Anda di halaman 1dari 24

Makalah Asuhan Kebidanan I Kehamilan

Disusun Oleh :
Sulistyana
Ismia Erea
Putri Maya Sari Siregar
Riri Herni Putri Siregar

Prodi : AsKeb I Kehamilan


Dosen : Siti Maryam M.Kes

MAHASISWA DIII KEBIDANAN

STIKES WIDYA HUSADA MEDAN

Tahun Pelajaran 2020/2021

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 1


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Asuhan Kebidanan I Kehamilan ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Asuhan Kebidanan Kehamilan
bagi para pembaca dan juga bagi penyusun.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Maryam M.Kes, selaku Dosen mata Kuliah
AsKeb I yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang penyusun tekuni.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.

Penyusun menyadari, makalah yang penyusun tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penyusun nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Medan, 13 Desember 2020

Penyusun

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................3
1.3 Tujuan Masalah................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
2.1 genetalia eksternal dan internal wanita..............................................................................................5
2.1.1 Organ genitalia wanita bagian terluar.........................................................................................5
2.1.2 Organ Reproduksi Bagian Dalam...............................................................................................6
2.2 Anatomi panggul...............................................................................................................................7
2.2.1 Panggul wanita terdiri dari :........................................................................................................7
2.2.2 Fungsi Panggul Wanita...............................................................................................................8
2.2.3 Bentuk-bentuk Panggul Wanita..................................................................................................8
2.3 siklus menstruasi...............................................................................................................................9
2.3.1 Usia Mentruasi Pertama............................................................................................................10
2.3.2 Gejala-gejala pada Siklus Menstruasi.......................................................................................10
2.4 konsep Kehamilan...........................................................................................................................13
2.4.1 Penyebab terjadinya kehamilan................................................................................................13
2.4.2 menentukan usia kehamilan......................................................................................................14
2.5 pertumbuhan dan perkembangan konsepsi......................................................................................15
2.6 Struktur dan fungsi amnion,tali pusat, dan plasenta.........................................................................20
2.6.1 struktur amnion.........................................................................................................................20
2.6.2 Struktur tali pusat......................................................................................................................21
2.6.3 Struktur dan fungsi plasenta......................................................................................................21
2.6.4 Sirkulasi plasenta/ sirkulasi darah fetus....................................................................................21
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................23
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................................23
REFERENSI..............................................................................................................................................24

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 3


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


kehamilan adalah proses fisiologi yang normal di alami oleh wanita. Bidan sebagai seorang care
provider (pemberi layanan) yang memberikan layanan bagi ibu hamil haruslah paham dan
mengerti tentang konsep kehamilan dan asuhannya sehingga dapat memberikan asuhan sesuai
dengan batas kewenangannya. Pada Makalah ini kita akan mengetahui tentang anatomi dan
fisiologi wanita. konsep kehamilan, menentukan usia kehamilan.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa itu genetalia eksternal dan internal, panggul dan siklus menstruasi ?
 Apa konsep kehamilan?
 Bagaimana perkembangan embrio?
 Bagaimana struktur dan funsi tali pusat, plasenta dan amnion ?
 Bagaimana sirkulasi darah fetus?

1.3 Tujuan Masalah


Agar pembaca tahu apa itu genetalia internal dan eksternal wanita, konsep kehamilan,
menentukan usia kehamilan, perkembangan embrio, serta struktur dan fungsi amnion,talipusat
dan sirkulasi darah fetus.

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 4


BAB II PEMBAHASAN
2.1 genetalia eksternal dan internal wanita

Berdasarkan letaknya organ reproduksi wanita dibagi menjadi 2 yaitu organ genitalia bagian luar
(eksterna) yang lebih berperan untuk senggama dan organ reproduksi bagian dalam (interna)
yang berperan sebagai tempat untuk ovulasi, pembuahan sel telur, transportasi, implantasi
(melekatnya janin), dan tumbuh kembang janin.  

2.1.1 Organ genitalia wanita bagian terluar

• Mons veneris. Ini adalah bagian menonjol yang menutupi tulang kemaluan, tersusun dari
jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat. Mons veneris adalah bagian yang mulai ditumbuhi
rambut kemaluan saat anak perempuan memasuki masa pubertas. 

• Labia mayora atau bibir kemaluan besar. Tersusun dari jaringan lemak dan kelenjar keringat.
Letaknya di bawah mons veneris dan memanjang hingga ke perineum, area kulit antara lubang
vagina dan anus. 

• Labia minora atau bibir kemaluan kecil. Letaknya di dalam labia mayora, yang tersusun dari
jaringan lemak dengan banyak pembuluh darah. Baik labia mayora maupun labia minora
merupakan bagian sensitif yang bisa menerima rangsangan seksual. 

• Klitoris. Bagian ini berbentuk seperti sebutir kacang hijau. Sifat erektil pada klitoris hampir
sama seperti penis pada pria, sehingga sensitif terhadap rangsangan.

• Vestibulum. Pada bagian bawah klitoris, terdapat rongga pembatas dua sisi labia minora yang
bernama vestibulum. Di sinilah terdapat saluran kecing dan muara vagina. Di dalam vestibulum
terdapat kelenjar bartholin atau vestibular yang menghasilkan cairan yang menjadi pelumas saat
berhubungan seksual. 

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 5


• Hymen atau selaput dara. Selaput dara adalah selaput membran tipis yang menutupi vagina.
Selaput dara memiliki satu lubang yang ukurannya sedikit lebih besar, yang biasanya
mengeluarkan darah menstruasi. 

2.1.2 Organ Reproduksi Bagian Dalam

Sementara itu, alat reproduksi wanita bagian dalam berbentuk seperti buah pir terbalik yang
bertanduk dengan ukuran 7,5 x 5 cm. Di sinilah kegiatan reproduksi terjadi. Bagian yang
menyusunnya mulai dari jalan masuknya adalah:

• Vagina. Bagian yang paling sering disebut sebagai alat reproduksi wanita ini memiliki tempat
di bagian dalam, di belakang kandung kemih. Fungsi vagina adalah jalan masuk sperma menuju
rahim dan jalan keluar darah menstruasi serta jalur lahir bayi.

• Serviks. Jalan masuk antara rahim (uterus) dan vagina ini disebut leher rahim. Bagian yang
paling rentan terhadap penyakit ini berbentuk dinding sempit namun dapat melebar ketika proses
persalinan. 

• Uterus. Inilah ruang untuk janin tumbuh dan berkembang. Bentuknya menyerupai buah pir
yang gepeng dan tersusun dari lapisan otot yang memiliki sifat elastis sehingga bisa membesar
sesuai dengan perkembangan janin. Posisinya pun tidak lurus dengan vagina, melainkan
membentuk sudut seperti posisi orang membungkuk. Selama proses persalinan, uterus akan
mengalami kontraksi yang akan membantu janin keluar lewat jalan lahir. 

• Tuba falopi. Tuba falopi menghubungkan ovarium dan uterus. Saluran telur yang berada di
kanan dan kiri rahim ini berfungsi sebagai tempat terjadinya pembuahan dan persiapan hasil
pembuahan sebelum menuju rahim. 

• Ovarium. Sama seperti tuba falopi, indung telur juga berjumlah dua buah dan terletak di kedua
sisi rahim. Ovarium berbentuk oval sebesar ibu jari. Di sinilah produksi sel telur (ovum), hormon
estrogen, dan progesteron terjadi. Setiap 28 hari, ovarium mengeluarkan sel telur secara
bergantian yang menyebabkan siklus menstruasi. 

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 6


2.2 Anatomi panggul
Selama ini kita tahu bahwa bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan
penting dalam pelayanan maternal dan perinatal. Keberadaan bidan memiliki posisi strategis,
mengingat sebagian besar persoalan reproduksi berhubungan dengan kaum perempuan. Salah
satu tantangan yang harus dihadapi adalah tuntutan masyarakat terhadap pelayanan berkualitas.
Untuk dapat memberikan pelayanan berkualitas, bidan harus terlebih dahulu terampil serta
memiliki kompetensi yang luas termasuk dalam anatomi khususnya wanita dalam memberikan
asuhan kebidanan yang bekualitas. 
Untuk dapat memberikan asuhan persalinan, terlebih dahulu bidan harus menguasai anatomi
panggul.

2.2.1 Panggul wanita terdiri dari :


1. Panggul besar (Pelvis Mayor)
Panggul besar dibentuk oleh 4 buah tulang :
 2 tulang pangkal paha (Os Coxae), terdiri dari tiga buah tulang :
a. Tulang Usus (Os. Ilium)
1. Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas
dan bagian belakang tulang panggul
2. Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut crista iliaca
3. Ujung depan dan belakang crista iliaca menonjol : spina iliaca anterior
superior dan spina iliaca posterior superior
b. Tulang Duduk (Os. Ischium)
1. Terdapat disebelah bawah tulang usus
2. Pinggir belakang menonjol : spina ischiadica
3. Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang mendukung badan
saat duduk disebut tuber ischiadicum
c. Tulang Kemaluan (Os. Pubis)
1. Terdapat disebelah bawah dan depan tulang usus
2. Dengan tulang duduk dibatasi foramen obturatum
3. Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus:
ramus superior ossis pubis
 1 tulang kelangkang (Os. Sacrum)
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan mengecil dibagian
bawahnya. Tulang kelangkang terletak di antara kedua tulang pangkal
paha. Terdiri dari lima ruas tulang yang berhubungan erat.

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 7


 1 tulang tungging (Os. Coccygis)
Berbentuk segitiga dengan ruas tiga sampai lima buah dan bersatu. Pada saat
persalinan tulang tungging dapat didorong ke belakang sehingga memperluas
jalan lahir
2. Panggul kecil (Pelvis Minor) terbentuk oleh 4 buah tulang
Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti yang penting karena merupakan
tempat alat reproduksi wanita yang membentuk jalan lahir. Panggul kecil dibentuk oleh 4
buah bidang yaitu :
a. Pintu atas panggul (PAP)/ Inlet
             Pap dibentuk oleh :
1. Promontorium
2. Sayap Os. Sacrum
3. Linea terminalis/nominata kanan dan kiri
4. Ramus superior Ossis Pubis kanan dan kiri
5. Pinggir atas simfisis pubis
b. Pintu tengah panggul (PTP)/ Midlet PTP dibentuk oleh 2 buah bidang yaitu :
1. Bidang luas panggul
Bidang luas panggul dibentuk oleh pertengahan simfisis menuju pertemuan Os. Sacrum
2 dan 3.
2. Bidang sempit panggul
Bidang sempit panggul dibentuk oleh tepi bawah simfisis menuju kedua spina
ischiadica dan memotong Os. Sacrum setinggi 1-2 cm diatas ujungnya.
c. Pintu bawah panggul (PBP)/ Outlet
Pintu bawah panggul bukanlah merupakan satu bidang tetapi terdiri dari dua segitiga
dengan dasar yang sama. Segitiga depan dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arcus
pubis, sedangkan segitiga belakang dasarnya tuber ossis ischiadica denga dibatasi oleh
ligamentum sacrotuberosum kiri dan kanan.

2.2.2 Fungsi Panggul Wanita


     Fungsi umum panggul wanita adalah :
     a. Panggul besar (Pelvis Mayor)
         Fungsi dari panggul besar adalah menyangga isi abdomen
     b. Panggul kecil (Pelvis Minor)
         Fungsi panggul kecil adalah :
         1. Membentuk jalan lahir
         2. Tempat alat genitalia

2.2.3 Bentuk-bentuk Panggul Wanita

Menurut Caldwell-Moloy ada 4 bentuk panggul :


a. Panggul Gynecoid : bentuk panggul ideal, bulat dan merupakan jenis panggul
tipikal wanita
b. Panggul Android : bentuk PAP seperti segitiga, merupakan jenis jenis panggul tipikal
pria
c. Panggul Antropoid : bentuk PAP seperti elips, agak lonjong seperti telur

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 8


d. Panggul Platipeloid : bentuk PAP seperti kacang atau ginjal, picak, menyempit
arah muka belakang.

2.3 siklus menstruasi


Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari vagina yang terjadi diakibatkan siklus bulanan
alami pada tubuh wanita. Siklus ini merupakan proses organ reproduksi wanita untuk bersiap jika
terjadi kehamilan. Persiapan ini ditandai dengan penebalan dinding rahim (endometrium) yang
berisi pembuluh darah. Jika tidak terjadi kehamilan, endometrium akan mengalami peluruhan
dan keluar bersama darah melalui vagina.

Siklus ini berjalan sekitar 4 minggu, dimulai sejak hari pertama menstruasi, hingga hari pertama
menstruasi berikutnya tiba. Siklus menstruasi pada seorang wanita diatur oleh berbagai hormon,
baik yang dihasilkan oleh organ reproduksi maupun kelenjar lain. Beberapa hormon yang terlibat
adalah GnRH (gonadotropin relasing hormone), FSH (folicle stimulating hormone), LH
(luteinizing hormone), estrogen, dan progesteron.

Berdasarkan perubahan kondisi rahim dan konsentrasi hormon, siklus menstruasi dibagi menjadi
beberapa fase, yaitu:

 Fase menstruasi. Fase menstruasi merupakan fase pertama di dalam siklus menstruasi.
Fase ini ditandai dengan terjadinya peluruhan dinding rahim yang berisi pembuluh darah
dan cairan lendir. Fase menstruasi terjadi ketika sel telur tidak dibuahi sehingga tidak
terjadi kehamilan. Kondisi ini menyebabkan dinding uterus yang mengalami penebalan
pada fase-fase sebelumnya untuk mempersiapkan terjadinya kehamilan, tidak lagi
diperlukan oleh tubuh.
 Fase folikular. Fase ini terjadi ketika kelenjar hipotalamus di otak mengeluarkan GnRH
untuk merangsang kelenjar pituitari atau hipofisis sehingga mengeluarkan FSH. FSH
akan merangsang indung telur atau ovarium untuk membentuk folikel yang berisi sel
telur yang belum matang. Folikel akan terus berkembang selama sekitar 16 hari
bersamaan dengan perkembangan sel telur. Folikel yang sedang mengalami pematangan
akan mengeluarkan hormon estrogen yang mulai merangsang penebalan dinding rahim.
 Fase ovulasi. Fase ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur yang sudah
matang ke saluran indung Sel telur akan keluar dari ovarium pada saat kadar LH di dalam
tubuh mencapai puncaknya. Sel telur yang keluar dari ovarium akan berjalan menuju
rahim untuk siap dibuahi oleh sperma. Jika tidak dibuahi, sel telur akan melebur 24 jam
setelah terjadinya ovulasi. Pada wanita yang memiliki siklus menstruasi selama 28 hari,
umumnya ovulasi terjadi pada hari ke 14. Pada masa ini, vagina akan mengeluarkan
lendir serviks.
 Fase luteal. Fase ini terjadi ketika folikel yang sudah mengeluarkan sel telur yang sudah
matang berubah menjadi jaringan yang dinamakan korpus luteum. Korpus luteum akan
mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron untuk menjaga agar dinding uterus atau
rahim tetap tebal, sehinga uterus tetap siap menampung sel telur jika sudah dibuahi. Jika
terjadi kehamilan, tubuh wanita akan mengeluarkan hormon HCG (Human Chorionic
Gonadotropin) untuk menjaga agar korpus luteum tetap ada di dalam ovarium sehingga
dinding uterus tidak meluruh. Akan tetapi jika tidak terjadi kehamilan, korpus luteum
akan meluruh sehingga kadar hormon estrogen dan progesteron dalam darah juga akan

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 9


menurun. Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron akan menyebabkan dinding
uterus mengalami peluruhan dan terjadi menstruasi. Fase luteal umumnya terjadi sekitar
11-17 hari dengan rata-rata lamanya adalah 14 hari.

Normalnya menstruasi terjadi sekitar 3-7 hari pada kebanyakan wanita. Meski demikian, tidak
semua wanita mengalami siklus yang sama, bahkan di antara wanita yang berusia hampir sama.
Siklus mentruasi terkadang bisa datang lebih cepat atau lebih lambat, dengan perbedaan yang
berkisar antara 21 hingga 35 hari.

2.3.1 Usia Mentruasi Pertama

Siklus menstruasi pertama terjadi pada gadis remaja saat mereka memasuki masa pubertas,
biasanya diawali pada usia 12 tahun atau sekitar 2-3 tahun setelah payudara mulai tumbuh. Usia
pertama menstruasi yang dialami oleh seorang anak juga umumnya terjadi pada usia yang sama
dengan ibu atau kakak perempuan mereka.

Menstruasi pertama bisa datang lebih cepat atau lambat. Ada yang mengalaminya sejak sekitar
usia 8 tahun, dan ada yang baru mengalaminya di atas usia 12 tahun. Meski demikian, sebagian
besar gadis remaja sudah mengalami menstruasi secara rutin pada usia 16 hingga 18 tahun.
Menstruasi akan terus berlangsung sampai menopause tiba. Menopause dapat terjadi pada wanita
berusia 40 tahun hingga pertengahan usia 50 tahun.

2.3.2 Gejala-gejala pada Siklus Menstruasi

 Sindrom pramenstruasi (PMS)

Dalam siklus menstruasi, perubahan kadar hormon dalam tubuh wanita akan terjadi. Berubahnya
jumlah hormon bisa memengaruhi fisik dan emosi, yang dapat muncul beberapa hari sebelum
menstruasi. Gejala ini disebut sindrom pramenstruasi atau premenstrual syndrome (PMS).

Sejumlah perubahan fisik dan emosi yang biasanya muncul sebelum menstruasi adalah:

 Lelah
 Sakit kepala
 Perut kembung
 Payudara menjadi sensitif
 Kenaikan berat badan
 Nyeri pada otot dan sendi
 Diare atau konstipasi
 Muncul jerawat.
 Keluarnya cairan dari vagina atau keputihan normal sebelum menstruasi.

Sementara, perubahan emosi yang bisa terjadi pada saat wanita mengalami PMS adalah:

 Uring-uringan
 Suasana hati yang tidak stabil
Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 10
 Sulit konsentrasi
 Mudah menangis
 Sulit tidur
 Perubahan nafsu makan
 Kecemasan berlebihan
 Turunnya rasa percaya diri
 Gairah seks yang menurun.

Pada beberapa wanita, gejala PMS dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, sehingga
memaksa wanita yang mengalami PMS berat untuk beristirahat. Akan tetapi terlepas dari
seberapa parah gejala PMS yang diderita, gejala-gejala tersebut akan mereda setelah sekitar 4
hari.

Selama menstruasi, sakit atau kram perut juga dapat terjadi. Apabila Anda mengalami sakit atau
kram perut yang terasa mengganggu aktivitas sehari-hari, sejumlah cara berikut bisa bermanfaat
untuk menguranginya:

 Menghangatkan perut, misalnya dengan kompres air hangat


 Olahraga ringan, seperti berjalan kaki atau bersepeda
 Memijat perut bagian bawah
 Meminum obat pereda rasa sakit, misalnya paracetamol
 Berhenti merokok
 Melakukan teknik relaksasi, contohnya yoga dan meditasi
 Menghindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol.

 Kelainan pada Siklus Menstruasi

Durasi serta volume perdarahan pada siklus menstruasi yang dialami masing-masing wanita
berbeda-beda. Tiap wanita dianjurkan untuk memperhatikan atau mencatat siklus menstruasinya
agar dapat segera menyadari jika muncul kejanggalan tertentu. Siklus menstruasi yang tidak
biasa atau volume darah yang berlebihan terkadang dapat menandakan adanya masalah
kesehatan.

Gejala kelainan siklus menstruasi berbeda-beda untuk setiap kelainan. Namun secara umum,
gejala yang perlu diperhatikan sebagai tanda kelainan siklus menstruasi adalah:

 Terjadi lebih dari 7 hari


 Mengalami perdarahan deras yang menyebabkan perlunya mengganti pembalut tiap 1-2
jam
 Menstruasi terjadi lebih sering dalam kurun waktu 21 hari
 Terjadinya menstruasi kurang dari yang seharusnya dalam kurun waktu 45 hari
 Mengalami perdarahan berat yang diikuti munculnya lebam atau perdarahan. Hal ini
harus menjadi perhatian terutama pada wanita yang memiliki keluarga dengan riwayat
kelainan perdarahan.

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 11


Kelainan menstruasi pada wanita di usia awal menstruasi dapat diamati dari tanda-tanda seperti:

 Menstruasi belum terjadi pada kurun waktu 3 tahun setelah berkembangnya payudara
 Menstruasi belum terjadi pada usia 15 tahun
 Menstruasi belum terjadi pada usia 14 tahun diikuti dengan tanda-tanda hirsutisme.

Permasalahan dalam menstruasi yang umum terjadi dibagi dalam empat kategori, yaitu:

 Menorrhagia

Menorrhagia adalah volume darah yang berlebihan saat menstruasi. Beberapa gejala dalam
kondisi ini adalah:

 Volume darah yang terlalu banyak sehingga harus mengganti pembalut tiap jam dan ini
berlangsung selama beberapa jam
 Harus menggunakan dua pembalut untuk menampung perdarahan
 Harus bangun untuk mengganti pembalut pada saat tidur
 Mengalami gejala anemia, misalnya lemas atau sesak napas
 Durasi menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari atau menstruasi lama
 Mengeluarkan gumpalan-gumpalan darah berukuran besar selama lebih dari satu hari
 Terpaksa membatasi rutinitas karena volume darah yang hilang berlebihan saat
menstruasi.

Kelainan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari ketidakseimbangan hormon hingga
miom yang tumbuh pada rahim. Oleh karena itu, sebaiknya periksakan diri ke dokter apabila
Anda mengalami perdarahan yang berlebihan agar dapat ditangani secara seksama.

 Metrorrhagia

Metrorrhagia merupakan perdarahan dari vagina yang terjadi diantara dua periode menstruasi.
Penyebab terjadinya metrorrhagia cukup beragam, dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan
hromon, infeksi, miom, hingga kanker. Jika muncul metrorrhagia, dianjurkan untuk
berkonsultasi dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan sehingga dapat ditangani
penyebabnya. Pengobatan metrorrhagia bergantung kepada penyebab tejadinya metrorrhagia.

 Oligomenorrhea

Haid biasanya datang tiap 21 hingga 35 hari. Tetapi, ada juga wanita yang mengalami menstruasi
secara tidak teratur, yaitu bila haid datang setelah 90 hari. Kondisi ini disebut sebagai
oligomenorrhoea.

Terdapat beberapa penyebabnya, seperti penggunaan kontrasepsi, obat penunda haid, olahraga
berat, gangguan pola makan, serta diabetes dan penyakit tiroid, sehingga penanganannya pun
berbeda-beda.

 Amenorrhea

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 12


Amenorrhea adalah istilah medis di mana menstruasi terhenti sama sekali. Kondisi ini bisa
terjadi dengan alami atau diakibatkan oleh penyakit dan konsumsi obat tertentu.

Sejumlah faktor alami yang dapat menyebabkan masalah ini, di antaranya adalah:

 Kehamilan
 Menyusui
 Menopause.

Penyakit yang menyerang indung telur (ovarium), seperti polycystic ovarian syndrome (PCOS),
bekas luka pada dinding rahim, bentuk vagina abnormal, organ reproduksi yang tidak
berkembang sempurna, gangguan hormon tiroid, dan adanya tumor pada kelenjar pituitari atau
hipofisis di otak juga dapat mengakibatkan amenorrhea.

Konsumsi obat maupun pil KB, stres, olahraga yang berlebihan, dan berat badan yang terlalu
rendah juga bisa menyebabkan amenorrhea. Jika penyebabnya sudah diatasi, menstruasi akan
kembali normal.

 Dysmenorrhea

Dysmenorrhea atau nyeri haid adalah hal biasa yang pernah dirasakan tiap wanita.
Dysmenorrhea yang biasanya terjadi sebelum dan pada saat menstruasi ini umumnya berupa
nyeri atau kram di perut bagian bawah yang terus berlangsung, dan terkadang menyebar hingga
ke punggung bawah serta paha. Rasa nyeri tersebut juga bisa disertai sakit kepala, mual, dan
diare.

Obat pereda sakit dapat digunakan untuk mengatasi dysmenorrhoea. Tetapi hubungilah dokter
jika Anda mengalami nyeri menstruasi yang tidak tertahankan atau bertambah parah untuk
memastikan bahwa kondisi ini bukan disebabkan oleh penyakit tertentu, terutama jika Anda
berusia di atas 25 tahun.

2.4 konsep Kehamilan


Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Sarwono, 2002).
Kehamilan (graviditas) adalah masa yang dimulai dengan konsepsi (perbuahan) dan berakhir
dengan permulaan persalinan (Bag. Obgin Fak. UNPAD. 1983). Kehamilan adalah masa dimulai
dari konsepsi sampai jalan lahir, lama hamil normal adalah 280 hari atau 9 bulan 7 hari, yang
dihitung dari HPHT (Winkjosastro, 1999).

2.4.1 Penyebab terjadinya kehamilan


Kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek, sebagai berikut:
a. Ovum (sel telur)
Sel telur (ovum) adalah sel reproduksi (gamet) yang dihasilkan oleh ovarium dari
organisme berjenis kelamin betina. Berbeda dengan hewan (termasuk manusia),
tumbuhan betina juga menghasilkan sel telur yang terlindung oleh bakal biji (ovulum).

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 13


Sel telur manusia, berbentuk bulat, berdiameter lebih-kurang 145 µm, dengan jumlah
kromosom 23 (haploid / n). Pewarisan sifat (informasi genetik) dari pihak wanita,terdapat
dalam sel telur ini.Sel telur manusia, tidak dapat diperbaharui.
b. Spermatogoza
Sel sperma adalah sel di dalam reproduksi laki-laki yang dibentuk di testis. Sel inilah
yang nantinya akan bertemu dengan sel telur (ovum) pada wanita untuk bersatu dan
membentuk zigot yang merupakan cikal bakal janin atau manusia. Sel sperma pada
manusia bersifat haploid yang ebrjumlah 23 kromosom, sehingga jika nantinya sel
sperma bertemu dengan sel telur pada wanita, maka lengkaplah sel tersebut menjadi sel
yang bersifat diploid yang memiliki jumlah kromosom sebanyak 46 buah.
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti
(nukleus), leher yang menghubungkan kepala dan bagian ekor yang dapat bergerak
sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
c. Konsepsi / fertilisasi
Suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba falopi, hanya satu sperma yang
dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum.

d. Nidasi / implantasi
Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium lamanya kehamilan
dimulai dari konsepsi sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40 mingu) dan lebih dari
300 hari (42 minggu). Kehamilan 37-42 minggu disebut aterm, bila lebih dari 42 minggu
disebut dengan postmatur, sedangkan kehamilan 28-36 minggu (prematur) (Muchtar
Rustam, 1988).

2.4.2 menentukan usia kehamilan


Menentukan umur hamil sangat penting untuk memperkirakan persalinan. Umur hamil dapat
ditetukan dengan:

1. Mempergunakan rumus Naegle. Rumus Naegle memperhitungkan umur kehamilan


berlangsung selama 288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan menentukan hari
pertama haid dan ditambah 288 hari, sehingga perkiraan kelahiran dapat ditetapkan. Rumus
Naegle dapat dihitung hari haid pertama ditambah tujuh dan bulannya ditambah sembilan.
Contohnya, haid hari pertama tanggal 15 Januari 1993, maka penghitungan perkiraan kelahiran
adalah 15 + 7 = 22; 1 + 9 = 10 sehingga dugaan persalinan adalah 22 Oktober 1993.

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 14


2. Gerakan pertama fetus. Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada umur
hamil 16 minggu. maka perkiraan umur hamil dapat ditetapkan. Perkiraan ini tidak tepat
3. Perkiraan tingginya fundus uteri. Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan
umur hamil terutama tepat pada hamil pertama. Pada kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan
ini ku-rang tepat.
Lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi samapai terjadinya persalinan adalah kira-kira 280 hari
( 40 minggu ) , dan tidak lebih dari 300 hari ( 43 minggu ). Ditinjau dari tuanya kehamilan,
kehamilan dibagi dalam 3 bagian yaitu : 1. Kehamilan trimester I ( 0 sampai 12 minggu ) 2.
Kehamilan trimester II ( 12 sampai 28 minggu ) 3. Kehamilan trimester III ( 28 sampai 40
minggu )

2.5 pertumbuhan dan perkembangan konsepsi


Perkembangan embrio
 Minggu ke-1 :
1. Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum
terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran dihitung berdasarkan hari pertama haid
terakhir.
2. Sel2 telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg
mengelilingi matahariSel ini akan bertemu dengan sel2 sperma dan memulai
proses pembuahan
3. Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua Sel telur yang telah dibuahi
membelah dua, 30 jam setelah dibuahi Sambil terus membelah, sel telur bergerak
di dalam lubang falopi menuju rahim
4. Setelah membelah menjadi 32 sel telur disebut morula.
 Minggu 3
Sampai usia kehamilan 3 minggu.Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan
menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-
0,2 mm.
 Minggu 4
Bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic
Gonadotropin - HCG)
 Minggu ke 5
1. Pada minggu ini terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm.
2. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf
pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta
rambut.
3. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ
jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif.
4. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati,
pankreas dan pundi kencing.

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 15


 Minggu 6
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. jantung
bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk,
pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak
 Minggu 7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira
sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan
yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan
saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru
 Minggu 8
1. Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi ujung hidung dan
kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran yang
menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan
semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu
setelah pembuahan
2. Bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut
serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang
tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna
 Minggu 9
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki
dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan
Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30
mm dan beratnya sekitar 4 gram
 Minggu 10
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak
meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai
tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram
 Minggu 11
1. Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan
kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.
2. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat,
meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan,
janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang bahkan
jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi
kebahagiaan tersendiri.
 Minggu 13
1. Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen ,
nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk
melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan
beratnya 19 gram.
2. Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga
semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.
 Minggu 14
1. Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram.
Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di
seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 16


prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju
panggul.
2. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada
lapisan lemak.
 Minggu 15
1. Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi
Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini.
Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir
minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm
2. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak
matanya masih tertutup.
 Minggu 16
1. Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi
telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses
pembentukan ini system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan
berfungsi.
2. Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan
perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm dan beratnya 80 gram.
 Minggu 17
1. Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan
lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjaga suhu tubuh bayi setelah lahir.
2. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari
mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.
 Minggu 18
1. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda
menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan
beratnya 140 gram.
2. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon
Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.
 Minggu 19
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari
luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat
gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16
cm.
 Minggu 20
1. Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan
panjangnya 14-16 cm. Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan
dermis, epidermis dan subcutaneous. kuku tumbuh pada minggu ini.
2. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan. Pigmen kulit mulai
terlihat.
 Minggu 21
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan
gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan
bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.
 Minggu 22
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu,

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 17


wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin
proporsional.
 Minggu 23
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga
tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia
memiliki kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan
dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram.Tangan dan kaki bayi telah terbentuk
dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
 Minggu 24
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta.
Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang
menjaga kantung udara tetap mengembang.Kulit bayi mulai menebal.
 Minggu 25
Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah
di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai
membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah
semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai
berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.
 Minggu 26
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk.
Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah
berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk
memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala
si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
 Minggu 27
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus
dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan.Indra
perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air
ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan
tinggi badan 36-38 cm.
 Minggu 28
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 38 cm. Otak bayi semakin berkembang
dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus
tumbuh.Lemak dalam badan mulai bertambah,matanya sudah mulai bisa berkedip bila
melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah.
Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil
kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
 Minggu ke 29
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen.
Bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak
bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi
sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram,
dengan tinggi badan 37-39 cm.
 Minggu 30
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400
gram dan panjangnya 37-39 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 18


terasa.bayi sudah bisa membuka dan menutup matanya, dan juga mengeluarkan air mata.
berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.
 Minggu 31
Perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang
dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik,
bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
 Minggu 32
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan
rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai
rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat
1800 gram dan panjang 29 cm.
 Minggu 33
Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa
berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan.
Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-
benar bersatu. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut
menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45
cm.
 Minggu 34
Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila
mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang
mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai
sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci
pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan
sekitar 45-46 cm.
 Minggu 35
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai
memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan
kehangatan pada tubuhnya. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan
sekitar 45-47 cm.
 Minggu 36
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai
mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan
livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik
bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram,
dengan tinggi badan 47-48 cm.
 Minggu 37
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi
merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk
dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Berat badan bayi
di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm.
 Minggu 38
Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 : Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap
dilahirkan.

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 19


2.6 Struktur dan fungsi amnion,tali pusat, dan plasenta

2.6.1 struktur amnion


Amnion merupakan membran internal yang membungkus janin dan cairan ketuban. Amnion
merupakan membran transparan, tipis dan licin tetapi sangat kuat yang dapat dikelupas dari
khorion sampai daerah insersi tali pusat. Membran amnion melekat erat pada khorion. Menutupi
permukaan foetal plasenta sampai pd insersi tali pusat dan kemudian berlanjut sebagai
pembungkus tali pusat hingga umbilikus janin. Khorion merupakan membran ekternal yang
berwarna putih dan terbentuk dari villi-villi sel telur yang berhubungan dengan desidua
kapsularis. Membran ini berlanjut dengan tepi plasenta dan melekat pada lapisan uterus.

 Cairan Amnion
Disebut juga dangan cairan ketuban / liquor amnii, Pada kehamilan aterm jumlahnya
sekitar 1000 ml- 1500 ml, Polihidramnion jika > 2 L, Oligohidramnion < 500 ml, Sifat
alkalis, bau anyir
 Kandungan air ketuban :
a) Air 98 %
b) Ureum
c) Protein
d) Asam urine
e) Gula
f) Garam
g) Bintik lemak dari vernik kaseosa, rambut halus yang berasal dari lanugo.
 Manfaat air ketuban
1) Memungkinkan anak bergerak dgn bebas
2) Untuk melindungi anak dr trauma dari luar
3) Melindungi suhu tubuh janin
4) Meratakan tekanan didalam uterus pada partus shg servik membuka
5) Membersihkan jalan lahir jika ketuban pecah dengan cairan yang steril dan
mempengaruhi keadaan di dalam vagina, shingga bayi kurang mengalami infeksi.
 Asal liquor amnii
1) Air kencing janin
2) Transudat darah ibu
3) Sekret epitel amnion
4) Campuran diantar ketiganya.
 Cara mengenali air ketuban
1) Dengan kertas lakmus
2) Makroskopis
3) Bau amis, adanya lanugo, rambut dan verniks kaseosa
4) Bercampur meconium
5) Mikroskopis
6) Rambut dan lanugo
7) Laborat : kadar urea ( ureum) rendah dibanding dengan urine

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 20


2.6.2 Struktur tali pusat
Terbentang dari permukaan foetal plasenta sampai daerah umbilikus dan berlanjut sebagai kulit
fetus pada perbatasan tersebut. Pada kehamilan aterm panjangnya antar 40-50 cm, diameter 1-2
cm. Bentuk seperti tali dan mempunyai kira-kira 40 puntiran spiral.
1) Amnion : menutupi tali pusat dan merupakan lanjutan amnion yang menutupi permukaan
foetal janin.
2) Tiga pembuluh darah darah : 2 arteri yg berfungsi mengembalikan produk sisa dari foetus ke
plasenta, 1 vena yang membawa oksigen dan memberi nutrien ke sistem peredaran darah foetus.
3) Jeli wharton : mengelilingi pembuluh darah, mrupakan bahan berbentuk jeli. Jumlah jeli
wharton inilah yang menyebabkan tali pusat tebal / tipis.
4) Insersi tali pusat pada plasenta : sentarlitas, lateralis, marginalis, velamentosa dan lain-lain.

2.6.3 Struktur dan fungsi plasenta


Bentuk bundar/ oval, diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm, berat 500-600 gr.
Terbentuk lengkap saat umur kehamilan 16 minggu.
Umumnya terletak dikorpus uteri didepan/belakang agak ke arah fundus uteri.
Terdiri atas 2 bagian :
1. Bagian foetal
a) Permukaan yg menghadap ke bayi, dpt dilihat setelah kelahiran dgn warnanya yg abu2 ke
biruan dan permukaannya yg halus dan mengkilat
b) Membran amnion menutup permukaan foetal
c) Tali pusat akan berinsersi pada bagian ini, biasanya di bagian tengah dan pembuluh darah
dapat dilihat menyebar dari funicullus umbilikalis.
2. Bagian maternal
a) Di dalam uterus, permukaan maternal plasenta terletak setelah uterus terkubur di dalam
desidua
b) Pada inspeksi setelah kelahiran, villi khorion tersusun dalam lobi/kotiledon (15-20 buah)
c) Permukaan maternal berwarna merah gelap
d) Alur2 yang memisahkan kotiledon disebut sulci.

2.6.4 Sirkulasi plasenta/ sirkulasi darah fetus


1) Darah dipompakan janin oleh jantung janin
2) Darah meninggalkan janin melalui arteri pada tali pusat dan berjalan ke plasenta
3) Pembuluh2 arteri umbilikalis ini bercabang diseluruh permukaan plasenta, terbagi lagi dan
kemudian berakhir dalam villi khorialis
4) Villi khorialis terendam dalam darah maternal namun tidak terdapat hubungan langsung antar
darah foetal dan darh maternal
5) CO2 dan setiap produk limbah akan diangkut keluar sementar O2 dan nutrien diambil lewat
sawar plasenta.
6) Darah yang sudah diperbaharui ini akan dikembalikan ke janin lewat vena umbilicus.

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 21


Fungsi plasenta
1) Alat pemberi makan bagi janin
2) Mengeluarkan bekas metabolisme (eksresi)
3) Alat pemberi zat asam dan mengeluarkan CO2 (respirasi)
4) Alat pembentuk hormon
5) Alat penyalur antibody

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 22


BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan letaknya organ reproduksi wanita dibagi menjadi 2 yaitu organ genitalia bagian luar
(eksterna) yang lebih berperan untuk senggama dan organ reproduksi bagian dalam (interna)
yang berperan sebagai tempat untuk ovulasi, pembuahan sel telur, transportasi, implantasi
(melekatnya janin), dan tumbuh kembang janin.  

Panggul wanita terdiri dari : Panggul besar (Pelvis Mayor) dan Panggul kecil (Pelvis Minor).

Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari vagina yang terjadi diakibatkan siklus bulanan
alami pada tubuh wanita. Siklus ini merupakan proses organ reproduksi wanita untuk bersiap jika
terjadi kehamilan. Persiapan ini ditandai dengan penebalan dinding rahim (endometrium) yang
berisi pembuluh darah. Jika tidak terjadi kehamilan, endometrium akan mengalami peluruhan
dan keluar bersama darah melalui vagina.

Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Sarwono, 2002).
Kehamilan (graviditas) adalah masa yang dimulai dengan konsepsi (perbuahan) dan berakhir
dengan permulaan persalinan (Bag. Obgin Fak. UNPAD. 1983). Kehamilan adalah masa dimulai
dari konsepsi sampai jalan lahir, lama hamil normal adalah 280 hari atau 9 bulan 7 hari, yang
dihitung dari HPHT (Winkjosastro, 1999).

Kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek, sebagai berikut:

a. Ovum (sel telur)


b. Spermatogoza
c. Konsepsi / fertilisasi
d. Nidasi / implantasi
Menentukan Usia Kehamilan
1) Berdasarkan TFU → Leopold I
2) Berdasarkan HPHT
3) USG

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 23


REFERENSI
https://skata.info/article/detail/616/semua-yang-perlu-anda-tahu-tentang-organ-reproduksi-
wanita (12-12-2020:15.50)

https://hellosehat.com/wanita/anatomi-panggul-wanita/#gref (12-12-2020:15.50)

https://www.alodokter.com/menstruasi (12-12-2020:15.50)

https://id.scribd.com/document/398614902/Pengertian-Ovum-dan-Sperma-docx (12-12-
2020:15.50)

https://id.scribd.com/doc/114445732/Fertilisasi-Dan-Implantasi (12-12-2020:15.50)

https://www.herusetianto.com/2015/02/struktur-dan-fungsi-amnion.html (12-12-2020:15.50)

https://www.slideshare.net/ddeaddicted/struktur-fungsi-amnion (12-12-2020:15.50)

https://slideplayer.info/slide/13409671/ (12-12-2020:15.50)

https://slideplayer.info/amp/13646068/ (12-12-2020:15.50)

Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Widya Husada Medan Page 24

Anda mungkin juga menyukai