Anda di halaman 1dari 4

Lay out strategy (Strategi tata letak)

Strategi Tata Letak. Tata letak merupakan suatu keputusan penting yang menentukan


efisiensi sebuah operasi secara jangka panjang. Tata letak menentukan daya saing
perusahaan, dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak
dengan pelanggan, dan citra perusahaan.
Tata letak yang efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah
ditetapkan perusahaan, apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat. Hal yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan desain tata letak adalah : utilisasi ruang, peralatan, dan
orang. Startegi tata letak memungkinkan aliran informasi, barang atau orang menjadi lebih
lancer dan dapat meningkatkan citra perusahaan.

Jenis-jenis Tata Letak

Terdapat enam pendekatan biasa digunakan oleh para manajer dalam menyelesaikan permasalahan tata
letak, yaitu :

1.Tata Letak Kantor

Adalah cara mengelompokkan pekerja, perlengkapan pekerja, dan ruang dengan mempertimbangkan
kenyamanan, keamanan, dan pergerakan informasi. Hal yang membedakan antar layout kantor dan pabrik
adalah pada kepentingan informasi. Tata letak dan fungsi kantor terus berubah akibat perubahan teknologi.
Walaupun begitu, analisis tata letak kantor masih memerlukan pendekatan berbasis tugas, korespondensi
lewat kertas, kontrak, dokumen hukum, dokumen klien, naskah cetak, gambar, dan desain masih
memegang peraan besar di banyak kantor.

Cara penyelesaian layout kantor adalah menggunakan analisa diagram hubungan (relationship chart).
Diagram yang disiapkan untuk sebuah kantor desainer produk menyatakan kepala bidang pemasaran
haruslah (1) dekat dengan wilayah desainer, (2) kurang dekat dengan sekretaris pusat, (3) tidak dekat sama
sekali dengan ruang fotokopi atau departemen keuangan.

Pada layout ini ada dua kecenderungan yang perlu diperhatikan. Pertama, teknologi seperti telepon seluler,
pager, fax, internet, laptop PDA menyebabkan layout perkantoran menjadi makin fleksibel dengan
memindahkan informasi secara elektronik. Kedua, perusahaan modern menciptakan kebutuhan dinamis
akan ruang dan jasa. Kedua macam kecenderungan ini mengakibatkan kebutuhan karyawan lebih sedikit
berada di kantor.

2. Tata Letak Toko Eceran

Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran pengalokasian ruang dan merespon pada
perilaku konsumen. Layout ini didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi kepada
produk yang menarik perhatian konsumen. Sehingga banyak manajer ritel mencoba untuk
mempertontonkan produk kepada konsumen sebanyak mungkin. Penelitian membuktikan bahwa semakin
besar produk terlihat oleh konsumen maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian
investasi semakin tinggi. Untuk itu manajer operasional perusahaan ritel dapat melakukan pengubahan
pengaturan toko secara keseluruhan atau alokasi tempat bagi beragam produk dalam toko. Ada lima ide
yang dapat dimanfaatkan dalam pengaturan toko yaitu:

a.Tempatkan barang-barang yang sering dibeli di sekitar batas luar toko.


b.Gunakan lokasi yang strategis untuk produk yang menarik dan mempunyai nilai keuntungan besar
seperti kosmetika, asesories.
c. Distribusikan “produk kuat” yaitu yang menjadi alasan utama para pengunjung berbelanja, pada kedua
sisi lorong dan letakkan secara tersebar untuk bisa dilihat lebih banyak konsumen.
d. Gunakan lokasi ujung lorong karena memiliki tingkat pertontonan yang tinggi
e. Sampaikan misi toko dengan memilih posisi yang menjadi penghentian pertama bagi konsumen.

Servicescape

Tujuan utama dari layout ini adalah “memaksimalkan keuntungan luas lantai per kaki persegi”. Disamping
itu ada juga konsep yang masih diperdebatkan yaitu Biaya Penempatan (Slotting Fees) yaitu biaya yang
dibayar produsen untuk menempatkan produk mereka pada rak di rantai ritel atau supermarket. Disamping
itu ada juga pertimbangan-pertimbangan lain yang disebut dengan “servicescapes” yang terdiri dari tiga
elemen yaitu:

Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan, yaitu karakteristik latar belakang seperti tingkat kebisingan,
musik, pencahayaan, suhu, dan aroma.
Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi, meliputi rencana bagian penerimaan tamu, sirkulasi jalan
karyawan dan pelanggan, dan titik fokus.
Tanda-tanda, simbol dan patung yang merupakan karakteristik desain bangunan yang memiliki arti social

Servicescape adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh booming dan Bitner untuk menekankan
dampak lingkungan fisik di mana suatu proses pelayanan berlangsung. Jika Anda mencoba untuk
menggambarkan perbedaan pelanggan ditemui ketika memasuki cabang mengatakan seperti McDonald’s
dibandingkan dengan restoran keluarga kecil, konsep servicescapes mungkin terbukti bermanfaat.
Booming dan Bitner menetapkan servicescape sebagai “lingkungan di mana layanan ini berkumpul dan di
mana penjual dan pelanggan berinteraksi, dikombinasikan dengan komoditas nyata bahwa kinerja atau
memfasilitasi komunikasi layanan”.

Servicescape mungkin bisa disamakan dengan ‘pemandangan’. Hal ini termasuk fasilitas eksterior
(lanskap, desain eksterior, signage, parkir, sekitar lingkungan) dan fasilitas interior (interior desain &
dekorasi, peralatan, signage, tata letak, kualitas udara, suhu dan suasana). Servicescape bersama dengan
bukti fisik lainnya seperti kartu nama, alat tulis, laporan penagihan, laporan, karyawan gaun, seragam,
brosur, halaman web dan bentuk servicescape virtual yang ‘Bukti fisik’ dalam pemasaran jasa.

3. Tata Letak Gudang

Storage atau warehouse atau inventory adalah gudang penyimpanan untuk tempat menyimpan material
baik bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi yang siap dikirim ke pelanggan. Sebagian besar
material disimpan di gudang di lokasi tertentu sampai material tadi diperlukan dalam proses produksi.
Bentuk gudang tergantung ukuran dan kuantitas komponen dalam persediaan dan karakter sistem
penanganan bahan dari produk atau kontainer yang digunakan.

RECEIVING & SHIPPING

Penempatan departemen penerimaan (Receiving) dan pengiriman (Shipping) berpengaruh besar terhadap
aliran material. Departemen penerimaan tempat dimulainya aliran material, sedang departemen pengiriman
merupakan akhir dari aliran material.

Sentralisasi departemen penerimaan dan pengiriman mempunyai beberapa keuntungan, yaitu :


memaksimalakan penggunaan peralatan, memaksimalkan penggunaan personal, efisiensi ruangan, dan
pengurangan biaya fasilitas.

Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik optimal antara biaya
penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan luas ruang dalam gedung. Sebagai
konsekuansinya adalah memaksimalkan penggunaan sumber daya (ruang) dalam gudang, yaitu
memanfaatkan kapasitas secara penuh dengan biaya perawatan material rendah. Biaya penanganan bahan
adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan tranfortasi material masuk, penyimpanan, dan transformasi
bahan keluar untuk dimasukkan dalam gudang. Biaya-biaya ini meliputi peralatan, orang, bahan, biaya
pengawasan, asuransi, dan penyusutan. Tata letak gudang yang efektif juga meminimalkan kerusakan
material dalam gudang.

Intinya gudang diharapkan berfungsi untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya dan
memaksimalkan pelayanaan terhadap pelanggan dengan sumber yang terbatas. Maka dalam perencanaan
gudang dan sistem pergudangan diperlukan hal-hal berikut ini :

4. Tata Letak dengan Posisi Tetap

Pada tata letak ini, proyek tetap berada di satu tempat, sementara para pekerja dan peralatan datang ke
tempat tersebut. Contoh jenis proyek seperti ini adalah proyek pembuatan kapal, jalan laying, jembatan,
rumah dan meja operasi di ruang operasi rumah sakit.

Jika tidak dikembangkan dengan baik, tata letak ini akan bertambah kerumitannya dikarenakan tiga factor.
Pertama, terbatasnya tempat pada semua lokasi produksi. Kedua, setiap tahapan yang berbeda pada proses
konstruksi membutuhkan bahan yang berbeda, oleh karena itu banyak hal menjadi penting sejalan dengan
perkembangan proyek. Ketiga, volume bahan yang dibutuhkan bersifat dinamis sesuai perkembangan
proyek.

Karena permasalahan tata letak dengan posisi tetap sulit dipecahkan di lokasi, strategi alternative yang ada
adalah melengkapi proyeknya sedapat mungkin di luar lokasi atau berubah menjadi strategi yang lebih
berorientasi pada produk.

Contoh penerapan tata letak dengan posisi tetap :

٥ Pelayanan jasa dengan tata letak posisi tetap adalah ruang operasi, pasien tetap diam di mejas, serta
personel medis dan peralatan dibawa ke lokasi.

٥ Dalam pembuatan kapal, terdapat ruang terbatas di sebelah tata letak dengan posisi tetap yang disebut
loading area platen. Ruang ini digunakan selama berbagai periode waktu bagi setiap kontraktor.

٥ Sebuah rumah yang dibangun dengan tata letak posisi tetap akan dikerjakan di tempat dengan
peralatan, bahan dan pekerja yang dibawa ke lokasi untuk “rapat para pedagang” untuk menentukan ruang
untuk berbagai periode waktu. Namun, foto rumah ini dibangun dalam dua modul yang bergerak dalam
sebuah pabrik. Rangka tempat berpijak (scaffolding) dan alat pengangkat barang berat (hoist) membuat
pekerjaan menjadi lebih mudah, cepat, mudah, dan lingkungan kerja yang berada dalam ruangan juga
menambah produktivitas.

5. Tata Letak Berorientasi Proses

Tata letak yang berorientasi pada proses (process-oriented layout) dapat menangani beragam barang atau
jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara tradisional untuk mendukung sebuah strategi diferensiasi
produk. Tata letak ini paling efisien di saat produk yang memiliki persyaratan berbeda, atau di saat
penanganan pelanggan, pasien atau klien dengan kebutuhan yang berbeda. Tata letak yang berorientasi
pada proses biasanya memiliki strategi volume rendah dengan variasi tinggi.

Kelebihan dan Kelemahan Tata Letak Berorientasi Pada Proses

Kelebihan utama dari tata letak ini adalah adanya fleksibilitas peralatan dan penugasan tenaga kerja.
Sebagai contoh, jika terjadi kerusakan pada satu mesin, proses produksi secara keseluruhan tidak perlu
berhenti; pekerjaan dapat dialihkan pada mesin lain dalam departemen yang sama. Tata letak ini juga
sangat baik untuk menangani produksi komponen dalam batch yang kecil, atau disebut job lot, dan untuk
memproduksi beragam komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.
Kelemahan tata letak ini terletak pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum. Pesanan akan
menghabiskan waktu lebih lama untuk berpindah dalam sistem karena penjadwalan yang sulit, penyetelan
mesin yang berubah, dan penanganan bahan yang unik. Sebagai tambahan, peralatan yang memiliki
kegunaan umum, membutuhkan tenaga kerja yang terampil, dan persediaan barang setengah jadi menjadi
lebih tinggi karena adanya pelatihan dan pengalaman yang dibutuhkan, dan jumlah barang setengah jadi
yang tinggi membutuhkan modal yang lebih banyak.

6. Tata letak Sel Kerja

Pengaturan sel kerja digunakan di saat volume memerlukan pengaturan khusus mesin dan peralatan.

Ide sel kerja (work cell) adalah untuk mengatur ulang orang dan mesin yang biasanya tersebar pada
departemen proses yang beragam dan sewaktu-waktu mengatur mereka dalam sebuah kelompok kecil,
sehingga mereka dapat memusatkan perhatian dalam membuat satu produk atau sekumpulan produk yang
saling berkaitan. Oleh karena itu, sel kerja dibangun di sekitar produk. Sel kerja ini dikonfigurasi
ulang sewaktu desain atau volume produk berubah. Keunggulan Sel kerja adalah:

Mengurangi persediaan bahan setengah jadi karena Sel kerja di-set untuk menghasilkan keseimbangan
aliran dari mesin ke mesin.
Ruang yang dibutuhkan lebih sedikit karena berkurangnya persediaan bahan setengah jadi yang diperlukan
di antara mesin.
Mengurangi persediaan bahan baku dan barang jadi karena adanya bahan setengah jadi yang lebih sedikit,
menyebabkan adanya pergerakan bahan yang lebih cepat melalui sel kerja.
Mengurangi biaya tenaga kerja langsung karena adanya peningkatan komunikasi antar karyawan, aliran
bahan yang lebih baik, dan penjadwalan yang lebih baik.
Meningkatkan partisipasi karyawan dalam organisasi dan produk karena karyawan dapat menerima
tanggung jawab yang lebih dan kualitas produk yang dikaitkan secara Iangsung kepada mereka dan sel
kerja mereka.
Meningkatkan penggunaan peralatan dan mesin karena adanya penjadwalan yang lebih baik dan aliran
bahan yang lebih cepat.
Mengurangi modal pada mesin dan peralatan karena tingkat pemanfaatan fasilitas yang baik
mengurangi jumlah mesin dan jumlah peralatan dan perangkat.

Anda mungkin juga menyukai