Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN PEMASARAN

resume dan analisis Chapter 19

“ PASAR GLOBAL”
Membangun hubungan pelanggan langsung

Disusun Oleh : KELOMPOK 5

1. Alif Fatchur R. /2018310113


2. Faradilla Azzaroh / 2018310136
3. Erlangga Dwi Yudha / 2018310138

STIE PERBANAS SURABAYA


JL. Nginden Semolo 34-36 Surabaya 60118
“RESUME PASAR GLOBAL”

1.1. Pemasaran Global saat ini


Dunia menyempit secara cepat dengan bertambah pesatnya kemajuan komunikasi,
transportasi, dan aliran keuangan. Produk yang dikembangkan dalam satu negara-dompet
Gucci, elektronik Sony, hamburger McDonald's, sushi Jepang. BMW Jerman-kini telah
mendapatkan penerimaan antusias di negara lain. Kita tidak kan terkejut mendengar
tentang seorang pebisnis Jerman yang mengenakan setelan italia untuk bertemu dengan
teman Inggrisnya di restoran Jepang dan kemudian pulang untuk minum vodka Rusia dan
menonton American Idol di TV.
Perdagangan internasional tengah naik daun. Sejak tahun 1969, jumlah perusahaan
multinasional di dunia telah tumbuh dari 7.000 menjadi lebih dari 70.000. Beberapa
perusahaan multinasional ini benar-benar besar. Sebenarnya, dari 100 entitas “ekonomi”
terbesar di dunia, hanya 53 yang merupakan negara, 47 sisanya adalah perusahaan
multinasional. Exxon Mobil, perusahaan terbesar di dunia, mempunyai pendapatan
tahunan yang lebih besar dari produk domestik bruto dari semua negara kecuali 21 negara
dengan PDB terbesar di dunia.
Sejak tahun 2003, total perdagangan dunia telah tumbuh pada tingkatan 6 sampai 10
persen setiap tahun. sementara produk domestik bruto global tumbuh hanya sebesar 2.5
sampai 4 persen setiap tahun. Perdagangan produk dan jasa dunia bernilai lebih dari 12.4
triliun dolar pada tahun 2005. vang menduduki sekitar 28 persen produk domestik bruto
di seluruh dunia. Pertumbuhan perdagangan ini paling terlihat di negara-negara
berkembang, seperti Cina, yang melihat pangsa mereka di ekspor dunia meningkat tajam
sampai 24 persen pada 2005.
Banyak perusahaan AS telah sukses sejak lama di pemasaran internasional Coca Cola.
GE, IBM. Colgate, Caterpillar. Ford, Bacing, McDonald's dan lusinan perusahaan
Amerika lain telah menjadikan dunia sebagai pasar mereka. Dan di Amerika Serikat
nama-nama seperti Sony, Toyota, BP, IKEA, Nestlė. Nokia, dan Prudential telah menjadi
kata-kata yang dikenal luas. Produk dan jasa lain yang tampaknya dibuat oleh perusahaan
Amerika sebenarnya diproduksi (atau dimiliki) oleh perusahaan asing: buku Bantam, es
krim Baskin-Robbins, televisi GE dan RCA, susu Carnation, produk makanan Pillsbury,
Universal Studios, dan Motel 6, misalnya Michelin, produsen ban yang namanya berbau
Prancis, sekarang melaksanakan 36 persen bisnisnya di Amerika Utara: Johnson &
Johnson, pembuat semua produk yang murni Amerika seperti Band-Aids dan Johnson's
Baby Shampoo melaksanakan 44 persen bisnisnya di luar negeri.
Tetapi sementara perdagangan global tengah tumbuh, kompetisi global menjadi
semakin intensif Perusahaan asing berekspansi secara agresif ke pasar internasional baru,
dan pasar rumah kini tidak lagi kaya peluang. Hanya sedikit industri yang kini aman dari
persaingan asing. Jika suatu perusahaan menunda langkah-langkah untuk melakukan
perdagangan internasional, mereka menanggung risiko dibabat oleh pasar yang tumbuh
Eropa Barat dan Eropa Timur, Cina dan Lingkar Pasifik, Rusia. dan di tempat lain.
Perusahaan yang tetap beroprasi di dalam negeri untuk bermain aman mungkin tidak
hanya kehilangan peluang mereka untuk memasuki pasar lain tetapi juga berisiko
kehilangan pasar dalam negeri mereka. Perusahaan domestik yang tidak pernah
memikirkan tentang pesaing asing tiba-tiba menemukan pesaing ini telah berada di
halaman belakang mereka sendiri
Ironisnya, meskipun kebutuhan perusahaan untuk berbisnis di luar negeri saat ini
lebih besar dari masa lalu, bertambah besar pula risikonya. Perusahaan yang mendunia
mungkin menghadapi pemerintah dan mata uang yang sangat tidak stabil, kebijakan dan
peraturan pemerintah ketat, dan halangan perdagangan yang tinggi. Korupsi juga masalah
yang sering dihadapi-pejabat di beberapa negara sering memberikan bisnis bukan kepada
penawar terbaik tetapi kepada penyuap terbesar.
Perusahaan global (global firm) adalah perusahaan yang dengan beroperasi di lebih
dari satu negara, meraih keuntungan pemasaran, produksi, R&D, dan keuangan yang
tidak tersedia bagi pesaing domestik murni. Perusahaan global melihat dunia sebagai satu
pasar. Perusahaan meminimalkan arti penting batasan nasional dan mengembangkan
merek "transnasional." Perusahaan global meningkatkan modal, mendapatkan bahan dan
komponen, serta memproduksi dan memasarkan barangnya di manapun perusahaan
tersebut dapat melakukan pekerjaan terbaik. Misalnya Otis Elevator memesan sistem
pintu liftnya dari Prancis, komponen kecil gir dan Spanyol, elektronik dari Jerman, dan
motor penggerak khusus dari Jepang. Otis Elevator hanya memakai Amerika Serikat
sebagai integrasi sistemnya. "Batas negara hanya ada pada abad 20," kata seorang ahli
pemasaran global. "Lintas-negara (transnasional) membawa “tanpa-negara” ke tingkat
berikutnya."
Hal ini tidak berarti bahwa perusahaan ukuran kecil dan menengah harus beroperasi di
selusin negara agar berhasil. Perusahaan-perusahaan ini dapat mempraktekkan penceruk
(niching) global. Tetapi dunia sudah semakin kecil, dan semua perusahaan yang
beroperasi di industri global-baik besar maupun kecil-harus menilai dan menentukan
tempatnya di pasar dunia.
Pergerakan cepat menuju globalisasi berarti bahwa semua perusahaan harus
menjawab beberapa pertanyaan dasar: Apa posisi pasar yang harus kita bangun di negara
kita, di wilayah ekonomi kita, dan secara global? Siapa yang akan menjadi pesaing global
kita, dan apa strategi dan sumber daya mereka? Di mana kita harus memproduksi atau
mencari bahan baku produk kita? Aliansi strategi apa yang harus kita bentuk dengan
perusahaan lain di seluruh dunia?

1.2. Mengamati Lingkungan Pemasaran Global

Sistem Perdagangan Internasional

Perusahaan AS yang ingin beroperasi di luar negeri harus memulai persiapan dengan
memahami sistem perdagangan internasional. Ketika menjual ke negara lain, perusahaan
mungkin menghadapi keterbatasan perdagangan antara Pemerintah asing mungkin
mengenakan tarif, pajak terhadap produk impor tertentu yang dirancang untuk menaikkan
pendapatan atau melindungi perusahaan domestik. Atau mereka mungkin menetapkan
kuota, batas jumlah impor asing yang akan mereka terima dalam kategori produk tertentu.
Tujuan dari kuota adalah membatasi mata uang asing dan melindungi industri dan pekerja
setempat. Perusahaan Amerika juga mungkin menghadapi pengendalian kurs, yang
membatasi jumlah mata uang asing dan nilai tukar mata uang terhadap mata uang negara
lain.
Perusahaan juga mungkin menghadapi hambatan perdagangan nontarif, seperti
perlakuan berbeda terhadap penawaran perusahaan AS atau standar produk ketat dan
bertentangan dengan fitur produk Amerika.
Pada saat yang sama, kekuatan tertentu mombantu perdagangan antar bangsa.
Contohnya antara lain Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan (General
Agreement on Tariff and Trade (GATT) dan berbagai kesepakatan perdagangan bebas
regional lainnya.

World Trade Organization (Organisasi Perdagangan Dunia) dan GATT

General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) adalah traktat berumur 59 tahun
yang dirancang untuk mempromosikan perdagangan dunia dengan mengurangi
tarif dan hambatan perdagangan internasional lainnya. Sejak traktat itu dibentuk pada
tahun 1947. Negara-negara anggota (sekarang jumlahnya 149) bertemu dalam delapan
putaran negosiasi GATT untuk menilai kembali hambatan perdagangan dan menetapkan
peraturan baru bagi perdagangan internasional.
Selain mengurangi hambatan perdagangan dan menetapkan standar dunia bagi
perdagangan, Putaran Uruguay membentuk World Trade Organizations (WTO) untuk
melaksanakan peraturan GATT. Secara umum, WTO bertindak sebagai organisasi yang
memayungi, mengawasi GATT, menjadi penengah perdebatan global, dan
memberlakukan sanksi dagang. Organisasi GATT sebelumnya tidak pernah memiliki
kewenangan semacam itu. Putaran negosiasi GATT yang baru, Putaran Doha. dimulai di
Doha, Qatar, pada akhir tahun 2001 dan direncanakan mencapai kesepakatan pada tahun
2005, totapi diskusi masih terus berlanjut.

Zona Perdagangan Bebas Regional

Negara-negara tertentu telah membentuk zona perdagangan bebas atau komunitas


ekonomi (economic communities). Negara-negara ini adalah kelompok negara-negara
yang membentuk organisasi untuk mencapai tujuan yang sama dalam peraturan
perdagangan internasional.

Lingkungan Ekonomi

Pemasar internasional harus mempelajari perekonomian masing masing negara. Dua


faktor ekonomi mencerminkan daya tarik negara sebagai suatu pasar: struktur Industri
negara dan distribusi pendapatannya

Empat jenis Struktur Industri diuraikan sebagai berikut :


1. Perekonomian subsisten : Dalam perekonomian subsisten, mayoritas penduduk
terlibat dalam pertanian sederhana. Mereka mengkonsumsi hampir semua hasil
pertanian mereka dan menukarkan sisanya untuk barang dan jasa sederhana. Mereka
menawarkan sedikit peluang pasar.
2. Perekonomian pengekspor barang mentah: Perekonomian ini memiliki kekayaan satu
atau lebih sumber daya alam tetapi miskin dalam bidang lain. Sebagian besar
pendapatan mereka berasal dari ekspor sumber daya tersebut.
3. Perekonomian industri berkembang: Dalam perekonomían yang sedang membangun
industri. proses manufaktur menduduki 10 sampai 20 persen perekonomian negara.
4. Perekonomian industri maju: Perekonomian industri adalah pengekspor utama
Parang-barang manufaktur, jasa, dan dana investasi. Mereka memperdagangkan
barang di antara mereka sendiri dan juga mengekspor ke jenis perekonomian kain
untuk bahan mentah dan barang setengah jadi lainnya. Berbagai kegiatan manufaktur
dari negara-negara industri ini dan kelas menengahnya yang besar membuat mereka
menjadi pasar yang kaya untuk segala jenis barang.

Faktor ekonomi kedua adalah distribusi pendapatan negara. Negara industri mungkin
mempunyai rumah tangga berpenghasilan rendah, menengah, dan tinggi. Sebaliknya,
negara-negara dengan perekonomian subsisten mungkin terdiri dan rumah tangga yang
sebagian besar berpenghasilan sangat rendah. Tetapi negara lain mungkin hanya memiliki
rumah tangga dengan pendapatan yang sangat rendah atau sangat tinggi. Meskipun
demikian, perekonomian negara miskin atau negara berkembang pun bisa menjadi pasar
atraktif bagi semua jenis barang, termasuk barang mewah. Misalnya, banyak pemasar
barang mewah berlomba-lomba memanfaatkan pasar konsumen Cina yang berkembang
pesat.

Lingkungan Politik-Hukum

Lingkungan politik-hukum di banyak negara sangat beragam. Dalam


mempertimbang-kan apakah perusahaan akan melakukan bisnis di negara tertentu,
perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti sikap negara terhadap
pembelian internasional, birokrasi pemerintah, stabilitas politik, dan peraturan
moneter.Perusahaan juga harus mempertimbangkan peraturan moneter suatu negara.
Penjual ingin menempatkan labanya dalam mata uang yang bernilai bagi mereka negara
lain. Singkatnya, penjual mungkin menerima mata uang yang dibekukan-mata uang yang
perpindahannya dari negara lain dilarang oleh pemerintah pembeli -bila mereka dapat
membeli barang lain yang mereka butuhkan di negara itu atau berjualan di tempat lain
untuk mendapatkan mata uang yang diperlukan. Selain pembatasan mata uang. perubahan
nilai tukar mata uang juga menciptakan risiko tinggi bagi penjual.

Imbal dagang (counter trade). Perdagangan Internasional yang melibatkan


pertukaran barang secara langsungmaupun tidak langsung untuk barang lain sebagai ganti
uang tunai (barter).
Lingkungan Budaya

Setiap negara mempunyai cara hidup, norma norma, dan hal-hal yang ditabukan
Ketika merancang strategi pemasaran global, perusahaan harus memahami bagaimana
budaya mempengaruhi reaksi konsumen di masing-masing pasar dunia mereka.
Sebaliknya, mereka juga harus memahami bagaimana strategi mereka mempengaruhi
budaya lokal.

 Dampak Budaya pada Strategi Pemasaran


Perusahaan yang mengabaikan norma dan perbedaan budaya bisa
menimbulkan kesalahan yang sangat mahal dan memalukan. Dalam konsep
yang sama perusahaan yang memahaminuansa budaya harus menggunakannya
untuk keuntungan mereka ketika memposisikan produk secara internasional.
Maka, memahami tradisi budaya, preferensi, dan perilaku, tidak hanya
dapat membantu perusahaan untuk menghindari kesalahan memalukan, tetapi
juga memanfaatkan peluang lintas budaya.

1.3. Memutuskan apakah akan memasuki Pasar Global


Tidak semua perusahaan harus bergabung ke pasar internasional agar tetap hidup.
Misalnya, sebagian besar bisnis lokal hanya perlu memasarkan dengan baik dipasar lokal.
Beroperasi secara domestik lebih mudah dan aman. Manajer tidak perlu mempelajari
bahasa dan hukum negara lain. Mereka tidak perlu berurusan dengan mata uang yang
tidak stabil, menghadapi ketidakpastian politik dan hukum, atau merancang ulang produk
mereka agar memenuhi harapan pelanggan yang berbeda. Meskipun demikian,
perusahaan yang beroperasi dalam industri global, dimana posisi strategis mereka dalam
pasar tertentu sangat dipengaruhi oleh keseluruhan posisi global mereka,
Ada beberapa faktor yang mungkin menarik perusahaan untuk memasuki arena
International. Pesaing global mungkin menyerang pasar dalam negeri perusahaan dengan
menawarkan produk yang lebih baik atau harga yang lebih rendah.
Sebelum memasuki pasar global, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa
risiko dan menjawab banyak pertanyaan tentang kemampuannya untuk beroperasi
secara global. Dapatkah perusahaan belajar memahami preferensi dan perilaku
pembelian konsumen lain? Apakah perusahaan dapat menawarkan produk
atraktif yang kompetitif. Apakah perusahaan mampu menyesuaikan diri dengan budaya
bisnis negara lain dan melakukan kesepakatan secara efektif dengn bangsa asing? Apakah
manajer perusahaan mempunyai pengalaman internasional yang diperlukan ? Apakah
manajemen telah mempertimbangkan dampak regulasi dan lingkungan politis negara
lain?
Karena tingkat kesulitan dalam memasuki pasar internasional, kebanyakan
perusahaan tidak mengambil tindakan sampai situasi mengharuskannya. Pihak tertentu-
eksportir domestik, importir asing, pemerintah asing-mungkia meminta perusahaan untuk
menjual produknya di luar negeri. Atau perusahaan dibebani dengan kelebihan kapasitas
dan harus menemukan pasar tambahan baru bagi produknya.

1.4. Memutuskan Pasar mana yang akan dimasuki


Sebelum memasuki pasar global, perusahaan harus berusaha mendefinisikan tujuan
dan kebijakan pemasaran internasionalnya. Perusahaan harus memakan volume penjualan
asing yang mereka inginkan. Sebagian besar perusahaan adalah perusahaan kecil ketika
mereka mulai memasuki pasar global. Beberapa perusahaan tidak berencana untuk
menjadi besar, mereka menganggap penjualan internasional sebagai bagian kecil bisnis
mereka. Perusahaan lain mempunyai rencana yang lebih besar, mereka menganggap
bisnis internasional sama atau bahkan lebih penting dari bisnis domestik mereka.
Perusahaan juga harus memilih berapa banyak negara yang ingin dimasukinya.
Perusahaan harus berhati-hati untuk tidak menyebarkan diri terlalu luas atau melakukan
ekspansi melampaui kapabilitas mereka dengan terlalu banyak beroperasi di berbagai
negara. Berikutnya, perusahaan harus memutuskan jenis negara yang dimasukin. Daya
tarik suatu negara tergantung pada produk. faktor geografis, pendapatan dan populasi,
iklim politik, dan faktor lain. Penjual mungkin menyukai kelompok negara atau bagian
dunia tertentu. Dalam tahun-tahun terakhir, banyak pasar utama baru yang muncul,
menawarkan peluang substansial dan menghadirkan tantangan.
Setelah membuat daftar pasar internasional yang mungkin, perusahaan
harus mengevaluasi masing-masing pasar secara seksama Perusahaan harus
memperhitungkan banyak faktor.

1.5. Memutuskan Cara Memasuki pasar


Setelah perusahaan memutuskan untuk menjual produknya dipasar luar negeri,
perusahaan harus menentukan cara masuk yang terbaik. Pilihannya adalah mengekspor,
joint venture dan investasi langsung.
Mengekspor
Cara termudah untuk memasuki pasar asing yaitu dengan mengekspor. Mengekspor
merupakan memasuki pasar asing dengan menjual barang yang dihasilkan dinegara asal
perusahaan, seringkali dengan sedikit modifikasi.
Ekspor Joint Venture Investasi Langsung

Pemberian lisensi kontrak Fasilitas perakitan


manufaktur kontrak Fasilitas
Tidak langsung manajemen kepemilikan manufaktur
bersama

Joint Venture
Metode kedua untuk memasuki pasar asing adalah Joint Venture-bergabung dengan
perusahaan asing untuk menghasilkan atau memasarkan produk dan jasa. Joint Venture
berbeda dari ekspor dalam hal perusahaan bergabung dengan mitra di negara asing untuk
menjual atau memasarkan produk di luar negeri. Joint Venture berbeda dari investasi
langsung dalam hal asosiasi yang dibentuk dengan pihak tertentu dinegara asing. Ada 4
tipe Joint Venture: Lisensi, kontrak manufaktur, kontrak manajemen, dan kepemilikan
bersama.

Pemberian Lisensi

Pemberian Lisensi adalah cara sederhana bagi produsen untuk memasuki pemasaran
internasional. Perusahaan menjalin kesepakatan dengan pembeli lisensi di pasar asing.
Dengan sejumlah tarif atau royalti, pembeli lisensi membeli hak untuk menggunakan
proses manufaktur perusahaan, nama dagang, hak paten, rahasia dagang, hal bernilai
lainnya. Perusahaan kemudian memperoleh pintu masuk ke pasar dengan sedikit risiko;
pembeli lisensi mendapatkan keahlian produksi atau produkatau nama terkenal tanpa
harus memulai dari awal.

Kontrak Manufaktur

Kontrak Manufaktur-perusahaan mengadakan kontrak dengan produsen dipasar


asing untuk menghasilkan produknya atau menyediakan jasanya.
Kontrak Manajemen

Kontrak Manajemen-Sebuah Join Venture dimana perusahaan domestik memasok


pengetahuan manajemen kepada perusahaan asing yang memberi modal. Perusahaan
domestik mengekspor jasa manajemen alih-alih produk

Kepemilikan Bersama

Usaha Kepemilikan Bersama dibentuk dari sebuah perusahaan yang


menggabungkan kekuatannya dengan investor asing untuk menciptakan bsnis lokal
dimana mereka berbagi keemilikan dan kendali bersama. Perusahaan mungkin membeli
sebagian saham perusahaan lokal, atau kedua pihak mungkin membentuk usaha bisnis
baru. Kepemilikan bersama mungkin diperlukan untuk alasan ekonomi atau alasan
politik.

Investasi Langsung

Keterlibatan terbesar dalam pasar asing terwujud dalam Investasi Langsung


-pengembangan fasilitas perakitan atau manufaktur yang berpusat diluar negeri.jika
sebuah perusahaan sudah mempunyai ppengalaman ekspor dan jika pasar asing cukup
besar, fasilitas produksi luar negeri menawarkan banyak keuntungan. Perusahaan bisa
mendapatkan biaya yang lebih rendah dalam bentuk upah buruh atau bahan mentah yang
lebih murah, insentif investasi pemerintahan asing, dan penghematan biaya pengiriman.

1.6. Memutuskan Program Pemasaran Global


Perusahaan yang beroperasi di satu atau lebih pasar asing harus memutuskan seberapa
banyak, kalau ada, mereka harus menyesuaikan strategi dan program pemasaran mereka
terhadap kondisi lokal. Pada satu tingkat ekstrem ada perusahaan global yang
menggunakan bauran pemasaran terstandarisasi, menjual produk yang sama secara
luas dan menggunakan pendekatan pemasaran yang sama diseluruh dunia. Pada tingkat
ekstrem lainnya ada bauran pemasaran teradaptasi

Produk

Ada lima strategi yang memungkinkan pengadaptasian produk dan strategi


komunikasi pemasaran ke pasar global. Mula – mula kita mendiskusikan tiga strategi
produk dan kemudian berpindah ke dua strategi komunikasi.
Perluasan produk langsung berarti memasarkan produk dipasar asing tanpa ada
perubahan.

Adaptasi produk melibatkan perubahan produk untuk memenuhi kondisi atau


keinginan lokal.

Lima strategi komunikasi dan produk global

Jangan mengubah Produk Mengembangkan produk baru

produk menyesuaikan produk

Jangan mengubah Perluasan Adaptasi


komunikasi Langsung Produk
PENEMUAN
PRODUK
Menyesuaikan Adaptasi Adaptasi
komunikasi Komunikasi Ganda

Penemuan Produk melibatkan proses menciptakan sesuatu yang baru bagi pasar
negara tertentu. Strategi ini bisa mempunyai dua bentuk. Strategi ini mungkin bisa
mempertahankan atau memperkenalkan kemali bentuk produk lama yang sudah
disesuaikan dengan baik terhadap kebutuhan negara tertentu.

Promosi

Perusahaan juga dapat menyesuaikan strategi komunikasi yang sama dengan yang
mereka gunakan di pasar dalam negerei atau mengubahnyya untuk masing-masing pasar
lokal. Perusahaan lain mengikuti strategi adaptasi komunikasi, mengadaptasikan pesan
iklan mereka secara penuh terhadap pasar lokal.

Harga

Perusahaan juga menghadapi banyak masalah dalam menentukan harga internasional.


Masalah lain melibatan penetapan harga untuk barang-barang yang dikirimkan
perusahaan ke anak perusahaanny diluar negeri. Jika perusahaan membebani anak
perusahaan terlalu tinggi, perusahaan akhirnya akan membayar bea cukai yang lebih
tinggi bahkan meskipun pajak pendapatan lebih rendah di negara tersebut.
Internet juga membuat perbedaan harga global lebih jelas. Ketika perusahaan menjual
produk mereka diinternet, pelanggan dapat melihat berapa harga jual produk itu dinegara
lain. Mereka bahkan dapat memesar produk tertentu secara langsung dari lokasi
perusahaan atau penyalur yang menawarkan harga terendah. Hal ini memaksa
perusahaan melakukan penetapan harga internasional yang lebih terstandarisasi.

Saluran distribusi.

Perusahaan internasional harus menerapkan pandangan seluruh saluran terhadap


masalah pendistribusian produk kepada konsumen akhir. Yang dimana akan merancang
saluran internasional yang memperhitungkan semua hubungan yang diperlukan dalam
mendistribusikan produk penjual ke pembeli akhir.

1.7. Memutuskan organisasi pemasaran global


Perusahaan mengelola kegiatan pemasaran internasional mereka setidak-tidaknya
dalam tiga cara berbeda : sebagian besar perusahaan mengelola departemen ekspor, lalu
menciptakan divisi internasional, dan akhirnya mmenjadi organisasi global.

Anda mungkin juga menyukai