Disusun Oleh :
SULISTYANA
(1901003)
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul penyulit dan komplikasi masa
kehamilan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang komplikasi dan penyulit
bagi para pembaca dan juga bagi penyusun.
Penyusun menyadari, makalah yang penyusun tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penyusun nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................................2
BAB III................................................................................................................................................8
3.1 KASUS.....................................................................................................................................8
BAB IV..............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Faktor penyebab kematian ibu dibagi menjadi dua yaitu, faktor penyebab langsung dan
tidak langsung. Faktor penyebab langsung kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh
perdarahan, eklampsia dan infeksi. Sedangkan faktor yang tidak langsung penyebab kematian
ibu adalah masih banyaknya kasus 3 Terlambat 4 Terlalu. Penyebab langsung kematian ibu di
Indonesia adalah perdarahan 28%, eklampsia24%, infeksi11%, partus lama 5%, aborsi5%,
dan lain-lain 27%, yang didalam terdapat penyulit pada kehamilan dan penyulit pada masa
persalinan (Departemen Kesehatan RI,2010).
1
BAB II
PEMBAHASAN
Nyeri kepala pada hamil dapat merupakan gejala preeklampsia, jika tidak diatasi
dapat menyebabkan kejang maternal, stroke,koagulopati dan kematian. Sakit kepala
yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah:
Kadang - kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang
hebat disebabkan karena terjadinya edema pada otak dan meningkatnya resistensi otak
yang mempengaruhi Sistem Saraf Pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral
(nyeri kepala, kejang) dan gangguan penglihatan.
a. Gejala :
1. Tekanan darah naik atau turun
2. Lemah
3. Anemia
4. Napas pendek atau cepat
5. Nafsu makan turun
6. Kemampuan berkonsentrasi kurang
7. Tujuan dan minat terdahulu hilang; merasa kosong
8. Kesepian yang tidak dapat digambarkan; merasa bahwa tidak seorang pun
mengerti
9. Serangan cemas
10. Merasa takut
11. Berpikir obsesif
12. Hilangnya rasa takut
2
13. Control terhadap emosi hilang
14. Berpikir tentang kematian
b. Penanganan
1. Informed consent
2. Lakukan penilaian klinik terhadap keadaan umum sambil mencari riwayat
penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarga.
3. Pemberian Parasetamol dan Vit B Complek 2x/hari, Tablet zat besi 1x/hari
4. Jika tekanan diastol >110mmHg, berikan anti hipertensi sampai tekanan
diastolik
5. Pasang infus RL dengan jarum besar no.16 atau lebih
6. Ukur keseimbangan cairan
7. Persiapan rujukan
8. Periksa Hb
9. Periksa protein urine
10. Observasi tanda-tanda vital
11. Lebih banyak istirahat
Nyeri daerah epigastrium atau daerah kuadran atas kanan perut, dapat disertai
dengan edema paru. Keluhan ini sering menimbulkan rasa khawatir pada penderita
akan adanya gangguan pada organ vital di dalam dada seperti jantung, paru dan lain-
lain.
3
menunjukkan 1+ atau 2+ atau 1g/liter atau lebih dalam air kencing yang dikeluarkan
dengan kateter atau midstream yang diambil minimal 2 kali dengan jarak waktu 6 jam.
Biasanya proteinuria timbul lebih lambat daripada hipertensi dan kenaikan berat badan,
karena itu harus dianggap sebagai tanda yang cukup serius.
4
akan diikuti dengan kenaikan hematokrit, peningkatan protein serum dan sering
bertambahnya edema, menyebabkan volume darah berkurang, viskositas darah
meningkat, waktu peredaran darah tepi lebih lama. Karena itu, aliran darah ke jaringan
di berbagai bagian tubuh berkurang, dengan akibat hipoksia. Elektrolit, kristaloid, dan
protein dalam serum tidak menunjukkan perubahan yang nyata pada preeklamsia.
Konsentrasi kalium, natrium, kalsium, dan klorida dalam serum biasanya dalam batas-
batas normal. Gula darah, bikarbonat dan pH pun normal. Kadar kreatinin dan ureum
pada preeklamsia tidak meningkat, kecuali bila terjadi oliguria atau anuria. Protein
serum total, perbandingan albumin globulin dan tekanan osmotic plasma menurun pada
preeklamsia. Pada kehamilan cukup bulan kadar fibrinogen meningkat dengan nyata
dan kadar tersebut lebih meningkat lagi pada preeklamsia.
1. Primigravida
5
Peran Bidan :
Penanganan :
1. Informed consent
2. Segera rawat
3. Lakukan penilaian klinik terhadap keadaan umum sambil mencari riwayat penyakit
sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya
4. Persiapan rujukan
Jika pasien tidak bernafas :
1. Bebaskan jalan nafas
2. Berikan oksigen
3. Intubasi jika perlu
Jika pasien tidak sadar atau koma :
1. Bebaskan jalan nafas
2. Baringkan pada satu sisi
3. Ukur suhu
4. Jika pasien syok atasi dengan penanganan syok
5. Jika ada perdarahan atasi penanganan perdarahan
6. Jika kejang :
Baringkan pada satu sisi, tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk
mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntah/darah
6
2. Jika ibu tidak bernafas, periksa dan lakukan ventilasi dengan masker dan balon.
Lakukan intubasi jika perlu, dan jika pernafasan dangkal periksa dan beri jalan nafas
beri oksigen 4-6 liter per menit.
3. Jika pasien tidak sadar/koma, bebaskan jalan nafas, baringkan miring, ukur suhu,
periksa apakah ada kaku tengkuk.
(sumber: Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal. Bahiyatun, S.Pd,
S.Si.T.2009.Jakarta:EGC)
Depresi saat hamil adalah gangguan suasana hati atau mood. Gangguan ini terjadi karena ada
perubahan zat kimia atau secara spesifik terjadi karena hormon. Perubahan ini menyebabkan
gangguan pada tubuh dan psikologi. Pada kondisi tertentu depresi bisa menyebabkan
gangguan tidak hanya pada ibu saja, tapi juga janin.
Mengalami rasa sedih yang berlebihan padahal sedang tidak ada masalah. Kalau
kondisi ini terus berlanjut, Anda tidak bisa menyepelekannya begitu saja.
Konsentrasi akan mengalami penurunan cukup banyak. Kondisi ini membuat seorang
wanita susah melakukan apa pun dengan baik khususnya mereka yang masih bekerja.
Mengalami gangguan tidur. Wanita yang mengalami depresi bisa mudah tidur atau
sebaliknya susah sekali tidur. Salah satu dari kondisi ini akan mengganggu fisik dan
psikis.
Kehilangan minat untuk melakukan aktivitas harian yang sebelumnya menarik. Misal
Anda awalnya suka sekali menyaksikan drama di televisi. Namun, karena kondisi
yang tidak bisa dijelaskan keinginan itu hilang begitu saja.
Muncul perasaan-perasaan buruk seperti keinginan untuk melakukan bunuh diri
hingga merasa tidak memiliki harapan. Kalau perasaan ini sudah muncul, segera
minta tolong pada orang terdekat.
Cemas terhadap banyak hal secara berlebihan. Kecemasan ini akan membuat Anda
tidak bisa melakukan apa-apa.
Merasa bersalah dengan banyak hal padahal bukan kesalahannya sendiri. Kondisi ini
akan memicu rasa sedih yang berlebihan.
7
Kebiasaan makan akan berubah entah menjadi lebih sedikit atau banyak dalam jangka
waktu lebih dari 2 minggu.
Bayi yang berada di rahim wanita dengan kondisi stres akan jarang sekali mengalami
bergerak. Bayi yang tidak bergerak merupakan tanda gangguan yang cukup besar dan wajib
dikhawatirkan. Oleh karena itu, perbaiki pola makan dan juga lakukan berbagai cara agar
depresi hilang agar bayi yang berada di dalam kandungan tidak mengalami gangguan.
8
Menggunakan obat tertentu yang meredakan ketegangan sehingga pikiran buruk yang
selalu mengganggu tidak muncul.
Selain menggunakan beberapa cara di atas, kondisi depresi saat hamil juga bisa diatasi
dengan menggunakan beberapa cara di bawah ini.
Melakukan olahraga secara rutin meski intensitasnya tidak tinggi. Jalan kaki setiap
pagi atau sore hari saja sudah cukup.
Memperhatikan pola makan setiap harinya dan wajib terpenuhi. Makanan yang sehat
dan bergizi akan mengendalikan mood tubuh sehingga Anda tidak mudah marah atau
murung.
Beristirahat yang cukup. Ibu hamil wajib tidur setidaknya 6-8 jam setiap harinya dan
tidak boleh kurang dari itu. Kalau tidur sampai berkurang jamnya, kemungkinan
terjadi gangguan akan besar.
Melakukan akupuntur kalau Anda berani melakukannya.
Mengonsumsi makanan dengan kandungan omega-3 yang cukup tinggi. Anda juga
bisa menggunakan suplemen agar depresi bisa menurun.
9
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 KASUS
Asuhan ibu hamil pada ny.Y G1P0A0 di harapan keluarga medan tembung.
PENGKAJIAN
Jam: 12:00
I. Data Subjektif
A. Identitas/Biodata
10
Alamat : Jl. Tembung titi sawah
Bandar khalifa
No.HP : 082167604426
C. Keluhan Utama: kram di perut, nafsu makan kurang, sakit di bagian pinggang,
penglihatan kabur, dan cemas berlebih.
D. Riwayat Pernikahan
a. Riwayat Menstruasi
1. Menarche : 12 tahun
2. Siklusnya : 30 hari
3. Lamanya : 5 hari
6. Teratur/Tidak : Teratur
11
7. HPHT :18 maret 2020
Us Usia Jeni Pe Je B P K L N
ia keh s nol ni B a ea a i
an amil pers on s nj da k f
ak an alin g k a an t a
se an el n a s
ka a g s
ra m b i
ng in a
d
a
n
H A M I L I N I
Adanya gerakan janin pertama kali pada kehamilan 29 minggu dengan frekuensi +- 20
kali/ 24jam.
2. Pola Eliminasi
Ibu mengatakan buang air kecil 10- 12 kali/ hari dan tidak ada masalah pada saat buang
air kecil.
Ibu mengatakan buang air besar lebih sering 1 kali/ dan tidak ada masalah ketika buang
air besar.
12
3. Pola Aktivitas Sehari-Hari
a. Pola Makan
c. Personal hygiene
Ibu mandi 2 kali sehari, menggosok gigi, mencuci rambut, 2 kali dalam seminggu dan
mengganti pakaian yang basah karena keringat terutama pakaian dalam yang basah karena
sering buang air kecil.
4. Imunisasi
1. Pemeriksaan
b. TB : 155 cm
13
c. BB sebelum hamil : 55 kg
d. BB sesudah hamil : 68 kg
e. LILA : 25 cm
2. Tanda Vital
c. Pernafasan : 24x/menit
d. Suhu : 36,5 C
3. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
kepala : Distribusi rambut merata, kulit kepala berisih dan tidak rontok
Hidung : Bersih, tidak ada pengelaran dan tidak ada peradangan pada
polpi
Mulut : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada karies, tidak ada gigi
berlubang, tidak ada peradangan pada faring dan laring.
14
Leher : Tidak ada luka bekas operasi,tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
dan kelenjar limfe.
Leopold II : Sebelah kiri ibuteraba bagian kosong dan terkecil janin (jari
dan tangan janin), sebelah kanan ibu teraba bagian memanjang
dan datar (punggung janin).
Leopold III :Bagian terbawah janin teraba bagian keras dan bulat, bagian
bawah perut ibu (presentasi kepala) masih bisa digoyangkan.
b. Palpasi
sudah keluar
15
6. Perkusi
CVAT :(-)
7. Pemeriksaan Penunjang
(Lab) :(-)
III ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberi informasi tentang nutrisi ibu agar tidak terjadi anemia yang dialami ibu
bahwa itu merupakan hal fisologis yang terjadi pada pada ibu karena janin dalam
perut bertambah besar
2. Mengajukkan kepada ibu untuk memelihara kebersihan payudara
3. Mengajukan kepada ibu untukmemeliara kebersihan alat kelamin
4. Memberikan konseling pada ibu bahwa kecemasan adalah hal yang wajar pada ibu
trimester III
5. Memberikan vitamin selama hamil kepada ibu hamil yaitu:
Gastiamin: 1 x 1 tab/hari
Ibu bersedia menerima Vitamin yang di berikan dan akan meminumnya.
6. Mengajukan kepada ibu memeriksa kehamilan secara rutin. Ibu bersediak unjungan
ulang +- 1 bulan yang akan datang atau jika ada keluhan.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
17
Nyeri kepala pada hamil dapat merupakan gejala preeklampsia, jika tidak diatasi dapat
menyebabkan kejang maternal, stroke,koagulopati dan kematian. Sakit kepala yang
menunjukkan suatu masalah yang serius adalah:
Nyeri daerah epigastrium atau daerah kuadran atas kanan perut, dapat disertai dengan edema
paru. Keluhan ini sering menimbulkan rasa khawatir pada penderita akan adanya gangguan
pada organ vital di dalam dada seperti jantung, paru dan lain-lain.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda preeklampsi. Masalah
visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual
mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot) ,
berkunang-kunang.
Jadi Ny. Y masih mengalami hal yang fisiologis ibu hamil pada umumnya. Tidak ada terjadi
hal yang patologis.
18
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati,dkk.2010.AsuhanKebidanan(Nifas).Yogyakarta:MitraCendekia.
Asrinah,dkk.2010.AsuhanKebidananPadaMasaKehamilan.Jakarta:SalembaMedika
DepkesRI.2010.Permenkes1464/MENKES/PER/X/2010.
DinkesSurakarta.2011.AKIdiSurakarta.http://www.dinkes.aki.htm.
Fauziyah,Y.2012.ObstetriPatologi.Yogyakarta:NuhaMedika.
19