Anda di halaman 1dari 12

SLIDE 18, 19

Selanjutnya, saya akan membahas mengenai pendekatan2 filosofis dibalik etika. Disini ada
beberapa teori. Salah satunya adalah kategori pendekatan Strawman terhadap etika bisnis yang
terdiri dari Friedman doctrin, Cultural relativism, righteous moralist, naïve immoralist.
Friedman Doctrin
yg pertama kita lihat dari pandangan friedman. Menurut pandangan friedman, yg namanya bisnis
itu tugas utama nya hanya sekedar mencari keuntungan, dan keuntungan itu hrs dicapai dgn
mengikuti aturan2 hukum yg berlaku. Jadi sekali lagi, Doktrin Friedman menegaskan bahwa bisnis
seharusnya hanya memiliki satu tanggung jawab sosial untuk menghasilkan keuntungan dengan
menggunakan sumber daya nya secara legal secara terbuka dan bebas tanpa adanya penipuan
atau kepura-puraan. Oleh karena itu, tanggung jawab sosial dari setiap badan usaha harus
menghasilkan pendapatan tanpa melanggar hukum. Selama perusahaan tetap dalam aturan
hukum, Perusahaan harus melakukan hanya apa yang diamanatkan oleh undang-undang dan apa
yang diperlukan untuk menjalankan bisnis secara efisien.
Contoh : perusahaan boleh saja memakai tenaga kerja anak, tp hrs sesuai dgn standar usia
minimum di negara tsb
Cultural relativism
Adalah dimana seseorang harus menyesuaikan/menerapkan etika budaya dimana ia menjalankan
bisnisnya. Cultural relativism mengklaim bahwa etika hanyalah cerminan dari budaya tertentu.
Dengan kata lain, budayalah yang menentukan semua aspek etika. Oleh karena itu, perusahaan
hanya menerapkan atau mengadopsi konsep etika dalam budayanya serta menunjukkan bahwa
tidak ada budaya yang lebih maju bila ditinjau dari segi politik, hukum, dan moralitas. Pendekatan
ini seringkali disingkat oleh ungkapan ketika kita di Roma berlakulah sebagai orang Roma. Namun
nyatanya tidak semua penganut etika atau perusahaan setuju dengan kenyataan yang ada.
Misalnya contoh di suatu negara yang membolehkan ‘perbudakan’, MNC jg boleh melakukan hal
yang sama. Contoh nyata nya spt perusahaan minyak BP secara eksplisit mengatakan tidak akan
menggunakan fasilitas pembayaran, tidak peduli seberapa kuat norma yang ada. Pada 2002, BP
menentukan tidak ada toleransi pada kebijakan fasilitas pembayaran, utamanya pada dasar
bahwa pembayaran tersebut ada korupsi, dan hal ini tidak dapat dibenarkan karena korupsi
adalah tindak kejahatan baik pemberi suap dan yang disuap, dan bentuk sistem kejahatannya.
Pengalaman BP tsb memberi kesan pada perusahaan untuk tidak seharusnya menggunakan
cultural relativism sebagai pendapat untuk membnarkan tindakan yang secara jelas menyalahi
etika, kecuali apabila tindakan tersebut legal dan secara rutin diterima di Negara dimana
perusahaan melakukan kegiatan bisnis.
SLIDE 21
Righteous moralist
Pendekatan straw man lainnya adalah righteous moralist. righteous moralist mengatakan bahwa
standar perusahaan pusat multinasional lebih baik mengikuti etika di Negara lain bila ia
mendirikan perusahaannya disana. Pendekatan ini secara tipikal bekerjasama dengan manager
dari Negara berkembang. 
Contohnya: tidak boleh menyembunyikan penghasilan perusahaan untuk laporan pajak. Di Italy,
petugas pajak selalu menduga semua perusahaan bohong, shg harus membayar 2x jumlah
pembayaran lagi. Jika memang diterapkan, semua MNC harus menerapkan standar sama
penggajian dinegara lain (padahal,tidak cocok untuk perhitungan bisnis)
naïve immoralist.
Naive immoralist ini adalah dimana penerapan etika perusahaan di sesuaikan dengan etika di
negara yang mereka tempati. apabila manager multinasional melihat bahwa perusahaan dari
negara lain tidak mengikuti norma etika dari negara tuan rumah, maka manager juga tidak. Jadi
naïve immoralist ini mengklaim bahwa seorang manajer perusahaan multinasional di negara asing
hanya boleh melakukan apa yang dilakukan manajer lain perusahaan multinasional di negara tuan
rumah. jika manajer lain tidak mematuhi praktik etis di negara asing, maka manajer lain juga tidak
mematuhinya.
Contoh : perusahaan MNC Amerika yang membuka perusahaan di Indonesia sehingga mereka
mengikuti aturan indonesia yang mana meliburkan karyawan pada saat menjelang Idul Fitri
sampai dengan hari raya Idul Fitri.

SLIDE 22
ETIKA UTILITARIAN DAN KANTIAN
Berbeda dengan strawman yang baru saja dibahas, Kebanyakan filsuf moral melihat nilai dalam
pendekatan utilitarian and Kantian untuk etika bisnis. Penedekatan ini telah berkembang pada
abad 18 dan 19, kemudian digantikan dengan penekatan yang lebih modern. Pendekatan etika
utilitarian berpendapat bahwa nilai moral tindakan atau praktik ditentukan oleh konsekuensinya.
Suatu tindakan dinilai diinginkan jika mengarah pada keseimbangan terbaik dari konsekuensi baik
atas konsekuensi buruk. Utilitarianisme berkomitmen untuk memaksimalkan kebaikan dan
meminimalkan kerugian. Utilitarianisme mengakui bahwa tindakan memiliki beberapa
konsekuensi, beberapa di antaranya baik dalam arti sosial dan beberapa di antaranya
buruk/berbahaya. Sebagai filosopi untuk etika bisnis, hal itu difokuskan pada perhatian untuk
kebutuhan keuntungan sosial dan biaya untuk perilaku bisnis. Keputusan yang terbaik dari
perspektif uitilitarian adalah bahwa menghasilkan kebaikkan yang besar untuk banyak orang.
Beberapa pengusaha telah mengadopsi cara yang spesifik seperti menganalisis manfaat biaya dan
taksiran risiko yang merupakan dasar bagi perusahaan dalam filosopi utilitarian. Manager sering
menimbang manfaat dan biaya dalam kegiatan sebelum memutuskan apakah diteruskan apa
tidak.
Etika Kantian, etika kantian didasari oleh filosopi dari Imanuel Kant. Kantian etika menerangkan
bahwa seseorang harus diperlakukan dengan baik dan tidak boleh dibeda-bedakan dengan yang
lain. Manusia bukan alat seperti mesin. Manusia mempunyai derajat dan butuh untuk
diperhatikan. Contohnya seperti pekerja yang bekerja di sweatshops (suatu tempat dimana
pekerja bekerja dengan upah yang rendah), membuat mereka bekerja berat dalam waktu yang
lama dengan upah yang rendah dalam kondisi kemiskinan, menurut filosopi Kantian hal ini
merupakan suatu bentuk pelanggaran etika, karena manusia dijadikan seperti mesin dan tidak ada
kesadaran moral bahwa mereka mempunyai martabat/harga diri. Meskipun demikian, filosopi
etika Kantian ini masih belum lengkap, sebagai contoh dalam sistemnya tidak ada tempat
mengenai moral emosi dan perasaan seperti simpati atau mempengaruhi pemikiran bahwa
manusia sehrusnya diperhatikan dan diperlakukan dengan martabat/ harga dirinya dalam dunia
modern.

SLIDE 23
Right theories
Dalam perkembangan abad ke 20, teori ini mengakui bahwa manusia memiliki hak dasar dan hak
istimewa yang penting dalam batasan nasional dan kebudayaan. Keadilan menetapkan tingkat
minimum dari perilaku yang dapat diterima secara moral/kesopanan. definisi hak dasar
merupakan hak milik sendiri yang diutamakan. Sehingga kita dapat mengatakan bahwa hak intuk
berbicara adalah hak dasar yang lebih tinggi dari semuanya. tetapi yang paling diutamakan adalah
tujuan bersama. contohnya perhatian Negara kepada keselarasan masyrakat. Teori moral
menyatakan bahwa hak pokok manusia dari dasar untuk pedoman moral seorang manager dalam
membuat keputusan yang mempunyai komponen yang layak atau pantas. Lebih tepatnya mereka
tidak melanjutkan tindakan yang melanggar hak.
Perkiraan atau dugaan bahwa hak dasar adalah hal yang penting dalam batas nasional dan
kebudayaan merupakan dorongan yang mendasari Deklarasi Hak Asasi Manusia, yang mana
disahkan oleh seluruh Negara dan diletakan sebaga prinsip dasar yang selalu melekat dengan
kebudayaan dalam melakukan kegiatan bisnis. Bunyi Kantian Etika, artikel 1dari deklarasi
menyebutkan :
Atikel 1: Semua manusia dilahirkan bebas dan mempunyai hak dan martabat yang sama. Mereka
memiliki akal-budi dan kata hati-perasaan dan menjalin hubungan baik dengan sesama dalam
dorongan persaudaraan.
Atikel dari deklarasi ini, menyatakan hubungan lansung dengan pekerja, menyebutkan:
1. Setiap orang mempunyai hak untuk bekerja, untuk bebas memilih pekerjaan, untuk
bekerja dengan adil dan kondisi yang baik, dan untuk dilindungi terhadap pengangguran.
2. Setiap orang, tidak dengan diskriminasi mempunyai hak memperoleh upah yang sama
untuk pekerjaan yang sama.
3. Setiap orang yang bekerja mempunyai hak dalam pemberian upah secara adil dan baik
untuk dirinya dan keluarganya dengan adanya nilai martabat /hargadiri manusia dan
tambahannya kebutuhan memakai dengan perlindungan sosial.
4. Setiap orang mempunya hak untuk membentuk dan bergabung dalam kumpulan
perdagangan untuk perlindungan dari kepentingannya.
secara tidak langsung menyatakan bahwa tidak pantas/layak memperkerjakan anak dibawah umur
dan di bayar dengan gaji yang lebih rendah, kebiasaan ini terjadi pada beberapa Negara. Hal ini
adalah hak asasi manusia yang melebihi batas Negara.
Ini penting untuk catatan bahwa hak diteruskan menjadi kewajiban. Karena kita mempunyai hak
untuk berbicara, kita juga mempunyai kewajiban untuk memperhatikan pembicaraan orang lain.

SLIDE 24, 25 (BELUM)


Justice Theory
Teori Keadilan continued
 Fokus pada pencapaian distribusi yang adil (yang dianggap adil dan merata)
barang dan layanan ekonomi
 John Rawls - semua barang dan jasa ekonomi harus didistribusikan secara
merata kecuali ketika distribusi yang tidak merata bisa menguntungkan
semua orang
 Ketidakberpihakan dijamin oleh ketidaktahuan - setiap orang dibayangkan
tidak mengetahui semua karakteristik khusus dari mereka

 Di bawah selubung ketidaktahuan Raul, menjadi sistem di mana orang akan


setuju bahwa setiap orang diizinkan memiliki kebebasan dasar maksimum
yang kompatibel dengan kebebasan serupa untuk orang lain
Rawls menerima bahwa ketidaksetaraan bisa menjadi adil jika sistem yang menghasilkan
ketidaksetaraan tsb menguntungkan semua orang. Lebih tepatnya, dia merumuskan apa
yang dia sebut prinsip perbedaan,yaitu bahwa ketidaksetaraan dibenarkan jika mereka
menguntungkan posisi orang yang paling tidak diuntungkan

 Setelah kebebasan yang sama dijamin, ketidaksetaraan dalam barang-


barang sosial dasar hanya diperbolehkan jika itu menguntungkan semua
orang
Jadi, misalnya, variasi yang luas dalam pendapatan dan kekayaan dapat dipertimbangkan
hanya jika sistem berbasis pasar yang menghasilkan distribusi yang tidak merata ini juga
menguntungkan anggota masyarakat yang paling tidak beruntung. Orang dapat
berargumen bahwa ekonomi berbasis pasar dan perdagangan bebas yang diatur dengan
baik, dengan mendorong pertumbuhan ekonomi, menguntungkan anggota masyarakat
yang paling tidak beruntung. Paling tidak pada prinsipnya, ketidaksetaraan yang melekat
dalam sistem seperti itu karena itu adil

 Perbedaan prinsip menunjukkan bahwa ketidaksetaraan dibenarkan jika


mereka menguntungkan posisi orang yang paling dirugikan

Teori keadilan fokus pada pencapaian distribusi dan jasa ekonomi yang adil dan merata. Distribusi
yang adil mempertimbangkan keadilan dan kejujuran. Disini kita hanya fokus pada satu bagian
teori keadilan yang sangat berpengaruh dan penting dalam implikasi etika. Teori ini dikaitkan
dengan filsuf John Rawls. Rawls mengatakan bahwa semua barang ekonomi dan pelayanannya
harus disalurkan dengan adil dan merata, kecuali ketika distribusi yang tidak merata bisa
menguntungkan semua orang
Menurut Rawls, Prinsip yang benar tentang keadilan adalah ketika semua orang sepakat untuk
kebebasan dan keadilan dalam suatu situasi. Keadilan dijamin dengan konsep yang Rawls kata kan
sebagai veil of ignorance. Menurut veil of ignorance, setiap orang membayangkan ketidaktahuan
akan karakteristik khusus misalnya ras, jenis kelamin, kecerdasaan, kewarganegaraan,
latarbelakang keluarga dan bakat khusus. Rawls kemudian mengatakan tentang system yang
dibuat menurut veil of ignorance. Dalam kondisi ini, ada 2 pokok prinsip keadilan.
- Prinsip yang pertama, bahwa masing-masing orang diizinkan memiliki jumlah kebebasan
maksimal yang sama sepeti orang lain. Rawls mengatakan bahwa ada kebebasan berpolitik (hak
untuk memberikan suara), kebebasan berpendapat dan berkumpul, kebebasan hati nurani dan
kebebasan gagasan, kebebasan untuk memiiki barang pribadi, dan kebebasan dari
kesewenang-wenangan penangkapan dan perampasan
- Prinsip yang kedua yaitu, bahwa kebebasan dasar yang sama dijamin, yang tidak sama adalah
dasar kelayakan sosial- seperti pendapatan/ gaji, distribusi kesejahteraan, mendapatkan
kesempatan- diizinkan hanya jika adanya kenutungan yang berbeda setiap orang. Rawls
menerima bahwa ketidaksetaraan dapat menjadi adil jika sistem yang menghasilkan
ketidaksetaraan tsb dapat menguntungkan semua orang.

SLIDE 26
5 langkah dalam melakukan analisis etika!
1. Identifikasi dan gambarkan fakta secara jelas.
 Temukan siapa yang melakukan suatu tindakan dan untuk siapa tindakan tersebut
dilakukan, dimana, kapan, dan bagaimana. Kita akan lebih mudah menemukan fakta pada
saaat membantu mendefinisikan solusinya. Melibatkan pihak yang bertentangan dalam
dilema etika untuk menyetujui fakta-fakta juga akan membantu.
2. Definisikan konflik atau dilema dan identifikasikan nilai-nilai yang lebih tinggi yang
terlibat.
 Isu-isu etika, social, dan politis selalu mewakili nilai-nilai yang lebih tinggi. Kelompok-
kelompok yang berselisih semuanya mengklaim mengusung nilai-nilai yang lebih tinggi
(contohnya kebebasan, privasi, perlindungan hak, serta system perdagangan bebas).
Biasanya isu etika melibatkan sebuah dilema seperti dua program tindakan yang
bertentangan , namun sama-sama mendukung/memiliki nilai manfaat.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkempentingan.
setiap isu etika, social, dan politis selalu memiliki pihak-pihak yang berkempentingan yaitu,
para pemain yang memiliki kepentingan terhadap hasil, pihak-pihak yang telah berupaya
dalam situasi tersebut, dan biasanya pihak yang memiliki pendapat yang vocal. Kita harus
menemukan identitas dari kelompok-kelompok tsb dan apa yang mereka inginkan . hal ini
akan berguna kelak pada saat merancang solusi
4. Identifikasi pilihan-pilihan beralasan kuat yang bisa kita ambil.
5. kita mungkin tidak menemukan adanya pilihan yang dapat memuaskan semua pihak,
namun beberapa pilihan lebih baik ketimbang yang lainnya. Terkadang solusi yang baik
atau etis tidak selalu memiliki konsekuensi yang seimbang diantara pihak-pihak yang
berkepentingan.
6. Identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang kita ambil. 
Beberapa pilihan mungkin benar secara etika, namun membawa malapetaka dari sudut
pandang yang lain. Suatu pilihan mungkin berhasil dalam suatu kasus, namun belum tentu
berhasil dalam kasus serupa. Jadi kita harus terus menanyakan pada diri kita sendiri, “Apa
yang akan terjadi seandainya saya terus mengambil keputusan ini?” agar kita dapat berfikir
panjang sebelum bertindak.

SLIDE 27

Setelah analisis selesai, ada 6 prinsip atau aturan etis apa yang harus digunakan untuk membuat
keputusan, yaitu:

Aturan Emas
Aturan emas adalah prinsip moral yang menunjukkan bahwa kita harus memperlakukan orang lain
sebagaimana kita ingin diperlakukan. Aturan Emas mengharapkan kita untuk bersikap adil, jujur,
murah hati, dan semua hal yang baik menurut tradisi etika. Tempatkan diri kita di tempat orang
lain, dan anggaplah diri kita sebagai objek keputusan, nah hal ini dapat membantu kita berpikir
tentang keadilan dalam pengambilan keputusan. Diharapkan kita dapat berempati dengan orang
lain dan bisa melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain.
Imperatif Kategoris Immanuel Kant
Kant mendefinisikan imperatif kategoris sebagai perintah atau hukum moral yang harus diikuti
semua orang. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang, tindakan itu
tidak baik untuk dilakukan oleh siapa pun juga. Tanyakan pada diri kita sendiri, “Jika setiap orang
melakukan tindakan ini, dapatkah organisasi atau masyarakat bertahan?”
Descartes’ Rule of Change/ Perubahan Descartes
Jika suatu tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, maka tidak dapat diterapkan secara
menyeluruh. Suatu tindakan mungkin akan membawa perubahan kecil pada saat ini dan hal
tersebut dapat diterima, namun apabila hal tersebut dilakukan berulang-ulang, hal tersebut akan
membawa perubahan yang tidak dapat diterima dalam jangka panjang. Dalam bahasa sehari-hari,
ini mungkin dinyatakan ebagai "begitu memulai jalan yang licin, Anda mungkin tidak dapat
berhenti."

SLIDE 28
Prinsip utilitarian
Ambil tindakan yang memberi nilai yang lebih tinggi dan lebih besar. Aturan ini mengasumsikan
kita dapat memprioritaskan tingkatan nilai dan memahami konsekuensi dari berbagai macam
tindakan.

Prinsip menghindari resiko


Ambil tindakan yang menberikan potensi kerugian atau biaya yang paling sedikit. Beberapa
tindakan membawa biaya yang sangat tinggi dengan probabilitas yang sangat rendah atau biaya
yang sangat tinggi dengan probabilitas menengah Jadi kita harus menghindari tindakan yang
memiliki biaya kegagalan yang tinggi dan beri perhatian lebih besar tentunya kepada kasus-kasus
yang memiliki probabilitas tinggi atau menengah dengan biaya potensial yang tinggi.

Aturan etika “tidak ada makan siang gratis” – ethical “no free lunch” rule
Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang, kecuali
jika ada pernyataan khusus yang lain. Jika seseorang telah menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
untuk kita, dan sesuatu tersebut memiliki nilai, kita harus berasumsi bahwa orang yang
menciptakannya mengharapkan kompensasi atas hasil kerjanya.

SLIDE 29
Kode etik profesional / Professional codes of conduct

Ketika sekelompok manusia mengklaim diri mereka profesional, mereka memiliki kewajiban dan
hak khusus karena klaim khusus mereka atas pendidikan, kebijaksanaan, dan kehormatan. Kode
perilaku profesional disebarluaskan oleh berbagai asosiasi profesional, seperti American Medical
Association (AMA), American Bar Association (ABA), Association in Information Technology
Professionals (ATP), dan Association of Computing Machinery (ACM). Kelompok profesional ini
memiliki tanggung jawab atas sebagian aturan dari profesi mereka dengan menentukan kualifikasi
dan kompetensi yang dibutuhkan. Kode etik adalah janji profesi untuk menata diri mereka sendiri
di dalam masyarakat luas. Sebagai contoh, menghindari bahaya untuk orang lain, menghargai hak
pribadi (termasuk kekayaan intelektual), dan menghargai privasi terdapat dalam General Moral
Imperatives dari dari Kode Etik dan Perilaku Profesional ACM

BEBERAPA DILEMA ETIKA DUNIA NYATA

Sistem informasi telah menciptakan dilema etika baru di mana satu kelompok kepentingan
berlawanan dengan lainnya. Sebagai contoh, banyak perusahaan telepon besar di Amerika Serikat
menggunakan teknologi informasi untuk mengurangi jumlah karyawan mereka. Peranti lunak
pengenalan suara mengurangi kebutuhan operator manusia dengan memampukan komputer
mengenali kebutuhan seorang pelanggan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang sudah
dikomputerisasikan. Banyak perusahaan mengawasi apa yang dilakukan oleh karyawan mereka di
Internet untuk mencegah mereka membuang-buang sumber daya perusahaan untuk melakukan
aktivitas di luar bisnis.

Pada setiap kejadian, Anda akan menemukan nilai-nilai yang saling bertentangan di dunia kerja,
dengan banyaknya kelompok yang membela nilai yang satu dan banyak juga kelompok yang
membela nilai yang lain. Sebuah perusahaan mungkin berpendapat, misalnya, bahwa perusahaan
memiliki hak untuk menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan produktivitasnya dan
mengurangi jumlah karyawannya untuk mengurangi biaya dan tetap berbisnis. Karyawan yang
diberhentikan karena adanya sistem informasi ini mungkin beranggapan bahwa atasannya
bertanggung jawab atas kesejahteraannya. Pemilik perusahaan mungkin merasa bertanggung
jawab untuk mengawasi e-mail para karyawan dan penggunaan Internet mereka untuk
memperkecil penurunan produktivitas.

Wahid mengatakan bahwa kebebasan berpendapat dan berekspresi berlaku untuk semua jenis ide
termasuk yang mungkin sangat offensive atau menyanggung namun dapat dipertanggung jawabkan
dan dapat dibatasi secara sah oleh pemerintah apabila melanggar etika kesopanan. Pemerintah
memiliki kewajiban untuk melarang perkataan yang mendorong kebencian dan hasutan dan
pembatasan tersebut dapat dibenarkan. Sepatutnya kebebasan berbicara harus disesuaikan dengan
kaidah dan norma yang berlaku di masyarakat agar tidak menjadi tindakan anarkistis digital terhadap
hasill karya maupun opini orang lain.

Kebebasan berbicara dewasa kini cenderung di analogikan pada sisi negatif sehingga selalu benturan
dengan peraturan maupun norma yang berlaku di masyarakat. Setiap orang berhak untuk berbicara
dan mengemukakan pendapat tapi tidak musti benturan dengan hak privasi orang lain.   Sebuah
ancaman pada kebebasan berbicara tidak hanya dari segelintir golongan tetapi ancaman itu berasal
dari diri kita sendiri. berikut contoh-contoh kasus pelanggaran hak kebebasan berbicara antara lain

Pidato politik yang mengandung siar kebencian, SARA, hasutan, dan memicu kekerasan, harus dilarang dan
wajib ditindak menurut ketentuan hukum. UndangUndang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan
Diskriminasi Ras dan Etnis melarang diskriminasi rasial. Pasal 16 UU ini menyatakan bahwa setiap orang
yang dengan sengaja menunjukkan kebencian atau rasa benci kepada orang lain berdasarkan diskriminasi
ras dan etnis. Pasal 16 tersebut merujuk pada Pasal 4 yang merinci perbuatan-perbuatan mana saja yang
dilakukan sebagai sarana menunjukkan kebencian sehingga dapat dipidana, yaitu: (i) membuat tulisan atau
gambar untuk ditempatkan, ditempelkan, atau disebarluaskan di tempat umum atau tempat lainnya yang
dapat dilihat atau dibaca oleh orang lain; (ii) berpidato, mengungkapkan, atau melontarkan kata-kata
tertentu di tempat umum atau tempat lainnya yang dapat didengar orang lain; atau (iii) mengenakan
sesuatu pada dirinya berupa benda, kata-kata, atau gambar di tempat umum atau tempat lainnya yang
dapat dibaca oleh orang lain. Ekpresi politik yang mengandung unsur SARA, hasutan, kebencian, dan
diskriminasi, adalah dilarang dan dan wajib ditindak sesuai dengan undang-undang.

Kebebasan berekspresi ada batasannya nggak sih?

Meskipun hukum internasional melindungi kebebasan berekspresi, ada


beberapa situasi saat ucapan dapat dibatasi secara sah di hadapan hukum,
seperti jika ujaran atau ekspresi melanggar hak orang lain, mendukung
kebencian dan memicu diskriminasi atau kekerasan.
Kesimpulan
Esai ini mencakup pendekatan filosofis dalam pendekatan pengambilan keputusan etis untuk
manajer bisnis di bidang di mana mereka beroperasi. Sementara beberapa dari pendekatan ini
memberikan pedoman terbaik, yang lain telah menyebabkan manajer membuat keputusan yang
tidak tepat untuk perusahaan dan pemangku kepentingan mereka. Secara keseluruhan, ada
beberapa konsep pendekatan filosofis terhadap etika bisnis yang kontroversial dan tidak
mendapat dukungan dari banyak sarjana moral.
Dgn kata lain, misalnya disebuah negara itu diperbolehkan mempekerjakan tenaga kerja yg masi
anak2 gaji nya sdikit. Tp selama itu tidak dilarang oleh UU di negara tsb tidak masalah. Kemudian
jg ketika sebuah perusahaan hrs menjual limbah nya kesungai tp jika menurut UU diwilayah itu
tidak melarag, ya tidak masalah. Jd bagi friedman tujuan perusahaan bener2 adalah mencapai
keuntungan yg keuntungan itu sesuai dgn hukum yg berlaku. Namun 1 hal yg perlu diingat
perusahaan menurut friedman harus betul2 valid, spt tdk bole melakukan kebohongan dan
macem2. Jd memang bebas tp pny tgg jwb yaitu pada probabilitas nya.
Pendekatan kedua adalah cultural relativsm, intinya dalah bahwa yg namanya etika itu sangat
dipengaruhi oleh faktor… karena itu fungsi yg digunakan adalah perusahaan itu beroperasi dmn,
maka dia hrs mengikuti cuture atau etika yg berlaku ditmpt perusahaan itu berada. Ketika kita
berada dirumah kita hrs ikut bagaimana cara ortu atau masyaratak melakukan segala sesuatu nya.
dengan kata lain apabila disebuah budaya mengijinkan penggunaan tenga kerja dibwah umur
misalnya dgn gaji yg sedikit selama uu mengiyakan dan dianggap sbg suatu yg eetis, ya itu akan
diikuti olhe perusahan. Jadi perusahaan memang mengakui adanya perbedaan2 budaya dan
menjadi pertimbangan etis. Jd selama perusahaan sesuai dgn etis yg berlaku, perusahaan akan
tetap bekerja dgn standar itu. etika ditentukan secara budaya dan perusahaan harus mengadopsi
etika budaya di mana mereka beroperasi
“Ketika di Roma, lakukan seperti yang dilakukan orang Romawi”

Pandangan yg ke3, mengatakan bahwa yang kemungkinan berasal dari negara maju akan diyakini
memiliki standar yang bagus, cocok, etis dan dapat digunakan disemua negara. dgn kata lain
perusahaan dari amrik misalnya, krn disana sudah menggunakan standar yg sangat tinggi
mengenai etika. Jadi kalo gaji disana katakanlah sekian dollar perjam, nah itu dianggap menjadi
standar yg etis yg harus dipakai dinegara lain. Tentunya ini akan menjadi masalah jg ketika sebuah
perusahaan dari negara maju kemudian tiba2 membuka usaha di negara yg sdg berkembang yg
standarnya masi jauuh dgn standar yg diberikan akan ada byk penyesuaian.
Nah yg terakhir dari sisi filosofis adalah naiive yaitu perusahaan yg tdk pny moral, atau naif. Yaitu
seorang yyg padangan nya adalah apa yg dilakukan oleh seorang manager dari sebuah negara
maju misalnya, dan dia sdg bekerja dinegara yg sdg berkembang misalnya. Perilaku perusahaan
asing yg ada disitu. Menjadi suatu yg tdk masalah. Toh sudah ada pihak lain yg melakukan tindak
penjahatan dlm bisniis………………………………………(?)
Ini adalah 4 hal yg ada didalam konteks filosofis strawman.
Selanjutnya kita lihat oendekatan utri kantian, ultri menanggap bahwa sesuatu yg sesuai dgn
standar moral baik pada perbuatan
Sebuah pekerjaan bisa positif bs tidak. Kapan dianggap margin atau sesuai apabila konsekuensi
positif nya lebi dominan dropd negatifnya jd ketika perusahaan melakukan prktek bisnis,
perusahaan hrs liat betul biaya nya spt pa, resiko nya jg spt apa. Dlm kasus ini yg dihitung adlah
ketika manfaatnya lebi byk dibandingkan kerugian yg akan diperoleh makan dianggap etis.

Selanjutan kantian, yg berasal dari pandangan immanuel kant seorang filosof yg cukup terkenal ya,
dia mengatakan yg namanya manusia itu harus diperlakukan sbg katakan lah sbg konsumen akhir,
dgn kata lain yg namanya manusia itu hrs diperlakukan dgn menjaga nilai kemanusiaan, krn
manusia pd dsrnya bkn merupakan mensin. Sehingga dgn pendekatan katian ini, maka yg
namanya karyawan hrs dimanusiakan. Jd gabole dipekerjakan dgn tdk ideal, spt gaji rendah dl.
Yg namanya manusia itu sebetulnya pny dimensi yg mendasar dan tdk terbatas sehingga hak yg
sdr ni akan menjadi kompas moral yg hrs digunakan stndat etis. Jd contohnya krg lebi, manusia
mempunyai hak, standar bahwa mreka hrs dihormati sehingga manager dmn pun bs
mengembangkn hak

Anda mungkin juga menyukai