BAB IV
A. Hasil Penelitian
B5.6 yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan peneliti yaitu
aktivitas anak di luar kelas tidak kondusif. Kondisi tersebut terjadi karena
47
48
Nilai
Hasil
No Nama Anak BSB BSH MB BB
obsevasi
**** *** ** *
1 Muh. Rifky 3,66 √
2 Galih Prasetyo 3,33 √
3 Abdillah Surya 2,33 √
4 Ahd Al Yasmin 2,33 √
5 Muh. Alfi J. 3,33 √
6 Raffi Caesar A. 3 √
7 Prabarana S. A. 1,33 √
8 Rizky Agung P. 1,33 √
9 Andi M. Rifky 3,33 √
10 Queen Bella V. 1,66 √
11 Nadia Trinita 2 √
12 Selsi Adiva G. 2 √
13 Nur Izzaty S. 3,66 √
14 Aulya Dwi P. 3,33 √
15 Putu Tantri D. 2,33 √
16 Asrilianti 2,33 √
17 Muh.Afriansyah 3,33 √
18 Muh. Alfaisar 2,33 √
19 Muh. Alif A. 2,33 √
20 Putri Bunga C. 1,33 √
21 Elvina Falerif E. 3,33 √
22 Muh. Iksan A. 3,66 √
23 Firmansyah 2,33 √
24 Bilal 2,33 √
Jumlah 3 6 11 4
(Sumber: diolah dari penelitian, 2016)
49
perolehan nilai anak mencapai 1,5-2,49 atau berada pada taraf kategori
berikut:
rata anak memiliki perolehan nilai bintang (**) atau Mulai Berkembang
(MB) yang diperoleh oleh 11 orang anak atau sebesar 45,8%, dengan kata
atau sebesar 25% dan 3 orang anak yang memperoleh nilai bintang (****)
50
atau Berkembang Sangat Baik (BSB) atau sebesar 12,5%, namun terdapat 4
orang anak yang memperoleh nilai bintang (*) atau Belum Berkembang
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
yang dilaksanakan pada tanggal 10, 11, dan 13 April 2017. Kegiatan
yang ada pada siklus I ini terdiri dari kegiatan merangkak, berjalan jinjit
di garis lurus, dan meloncati benda dengan tumpuan satu kaki. Pada
bergantian.
1. Pertemuan I
2017, pada pukul 07.30 – 10.30 WITA. Tema pada minggu ini adalah
gerakan pemanasan.
2. Pertemuan II
2017, pada pukul 07.30 – 10.30 WITA. Tema pada minggu ini adalah
dengan seimbang.
Anak di ajak keluar di luar kelas dan berbaris secars horizontal dengan
pendinginan.
3. Pertemuan III
c. Pengamatan
sebanyak 14 aspek yang diamati. Pada siklus I skor yang dicapai oleh
yaitu Kendaraan; (3) guru tidak meminta anak untuk bertanya; dan (4)
80
71.4
70
60
50
40
30 28.6
20
10
0
Siklus I
Ketercapaian Column1
aktivitas mengajar guru pada siklus I selama tiga kali pertemuan baru
dikatakan berhasil.
80
69.3
70
60
50
40
30.7
30
20
10
0
Siklus I
Ketercapaian Column1
evaluasi atau penilaian pada akhir siklus I. Hal ini dilakukan untuk
7 Prabarana S. A. 1,33 √
8 Rizky Agung P. 1,66 √
9 Andi M. Rifky 3,33 √
10 Queen Bella V. 2,33 √
11 Nadia Trinita 2,33 √
12 Selsi Adiva G. 2,33 √
13 Nur Izzaty S. 3,66 √
14 Aulya Dwi P. 3,66 √
15 Putu Tantri D. 2,33 √
16 Asrilianti 3 √
17 Muh.Afriansyah 3,66 √
18 Muh. Alfaisar 3 √
19 Muh. Alif A. 2,66 √
20 Putri Bunga C. 2 √
21 Elvina Falerif E. 3,66 √
22 Muh. Iksan A. 3,66 √
23 Firmansyah 3,33 √
24 Bilal 3,66 √
Jumlah 8 9 6 1
(Sumber: diolah dari penelitian, 2017)
Data hasil evaluasi seperti yang ditampilkan pada tabel 4.3, maka
(BSH) dengan persentase 37,5% yaitu 9 orang anak didik dari 24 orang
anak didik, untuk nilai bintang (**) atau mulai berkembang (MB)
tabel 4.3 dan tabel 4.4, dapat dinyatakan bahwa program kegiatan
hal ini akan dilanjutkan pada tahapan siklus selanjutnya yaitu siklus II.
d. Refleksi
a. Perencanaan
persiapan materi serta media yang akan digunakan. Dalam hal ini guru
observasi aktivitas anak dan lembar observasi aktivitas guru, dan juga
semaksimal mungkin.
64
b. Pelaksanan Tindakan
yang dilaksanakan pada tanggal 17, 18, dan 19 April 2017. Kegiatan
yang ada pada siklus II ini terdiri dari kegiatan berjalan di atas papan
dan meloncat.
1. Pertemuan I
2017, pada pukul 07.30 – 10.30 WITA. Tema pada minggu ini adalah
papan titian.
gerakan pemanasan.
gerakan pendinginan.
2. Pertemuan II
2017, pada pukul 07.30 – 10.30 WITA. Tema pada minggu ini adalah
gerakan pemanasan.
kaki yang benar. Setelah itu, guru meminta anak untuk melaksanakan
3. Pertemuan III
2017, pada pukul 07.30 – 10.30 WITA. Tema pada minggu ini adalah
gerakan pemanasan.
c. Pengamatan
anak.
sebanyak 14 aspek yang diamati. Pada siklus II skor yang dicapai oleh
100 92.9
90
80
70
60
50
40
30
20
10 7.1
0
Siklus II
Ketercapaian Column1
aktivitas mengajar guru pada siklus II selama tiga kali pertemuan baru
tercapai yaitu 7,1% dengan demikian hasil aktivitas mengajar guru pada
oleh guru: (10) Aktif dan senang mengikuti kegiatan dan memperlihatkan
72
100
92.3
90
80
70
60
50
40
30
20
10 7.7
0
Siklus II
Ketercapaian Column1
belajar anak pada siklus II selama tiga kali pertemuan baru mencapai
melakukan evaluasi atau penilaian pada akhir siklus II. Hal ini dilakukan
73
data hasil perhitungan individual pada siklus II dapat dilihat pada tabel
4.5 berikut:
taraf nilai bintang (****) atau Berkembang Sangat Baik (BSB). Data
hasil evaluasi seperti yang ditampilkan pada tabel 4.6, maka dilakukan
evaluasi siklus II, rata-rata anak didik memperoleh nilai bintang (****)
orang anak dari 24 orang anak secara keseluruhan. nilai bintang (***)
diperoleh 9 orang anak, untuk nilai bintang (**) atau Mulai Berkembang
(MB) dengan persentase 8,33% yaitu diperoleh 2 orang anak, dan tidak
Walaupun masih terdapat anak didik yang memperoleh nilai bintang (**)
75
perolehan nilai sebesar 91,6% tersebut telah dicapai oleh 22 orang anak
d. Refleksi
Jika dilihat dari hasil perhitungan nilai secara klasikal pada siklus II
yaitu 91,6% anak telah mencapai indikator kinerja yaitu ≥ 75% anak
maka peneliti dan guru kelompok B5.6 sepakat untuk tidak melanjutkan
pada tahap siklus selanjutnya, dengan kata lain tindakan penelitian ini
dihentikan.
lokomotor yang diambil terdiri dari gerakan merangkak, berjalan dan meloncat,
merangkak dalam ban atau terowongan, berjalan digaris lurus, berjalan di atas
diharapkan, sehingga perlu dilaksanakan pada siklus II. Hal ini, disebabkan
dilakukan suatu perbaikan pada siklus II agar indicator kinerja yang diharapkan
dapat tercapai.
signifikan dimana hanya ada satu aspek yang tidak terpenuhi yaitu guru tidak
Gambar 4.5 Histogram Hasil Analisis Aktivitas Mengajar Guru pada siklus I
dan siklus II
100 92.9
90
80
71.4
70
60
50
40
28.6
30
20
10 7.1
0
siklus I siklus II
ketercapaian ketidaktercapaian
aktivitas mengajar guru pada siklus I mencapai 71,4% dari 14 aspek yang
pada siklus II sebesar 92,9% dari 15 aspek yang tidak terlaksana hanya 1
aspek, dengan selisih yang diperoleh dari siklus I ke siklus II sebesar 21,5%,
dengan demikian hasil analisis aktivitas mengajar guru pada penelitian ini telah
atau lembar aktivitas belajara anak didik sebanyak 13 aspek yang akan dicapai
oleh anak. Pada siklus I skor ketuntasan yang di capai anak yaitu 69,3% atau
Gambar 4.6 Histogram Hasil Analisis Aktivitas Belajar Anak pada Siklus I dan
Siklus II
100
92.3
90
80
69.3
70
60
50
40
30.7
30
20
10 7.7
0 ketercapaian ketidaktercapaian
siklus I siklus II
anak melalui gerak lokomotor pada siklus I mencapai 69,3% dan mengalami
peningkatan sebesar 92,3% pada siklus II, dengan demikian maka hasil
Pada observasi awal terlihat motorik kasar anak masih kurang. Anak
Pembina Kendari. Hal tersebut, dikarenakan metode yang dilakukan oleh guru
sehingga minat anak berkurang dan pesan pembelajaran tidak dapat diterima
motivasi kepada anak didik baik lewat lagu anak maupun cerita yang dapat
Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I dan siklus II. Untuk lebih
100 91.7
90
80
70.8
70 62.5
60
50
40 37.5
29.2
30
20
8.3
10
0
Observasi awal Siklus I Siklus II
ketercapaian ketidaktercapaian
motorik kasar anak melalui gerak lokomotor yang dirancang, disusun dan
dilaksanakan secara baik dan optimal oleh peneliti yang bekerjasama dengan
kasar anak menunjukkan peningkatan. Jika dilihat dari pemahaman anak mulai
observasi awal penelitian yang hanya mencapai 37,5% dan pada tindakan
baik dari sebelumnya, karena indikator kinerja yang ditetapkan telah tercapai
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kasar anak kelompok B5.6 TK Negeri Pembina Kendari. Hal ini ditunjukkan
pada data hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I diperoleh
sebesar 92,3%.
mencapai persentase sebesar 70,8% dimana dari 24 anak didik sekitar 17 anak
didik yang Berkembang Sangat Baik (BSB) dan Berkembang Sesuai Harapan
Berkembang Sangat Baik (BSB) dan 10 anak didik yang Berkembang Sesuai
Harapan (BSH), dengan selisih peningkatan sebesar 20,8% yang diperoleh dari
5 anak didik.
81
82
masih ada 2 anak didik yang belum berhasil atau baru masuk kategori mulai
Pembina Kendari.
B. Saran
sebagai berikut:
1. Bagi guru
kasar yang dapat meningkatkan motorik kasar anak, salah satunya dengan
2. Bagi sekolah