Anda di halaman 1dari 6

JOB SAFETY ANALYSIS

Pekerjaan Yang Dilakukan REPAIR DAN PAINTING GALLERY M-2431


No. JSA
Lokasi PETRO JORDAN ABADI
Tanggal

Pelaksana Pekerjaan PT ANEKA JASA Jabatan Nama Tanda Tangan


GRHADIKA 1. Ketua
Tim JSA 2. Sekretaris Terlampir
3. Anggota
4. Anggota

No LANGKAH KERJA IDENTIFIKASI BAHAYA TINDAKAN PENGENDALIAN


JENIS BAHAYA DAMPAK BAHAYA
1. Mobilisasi man power,  Bekerja di ketinggian  Jatuh dari  Memastikan semua pekerja sudah mengikuti safety induction dan
perlengkapan ,  Manual handling buruk ketinggian memiliki KIB dari PT. Petrokimia Gresik.
peralatan & material  Material handling buruk  Luka memar  Memastikan area kerja sudah dipasang Safety Sign (Ada Pekerjaan
di Ketinggian)
 Material berat dan tajam  Terkilir
 Safety briefing dilakukan setiap hari sebelum pekerjaan dimulai.
 Aktivitas keluar  Kejatuhan material  Memastikan JSA sudah dibuat, dikomunikasikan, dipahami
masuk kendaraan  Material yang dan dilaksanakan oleh semua pekerja yang terlibat.
diangkat jatuh  Siapkan safety permit sebelum pekerjaan dilakukan sesuai dengan
 Luka robek jenis dan daerah kerjanya.
 Patah tulang  Memastikan semua peralatan kerja layak pakai dan sesuai
standar
 Cacat tubuh  Memastikan material dan peralatan kerja di letakkan di tempat
 Fatality yang aman agar tidak menjadi sumber bahaya
 Memasang safety line dan memastikan tidak ada yang melintasi
area kerja
 Memastikan menggunakan APD yang sesuai (Safety helm, Safety
Shoes, Cotton Gloves, Dust-Gas Mask, Full Body Harness ).
2. Instalasi Scaffolding  Area kerja berdebu  Gangguan  Memastikan JSA sudah dibuat, dikomunikasikan, dipahami dan
 Area kerja licin pernafasan dilaksanakan oleh semua pekerja yang terlibat.
Peralatan :  Manual handling buruk  Iritasi mata  Safety briefing dilakukan setiap hari sebelum pekerjaan dimulai.
 Kunci scaffolding  Low back pain  Pastikan telah ditunjuk petugas safety officer / safety man yang selalu
 Material handling buruk
 Klem standby melakukan pengawasan di area kerja selama pekerjaan
 Material berat  Terkilir
berlangsung
 Pipa scaffolding  Kejatuhan material dari  Luka gores
 Pastikan area kerja telah dilakukan sterilisasi dari pekerja ataupun lalu
 Papan/ashiba ketinggian  Luka memar
lalang lainnya dengan menggunakan safety line
 Bekerja diketinggian  Luka robek
 Memastikan pekerja selalu menerapkan 3 point contact saat bekerja
 Scaffolder tidak  Scaffolding roboh
 Memastikan tidak ada pekerjaan pararel yang berlangsung di atas dan
berkompeten  Jatuh dari ketinggian
di bawah. Apabila ada hal sedemikian rupa maka harus dilakukan
 Scaffolding roboh  Kejatuhan material koordinasi dengan pihak terkait
 Material scaffoding dan peralatan
 Pastikan safety permit telah dibuat sesuai dengan jenis pekerjaan,
buruk  Patah tulang bahaya dan area kerja
 Cacat tubuh  Pastikan scaffolding hanya dipasang oleh pekerja yang memiliki
 Fatality sertifikat scaffolder dan berpengalaman
 Pastikan kondisi pipa pipa scaffolding yang digunakan dalam kondisi
baik, tidak korosi dan tidak bengkok
 Pastikan kondisi seluruh peralatan bantu kerja pengangkatan dalam
kondisi layak pakai dan sesuai untuk jenis berat material yang diangkat
 Pastikan terdapat tangga yang sesuai sebagai akses naik dan turun
pekerja
 Pastikan hook body harness selalu dikaitkan pada titik tumpu yang
kuat atau pada life line ketika pekerjaan diketinggian sedang
dilaksanakan
 Pastikan scaffolding yang telah dibangun telah mendapat tagging hijau
atau telah dinyatakan layak dari Safety Inspector PKG sebelum
scaffolding dapat digunakan bekerja
 Memastikan penyimpanan scaffolding tidak menghalangi akses
 Pastikan pekerja selalu menggunakan APD (helm safety, sepatu safety,
sarung tangan kain, masker medis, masker gas, full body harness
double hook, wearpack/rompi orange)
3

4. Bongkar scaffolding  Manual handling buruk  Luka gores  Memastikan JSA sudah dibuat, dikomunikasikan, dipahami dan
 Material handling buruk  Luka memar dilaksanakan oleh semua pekerja yang terlibat.
Peralatan:  Safety briefing dilakukan setiap hari sebelum pekerjaan dimulai.
 Material berat  Luka robek
 Kunci pas  Kejatuhan material  Jatuh dari ketinggian  Memastikan setiap personil yang bekerja telah terlatih dan bersertikat
scaffolding dari ketinggian  Kejatuhan material  Pastikan telah ditunjuk petugas safety officer / safety man yang selalu
 Pipa Klem  Bekerja diketinggian dan peralatan standby melakukan pengawasan di area kerja selama pekerjaan
 Scaffolder tidak  Patah tulang berlangsung
berkompeten  Cacat tubuh  Pastikan memasang rambu K3 “Awas sedang ada pekerjaan di
Kondisi scaffolding Fatality ketinggian oleh PT Aneka Jasa Grhadika”
berubah (papan  Pastikan area kerja telah dilakukan sterilisasi dari pekerja ataupun lalu
hilang/bergeser/engkok, lalang lainnya dengan menggunakan safety line
pipa berkarat)  Memastikan akses dan pijakan scaffolding masih dalam kondisi layak
pakai
 Memastikan pekerja selalu menerapkan 3 point contact saat bekerja
 Memastikan tidak ada pekerjaan pararel yang berlangsung di atas dan
di bawah. Apabila ada hal sedemikian rupa maka harus dilakukan
koordinasi dengan pihak terkait
 Pastikan safety permit telah dibuat sesuai dengan jenis pekerjaan,
bahaya dan area kerja
 Memastikan pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai SOP
 Memastikan setiap personil memahami prosedur kerja aman
 Pastikan kondisi seluruh peralatan bantu kerja pengangkatan dalam
kondisi layak pakai dan sesuai untuk jenis berat material yang diangkat
 Pastikan hook body harness selalu dikaitkan pada titik tumpu yang
kuat atau pada life line ketika pekerjaan diketinggian sedang
dilaksanakan
 Pastikan pekerja selalu menggunakan APD (helm safety, sepatu safety,
sarung tangan kain, masker medis, masker gas, full body harness double
hook, wearpack/rompi orange)

5 House Keeping  Material sekrap berat  Tergores benda  Memastikan JSA sudah dibuat, dikomunikasikan, dipahami dan
(Merapikan area kerja serta tajam tajam dilaksanakan oleh semua pekerja yang terlibat.
dan mengembalikan  Sisa material berserakan  Terpeleset  Safety briefing dilakukan setiap hari sebelum pekerjaan dimulai.
peralatan kerja ke  Peralatan berserakan  Kejatuhan material  Memastikan setiap personil yang bekerja telah terlatih dan
tempatnya)  Material rapuh  Luka robek berpengalaman
 Katrol tidak terawat  Patah tulang Memastikan area telah siap dan aman untuk pekerjaan bisa dilaksanakan
 Komunikasi yang buruk  Safety Officer/ Safety Man selalu stand by di area kerja
 Area kerja licin  Memastikan pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan SOP
 Repetitive movement  Memastikan setiap personil memahami prosedur kerja aman
 Memastikan semua peralatan kerja layak pakai dan sesuai standar
 Memastikan safety line dan safety sign sudah dipasang sesuai resiko
dan bahayanya
 Melaksanakan Housekeeping setiap hari selesai melakukan aktifitas
 Memastikan alat kerja selesai bekerja dalam kondisi aman dan lokasi
kerja bersih
 Pisahkan material yang masih dipakai dan yang tidak terpakai
dan diberi label/ rambu petunjuk
 Berkoordinasidengan unit terkait untuk pembuangan material sekrap
 Memastikan penutupan safety permit dan kondisi lokasi kerja saat
ditinggalkan sudah aman
 Menggunakan APD yang sesuai (Safety Helmet, Safety Shoes,
Cotton Gloves, Dust/Gas Mask, dan wearpack)

Note:
 Memastikan seluruh pekerja telah mengikuti Safety Induction oleh K3 PT Petrokimia Gresik
 Jika cuaca buruk dan tidak memungkinkan (Mendung, angin kencang dan hujan) segera menghentikan pekerjaan.
 Pembuatan safety permit dibuat dan dilakukan sebelum memulai pekerjaan.
 Housekeeping dilakukan setiap hari, 30 menit sebelum/sesudah bekerja.

Anda mungkin juga menyukai