Anda di halaman 1dari 10

JOB SAFETY ANALYSIS

Pekerjaan Yang Dilakukan Rehab Frame, Galery & Support Conveyor NPK II
No. JSA
Lokasi 18M2602-2, NPK II,
Tanggal
Produksi 2B
Pelaksana Pekerjaan PT Aneka Jasa Grhadika Jabatan Nama Tanda Tangan
1. Ketua
Tim JSA 2. Sekretaris Terlampir
3. Anggota
4. Anggota

No LANGKAH KERJA IDENTIFIKASI BAHAYA TINDAKAN PENGENDALIAN


JENIS BAHAYA DAMPAK BAHAYA
1. Mobilisasi man power,  Bekerja di ketinggian  Jatuh dari  Memastikan semua pekerja sudah mengikuti safety induction dan
perlengkapan ,  Manual handling buruk ketinggian memiliki KIB dari PT. Petrokimia Gresik.
peralatan & material  Material handling buruk  Luka memar  Memastikan area kerja sudah dipasang Safety Sign (Ada Pekerjaan
di Ketinggian)
 Material berat dan tajam  Terkilir
 Safety briefing dilakukan setiap hari sebelum pekerjaan dimulai.
 Chainblock/katrol tidak  Kejatuhan material  Memastikan JSA sudah dibuat, dikomunikasikan, dipahami
sesuai  Material yang dan dilaksanakan oleh semua pekerja yang terlibat.
 Chainblock tidak diangkat jatuh  Siapkan safety permit sebelum pekerjaan dilakukan sesuai dengan
terawat dengan  Chainblock patah jenis dan daerah kerjanya.
baik  Luka robek  Memastikan semua peralatan kerja layak pakai dan sesuai
standar (chainblock, katrol, tali tambang & tampar)
 Tali tambang/tampar  Patah tulang
 Memastikan material dan peralatan kerja di letakkan di tempat
yang kurang sesuai  Cacat tubuh yang aman agar tidak menjadi sumber bahaya
dengan material yang  Fatality  Memasang safety line dan memastikan tidak ada yang melintasi
diangkat area kerja
 Memastikan menggunakan APD yang sesuai (Safety Hat, Safety
Shoes, Cotton Gloves, Dust-Gas Mask, Full Body Harness ).
2. Instalasi Scaffolding  Area kerja berdebu  Gangguan  Memastikan JSA sudah dibuat, dikomunikasikan, dipahami dan
 Area kerja licin pernafasan dilaksanakan oleh semua pekerja yang terlibat.
Peralatan :  Manual handling buruk  Iritasi mata  Safety briefing dilakukan setiap hari sebelum pekerjaan dimulai.
 Kunci scaffolding  Low back pain  Pastikan telah ditunjuk petugas safety officer / safety man yang selalu
 Material handling buruk
 Klem standby melakukan pengawasan di area kerja selama pekerjaan
 Material berat  Terkilir
berlangsung
 Pipa scaffolding  Kejatuhan material dari  Luka gores
 Pastikan memasang rambu K3 “Awas sedang ada pekerjaan di
 Papan/ashiba ketinggian  Luka memar
ketinggian oleh PT Aneka Jasa Grhadika”
 Bekerja diketinggian  Luka robek
 Pastikan area kerja telah dilakukan sterilisasi dari pekerja ataupun lalu
 Scaffolder tidak  Scaffolding roboh
lalang lainnya dengan menggunakan safety line
berkompeten  Jatuh dari ketinggian  Memastikan pekerja selalu menerapkan 3 point contact saat bekerja
 Scaffolding roboh  Kejatuhan material  Memastikan tidak ada pekerjaan pararel yang berlangsung di atas dan
 Material scaffoding dan peralatan
di bawah. Apabila ada hal sedemikian rupa maka harus dilakukan
buruk  Patah tulang koordinasi dengan pihak terkait
 Cacat tubuh  Pastikan safety permit telah dibuat sesuai dengan jenis pekerjaan,
 Fatality bahaya dan area kerja
 Pastikan scaffolding hanya dipasang oleh pekerja yang memiliki
sertifikat scaffolder dan berpengalaman
 Pastikan kondisi pipa pipa scaffolding yang digunakan dalam kondisi
baik, tidak korosi dan tidak bengkok
 Pastikan kondisi seluruh peralatan bantu kerja pengangkatan dalam
kondisi layak pakai dan sesuai untuk jenis berat material yang diangkat
 Pastikan terdapat tangga yang sesuai sebagai akses naik dan turun
pekerja
 Pastikan hook body harness selalu dikaitkan pada titik tumpu yang
kuat atau pada life line ketika pekerjaan diketinggian sedang
dilaksanakan
 Pastikan scaffolding yang telah dibangun telah mendapat tagging hijau
atau telah dinyatakan layak dari Safety Inspector PKG sebelum
scaffolding dapat digunakan bekerja
 Memastikan penyimpanan scaffolding tidak menghalangi akses
 Pastikan pekerja selalu menggunakan APD (helm safety, sepatu safety,
sarung tangan kain, masker medis, masker gas, full body harness
double hook, wearpack/rompi orange)
3 Fabrikasi Material  Percikan api dari  Gangguan  Memastikan JSA sudah dibuat, dikomunikasikan, dipahami dan
alat potong / blander pernapasan dilaksanakan oleh semua pekerja yang terlibat.
Peralatan:  Material tajam  Low back pain  Safety briefing dilakukan setiap hari sebelum pekerjaan dimulai.
 Mesin Las  Asap hasil alat potong  Selang bocor  Memastikan setiap personil yang bekerja telah terlatih
dan berpengalaman
 Cutting torch  Material mudah terbakar  Luka memar  Memastikan area aman untuk pekerjaan bisa dilaksanakan
 Gerinda di sekitar area  Luka gores  Safety Officer/ Safety Man selalu stand by di area kerja
 Genset  Kondisi selang / tabung  Luka bakar
 Memastikan area kerja bebas dari material mudah terbakar sebelum
 Handtool tidak layak  Tersengat aliran
pekerjaan panas dilakukan
listrik
 Tabung bertekanan  Basahi dengan air di sekitar area pekerjaan panas berlangsung
 Patah tulang
 Kondisi peralatan las  Cacat tubuh  Apabila terdapat material yang mudah terbakar dan tidak dapat
/ gerinda kurang  Ledakan dipindah, tutupi material tersebut dengan menggunakan fire blanket
layak  Kebakaran  Cek kebocoran tabung dan selang OAW dengan air sabun sebelum
 Fume dari pengelasan  Fatality digunakan
 Isolasi listrik buruk  Memastikan ada seorang fire watcher atau pemantau api yang
 Kabel / sambungan bertugas mengawasi selama pekerjaan panas berlangsung hingga
kabel buruk 30 menit setelah pekerjaan selesai
 Rotating equipment  Memastikan setiap pesonil memahami prosedur kerja aman
 Memastikan safety line dan safety sign sudah dipasang di area kerja
 Static posture
 Memastikan pengaman terpasang pada setiap peralatan yang
digunakan (falshback arrestor di kedua ujung selang dan regulator)
 Memastikan APAR tersedia di tempat kerja dan dalam keadaan baik
 Memastikan fire blanket menutupi tabung acytilene dan oksigen
 Memastikan tabung OAW diletakkan dalam troly dan diikat dengan
rantai
 Selalu fokus dan berhati - hati ketika bekerja
 Material yang mudah terbakar disingkirkan ± 11 meter
 Memastikan ELCB terpasang dan bekerja dengan baik
 Menggunakan APD yang sesuai (Safety Helmet, Safety Shoes,
Leather Gloves, Dust-Gas Mask, Clear/Dark Safety Glasses,
Faceshield, Full Body Harness (Memastikan double hook telah
dikaitkan) dan Wearpack)

4. Pemasangan Support  Area kerja berdebu  Gangguan  Memastikan JSA sudah dibuat, dikomunikasikan, dipahami dan
Temporer  Bekerja di ketinggian pernapasan dilaksanakan oleh semua pekerja yang terlibat.
 Materiall handling buruk  Iritasi mata  Safety briefing dilakukan setiap hari sebelum pekerjaan dimulai.
Peralatan:  Material berat  Terkilir  Memastikan setiap personil yang bekerja telah terlatih
serta tajam  Luka memar dan berpengalaman
 Mesin Las  Material yang berada  Luka gores  Memastikan area aman untuk pekerjaan bisa dilaksanakan
 Genset di ketinggian  Tertimpa material  Safety Officer/ Safety Man selalu stand by di area kerja
 Handtool  Fume dari pengelasan  Jatuh dari ketinggian  Memastikan pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan SOP
 Chainblock  Percikan api pengelasan  Low back pain  Memastikan setiap pesonil memahami prosedur kerja aman
 Tambang  Isolasi kabel las buruk  Luka bakar  Mengamankan benda, alat, material yang berada di area kerja
 Static posture  Tersengat aliran dengan risiko terbakar, seperti membasahi area kerja, memberikan
 Crane
 Chain block tidak listrik penutup berupa isolator api (ex:fire blanket), serta memindahkan
mengunci dengan baik  Patah tulang apabila mememungkinkan.
 Chainblock / crane  Cacat tubuh  Memastikan ada seorang fire watcher atau pemantau api yang
overweight  Kebakaran bertugas mengawasi selama pekerjaan panas berlangsung hingga 30
 Crane roboh menit setelah pekerjaan selesai
 Sling tidak layak  Memeriksakan chainblock atau lifting equipment dan dibuktikan
 Boom crane putus
 Swing crane  Fatality dengan checklist pemeriksaan
 Safety device  Memastikan semua peralatan kerja layak pakai dan sesuai
crane tidak standar (chainblock, katrol, tali tambang)
 Pastikan operator crane mempunyai SIO dan SILO yang berlaku
berfungsi
 Lifting material diikat dengan benar dan kuat.
 Pijakan Rigger tidak
 Memastikan tagline crane sudah terpasang supaya saat crane posisi
stabil
swing material tidak terayun dan tidak jatuh.
 Menggunakan crane dengan SWL (Safe Working Load) yang
sesuai dengan berat material
 Memastikan kondisi peralatan las dan isolasi kabel las dalam kondisi
baik dan layak pakai
 Memastikan APAR tersedia di tempat kerja dan dalam keadaan baik
 Memastikan safety line dan safety sign sudah dipasang (Ada Pekerjaan
Di Ketinggian)
 Selalu fokus dan berhati - hati ketika bekerja
 Memastikan ELCB terpasang dan bekerja dengan baik
 Selalu berkoordinasi dengan pemilik area
 Menggunakan APD yang sesuai (Safety Helmet, Safety Shoes,
Leather Gloves, Dust-Gas Mask, Clear/Dark Safety Glasses,
Faceshield, Full Body Harness (Memastikan double hook telah
dikaitkan) dan Wearpack)
5. Bongkar conveyor  Area kerja berdebu  Iritasi mata  Safety permit dibuat sebelum melakukan pekerjaan
existing  Static posture  Gangguan  Melakukan safety briefing sebelum melaksanakan pekerjaan
 Repetitive movement pernafasan  Melakukan pengawasan yang melekat dari dimulainya pekerjaan
 Material tajam  Lowback pain sampai pekerjaan selesai oleh Safety Officer atau Safety Man
 Paparan  Luka gores  Memasang safety line di area kerja
panas  Luka robek  Memasang safety sign sesuai dengan jenis pekerjaan di area kerja
pemotongan  Luka bakar  Dikerjakan oleh personil yang berkompeten dan dalam kondisi sehat.
 Tabung bertekanan  Patah tulang  Menyediakan Pemadam Api (APAR) di tempat kerja dan/atau selang
 Regulator rusak  Kebakaran air/air mengalir
 Flashback arrestor tidak  Fatality  Bekerja sesuai dengan tahapan dan prosedur bekerja yang
berfungsi ditentukan secara harti-hati
 Percikan api  Ditunjuk 1 orang sebagai pengawas api (firewatcher) untuk
 Fume pemotongan melakukan pengawasan selama pekerjaan berlangsung sampai
 Material handling buruk dengan minimal 30 menit setelah pekerjaan selesai
 Memastikan tidak ada titik api selama 30 menit setelah
selesai pekerjaan
 Memastikan tersedia minimal 2 HT (handy talky) sebagai
alat koordinasi kerja
 Memastikan alat kerja yang digunakan dalam kondisi baik dan
layak pakai
 Menjauhkan barang-barang yg mudah terbakar ±15 meter dari titik
pekerjaan, untuk barang yang tidak dapat dipindah harus ditutup
dengan fire blanket
 Memastikan seluruh pekerja menggunakan APD yang sesuai (safety
helmet, safety shoes, seragam kerja/rompi kerja, sarung tangan kain
dan sarung tangan kulit, masker gas dan masker debu, googles,
faceshield dan full body harness double hook) dengan baik dan benar.
6. Pemasangan  Fume las  Gangguan pernapasan  Safety permit dibuat sebelum melakukan pekerjaan
conveyor terhirup pekerja  Luka robek  Melakukan safety briefing sebelum melaksanakan pekerjaan
(pengelasan)  Isolasi listrik buruk  Low back pain  Melakukan pengawasan yang melekat dari dimulainya pekerjaan
 Percikan api las  Tersengat arus listrik sampai pekerjaan selesai oleh Safety Officer atau Safety Man
 kebakaran  Luka bakar  Memasang safety line di area kerja
 Material di ketinggian  Cedera patah tulang  Memasang safety sign sesuai dengan jenis pekerjaan di area kerja
yang berpotensi jatuh  Kebakaran  Dikerjakan oleh personil yang berkompeten dan dalam kondisi sehat.
 Bekerja di ketinggian  Meninggal dunia  Menyediakan Pemadam Api (APAR) di tempat kerja dan/atau selang
 Material berat air/air mengalir
 Area licin  Pastikan kabel-kabel dari peralatan tidak terkelupas dan
 Posisi kerja tidak aman digunakan
ergonomis  Pastikan peralatan las dalam kondisi baik dan aman digunakan
 Menggunakan fire blanket dan disediakan alat pemadam api
ringan/APAR minimal 3 kg atau penyediaan selang air
(menyesuaikanlokasinya)
 Menjauhkan barang-barang yg mudah terbakar ±15 meter dari titik
pekerjaan, untuk barang yang tidak dapat dipindah harus ditutup
dengan fire blanket
 Ditunjuk 1 orang sebagai pengawas api (firewatcher) untuk melakukan
pengawasan selama pekerjaan berlangsung sampai dengan minimal 30
menit setelah pekerjaan selesai
 Dikerjakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman dan
bersertifikat dibidangnya
 Memastikan seluruh pekerja dalam keadaan sehat
 Terdapat akses tangga yang aman
 Memastikan lifting material diikat dengan benar dan kuat
 Gunakan alat bantu kerja (chainblock) yang telah lulus
pemeriksaan oleh Departemen Inspeksi PT. Petrokimia Gresik
untuk menaikkan danmenurunkan material
 Memastikan SWL sesuai
 Area kerja dipasang safety line
7. Bongkar scaffolding  Manual handling buruk  Luka gores  Memastikan JSA sudah dibuat, dikomunikasikan, dipahami dan
 Material handling buruk  Luka memar dilaksanakan oleh semua pekerja yang terlibat.
Peralatan:  Safety briefing dilakukan setiap hari sebelum pekerjaan dimulai.
 Material berat  Luka robek
 Kunci pas  Memastikan setiap personil yang bekerja telah terlatih dan bersertikat
 Kejatuhan material  Jatuh dari ketinggian
scaffolding  Pastikan telah ditunjuk petugas safety officer / safety man yang selalu
dari ketinggian  Kejatuhan material
standby melakukan pengawasan di area kerja selama pekerjaan
 Pipa  Bekerja diketinggian dan peralatan
berlangsung
 Klem  Scaffolder tidak  Patah tulang
 Pastikan memasang rambu K3 “Awas sedang ada pekerjaan di
berkompeten  Cacat tubuh
ketinggian oleh PT Aneka Jasa Grhadika”
 Kondisi scaffolding  Fatality  Pastikan area kerja telah dilakukan sterilisasi dari pekerja ataupun lalu
berubah (papan
lalang lainnya dengan menggunakan safety line
hilang/bergeser/engkok,
 Memastikan akses dan pijakan scaffolding masih dalam kondisi layak
pipa berkarat)
pakai
 Memastikan pekerja selalu menerapkan 3 point contact saat bekerja
 Memastikan tidak ada pekerjaan pararel yang berlangsung di atas dan
di bawah. Apabila ada hal sedemikian rupa maka harus dilakukan
koordinasi dengan pihak terkait
 Pastikan safety permit telah dibuat sesuai dengan jenis pekerjaan,
bahaya dan area kerja
 Memastikan pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai SOP
 Memastikan setiap personil memahami prosedur kerja aman
 Pastikan kondisi seluruh peralatan bantu kerja pengangkatan dalam
kondisi layak pakai dan sesuai untuk jenis berat material yang diangkat
 Pastikan hook body harness selalu dikaitkan pada titik tumpu yang
kuat atau pada life line ketika pekerjaan diketinggian sedang
dilaksanakan
 Pastikan pekerja selalu menggunakan APD (helm safety, sepatu safety,
sarung tangan kain, masker medis, masker gas, full body harness
double hook, wearpack/rompi orange)

8. House Keeping  Material sekrap berat  Tergores benda  Memastikan JSA sudah dibuat, dikomunikasikan, dipahami
serta tajam tajam dan dilaksanakan oleh semua pekerja yang terlibat.
(Merapikan area kerja
 Sisa material berserakan  Terpeleset  Safety briefing dilakukan setiap hari sebelum pekerjaan dimulai.
dan mengembalikan  Peralatan berserakan  Kejatuhan material  Memastikan setiap personil yang bekerja telah terlatih
peralatan kerja ke  Material rapuh  Luka robek dan berpengalaman
 Memastikan area telah siap dan aman untuk pekerjaan bisa
tempatnya)  Katrol tidak terawat  Patah tulang dilaksanakan
 Komunikasi yang buruk  Safety Officer/ Safety Man selalu stand by di area kerja
 Area kerja licin  Memastikan pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan SOP
 Repetitive movement  Memastikan setiap personil memahami prosedur kerja aman
 Memastikan semua peralatan kerja layak pakai dan sesuai standar
 Memastikan safety line dan safety sign sudah dipasang sesuai resiko
dan bahayanya
 Melaksanakan Housekeeping setiap hari selesai melakukan aktifitas
 Memastikan alat kerja selesai bekerja dalam kondisi aman dan lokasi
kerja bersih
 Pisahkan material yang masih dipakai dan yang tidak terpakai
dan diberi label/ rambu petunjuk
 Berkoordinasidengan unit terkait untuk pembuangan material sekrap
 Memastikan penutupan safety permit dan kondisi lokasi kerja saat
ditinggalkan sudah aman
 Menggunakan APD yang sesuai (Safety Helmet, Safety Shoes,
Cotton Gloves, Dust/Gas Mask, dan wearpack)

Note:
 Memastikan seluruh pekerja telah mengikuti Safety Induction oleh K3 PT Petrokimia Gresik
 Jika cuaca buruk dan tidak memungkinkan (Mendung, angin kencang dan hujan) segera menghentikan pekerjaan.
 Pembuatan safety permit dibuat dan dilakukan sebelum memulai pekerjaan.
 Housekeeping dilakukan setiap hari, 30 menit sebelum/sesudah bekerja.

PG-FM-36-3032

Lamp.1/PG-PR-36-0037/Rev.0 (2018)

DAFTAR ANGGOTA TIM JOB SAFETY ANALYSIS
REHAB FRAME, GALERY & SUPPORT CONVEYOR 18M2602-2

NO JABATAN NAMA BAGIAN TANDA TANGAN

1 KETUA 1

2 SEKERTARIS 2

3 ANGGOTA 3

4 ANGGOTA 4

5 ANGGOTA 5

6 ANGGOTA 6

7 ANGGOTA 7

8 ANGGOTA 8

9 ANGGOTA 9

10 ANGGOTA 10

11 ANGGOTA 11

12 ANGGOTA 12

13 ANGGOTA 13

Anda mungkin juga menyukai