DIMASA PANDEMI
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh
Afriyani
NIM : 06071181722010
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
1
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
2
DAFTAR
PUSTRAKA .................................................................................................. 25
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada bulan maret tahun 2020 indonesia dilanda wabah virus COVID-19 tidak
hanya indonesia saja awal wabah ini terjadi dinegara Wuhan China yang sudah
tersebar keseluruh dunia. Maka dari itu, Menteri Kemendikbud mengumumkan
bahwa seluruh sekolah yang diindonesia TK, SD, SMP, SMA maupun Perguruan
Tinggi diliburkan atau lebih tepatnya belajar dirumah selama pandemi ini
berlangsung atau bisa dikatakan Pembelajaran Daring melalui Sosial Media
seperti : Whatsapp, Google Classroom, Zoom Meeting, Moodle, dan lain
sebagainya.
4
tersebut, amanat founding fathers yang terdapat didalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang mana juga mendesak
pemerintah untuk melakukan suatu tindakan nyata pemerintah dalam
memperbaiki mutu pendidikan diindonesia dengan pengembangan dan perbaikan
kurikulum serta sistem evaluasinya, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan
serta pengadaan materi ajar dan memberikan pelatihan baik bagi guru maupun
tenaga pendidik yan lainnya (Putri, 2015).
5
Pada pandemi Covid-19 ini permasalahan dalam motivasi belajar kerap kali
timbul pada peserta didik. Rendahnya motivasi belajar bisa disebabkan oleh
berbagai faktor seperti kurangnya perhatian khusus orang tua dalam mengontrol
anaknya dalam pembelajaran daring, adiksi game online, bahkan keengganan
siswa itu sendiri untuk belajar. hal ini selaras dengan penelitian oleh Afriyani
dengan judul Analisis Motivasi Belajar Siswa P Di SMP Darrul Aitam Dimasa
Pandemi memiliki motivasi belajar yang rendah, hal ini dikarenakan oleh selain
itu, pemberian suatu pemahaman yang lebih tentang motivasi belajar dan
pentingnya dorongan dari lingkungan keluarga dinilai cukup mampu untuk
meningkatkan motivasi blajar pada siswa terkhusus dimasa pandemi sekarang ini.
Siswa “P” merupakan salah satu siswa kelas VIII SMP Darrul Aitam,
berdasarkan wawancara dengan guru bimbingan dan konseling pada SMP Darrul
Aitam didapatkan bahwasannya siswa “P” ini terindikasi memiliki motivasi
belajar yang rendah, hal ini dikarenakan siswa “P” ini jarang mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru, kemudian hasil belajar seperti UTS maupun UAS tidak
dikerjakan dengan maksimal sehingga mendapatkan nilai yang kurang bagus.
Berangkat dari permasalahan siswa “P”, besar harapan peneliti untuk dapat
membantu siswa “P” meningkatkan motivasi belajarnya kemudian membantu
siswa “P” dalam belajar sehingga dapat memahami mata pelajaran yang
disampaikan oleh pengajar dengan minat belajar dari dalam dirinya sendiri dan
faktor pendukung keluarga yang sangat dibutuhkan pada masa pandemi saat ini.
B. RUMUSAN MASALAH
6
Berdasarkan latar belakang yang tlah diuraikan diatas maka penelitian ini akan
mendeskripsikan permasalahan yang dialami oleh siswa “P” di SMP Darrul Aitam
Dimasa Pandemi?
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat secara teoritis ini diperuntukkan Guru BK, Guru Mata Pelajaran,
Wali Kelas, serta Tenaga Pendidik lainnya begitu juga Orang Tua
khususnya siswa dalam memahami mengenai “ ANALISIS MOTIVASI
BELAJAR SISWA P SMP DARRUL AITAM DIMASA PANDEMI
“.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
8
sendiri (James, Jilke & Van Ryzin, 2017). Proses dalam pembelajaran yang
dilaksanakan terkadang orang beranggapan bahwa siswa yang tidak memiliki
prestasi ialah siswa yang bodoh, padahal dalam hal ini banyak sekali faktor yang
mempengaruhi salah satunya ialah remdahnya dorongan serta motivasi siswa.
Motivasi memiliki sebuah peran yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar secara baik bagi guru ataupun siswa itu sendiri (Ranum, 2017).
Kegiatan dalam belajar merupakan suatu aktivitas yang akan mengukur sejauh
mana siswa mengerti akan pentingnya ilmu pengetahuan, untuk mewujudkan hal
ini perlu adanya motif serta dorongan dalam diri siswa, guru ataupun keluarga.
Oleh karna itu motivasi belajar ini memiliki dampak positif dan menjadi sebuah
sumber keberhasilan terhadap hasil belajar siswa (Su & Cheng, 2015). Motivasi
belajar merupakan dorongan kuat dalam diri siswa sebagai penggerak dalam
melakukan suatu proses pembelajaran dan memastikan dalam keberlangsungan
dari proses pembelajaran itu dapat menciptakan arah pembelajaran dalam
mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut (Heriyati, 2017). Motivasi belajar
sangatlah mempengaruhi psikis siswa yang bersifat non pengetahuan. Keterlibatan
siswa dalam kegiatan pembelajaran, kesabaran dalam menghadapi sebuah
permasalahan belajar serta konsisten dalam belajar dan untuk menentukan porsi
belajar merupakan faktor motivasi belajar. siswa yang memiliki motivasi belajar
yang tinggi tidak akan mudah menyerah dalam mendapatkan prestasi belajar yang
memuaskan (Adiputra & Mujiyati, 2017).
9
disamping itu hal yang urgent yang dimana merelakan kepentingan hal lain demi
untuk belajar (Suprihatin Siti, 2015).
Menurut Barak, Watted & Haick (2016), motivasi belajar bisa dijadikan
sebagai kebiasaan dalam hal mencari bidang akademik yang relevan dengan
harapan mendapatkan manfaat seperti yang diharapkan siswa yaitu yang dapat
mengimplementasikan dalam kehidupan serta menjadikannya pendewasaan diri.
Tujuan siswa dapat meningkatkan motivasi belajar untuk fokus dalam
mempelajari disiplin ilmu, mengukur sejauh mana kerelevansian bidang ilmu
yang ditekuninya, memacu diri untuk meningkatkan kepercayaan diri dengan
disiplin ilmu yang telah dipilih untuk encapai keuasan da;am keberhasilan (Fowler
et al., 2019). Motivasi belajar yang tinggi dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
(Fajria, Rahmatan & Halim, 2018).
Motivasi belajar ini ditandai denan adanya orientasi nilai, minat dan motif
dalam belajar dalam hal memepelajari disiplin ilmu untuk menekankan tujuan
kegiatan mandiri dalam belajar sebagai pencarian aspirasi diri dan meningkatkan
kemampuan, pengetahuan serta keterampilan (Nasibullov, Konysheva &
Ignatovich, 2015). Motivasi belajar dapat dipengaruhi oleh adanya model dan
metode pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar, sehingga dalam
aspek ini guru harus dapat menganalisis setiap masalah siswa yang sedang
dihadapi agar bisa memanalisirkan kesalahan penggunaan model dan metode
pembelajaran yang akan digunakan (Fajria et al., 2018).
10
Faktor dalam motivasi belajar merupakan suatu keadaan atau peristiwa yang
ikut serta dalam mempengaruhi motivasi belajar siswa. Faktor – faktor inilah yang
tidak lepas dalam diri seseorang bagaimana untuk mencapai apa yang telah dicita
citakan. Seorang individu mempunyai dua dimensi interaksi dalam
mengembangkan perilaku dan kemantangan dalam diri untuk belajar, dua dimensi
yang dimaksud yaitu internal dan eksternal yang dimana memiliki bagian penting
untuk mempengaruhi motivasi dalam belajar. secara umum dijelaskan yaitu faktor
dalam diri siswa (internal) dan faktor diluar diri siswa (eksternal). Faktor dalam
diri siswa (internal) diantaranya ialah : 1). Kesehatan fisik dan mental, 2). Bakat
dan minat. 3). Konsentrasi. 4). Kepercayaan diri dan komitmen. Sedangkan faktor
dari luar diri siswa ialah : 1). Rangsangan, 2). Penguatan. 3). Lingkungan sekolah,
4). Lingkungan keluarga, 5). Pertemanan. 6). Kondisi masyarakat, 7). Fasilitas
belajar dan suasana belajar serta 8). Waktu belajar (Fauziyatun, 2014 ;
Rahmawati, 2016).
Faktor - faktor motivasi belajar seorang siswa dapat juga berasal dari
lingkungan siswa itu berinteraksi seperti : 1). Struktur kelas, 2). Iklim kelas, 3).
Instruksional, 4). Kemampuan dalam belajar dan juga aspek-aspek dalam
mengajar (Yunas, Tsabit Bisma, 2018). Sejalannya dengan apa yang dikemukakan
oleh Wulandari (2014) faktor-faktor motivasi belajar terbagi menjadi dua faktor
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal sendiri ialah yan berasal
dari dalam diri siswa diantaranya seperti perilaku dalam belajar dan kebiasaan
dalam belajar. sedangkan faktor eksternal ialah yang berasal dari luar diri siswa
merupakan model pembelajaran yang dimana konsepnya dari guru sebagai
perangkat pembelajaran untuk mencapai orientasi yang ditetapkan oleh guru.
Faktor berasal dari dalam siswa lebih stabil dibandingkan dengan faktor dari luar
diri siswa dalam mempengaruhi motivasi belajar siswa.
11
lingkungan, serta tata cara guru dalam membimbing siswanya. Beberapa faktor
yang telah dijelaskan semuanya kembali lagi kepada diri siswa, bagaimana siswa
dpat mengimplementasikan untuk menjaga motivasi belajarnya (Sabrina &
Yamin, 2017).
Seorang siswa dapat melakukan suatu usaha dalam belajar dengan sungguh –
sungguh dan pantang menyerah karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai
dalam belajar. siswa yang dapat menetapkan tujuan tentu akan memiliki tahapan –
12
tahapan dalam kegiatan belajar dengan jelas untuk mencapai sebuah tujuan,
dengan menjalani tahapan – tahapan dalam kegiatan belajar ini sangat dibutuhkan
komitmen dan motivasi untuk menjaga konsistensi. Fungsi dari motivasi belajar
sendiri ialah untuk mendoron, menggerakkan dan menyeleksi aktivitas – aktivitas
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan ( Rahmawati, 2016 ).
Fungsi motivasi belajar sendiri ialah untuk melahirkan suatu dorongan atau
adanya rasa kebutuhan untuk belajar, tumbuhnya perhatian serta minat dalam
belajar, membiasakan siswa untuk selalu tekun dan ulet dalam menghadapi sebuah
kesulitan dalam belajar, serta hadirnya motif yang kuat dalam mencapai suatu
keberhasilan dalam belajar (Davidson, Lynn, Savage * Wansbrough-Jones, 2019).
Fungsi kedua dari motivasi yang dikemukakan oleh (Emda, 2018) sebagai
berikut :
2. Sebagai pengarah
Setiap tingkah aku yang dilakukan oleh seseorang dapat diarahkan keadalam
kebutuhan – kebutuhan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
13
1.1.3. PEMBELAJARAN DARING
Di era pandemi Covid-19 sekarang ini, pembelajaran daring adalah salah satu
alternatif dalam belajar mengajar yang tanpa harus bertatap muka secara langsung
seperti biasanya. Pembelajaran Daring (Dalam Jaringan) yang dikenal dengan
pembelajaran online (online elearning) atau pembelajaran jarak jauh (learn
distance). Teknologi informasi yang digunakan pada sistem belajar mengajar
memberikan suatu perubahan dalam mengajar dari yan caranya konvensional
menjadi modern. Ada beberapa aplikasi yang digunakan dalam melaksanakan
pembelajaran darin ini seperti WhatsApp, Google Meet, Zoom Meeting, Google
Classroom, Moodle, Web Blog, dan sebagainya. Selain itu pentimg juga yaitu
pada pembelajaran daring ini memerlukan sarana dan prasarana yang harus
dimiliki oleh pelaksana pembelajaran daring ini, salah satunya ialah seperti
Smartphone, Laptop / PC, dan lain sebagainya.
14
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. TUJUAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini bertujuan untuk agar masalah yang sedang dihadapi
siswa P dapat diatasi selama mengikuti pembelajaran secara daring ini yang
dimana seluruh siswa di indonesia masih melaksanakan pembelajaran daring
dimasa pandemi Covid-19. Maka dari itu siswa diharapkan bisa mengikuti
pembelajaran daring secara baik dan selalu dapat termotivasi dalam belajar, dan
juga mampu memahami setiap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru. Menurut
Ricardo & Meilani (2017), motivasi belajar merupakan bentuk pemeliharaan,
pembinan, dalam perilaku serta kekuatan yang tumbuh dalam diri siswa. Hal ini
yang kemudian siswa mampu dalam menciptakan suatu kondisi untuk mencapai
suatu harapan atau nilai. Maka dari itu, tujuan peneliian ini agar siswa P mampu
menciptakan suatu kondisi untuk mencapai suatu harapan dan nilai serta kekuatan
yang tumbuh dalam diri siswa tersrbut.
C. LATAR PENELITIAN
Latar dalam penelitian ini ialah berkaitan dengan lingkungan sekitar yang ada
pada
16
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif
yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang
tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati, diarahkan dari latar
belakang individu secara utuh (holistic) tanpa mengisolasikan individu atau
organisasinya dalam variable tetapi memandangnya sebagai bagian dari suatu
keutuhan. Penelitian kualitatif sering disebut pula metode etnografik, metode
fenomenologis atau metode impresioristik.
Setelah peneliti memasuki objek penelitian atau sering disebut sebagai situasi
sosial (atau yang terdiri dari tempat, aktor/pelaku/orang-orang dan aktivitas).
Peneliti berfikir apa yang akan ditanyakan. (1). Setelah berfikir sehingga
menemukan apa yang akan ditanyakan, maka peneliti selanjutnya bertanya pada
orang-orang yang dijumainya pada tempat tersebut, (2). Setelah perta dikarenakan
penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan tentang “ Analisis Siswa P di
SMP Darrul Aitam Dimasa Pandemi “.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://conference.unikama.ac.id/artikel/index.php/pgsd/article/view/525/425
(Diakses Pada Tanggal 21 Juni 2021 Pukul 15:10 WIB)
http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9740/1/Skripsi%20PDF.pdf (Diakses
Pada Tanggal 21 Juni 2021 Pukul 15:19 WIB )
Catatan:
18