tombol power
dimatikan,lepas steker,lepas assesoris dan kembalikan
ketempat semula
11. Baca Hamdalah setelah pekerjaan selesai

UNIT TERKAIT
1. Poliklinik kulit
2. Kamar Operasi

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
PENGOPERASIAN
ULTRASOUND TERAPHY

No Dokumen No. Revisi Halaman


01 1 dari 1
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali
Telp / Faks 0276 3294719
STANDAR Ditetapkan
DIREKTUR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH

46
NIP.19711203 200501 1 003
PENGERTIAN
TUJUAN Agar User dapat menggunakan dan mengoperasikan pesawat
secara baik dan benar.
Agar dalam pemakaian sesuai dengan prosedur dan tidak terjadi
kesalahan
KEBIJAKAN 7. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001

8. Pengoperasian syringe pump dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan
PROSEDUR 1. Lokalisasi tempat keluhan pasien
2. Bersihkan daerah yang akan dilakukan terapi
3. Tes sensibilitas panas pada tempat tersebut
4. Atur besar frekuensi yang dibutuhkan dengan memutar
knop frekuensi
5. Atur juga jenis energi dan intensitas
6. Tempatkan treatmen head pad daerah yang akan
dilakukan terapi
7. Beri gel pada daerah yang akan dilakukan terapi
8. Tentukan lama pengobatan
9. Gerakkan treatmen head secara teratur dan pelan
10. Selalu tanya pasien apa yang dirasakan

UNIT TERKAIT

RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali PENGOPERASIAN
SHORT WAVE DIATERMY

No Dokumen No. Revisi Halaman


00 1 dari 1

JL. Kebon Ijo Simo Boyolali


Telp / Faks 0276 3294719
STANDAR Ditetapkan
DIREKTUR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
24 Maret 2016 dr. FX. KRISTANDIYOKO,MPH
NIP.19711203 200501 1 003

47
PENGERTIAN
TUJUAN Agar User dapat menggunakan dan mengoperasikan pesawat
secara baik dan benar.
Agar dalam pemakaian sesuai dengan prosedur dan tidak terjadi
kesalahan
KEBIJAKAN 9. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001

10. Pengoperasian syringe pump dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan
PROSEDUR 11. Lokalisasi tempat keluhan pasien
12. Bersihkan daerah yang akan dilakukan terapi
13. Tes sensibilitas panas pada tempat tersebut
14. Atur besar frekuensi yang dibutuhkan dengan memutar
knop frekuensi
15. Atur juga jenis energi dan intensitas
16. Tempatkan treatmen head pad daerah yang akan
dilakukan terapi
17. Beri gel pada daerah yang akan dilakukan terapi
18. Tentukan lama pengobatan
19. Gerakkan treatmen head secara teratur dan pelan
20. Selalu tanya pasien apa yang dirasakan

UNIT TERKAIT
Poliklinik Fisioterapi

PENGOPERASIAN
AUTOCLAVE MERK GETTING
RSUD Dr. MOEWARDI No Dokumen No. Revisi Halaman
18-05-P-075 06 1 dari 1
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Juni 2013
BASOEKI SOETARDJO
NIP. 19581058 198605 1 009
PENGERTIAN Pengoperasian Autoclave adalah persyaratan dan urutan kerja yang
harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat difungsikan

48
dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian
Autoclave.
KEBIJAKAN 1. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
2. Pengoperasian Sterilisator suhu rendah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan
PROSEDUR a) Geser sakelar pada panel pada posisi ON serta hidupkan
supply air dan angin.
b) Hidupkan mesin dengan memutar saklar ON pada unit alat.
c) Buka pintu dengan menekan tombol “OPEN”.
d) Masukkan alat-alat yang akan disterilkan kedalam mesin, lalu
tutup pintu mesin dengan menekan tombol “CLOSE”.
e) Pilih program yang akan digunakan untuk mensterilkan alat
f) Tekan Start.
g) Tunggu sampai proses sterilisasi selesai.
h) Buka pintu dengan menekan tombol “OPEN”
i) keluarkan alat yang disterilkan.
j) Tutup kembali dengan menekan tombol “CLOSE”
k) Matikan alat.
l) Apabila terjadi masalah pada alat.

UNIT TERKAIT Instalasi CSSD

PENGOPERASIAN
AUTOCLAVE MERK ODELGA
RSUD Dr. MOEWARDI No Dokumen No. Revisi Halaman
18-05-P-076 06 1 dari 1
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Juni 2013
BASOEKI SOETARDJO
NIP. 19581058 198605 1 009
PENGERTIAN Pengoperasian Autoclave adalah persyaratan dan urutan kerja yang
harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat difungsikan
dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian
Autoclave.

49
KEBIJAKAN a) Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
b) Pengoperasian Sterilisator suhu rendah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan
PROSEDUR 1. Isi kertas printer
2. Tekan tombol ON ( Hidupkan Sterilisator )
3. Lakukan BOWIE DICK test
4. Masukkan instrument / Linen / bahan lain.
5. Lakukan Proses sterilisasi sesuai ketentuan :
 Instrument : 134 C ; 8’ ; 2,2 Bar
 Linen : 134 C ; 8’ ; 2,2 Bar
 Plastic material : 121 C; 20’ ; 1,2 Bar
6. Setelah pekerjaan selesai Ambil bahan steril pada pintu 2
belakang.
7. matikan Autoclave. ( Tekan tombol Off )

UNIT TERKAIT Instalasi CSSD

PENGOPERASIAN
AUTOCLAVE MERK MMM
RSUD Dr. MOEWARDI No Dokumen No. Revisi Halaman
18-05-P-077 06 1 dari 1
Ditetapkan
STANDAR DIREKTUR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 24 Juni 2013
BASOEKI SOETARDJO
NIP. 19581058 198605 1 009
PENGERTIAN Pengoperasian Autoclave adalah persyaratan dan urutan kerja yang
harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat difungsikan
dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsinya.
TUJUAN  Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian
Autoclave.
KEBIJAKAN 1. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan
Departeman Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Tahun 2001
2. Pengoperasian Sterilisator suhu rendah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan

50
PROSEDUR a) Geser sakelar pada panel pada posisi ON serta hidupkan
supply air dan angin.
b) Hidupkan mesin dengan menyentuh layar LCD yang terdapat
pada sebelah kiri bagian mesin.
c) Tekan tombol “ Steam Generator ” pada LCD.
d) Lakukan pemanasan mesin dengan menekan P1 (Warm Up)
pada LCD.
e) Setelah proses Warm Up selesai, buka pintu dengan menekan
tombol “OPEN” pada LCD.
f) Masukkan alat-alat yang akan disterilkan kedalam mesin, lalu
tutup pintu mesin dengan menekan tombol “CLOSE”.
g) Pilih program yang akan digunakan untuk mensterilkan alat-
alat, yaitu P2 dan P3 untuk instrument dan linen, P4 untuk
plastic atau alat-alat lain yang membutuhkan suhu rendah
untuk sterilisasi.
h) Tekan Start.
i) Tunggu sampai proses sterilisasi selesai.
j) Keluarkan alat yang disteril pada pintu 2.
k) Setelah proses sterilisasi selesai matikan alat dengan menekan
tombol Off pada LCD
UNIT TERKAIT Instalasi CSSD

PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI


RSUD SIMO
Jl. Kebon Ijo 57377 Telp/Fax 0276- 3294719
KUMPULAN SPO PENGOPERASIAN ALAT MEDIK
No. Dokumen Isi SPO
Pengoperasian Babu Incubator
Pengoperasian Baby Scale
Pengoperasian Blood Bank
Pengoperasian Cardiotograph ( CTG )
Pengoperasian Centrifuge
Pengoperasian Doppler
Pengoperasian Dry Sterilizer
Pengoperasian Electro Surgery Unit ( ESU )
Pengoperasian Electro Cardiograph ( ECG )
Pengoperasian Infusion Pump
Pengoperasian Obgyn Examination Table
Pengoperasian Operating Lamp
Pengoperasian Suction Pump
Pengoperasian Ultra Violet Lamp
Pengoperasian Ultrasonograph ( USG )
Pengoperasian X-Ray Unit
Pengoperasian Blood Preasure Monitor
Pengoperasian Blood Solution Warmer
Pengoperasian Defibrilator Monitor
Pengoperasian Dental Unit
Pengoperasian Electro Stimulator

51
Pengoperasian Endoscopy Unit
Pengoperasian Microscope
Pengoperasian Photo Theraphy
Pengoperasian Pulse Monitor
Pengoperasian Sphygmomanometer
Pengoperasian Ultraviolet Sterilyzer
Pengoperasian Ultravilet Unit
Pengoperasian Ultrasound Theraphy
Pengoperasian X-Ray Dental Panoramic
Pengoperasian Autoclave
Pengoperasian Syringe pump
Pengoperasian Ambubag
Pengoperasian Traksi
Pengoperasian Short Wave Diatermy
Pengoperasian Lampu Baca Rontgent
Pengoperasian Animec
Pengoperasian Nebulizer
Pengoperasian Electro couter

08-05-P-041 Pengoperasian
08-05-P-042
08-05-P-043
08-05-P-044
08-05-P-045
08-05-P-046
08-05-P-047
08-05-P-048
08-05-P-049
08-05-P-050
08-05-P-051
08-05-P-052
08-05-P-053
08-05-P-054
08-05-P-055
08-05-P-056
08-05-P-057
08-05-P-058
08-05-P-059
08-05-P-060
08-05-P-061
08-05-P-062
08-05-P-063
08-05-P-064
08-05-P-065
08-05-P-066
08-05-P-067
08-05-P-068
08-05-P-069
08-05-P-070
08-05-P-071
08-05-P-072
08-05-P-073
08-05-P-074
08-05-P-075

52
08-05-P-076
08-05-P-077

53

Anda mungkin juga menyukai