Anda di halaman 1dari 11
5, = 2258321 x 4 x 0,35 = 0,26m "16100 : Lapisan lempung tebal Hj, dengan } kN/m? (Gambar C4.7), Jp ~ 0,75 Fe ; HIB, = 6,119,15 = 0,67; L/B1 = 3, 0,5 dan & = 16109 dari Gambar 4.14, F; = 0,05, maka: ip vee 0,05 = 0,038 = 9.15x321 4 x 0,038= 0,028 m a 16100 Penurunan-segera pada lapisan lempung setebal (H)-H)): = Si, Si2= 0,26 — 0,028 = 0,232 m Penurunan-segera total = 0,063 + 0,232 = 0,295 m = 295 mm Bila diperhitungkan reduksi penurunan-segera akibat kekakuan fondasi. Penurunan-segera terkoreksi: S;’ = 0,80 x 295 = 236 mm Kedalaman fondasi sangat kecil bila dibandingkan dengan lebarnya, maka reduksi penurunan-segera oleh pengaruh kedalaman fondasi akan sangat kecil, jadi bisa diabaikan. 4.4.1.3 Penurunan-segera dari Hasil Pengujian di Lapangan (a) Penurunan-segera dari hasil uji beban pelat Terzaghi dan Peck (1967) menyarankan persamaan penurunan fondasi dengan intensitas beban g dan lebar B yang terletak pada pasit, sebagai berikut: 2B sy-( Fi }xs, (425) BAB IV - Penurune" 290 an, dene Sp = penurunan fondasi (m) $, = penurunan pada uji beban pelat (m) ph =lebar pelat uji (m) (v) Penurunan-segera dari hasil uji SPT Penurunan pada tanah pasir dapat diestimasi d Stee lengan mengguna- kan hasil uji SPT (Standard Penetration Test). Untuk hal ini Meyethof (1965) menyarankan persamaan sebagai berikut: : 4q iS; = 1,2m (4.26a) 6q( B : 5 =94( 2) ; untuk B>1,2 m (4.26b) dengan, q= intensitas beban dalam k/ft” (1 k/ft' = 48,07 KN/m) B= lebar fondasi dalam ft (1 ft = 30,48 cm) S= penurunan dalam inci (1 in.= 2,54 cm) N=jumlah pukulan dalam uji SPT Pengamatan menunjukan bahwa hasil penurunan dari hitungan Persamaan (4.26) memberikan nilai penurunan yang terlalu aman, karena hasilnya terlalu tinggi. Bowles (1977) menyarankan penye- suaian Persamaan (4.26) untuk nilai penurunan yang dianggap lebih mendekati kenyataan, sebagai berikut : 5, = 224»; untuk B< 1,2 m (4.21) N 2 5-14 (8) «untuk B> 12m (4.27b) ‘N \B+1 dengan, B =l\ebar fondasi (ft) ; qm = tekanan fondasi neto (k/ft) 291 Anais dan Perancangan Fondasi - 1 S; = penurunan-segera (in.). Berdasarkan data lapangan dari Schultze dan Sherif (1973) Meyerhof (1974) mengusulkan hubungan empiris untuk Pemurnay, pada fondasi dangkal sebagai berikut: Gee aNB (untuk pasir dan kerikil) (4.282) ge Y see qNB (untuk pasir berlanau) (4.28) i N dengan, S; = penurunan (in.) B S 5 q =intensitas beban yang diterapkan (t/ft’)(1 t/ft" = 1 kg/om’) B =lebar fondasi dalam (in.) (c) Penurunan-segera dari hasil uji penetrasi kerucut statis (sondir) Penurunan fondasi pada tanah granuler dapat dihitung dari hasil uji kerucut statis. De Beer dan Marten mengusulkan persamaan angka kompresi (C) yang dikaitkan dengan persamaan Buismann, sebagai berikut: 15q, Carte (4.29) Po dengan, C = angka pemampatan (angka kompresibilitas) qo. = tahanan kerucut statis atau tahanan konus sondir Po = tekanan overbuden efektif rata-rata atau teganga? efektif di tengah-tengah lapisan yang ditinjau. Satuan q. dan p,’ harus sama, Nilai C ini, disubstitusikan ke dalam persamaan Terzaghi untuk i E ae Penurunan pada lapisan tanah yane 292 BAB IV - Penurune” ee Pot AD CO (4.30) S; = penurunan akhir (m) dari lapisan setebal H(m) Po'= tekanan overbuden efektif Tata-rata, atau tegangan efektif fein, penerapan beban, di tengah-tengah lapisan Ap= Ao, a tambahan tegangan vertikal di tengah-tengah lapisan yang ditinjau terhadap tekanan fondasi neto (kN/m’). Dalam menentukan angka pemampatan (C), diperlukan nilai g. rata-rata. Penurunan di setiap lapisan yang tertekan oleh beban fondasi dihitung terpisah, dan hasilnya ditambahkan bersama-sama. Hasil ini merupakan penurunan total dari seluruh lapisan tanah. Schmertmann et al. (1978), menyarankan cara untuk meng- hitung penurunan fondasi pada tanah granuler (tanah berbutir kasar) dengan berdasarkan hasil uji penetrasi kerucut statis (sondir). Besarnya penurunan-segera (Sj), dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut: 2B J: S,=C,C.9, Ae (4.31) 0 dengan, C, = faktor koreksi kedalaman C) = faktor rangkak (creep) 4m = tekanan fondasi neto (kN/m’) B =l\ebar fondasi (m) f, = faktor pengaruh regangan lateral E = modulus elastis tanah (kN/m) 4z = ketebalan lapisan (m). Faktor koreksi kedalaman dihitung dengan persamaan - (Gambar 4.17) Analisis 293 an Perancangan Fondasi - I ¢,=1-0 (i) Cee. (43 =1-0, Qn dengan p,’ adalah tekanan overburden efektif pada dasar fondasi, lengan Po Faktor pengaruh regangan untuk fondadi kaku, Iz 02 03 04 05 06 Kedalaman relatif di bawah dasar fondasi Gambar 4.17 Diagram faktor pengaruh regangan untuk fondasi kaku berbentuk bujursangkar dan memanjang (Schmertmann et 2! 1978). Walaupun penurunan tanah tak kohesif dipertimbangka" sebagai penurunan-segera, pengamatan menunjukan bahwa pet Tunannya masih dipengaruhi oleh rangkak (Schmertmann, 1978). Faktor koreksi akibat rangkak, dihitung dengan: Gals onicee (4.332) 0 294 pani Penurunal nt adalah waktu yang ditinjau, dinyata Bnet pengaruh separ Gnuinines en tahun. a dalam Gambar 4.17. Untuk fondasi bu; Ada Ae ; Pec): maka SU tsleansderos) ee (pembebanan mpemanjang/kontnye. (kasus regangan bidang) di Untuk fondasi fondasiny® lebih dari 10 kali lebarnya, maka di eee as ib; Untuk L/B < 10, maka nilai faktor pengaruh if Hatee mets Peay peroleh dengan cara Hitungan penurunan dilakukan dengz i gerncut Ge sampai pada kedalaman 2B ny roll @ eee fondasi) untuk fondasi bujursangkar, dan sampai kedalaman 4B tae fondasi memanjang. Faktor pengaruh regangan vertikal (/,) maksi- mum adalah 0,5 dan nilainya dianggap mencapai eae ada kedalaman z = 0,5B (untuk fondasi bujursangkar) dan z = B Gort fondasi memanjang). Dalam Gambar 4.17, faktor pengaruh regangan pada nilai puncak dinyatakan oleh: geo +O) isd (4.33b) dengan, 6, = tegangan efektif pada kedalaman /,) (kN/m’) qn =4—Po = tekanan fondasi neto (kN/m’) q = tekanan kontak pada dasar fondasi (KN/m’) po = tegangan efektif pada dasar fondasi (KN/m°) Dalam mengestimasi penurunan-segera dengan menggunakan Persamaan (3.32), dibutuhkan nilai modulus clastis sekan (E), Schmertmann et al. (1978) menyarankan hubungan antara modulus clastis (E) tanah pasir dengan qc Yang diperoleh dari uji kerucut statis, sebagai berikut: gd (fondasi bujursangkar) ite E=3,5 q, (fondasi memanjang) i Contoh penggunaan diagram pengaruh re (4.33c) (4.334) gangan (I, ,) untuk Mal 295 dan Perancangan Fondasi - 1 itunj Gambar 4.18. fondasi bujursangkar ditunjukkan dalam 4. (kg/em’) a 8 aan 0 50 100 Muka tanah 0 lapisan 1 lapisan 2 a | ea oes | peas) Oe |e = eS lapisan 3 © & jos | et eae eeea lial ieee ememfa & 3 8 £ g lapisan 4 £ | Bs 8 2 Sa eyo aeneaee coeur es 2 = 3 S |1,58 e lapisan 5 5 : a 2 - 0 Of 02 03 04 05 Gambar 4.18 Contoh penggunaan diagram faktor pengaruh Schmertmann et al., (1978) untuk fondasi bujursangkar, Schmertmann (1970) menyarankan hubungan N dan g, menurut jenis tanah sebagai berikut: 1. Lanau, lanau berpasir, dan pasir berlanau sedikit kohesif, N = 2 4 2. Pasir bersih halus sampai sedang, pasir sedikit berlanau, N = 3,5 4 3. Pasir kasar dan pasir dengan sedikit kerikil, N=5 q. 4. Kerikil berpasir dan kerikil, V=6 dc. Hitungan penurunan-segera fondasi pada tanah pasir dilakukan dengan membagi diagram tahanan kerucut kedalam lapisan-lapis*" yang mempunyai tahanan kerucut (q.) yang dapat dianggap mendek*" 296 Bi penurunat gin’ Garis untuk faktor pengaruh penurun ot fondasi dan digambar dengan skala enyrunan akibat beban dihitung dari hitun a tiap lapisannya. Jumlah penurunan di ajkoreksi terhadap faktor kedalaman (C an diletakkan di bawah ertentu (Gambar 4.18). gan E dan J, yang sesuai Setiap lapisan, kemudian 1) dan faktor tangkak (C2). Contoh soal 4.8: Fondasi telapak berbentuk bujur sangkar 1,5 m x 1,5 m terletak pada tanah pasir kasar berlanau yang sangat tebal. Eondaed pada kedalaman 1 m dan tekanan fondasi kotor pada dasar fondasi 300 kNim’. Muka air tanah terletak pada kedalaman 1 m dari permukaan. Tanah pasir mempunyai berat volume y, = 18,5 kN/m* dan y = 10 kNim’. Dari hasil uji SPT diperoleh variasi nilai N rata-rata yang telah dikoreksi seperti pada Gambar C4.8. Tentukan penurunan pada pusat fondasi dengan cara-cara (a) De Beer dan Marten, (b) Schmertmann. Penyelesaian: Hitungan penurunan cara De Beer dan Marten dilakukan sampai pada kedalaman 2B = 2 x 1,5 = 3 m di bawah dasar fondasi (atau 1 + 3 =4m dari permukaan tanah). Nilai q. pada Gambar C4.8b, dida- sarkan pada jenis pasir agak kasar yang secara pendekatan q. = 4N. Selanjutnya, hitungan angka pemampatan C, dilakukan dalam Tabel C4.3a, Hitungan Ao, di bawah pusat fondasi dilakukan dalam Tabel C4.3b, yaitu dilakukan dengan membagi luasan fondasi menjadi 4 bagi yang sama, dengan B; = 1,5/2 = 0,75 m = Li. Tekanan fondasi neto: n= 300 — (1 x 18,5) = 281,5 kN/m? Hitungan penurunan-segera pada tiap lapisan yang ditinjau, pada Tabel C4.3b. —— Analisis dan Perancangan Fondasi - I 297 Tabel C4.3a Tebal Ni Po (di tengah lapisan) Gis 15q i lapisan AN jg? (kN/m’) Sane ays GN Po 1 4g00 — (1)(18,5) + (0,5)(10) = 23,5 3064 Lapisan (m) 1-2 2-3 1 6400 _(1)(18,5) + (1,5)(10) = 33,5 286.6 3-4 1 9600 (1)(18,5) + (2,5)(10) = 43,5 3310 4-5,5 1,5 9600 (1)(18,5) + G,75)(10) = 56,0 257,1 Catatan: 1 kg/m? = 100 KN/m? q. (kg/emn’) I, N-SPT 48.6496. 0 0,1 0,2 0,304 05 Dasar fondasi () (o) © Gambar C4.8. Dalam Tabel C4,3b, Hy Po'tAp S, == In 20 Cc ae Persamaan (4.30) dengan Ap = ; Faktor os anna Po an dihitung dalam Tabel 4.38 i ‘hitung dengan menggunakan Gambar 4.8. as IV - Penuru" penurunan-segera total = 0,008 + 0,005 + 0,002 +0. 002 = 0,017 m=17 mm 1 abel C4.3b. Keda- i : ss Ao, = 4I Do't& Jaman Ba =L/z Gbr.4 ee da oon In Z Si ) 1.4.8. (KN/m?) pa (m) Meors05—1,5 0,213 239.8 2,42 0,008 2,5 0,75/1,5=0,5 0,084 94,6 1,34 0,005 35 0,75/2,5=0,3 0,037 41,7 0,67 0,002 475 0,75/3,75=0,2 0,018 20,3 0,31 0,002 S,= 0,017 m Tabel C4.3c. Keda- Az : Fe 250g S one Gute. 4 25 Ge y ee ES arsesite Qari) (m) 125 0,26 0,5 0,97 1,2 4800 2,5x 4800 = 12000 0,0035 1,75 0,50 0,5 0,97 1,2 4800 2,5 x 4800= 12000 0,0068 2,25 0,40 0,5 0,97 1,2 6400 2,5 x 6400 = 16000 0,0040 W500 f 1035) 10,97)..1,20: 6400 2,5 x 6400 = 16000 0,0030 B25) 40,18 0,5 0,97 1,2 9600 2,5x 9600 = 24000 0,0013 3,75 0,06 0,5 0,97 1,2 9600 2,5 x 9600 = 24000 0,0004 S,= 0,0189 (b) Cara Schmertmann et al. (1978) C=1- oa( 2 sia Qn oo PO, = tekanan overburden pada dasar fondasi =1 x 18,5 = 18,5 N/m’ [= 299 Analisis dan Perancangan Fondasi - 281,5 t b= 1 GQ =140,2 oe(G) Ditinjau penurunan untuk f= 1 tahun: 1 y= 1 +0,2 log | — |= 1,2 C,=1+0,2 log (<) Modulus elastis dihitung dengan cara pendekatan empiris yang diusulkan Schmertmann (1978) untuk fondasi bujurangkar, £ = 2,59, Faktor pengaruh regangan vertikal (J,) digunakan Gambar 4.17 dan dipilih untuk kurva L/B = 1, karena fondasi bujursangkar. Penurunan-segera dihitung dalam Tabel C4.3c, dengan v= 1-08 (385) 0.97 2B SS C04, Ee , Persamaan (4.31) 0 dengan tekanan fondasi neto: Ap = gy = 281,5 kN/m’. Dari Tabel C4.3c, diperoleh penurunan-segera fondasi = 18,9 mm.

Anda mungkin juga menyukai