Anda di halaman 1dari 4

FAMILY THERAPY

PENDAHULUAN

Terapi Keluarga sudah mempunyai sejarah yang panjang dan efektif dalam
bidang kesehatan jiwa. Di bidang terapi dan rehabilitasi ketergantungan narkoba
penerapan terapi keluarga berangkat dari suatu paradigma bahwa semua masalah yang
terjadi di dalam keluarga merupakan hasil interaksi sosial dalam suatu sistem. Artinya,
bila seorang anak menjadi pecandu, maka kondisi ini merupakan reaksi terhadap
perilaku anggota keluarga lain, atau sebaliknya, perilaku pecandu akan mempengaruhi
anggota keluarga lainnya. Dengan demikian, bila di dalam suatu keluarga ada anggota
keluarga yang menjadi pecandu, maka seluruh keluarga juga perlu ditangani.
Keterlibatan keluarga dalam treatment dan rehabilitasi ketergantungan
narkoba merupakan suatu keharusan. Pendekatan terapi keluarga berbeda dengan
terapi yang konvensional adalah pada fokus terapi. Pada praktek terapi keluarga yang
konvensional fokus terapi adalah pada unit keluarga sedangkan pada terapl dan
rehabilitasi ketergantungan narkoba fokus terapi adalah pecandu. Keterlibatan
keluarga diperuntukkan untuk menunjang keberhasilan terapi.

TUJUAN FAMILY THERAPY


1. Menyediakan informasi tentang adiksi dan dampak terhadap sistem keluarga.
2. Mendaptakan lingkungan yang aman dan dapat diterima oleh keluarga untuk
membahas masalah yang dihadapi.
3. Membantu kllen dan keluarganya agar dapat lebih terbuka dalam ekspresi
bermacam perasaan seperti malu, takut, sedih.
4. Membimbing klien dan keluarganya untuk keluar dari perilaku disfungsional.
5. Memfasilitasi keluarga untuk menyelesaikan masalah dan memilki tujuan yang
realistis.
6. Membantu klien dan keluarga dalam komunikasi sehingga mereka dapat
berinteraksi dengan cara yang lebih konstruktif dan saling membantu.
SASARAN FAMILY THERAPY
1. Menggunakan kekuatan keluarga dan seluruh sumber daya untuk membantu atau
mengembangkan berbagai cara agar dapat hidup bebas dari penyalahgunaan
narkoba.
2. Memperbaiki dampak ketergantungan narkoba pada klien dan keluarga. Dalam
terapi keluarga, fokus terapi adalah keluarga dan para individu di antara ruang
lingkup sistem keluarga tersebut.

Klien merupakan subsistem di antara keluarga sehingga hubungan di antara


subsistem sangat penting untuk terapi dan intervensi. Keluarga akan sering dilibatkan
dalam diskusi dan sesi pemecahan masalah.
Tulisan pada bab ini diperuntukkan bagi konselor dan profesional di bidang
ketergantungan narkoba agar lebih memahami mengenai penerapan terapi ke\uarga di
bidang terapi dan rehabilitasi ketergantungan narkoba. Pada bab ini akan diuraikan
lebih lanjut mengenai batasan pengertian terapi keluarga; dampak penyalahgunaan
narkoba bagi keluarga; beberapa model terapi keluarga dalam penanganan
ketergantungan narkoba; tahapan pemulihan keluarga dan faktor-faktor yang
menunjang pemulihan serta efektifitas terapi keluarga dan hambatan dalam
implementasinya.

BATASAN PENGERTIAN DAN TUJUAN TERAPI


Family Therapy atau Terapi Keluarga merupakan sebuah kumpulan pendekatan
terapetik yang menekankan pada assesmen dan intervensi keluarga. Hubungan yang
saling terkait di antara anggota keluarga merupakan unsur penting dalam
ketergantungan narkoba dan terapinya. Para anggota diberdayakan untuk identifikasi
masalah serta menentukan sendiri penyelesain daripada masalah tersebut. Komponen
esensial dari terapi keluarga meliputi sesi pendidikan, konseling dan terapi kelompok.
Keluarga adalah sebuah sistem dan dalam sebuah sistem tiap bagian harus sa ling
berhubungan satu dengan lainnya.
Juga perubahan sedikit pun dari satu bagian akan membawa perubahan kepada
bagian lainnya. Terapi seperti ini menggunakan kekuatan dari tiap keluarga untuk
menimbulkan perubahan dalam tiap masalah termasuk penyalahgunaan narkoba.
Terapi keluarga dalam penyalahgunaan narkoba memiliki dua tujuan utama. Pertama,
terapi menggunakan kekuatan dan sumber yang ada di dalam keluarga untuk mencari
atau juga dengan mengembangkan cara agar dapat hidup tanpa penyalahgunaan
narkoba. Kedua, memperbaiki dampak ketergantungan narkoba pada klien dan
keluarga. Namun proses menggali kekuatan keluarga memerlukan dukungan dari
keluarga.
Dalam terapi keluarga, fokus terapi adalah keluarga dan para individu di antara
ruang lingkup sistem keluarga tersebut. Klien merupakan subsistem di antara keluarga
sehingga hubungan di antara subsistem sangat penting untuk terapi dan intervensi.
Keluarga akan sering dilibatkan dalam diskusi dan sesi pemecahan masalah. Harus
dibedakan antara terapi keluarga (family therapy) dan terapi yang melibatkan keluarga
(family-involved therapy). Terapi yang melibatkan keluarga bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan keluarga tentang pola hubungan yang akan mempengaruhi
proses pemulihan penyalahguna narkoba. Sangat berbeda dengan terapi keluarga di
mana keluarga bukan kelompok terapi utama dan tidak ada intervensi dalam sistem
hubungan keluarga.Kebanyakan pusat pemulihan menawarkan pendekatan pendidikan
keluarga. Hanya terbatas pada edukasi psikologis yang mengajari keluarga mengenai
penyalahgunaan narkoba, perilaku yang menunjang dan dampak perilaku, medis dan
psikologis dari penyalahgunaan.

TAHAPAN PEMULIHAN KELUARGA DAN FAKTORFAKTOR YANG


MENUNJANG PEMULIHAN

Baik klien maupun keluarga keduanya melalui prsoes perubahan selama proses
pemulihan dari penyalahguna narkoba. Adapun tahapan dari pemulihan keluarga hasil
gabungan Tahap terapi keluarga dari Sepko dan Krestan (1985) dan tahap terapi
keluarga bagi penyalahguna narkoba menurut Heath and Stanton ( 1998) :
1. Mencapai abstinen/keadaan bebas narkoba - sistem dalam keluarga tidak dalam
keseimbangan namun masih memungkinkan ada perubahan yang positif.
2. Penyesuaian dengan pencapaian abstinen/keadaan bebas narkoba - keluarga
berfungsi dengan mengembangkan dan stabilitasi dari sistem yang baru terbentuk.
3. Pemeliharaan abstinen/ keadaan bebas narkoba jangka panjang - keluarga harus
seimbang dan stabil dengan gaya hidup yang baru dan lebih sehat.
Pada saat perubahan mulai terjadi, proses pemulihan klien dan keluarga
berjalan searah satu dengan yang lain, walau belum tentu inkron. Misal, dalam sebuah
keluarga ada anggota keluarga yang mengerti tentang pemakaian ekstasi daripada
anggota keluarga yang kecanduan ekstasi. Saat pemakaian datang ke pusat rehabilitasi
untuk berobat, maka baik keluarga maupun klien memerlukan pengetahuan tentang
bahaya ekstasi dan keduanya perlu bantuan agar dapat berhenti menggunakan ekstasi.
Dan pada saat klien memutuskan untuk berhenti menggunakan ekstasi interaksi antar
anggota keluarga harus berubah untuk mempertahankan keseimbangan emosi dan
dukungan untuk abstinen. Singkat kata, pada saat klien dan keluraga berubah,
keduanya harus menyesuaikan gaya hidup yang mendukung kesadaran atau
abstinensia dan sistem keluarga yang stabil.
Berbagai model terapi terintegrasi memiliki teknik yang berbeda yang dapat
digunakan pada berbagai tingkat pemulihan. Saat keluarga memahami tantangan dan
klien memahami penyalahgunaan narkoba, maka akan melaju dari tahap mencapai
kesadaran ke tingkat pemeliharaan.

Anda mungkin juga menyukai