I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
Nama : Ny. K
Usia/Tanggal Lahir : 63 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. A. Yani Km. 10 Kertak Hanyar
Suku Bangsa : Banjar
Status Pernikahan : Menikah
Agama/Keyakinan : Islam
Pekerjaan/Sumber Penghasilan : Petani
Diagnosa Medik : Dyspnea Ec CHF + PJK + DM Tipe 2
No. Medical Record : 1-22-34-22
Tanggal Masuk : 8 Oktober 2018
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. M
Usia : 27 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan/Sumber Penghasilan : Ibur Rumah Tangga
Hubungan Dengan Klien : Anak
Keterangan :
Laki – Laki :
Perempuan :
Meninggal :
Tinggal Serumah :
Klien :
V. RIWAYAT SPIRITUAL
Klien beragama Islam dan dikenal sering beribadah seperti sholat 5 waktu dan
sering ikut pengajian. Saat di rumah sakit klien tidak bisa sholat seperti
biasanya karena sulit menggerakkan tubuh akibat cidera yang diderita.
2. Tanda-Tanda Vital
TD : 130/70 mmHg R : 22x/menit
Nadi : 100x/menit Suhu : 36,7°
3. Sistem Pernafasan
Hidung klien tampak simetris, tidak menggunakan cuping hidung saat
bernapas, tidak ada secret, klien dipasang nasal kanul, dada tampak klien
simetris, gerakan dinding dada normal. Suara nafas vesikuler dan frekuensi
pernapasan klien 22x/menit.
4. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : ictus kordis terlihat dan tidak tampak ada memar
Auskultasi : terdengar bunyi tambahan pada jantung
Perkusi : kiri ICS 3 mid klafikula, ICS 5 axila kanan terdengar redup
Palpasi : teraba ictus cordis namun lemah
Klien mengatakan nyeri dada sebelah kiri yang tidak tertahankan sampai
menembus kebelakang. Pencetus nyeri dada pada klien yaitu saat klien
beraktivitas yang berat, rasanya seperti ditusuk-tusuk jarum, letak nyerinya
di dada sebelah kiri tembus sampai belakang, dengan skala nyeri 5
(sedang) dan terjadinya secara mendadak.
5. Sistem Pencernaan
Bibir klien tampak kering, klien sering mual, apabila makan muntah tidak
pada gigi yang patah, tidak ada nyeri pada bagian abdomen.
6. Sistem Indera
Tidak ada lesi dikelopak mata, mata kanan dan kiri simetris, pupil isokor,
mata berfungsi dengan baik dan konjungtiva anemis. Hidung berfungsi
dengan baik, tidak ada secret, telinga simetris antara kiri dan kanan, indera
pengecapan baik dan tidak pernah menjalani operasi.
7. Sistem Saraf
Klien tampak lemah, namun masih dapat melihat dan mendengar dengan
baik namun klien tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik disebabkan
karena habis operasi.
GCS = (4-5-6)
Fungsi Kranial (saraf kranil I-XII)
Syaraf I
Klien tidak mengalami masalah dalam fungsi penciuman
Syaraf II
Klien tidak mengalami masalah pada fungsi penglihatan
Syaraf III,IV,V
Kelopak mata klien tidak ada lesi, pupil isokor, dan berfungsi
dengan baik
Syaraf V
Tidak ada gangguan mengunyah klien
Syaraf VII
Fungsi pengecapan tidak mengalami gangguan
Syaraf VII
Klien bisa untuk diajak komunikasi
Syaraf IX, X
Kemampuan membuka mulut baik.
Syaraf XI
Mobilitas klien terbatas ditempat tidur, namun fungsi anggota gerak
klien baik.
Syaraf XII
Indra pengecapan berfungsi dengan baik.
8. Sistem Muskuloskeletal
Klien terpasang infus di tangan kiri (RL dengan 20 tpm). Skala kekuatan
Otot
4444 ǀ 4444
4444 ǀ 4444
9. Sistem Integumen
Kulit klien tampak lembab dan turgor kulit kembali kurang dari 2 detik.
2. Kebutuhan Cairan
Sebelum masuk rumah sakit, klien biasa minum air putih dan teh. Dalam
sehari klien bisa menghabiskan 2 liter. Semenjak masuk rumah sakit klien
jarang minum, hanya mampu minum sedikit-sedikit.
5. Kebutuhan Olahraga
Sebelum masuk rumah sakit klien jarang melakukan olahraga. Dan pada
saat masuk rumah sakit klien tidak pernah berolahraga dikarenakan hanya
berbaring ditempat tidur saja.
7. Personal Hygiene
Sebelum sakit biasanya klien mandi dan gosok gigi 2x sehari, tapi semenjak
masuk rumah sakit klien hanya mandi 1x sehari dan gosok gigi 1x sehari.
Keadaan mulu klien tampak kering, badan klien tampak lembab.
8. Aktivitas/Mobilitas Fisik
Sebelum masuk rumah sakit klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari
secara mandiri. Saat dirumah sakit klien terlihat ada keterbatasan gerak.
Skala Morse
No. Pertanyaan Jawaban dan Nilai
1. Apakah klien pernah jatuh dalam 3 bulan terakhir ? Tidak = 0
Ya = 25
2. Apakah klien mempunyai lebih dari 1 diagnosa Tidak = 0
sekunder ? Ya = 15
3. Alat bantu berjalan :
- dibantu perawat / bed rest 0
- tongkat 15
- berpegangan pada benda-benda sekitar 30
4. Apakah saat ini klien terpasang infus ? Tidak = 0
Ya = 20
5. Gaya berjalan :
- normal 0
- lemah 10
- pincang 20
6. Status mental :
- klien menyadari akan kondisinya 0
- klien mengalami keterbatasan daya ingat 15
Jumlah 75
Keterangan :
Tidak beresiko = 0 – 24
Resiko sedang = 25 – 50
Resiko tinggi = > 51
Jadi Ny. K beresiko tinggi cidera atau jatuh pada saat dirumah sakit.
9. Rekreasi
Sebelum masuk rumah sakit klien biasanya melakukan rekreasi bersama
keluarganya sesekali dalam sebulan.
VIII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Urinalisa Hasil Nilai Rujukan
Makroskopis
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Keruh Jernih
Berat Jenis 1.025 1.005 – 1.030
pH 6.0 5.0 – 6.5
Keton Negatif Negatif
Protein-Albumin Trace Negatif
Glukosa 1+ Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Darah Samar Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Urobilinogen 0.2 0.1 – 1.0
Lekosit 3+ Negatif
Sedimen Urine
Lekosit 15 – 20 0–3
Eritrosit 1–2 0–2
Epithel 2+ 1+
Kristal Negatif Negatif
Silinder Negatif Negatif
Bakteri 2+ Negatif
Lain – Lain Negatif Negatif
2. EKG
Pada pemeriksaan EKG klien mengalami sinus takikardi dan terjadi Infark Inferior
3. Foto Thoraks
Pada hasil foto thorak, jantung klien mengalami pembesaran
DO:
1. Wajah klien tampak
meringis
2. Klien tampak
melindungi area yang
sakit
TD : 130/70 mmHg
N : 72x/menit
R : 25x/menit
S : 36,9˚ C
GCS : 456
Hasil EKG : Sinus
takikardi dan infark
inferior
Foto Thorak: Terdapat
pembesaran pada
jantung
2 10/10/2018 DS: Risiko cidera
21.00 1. Klien mengatakan nyeri
dada sebelah kiri dan
terjadi mendadak
DO:
1. Klien terlihat meringis
kesakitan dan lemah
Skala Morse: hasilnya
resiko tinggi dengan
nilai 75
- Klien memiliki
lebih dari 1
diagnosa (15)
- Ketika bergerak
klien berpegangan
pada benda-benda
sekitar (30)
- klien terpasang
infus (20)
- Gaya berjalan lemah
(10)
3 10/10/2018 Ds : Kelemahan Intoleransi
21.00 1. Klien mengatakan nyeri aktivitas
dada sebelah kiri
DO:
1. Klien terlihat lemah saat
ditempat tidur
2. apabila berjalan lambat
XI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen cidera biologis (Infark Inferior)
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
3. Resiko tinggi cidera
Emylliana
skala nyeri 10)
2. Mengatur posisi 2. Klien
klien memposisikan
3. Mengajarkan teknik senyaman mungkin
2 08.30 00214 1. Gunakan 1. Saat diajak bicara
Emylliana
pendekatan yang klien dapat
menenangkan merespon dengan
2. Dengarkan penuh baik
perhatian apa yang 2. Klien mampu
3 09.00 00034 1. pemahaman 1. Klien paham akan
Emylliana
pencegahan jatuh kondisinya
2. perilaku sekarang
pencegahan jatuh 2. klien selalu berhati-
hati saat melakukan
Emylliana
12.00 mengatakan tampak belum dilanjutkan
1 masih nyeri menahan teratasi (1,2,3,4)
pada dada rasa nyeri
sebelah kiri Skala nyeri
11/10/2018 00214 Klien Klien Masalah Intervensi
12.00 mengatakan masih belum dilanjutkan
Emylliana
sudah sedikit tampak teratasi (1,2,3)
2 nyaman saat gelisah sebagian
berada
dirumah
sakit
11/10/2018 00034 Klien Klien tidak Masalah Intervensi
12.00 mengatakan pernah teratasi dihentikan
selalu jatuh saat
Emylliana
berhati-hati berada
3
saat dirumah
melakukan sakit
semua
aktivitas
Respon
Respon Analisis Perencanaan
No Jam Evaluasi No. DX Subjektif Paraf
Objektif (O) Masalah (A) Selanjutnya
(S)
12/10/2018 00132 Klien Klien Masalah Intervensi
Emylliana
Emylliana
12.00 mengatakan tampak belum dilanjutkan
1 masih nyeri menahan teratasi (1,2,3,4)
pada dada rasa nyeri
sebelah kiri Skala nyeri
13/10/2018 00214 Klien Klien Masalah Intervensi
12.00 mengatakan masih belum dilanjutkan
Emylliana
sudah sedikit tampak teratasi (1,2,3)
2 nyaman saat gelisah sebagian
berada
dirumah
sakit
Ners Muda
( Emylliana, S.Kep )