Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA P SMP DARRUL AITAM

DIMASA PANDEMI

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh

Afriyani

NIM : 06071181722010

Program Studi Bimbingan dan Konseling

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang .......................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................ 7
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 8
1.4.1 Manfaat Teoritis ....................................................................8
1.4.2 Manfaat Praktis .......................................................................8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2. Motivasi Belajar ............................................................... 8


2.1 Faktor-faktor Motivasi Belajar ........................................... 10
2.2 Fungsi Motivasi Belajar ......................................................... 11
2.3 Pembelajaran Daring ................................................................. 13
2.4 Dampak Pembelajaran Daring .......................................................14

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian ................................................................... 15


3.2 Tempat Penelitian ..................................................................... 16
3.3 Latar Penelitian ........................................................................... 17
3.4 Definisi Operasional ...................................................................... 18
3.5 Populasi Dan Sampel ........................................................................ 21
3.5.1 Populasi ......................................................................................... 22
3.5.2 Sampel ............................................................................................ 23
3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis ................................................
24

2
DAFTAR
PUSTRAKA .................................................................................................. 25

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada bulan maret tahun 2020 indonesia dilanda wabah virus COVID-19 tidak
hanya indonesia saja awal wabah ini terjadi dinegara Wuhan China yang sudah
tersebar keseluruh dunia. Maka dari itu, Menteri Kemendikbud mengumumkan
bahwa seluruh sekolah yang diindonesia TK, SD, SMP, SMA maupun Perguruan
Tinggi diliburkan atau lebih tepatnya belajar dirumah selama pandemi ini
berlangsung atau bisa dikatakan Pembelajaran Daring melalui Sosial Media
seperti : Whatsapp, Google Classroom, Zoom Meeting, Moodle, dan lain
sebagainya.

Pendidikan merupakan aspek fundamental yang sangt menentukan kemajuan


disuatu bangsa. Hal ini dikarenakan, didalam pendidikan itu sendiri terdapat
upaya yang dapat dilakukan untuk mencerdaskan serta mengembangkan potensi
yang ada pada diri seseorang. Hal ini sejalan dengan definisi pendidikan yang
tertuang didlam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 yang dimana
bunyinya “ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif dalam mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dalam dirinya, masyarakat, bangsa dan negara “.

Dari definis tersebut dapat disimpulkan bahwa, pendidikan merupakan aspek


yng sangat penting dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia. Oleh karena
itu, pendidikan mampu melahirkan generasi-generasi penerus bangsa dengan
kecerdasan yang intelektual dan kecerdasan spritual serta keterampilan yang lain.
Hal ini mengharuskan pemerintah untuk memperbaiki sistem pendidikan
diindonesia, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. Selain alasan

4
tersebut, amanat founding fathers yang terdapat didalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang mana juga mendesak
pemerintah untuk melakukan suatu tindakan nyata pemerintah dalam
memperbaiki mutu pendidikan diindonesia dengan pengembangan dan perbaikan
kurikulum serta sistem evaluasinya, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan
serta pengadaan materi ajar dan memberikan pelatihan baik bagi guru maupun
tenaga pendidik yan lainnya (Putri, 2015).

Menurut Heriyati (2017), motivasi belajar merupakan proses internal yang


dapet mengaktifkan, memandudan dapat memelihara perilaku seseorang secara
terus menerus. Sedangkan Menurut Kiemer Gröschnen Pehmer & Serdel (2015),
Motivasi Belajar juga merupakan sumber daya batin seseorang yang dapat
mendukung pengembangan minatnya. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan
bahwa pengertian Motivasi Belajar itu sendiri merupakan suatu proses yang
sudah tertanam dalam diri seseorang secara terus menerus yang dapat mendukung
pengembangan dalam minatnya.

Riccardo & Meilani (2017) mengungkapkan bahwasannya motivasi belajar


ialah bentuk pemeliharaan dan pembinaan perilaku serta kekuatan yang tumbuh
dalam diri siswa. Hal ini kemudian dapat menjadikan siswa mampu dalam
menciptakan suatu kondisi untuk mencapai harapan ataupun nilai.

Peserta didik dalam menggapai cita-citanya memerlukan motivasi belajar yang


baik untuk mendorong semangat belajarnya. Terdapat berbaai faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa dari diri siswa tersebut antara lain
kesehatan fisik dan mental siswa, bakat dan minat, konsentrasi belajar siswa, dan
kepercayaan diri serta komitmen siswa dalam belajar. sedangkan faktor eksternal
atau faktor dari luar yang mempengaruhi motivasi belajar siswa yaitu rangsangan,
penguatan, diluar lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, pertemanan, kondisi,
masyarakat, fasilitas belajar dan suasana belajar serta waktu belajar (Fauziyatun
dalam Rahmawati:2016).

5
Pada pandemi Covid-19 ini permasalahan dalam motivasi belajar kerap kali
timbul pada peserta didik. Rendahnya motivasi belajar bisa disebabkan oleh
berbagai faktor seperti kurangnya perhatian khusus orang tua dalam mengontrol
anaknya dalam pembelajaran daring, adiksi game online, bahkan keengganan
siswa itu sendiri untuk belajar. hal ini selaras dengan penelitian oleh Afriyani
dengan judul Analisis Motivasi Belajar Siswa P Di SMP Darrul Aitam Dimasa
Pandemi memiliki motivasi belajar yang rendah, hal ini dikarenakan oleh selain
itu, pemberian suatu pemahaman yang lebih tentang motivasi belajar dan
pentingnya dorongan dari lingkungan keluarga dinilai cukup mampu untuk
meningkatkan motivasi blajar pada siswa terkhusus dimasa pandemi sekarang ini.

Siswa “P” merupakan salah satu siswa kelas VIII SMP Darrul Aitam,
berdasarkan wawancara dengan guru bimbingan dan konseling pada SMP Darrul
Aitam didapatkan bahwasannya siswa “P” ini terindikasi memiliki motivasi
belajar yang rendah, hal ini dikarenakan siswa “P” ini jarang mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru, kemudian hasil belajar seperti UTS maupun UAS tidak
dikerjakan dengan maksimal sehingga mendapatkan nilai yang kurang bagus.

Berangkat dari permasalahan siswa “P”, besar harapan peneliti untuk dapat
membantu siswa “P” meningkatkan motivasi belajarnya kemudian membantu
siswa “P” dalam belajar sehingga dapat memahami mata pelajaran yang
disampaikan oleh pengajar dengan minat belajar dari dalam dirinya sendiri dan
faktor pendukung keluarga yang sangat dibutuhkan pada masa pandemi saat ini.

Berdasarkan jabaran latarbelakang diatas terkait dengan permasalahan


rendahnya motivasi belajar yang dialami oleh siswa “P” peneliti tertarik untuk
mlakukan penelitian dengan judul “Analisis Motivasi Belajar Siswa “P” SMP
Darrul Aitam Dimasa Pandemi.”

B. RUMUSAN MASALAH

6
Berdasarkan latar belakang yang tlah diuraikan diatas maka penelitian ini akan
mendeskripsikan permasalahan yang dialami oleh siswa “P” di SMP Darrul Aitam
Dimasa Pandemi?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diharapkan penelitian ini mampu


mendeskripsikan Bagaimana konsep diri siswa “P” yang mengalami motivasi
belajar yang rendh di SMP Darrul Aitam Dimasa Pandemi.

D. MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat secara teoritis ini diperuntukkan Guru BK, Guru Mata Pelajaran,
Wali Kelas, serta Tenaga Pendidik lainnya begitu juga Orang Tua
khususnya siswa dalam memahami mengenai “ ANALISIS MOTIVASI
BELAJAR SISWA P SMP DARRUL AITAM DIMASA PANDEMI
“.

b. Manfaat secara praktis dalam penelitian ini yaitu dapat memberikan


wawasan tentang Motivasi Belajar, yang dimana akan berguna bagi siswa
kedepannya agar dalam mengikuti pembelajaran secara daring saat ini
maupun pembelajaran seperti biasanya bisa meningkatkan minatnya dalam
belajar dan termotivasi untuk belajar.

7
BAB II

LANDASAN TEORI

1.1. MOTIVASI BELAJAR

Motivasi Belajar adalah suatu keadaan psikologi yang dapat mendorong


seseorang untuk menghadirkan perasaan senang dan kemauan yang kuat dalam
melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuan. Motivasi dapat menghadirkan
suatu kondisi dimana energi dari dalam seseorang dapat meningkatkan ptoensi diri
dan mampu dipergunakan secara maksimal. Motivasi merupakan proses internal
yang dapat mengaktifkan, memandudan dapat memelihara perilaku seseorang
secara terus menerus (Heriyati, 2017). Aktifnya peran dalm diri seseorang disuatu
kegiatan tentunya mempunyai maksud dan tujuan, hal ini tidak terlepas dari
adanya dorongan serta motovasi dari dalam diri seseorang. Motivasi ini dapat
mendorong dan memberikan sarana untu mencapai suatu keinginan seseorang
seperti pengetahuan, emosi, keterlibatan, hubungan sosial dan budaya (Dissou,
Asiedu-addo & Kojo, 2017; Reeve, 2016). Motivasi ini hadir dalam diri seseorang
atas dasar emosi yang relevan dengan suatu tindakan tertentu dan motivasi juga
hadir dari luar diri seseorang ketika ada orang lain yang dapat menyentuh
psikologi seseorang dengan tutur kata yang baik ataupun dengan tindakannya.
Motivasi juga merupakan sumber daya batin seseorang yang dapat mendukung
pengembangan minatnya ( Kiemer, Gröschner, Pehmer & Seidel, 2015 ).

Dalam meningkatkan motivasi sangat membutuhkan adanya pengaruh baik


yang sesuia dengan suatu budaya (Mcinerney, 2019). Terdapat dua jenis dalam
motivasi yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik, yang dimana keduanya
masig-masing memiliki perbedaan. Motivasi ekstrinsik lebih berfokus pada
kemauan dalam mengekspresikan suatu upaya dalam mendapatkan sebuah hasil
dari suatu aktivitas yang tidak berada dalam diri individu sedangkan motivasi
intrinsik berfokus pada kemauan yang kuat untuk mengekspresikan suatu upaya
dengan keinginan serta minat terhadap suatu aktivitas daro dalam diri individu itu

8
sendiri (James, Jilke & Van Ryzin, 2017). Proses dalam pembelajaran yang
dilaksanakan terkadang orang beranggapan bahwa siswa yang tidak memiliki
prestasi ialah siswa yang bodoh, padahal dalam hal ini banyak sekali faktor yang
mempengaruhi salah satunya ialah remdahnya dorongan serta motivasi siswa.
Motivasi memiliki sebuah peran yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar secara baik bagi guru ataupun siswa itu sendiri (Ranum, 2017).

Kegiatan dalam belajar merupakan suatu aktivitas yang akan mengukur sejauh
mana siswa mengerti akan pentingnya ilmu pengetahuan, untuk mewujudkan hal
ini perlu adanya motif serta dorongan dalam diri siswa, guru ataupun keluarga.
Oleh karna itu motivasi belajar ini memiliki dampak positif dan menjadi sebuah
sumber keberhasilan terhadap hasil belajar siswa (Su & Cheng, 2015). Motivasi
belajar merupakan dorongan kuat dalam diri siswa sebagai penggerak dalam
melakukan suatu proses pembelajaran dan memastikan dalam keberlangsungan
dari proses pembelajaran itu dapat menciptakan arah pembelajaran dalam
mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut (Heriyati, 2017). Motivasi belajar
sangatlah mempengaruhi psikis siswa yang bersifat non pengetahuan. Keterlibatan
siswa dalam kegiatan pembelajaran, kesabaran dalam menghadapi sebuah
permasalahan belajar serta konsisten dalam belajar dan untuk menentukan porsi
belajar merupakan faktor motivasi belajar. siswa yang memiliki motivasi belajar
yang tinggi tidak akan mudah menyerah dalam mendapatkan prestasi belajar yang
memuaskan (Adiputra & Mujiyati, 2017).

Menurut Ricardo & Meilani, (2017), motivasi belajar merupakan bentuk


pemeliharaan, pembinaan dalam perilaku serta kekuatan yang tumbuh dalam diri
siswa. Hal ini yang kemudian dapat menjadikan siswa mampu dalam menciptakan
suatu kondisi untuk mencapai suatu harapan ataupun nilai. Motivasi belajar dapat
ditinjau dari aspek konseptual dari bagian faktor internal siswa yang memiliki
empat unsur diantaranya peluang untuk siswa sukse, kekhwatiran siswa dalam
kegagalan, minat siswa dan tantangan (Ricardo & Meilani, 2017). Motivasi
belajar siswa dapat dilihat dari bagaimana lamanya waktu yang diluankan dalam
belajar dan juga keinginan untuk kuat dalam mencari solusi permasalahan,

9
disamping itu hal yang urgent yang dimana merelakan kepentingan hal lain demi
untuk belajar (Suprihatin Siti, 2015).

Menurut Barak, Watted & Haick (2016), motivasi belajar bisa dijadikan
sebagai kebiasaan dalam hal mencari bidang akademik yang relevan dengan
harapan mendapatkan manfaat seperti yang diharapkan siswa yaitu yang dapat
mengimplementasikan dalam kehidupan serta menjadikannya pendewasaan diri.
Tujuan siswa dapat meningkatkan motivasi belajar untuk fokus dalam
mempelajari disiplin ilmu, mengukur sejauh mana kerelevansian bidang ilmu
yang ditekuninya, memacu diri untuk meningkatkan kepercayaan diri dengan
disiplin ilmu yang telah dipilih untuk encapai keuasan da;am keberhasilan (Fowler
et al., 2019). Motivasi belajar yang tinggi dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
(Fajria, Rahmatan & Halim, 2018).

Motivasi belajar ini ditandai denan adanya orientasi nilai, minat dan motif
dalam belajar dalam hal memepelajari disiplin ilmu untuk menekankan tujuan
kegiatan mandiri dalam belajar sebagai pencarian aspirasi diri dan meningkatkan
kemampuan, pengetahuan serta keterampilan (Nasibullov, Konysheva &
Ignatovich, 2015). Motivasi belajar dapat dipengaruhi oleh adanya model dan
metode pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar, sehingga dalam
aspek ini guru harus dapat menganalisis setiap masalah siswa yang sedang
dihadapi agar bisa memanalisirkan kesalahan penggunaan model dan metode
pembelajaran yang akan digunakan (Fajria et al., 2018).

Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar


adalah suatu perilaku dalam diri siswa yang dilakukan secara sadar serta memiliki
motif dalam minat belajar untuk keberlangsungan dan juga untuk menentukan
arah pembelajaran dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran.

1.1.1. FAKTOR - FAKTOR MOTIVASI BELAJAR

10
Faktor dalam motivasi belajar merupakan suatu keadaan atau peristiwa yang
ikut serta dalam mempengaruhi motivasi belajar siswa. Faktor – faktor inilah yang
tidak lepas dalam diri seseorang bagaimana untuk mencapai apa yang telah dicita
citakan. Seorang individu mempunyai dua dimensi interaksi dalam
mengembangkan perilaku dan kemantangan dalam diri untuk belajar, dua dimensi
yang dimaksud yaitu internal dan eksternal yang dimana memiliki bagian penting
untuk mempengaruhi motivasi dalam belajar. secara umum dijelaskan yaitu faktor
dalam diri siswa (internal) dan faktor diluar diri siswa (eksternal). Faktor dalam
diri siswa (internal) diantaranya ialah : 1). Kesehatan fisik dan mental, 2). Bakat
dan minat. 3). Konsentrasi. 4). Kepercayaan diri dan komitmen. Sedangkan faktor
dari luar diri siswa ialah : 1). Rangsangan, 2). Penguatan. 3). Lingkungan sekolah,
4). Lingkungan keluarga, 5). Pertemanan. 6). Kondisi masyarakat, 7). Fasilitas
belajar dan suasana belajar serta 8). Waktu belajar (Fauziyatun, 2014 ;
Rahmawati, 2016).

Faktor - faktor motivasi belajar seorang siswa dapat juga berasal dari
lingkungan siswa itu berinteraksi seperti : 1). Struktur kelas, 2). Iklim kelas, 3).
Instruksional, 4). Kemampuan dalam belajar dan juga aspek-aspek dalam
mengajar (Yunas, Tsabit Bisma, 2018). Sejalannya dengan apa yang dikemukakan
oleh Wulandari (2014) faktor-faktor motivasi belajar terbagi menjadi dua faktor
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal sendiri ialah yan berasal
dari dalam diri siswa diantaranya seperti perilaku dalam belajar dan kebiasaan
dalam belajar. sedangkan faktor eksternal ialah yang berasal dari luar diri siswa
merupakan model pembelajaran yang dimana konsepnya dari guru sebagai
perangkat pembelajaran untuk mencapai orientasi yang ditetapkan oleh guru.
Faktor berasal dari dalam siswa lebih stabil dibandingkan dengan faktor dari luar
diri siswa dalam mempengaruhi motivasi belajar siswa.

Keberhasilan dalam belajar tentunya tidak terlepas dari adanya keinginan


serta dorongan dalam ketertarikan siswa dalam belajar. tinggi atau rendah
motivasi belajar dapat dipengaruhi oleh adanya faktor, faktor inilah yang dapat
mempengaruhi diantaranya ialah harapan, kesanggupan, keadaan fisik dan

11
lingkungan, serta tata cara guru dalam membimbing siswanya. Beberapa faktor
yang telah dijelaskan semuanya kembali lagi kepada diri siswa, bagaimana siswa
dpat mengimplementasikan untuk menjaga motivasi belajarnya (Sabrina &
Yamin, 2017).

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor – faktor


motivasi belajar secara umum terdapat dua faktor yaitu faktor yang ada didalam
diri individu seperti (kesehatan fisik dan mental, bakat dan minat, konsentrasi,
kepercayaan diri serta komitmen). Sedangkan faktor dari luar diri individu seperti
(rangsangan, penguatan, lingkungan sekolah dan lingkungan kluarga, pertemanan,
kondisi masyarakat, fasilitas belajar, suasana belajar dan juga waktu dalam belajar
), dengan faktor kedua ini dapat saling mempengaruhi dalam proses belajar
individu itu sendiri.

1.1.2. FUNGSI MOTIVASI BELAJAR

Motivasi sangat erat hubungannya dengan aktualisasi diri siswa dalam


aktivitas belajar, sehingga fungsi dari motivasi belajar mempunyai pengaruh
dalam mencapai tujuan dari aktivitas belajar tersebut. Ada tiga fungsi dalam
motivasi belajar diantaranya : 1). Mendorong adanya suatu kegiatan serta
terlaksananya kegiatan tersebut, dengan motivasi belajar ini dalam kegiatan
belajar mengajar dan mengerjakan tugas dapat konsisten, 2). Sebagai penggerak,
dalam motivasi belajar dapat dianalogikan sebagai mesin, dimana besar kecilnya
suatu tenaga dapat menimbulkan mesin yang dapat menentukan cepatnya
pekerjaan, jadi besar kecil dari motivasi belajar siswa dapat menentukan cepat
atau lambat dalam menentukan suatu pekerjaan, 3). Sebagai pengarah, dalam
motivasi belajar ini ialah sebagai rambu - rambu penunjuk arah perbuatan dalam
mencapai tujuan yang diharapkan (Lomu & Widodo, 2018).

Seorang siswa dapat melakukan suatu usaha dalam belajar dengan sungguh –
sungguh dan pantang menyerah karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai
dalam belajar. siswa yang dapat menetapkan tujuan tentu akan memiliki tahapan –

12
tahapan dalam kegiatan belajar dengan jelas untuk mencapai sebuah tujuan,
dengan menjalani tahapan – tahapan dalam kegiatan belajar ini sangat dibutuhkan
komitmen dan motivasi untuk menjaga konsistensi. Fungsi dari motivasi belajar
sendiri ialah untuk mendoron, menggerakkan dan menyeleksi aktivitas – aktivitas
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan ( Rahmawati, 2016 ).

Fungsi motivasi belajar sendiri ialah untuk melahirkan suatu dorongan atau
adanya rasa kebutuhan untuk belajar, tumbuhnya perhatian serta minat dalam
belajar, membiasakan siswa untuk selalu tekun dan ulet dalam menghadapi sebuah
kesulitan dalam belajar, serta hadirnya motif yang kuat dalam mencapai suatu
keberhasilan dalam belajar (Davidson, Lynn, Savage * Wansbrough-Jones, 2019).
Fungsi kedua dari motivasi yang dikemukakan oleh (Emda, 2018) sebagai
berikut :

1. Mendorong siswa untuk aktivitas

Suatu tindakan seseorang yang terjadi dikarenakan adanya dorongan dalam


diri orang tersebut inilah yang dapat disebut sebagai motivasi semangat seseorang
untuk bekerja tergantung pada besar kecil semangat yang timbul dalam dirinya.
Semangat siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru akan selesai
dalam waktu yang tepat, serta mendapatkan nilai yang bagus jika siswa memiliki
motivasi dalam belajar yang tinggi.

2. Sebagai pengarah

Setiap tingkah aku yang dilakukan oleh seseorang dapat diarahkan keadalam
kebutuhan – kebutuhan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa


fungsi dalam motivasi belajar ini sebagai pendorong dalam usaha seseorang dalam
beraktivitas, penggerak dan juga sebagai pengarah kepada pelaksanaan kebutuhan
– kebutuhan guna untuk mencapai tujuan.

13
1.1.3. PEMBELAJARAN DARING

Di era pandemi Covid-19 sekarang ini, pembelajaran daring adalah salah satu
alternatif dalam belajar mengajar yang tanpa harus bertatap muka secara langsung
seperti biasanya. Pembelajaran Daring (Dalam Jaringan) yang dikenal dengan
pembelajaran online (online elearning) atau pembelajaran jarak jauh (learn
distance). Teknologi informasi yang digunakan pada sistem belajar mengajar
memberikan suatu perubahan dalam mengajar dari yan caranya konvensional
menjadi modern. Ada beberapa aplikasi yang digunakan dalam melaksanakan
pembelajaran darin ini seperti WhatsApp, Google Meet, Zoom Meeting, Google
Classroom, Moodle, Web Blog, dan sebagainya. Selain itu pentimg juga yaitu
pada pembelajaran daring ini memerlukan sarana dan prasarana yang harus
dimiliki oleh pelaksana pembelajaran daring ini, salah satunya ialah seperti
Smartphone, Laptop / PC, dan lain sebagainya.

Pembelajaran Daring adalah pembelajaran yang dilakukan dengan


menggunakan platform dan tidak tanpa bertatap muka seperti biasanya, denan ini
dapat bertujuan untuk memberikan layanan pembelajaran yang lebih bermutu
dalam jaringan yang dimana sifatnya masif dan lebih terbuka agar dapat
menjangkau peminat ruang belajar lebih banyaj dan luas (Sofyan dan Abdul
dalam Handarini OI: 2020). Pemeblajaran daring dapat diartikan juga sebagai
pembelajaran yang berlangsung dalam jaringan dimana dalam proses belajar
mengajar dilakukan secara tidak berlangsung yang hanya bisa dilaksanakan secara
online atau menggunakan aplikasi belajar seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya.

1.1.4. DAMPAK PEMBELAJARAN DARING

14
15
BAB III

METODE PENELITIAN

A. TUJUAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini bertujuan untuk agar masalah yang sedang dihadapi
siswa P dapat diatasi selama mengikuti pembelajaran secara daring ini yang
dimana seluruh siswa di indonesia masih melaksanakan pembelajaran daring
dimasa pandemi Covid-19. Maka dari itu siswa diharapkan bisa mengikuti
pembelajaran daring secara baik dan selalu dapat termotivasi dalam belajar, dan
juga mampu memahami setiap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru. Menurut
Ricardo & Meilani (2017), motivasi belajar merupakan bentuk pemeliharaan,
pembinan, dalam perilaku serta kekuatan yang tumbuh dalam diri siswa. Hal ini
yang kemudian siswa mampu dalam menciptakan suatu kondisi untuk mencapai
suatu harapan atau nilai. Maka dari itu, tujuan peneliian ini agar siswa P mampu
menciptakan suatu kondisi untuk mencapai suatu harapan dan nilai serta kekuatan
yang tumbuh dalam diri siswa tersrbut.

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Tempat dilakukan disalah satu sekolah diprovinsi sumatera selatan dikota


palembang dengan pertimbangan bahwa disekolah tersebut terdapat siswa yang
membtuhkan motivasi dalam belajar.

C. LATAR PENELITIAN

Latar dalam penelitian ini ialah berkaitan dengan lingkungan sekitar yang ada
pada

D. METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

16
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif
yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang
tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati, diarahkan dari latar
belakang individu secara utuh (holistic) tanpa mengisolasikan individu atau
organisasinya dalam variable tetapi memandangnya sebagai bagian dari suatu
keutuhan. Penelitian kualitatif sering disebut pula metode etnografik, metode
fenomenologis atau metode impresioristik.

Metode penelitian ini pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk


mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode kualitatif digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek ilmiah. Dengan digunakan metode kualitatif, maka
data yang didapat akan ebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermaksan
sehingga tujuan penelitian ini dapat tercapai.

Setelah peneliti memasuki objek penelitian atau sering disebut sebagai situasi
sosial (atau yang terdiri dari tempat, aktor/pelaku/orang-orang dan aktivitas).
Peneliti berfikir apa yang akan ditanyakan. (1). Setelah berfikir sehingga
menemukan apa yang akan ditanyakan, maka peneliti selanjutnya bertanya pada
orang-orang yang dijumainya pada tempat tersebut, (2). Setelah perta dikarenakan
penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan tentang “ Analisis Siswa P di
SMP Darrul Aitam Dimasa Pandemi “.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://conference.unikama.ac.id/artikel/index.php/pgsd/article/view/525/425
(Diakses Pada Tanggal 21 Juni 2021 Pukul 15:10 WIB)

https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe/article/view/1674/pdf (Diakses Pada


Tanggal 21 Juni 2021 Pukul 15:19 WIB)

http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9740/1/Skripsi%20PDF.pdf (Diakses
Pada Tanggal 21 Juni 2021 Pukul 15:19 WIB )

file:///C:/Users/win%208/Downloads/2415-5347-1-SM.pdf (Diakses Pada


Tanggal 21 Juni 2021 Pukul 15:19 WIB)

http://eprints.umm.ac.id/61216/ (Diakses Pada Tanggal 21 Juni 2021 Pukul 15:19


WIB)

https://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/2366/1286 (Diakses Pada


Tanggal 23 Juni 2021 Pukul 14:53 WIB)

Catatan:

Ini Jenis penelitian saudara apa??

Latar belakang mahasalhnya belum kuat

Rumusan masalah belum jelas

18

Anda mungkin juga menyukai