BAB 2
ETIKA DALAM BISNIS
A. Pendahuluan
1. Monopoli
Dalam ilmu ekonomi, pasar jenis ini dikenal dengan nama
monopoli, pasar ini memiliki satu produsen atau penjual tetapi banyak
pembeli. Monopoli dibandingkan dengan sejumlah pengusaha
yang menyatukan barang dan jasa untuk mencapai tujuan mereka
menghasilkan keuntungan besar. Pengaruh pasar tersebut
terhadap kelangkaan barang dan jasa di pasar seiring dengan
meningkatnya permintaan. Itu sebabnya orang terus menambah
persediaan mereka untuk mendapatkan apa yang mereka
butuhkan.
2. Penipu
Pengertian penipuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
berasal dari kata dasar petos yaitu penipuan adalah perbuatan atau
perkataan yang tidak jujur (berbohong, memalsukan, dan lain-
lain) dengan maksud menipu, memperdaya atau mencari
keuntungan. Karena mereka tidak ingin prospek mereka menawar
rendah, beberapa dealer kemudian akan memberi tahu setiap
prospek mereka bahwa ada begitu banyak modal pembelian atau
ada prospek yang menawar tinggi di masa lalu, padahal semua ini
tidak benar.
Tidak jarang salah satu trik yang digunakan para pedagang untuk
mendapatkan keuntungan adalah manipulasi barang. Barang jelek
bercampur dengan barang bagus dan barang bekas dikatakan baru.
Kegiatan seperti itu pasti akan mengecewakan konsumen.
Pemalsuan dokumen sering terjadi: KTP, Paspor, Surat Kendaraan,
Sertifikat dan BPJS. Namun barang lain seperti obat, vaksin dan
serum dapat membahayakan nyawa manusia. Ayat 1 KHUP 263
berbunyi: "Barangsiapa membuat surat palsu atau memalsukan
surat, yang dapat menerbitkan sesuatu hak, sesuatu perjanjian
(kewajiban) atau sesuatu pembebasan utang, atau yang boleh
dipergunakan sebagai keterangan bagi sesuatu perbuatan,
dengan maksud akan menggunakan atau menyuruh orang lain
menggunakan surat-surat itu seolah-olah surat itu asli dan tidak
dipalsukan, maka kalau mempergunakannya dapat
mendatangkan sesuatu kerugian di hukum karena pemalsuan
surat, dengan hukuman penjara selama-lamanya enam tahun".
C. Prinsip Bisnis
Mengapa prinsip diperlukan dalam bisnis? Untuk menjalankan
bisnis, Anda sangat membutuhkan aturan, yang kemudian
mengatur batasan hak dan tanggung jawab masing-masing operator.
Pada dasarnya tujuannya adalah agar para pedagang saling mencari
keuntungan atau keuntungan, sedangkan pihak lain yang dirugikan
atas perbuatannya pasti ingin menguasai dan mencari keuntungan
sendiri. Bukan rahasia lagi bahwa suap, paksaan, penipuan,
pencurian, dan diskriminasi yang tidak adil sering terjadi dalam
bisnis. Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara yang tidak benar dan
dilarang untuk mencapai tujuan tertentu. Hal-hal tersebut sangat sulit
dihindari karena semua kejahatan tersebut di atas terjadi dalam
hukum permintaan dan penawaran sebagaimana dikenal dalam ilmu
ekonomi. Semua tindakan tersebut tentu akan membawa keuntungan
bagi satu pihak dan merugikan pihak lainnya.
Dari janji yang dibuat hingga janji yang tidak pernah datang
saat tujuan tercapai. Kita bisa mengamati berapa banyak orang
yang melakukan berbagai bentuk penipuan, lalu dengan
bangganya menipu dan membohongi orang lain agar tetap
tertawa di depan layar dan malu pada publik yang dibohongi.
Contoh penipuan berkedok agama adalah penipuan yang dilakukan
oleh jamaah haji. Globalnews.co.id, Sabtu (10 Juni 2017), enam
biro umrah yang dinilai bermasalah, berikut nama-nama biro
perjalanan dan banyaknya pengaduan yang diterima YLKI soal
keberangkatan calon jemaah umrah:
a. First Travel sebanyak 3.825 pengaduan;
b. Hannien Tour sebanyak 1.821 pengaduan;
c. Kafilah Rindu Ka'bah sebanyak 954 pengaduan;
d. Komunitas Jalan Lurus sebanyak 122 pengaduan;
e. Basmalah Tour and Travel sebanyak 33 pengaduan;
f. Zabran dan Mila Tour sebanyak 24 pengaduan.
Dengan demikian kita bisa melihat dan menghargai sejauh
mana tabiat dan moral bangsa ini berani merusak bahkan
mendistorsi akhirat dan hal-hal yang berhubungan dengan Sang
Pencipta.
3. Prinsip Keadilan dalam Etika Bisnis
Adil dalam memberikan sesuatu yang menjadi haknya
sebagai akibat dari pemenuhan kewajibannya, prinsip keadilan
dimana kinerja bisnis diukur dengan menggunakan etika bisnis
adalah keadilan bagi semua pihak yang secara langsung maupun
tidak langsung turut menyukseskan bisnis tersebut. John
Boatright dan Manuel Velasques membagi keadilan menjadi tiga
bagian, yaitu
a) keadilan distributif, bahwa hal-hal yang menyenangkan untuk
dicapai dan membutuhkan pengorbanan harus dibagikan
secara adil;
b) hak yang diberikan kepada yang bersalah untuk membalas
ketidakadilan harus adil;
c) Hak atas kompensasi, termasuk untuk penggunaan yang salah,
tetapi tunduk pada aspek lain.
Kontroversi Oreo
Pelanggaran kasus hukum dan etika juga terjadi dalam bisnis di
beberapa perusahaan domestik. Salah satunya datang dari PT
Nabisco, pembuat brand snack Oreo yang sangat populer. Siapa
yang tidak suka kue-kue lezat ini? Tapi siapa sangka ada masalah
serius dengan cookie ini? Anda mungkin masih ingat dengan berita
tentang produk makanan ini beberapa waktu lalu. Menurut penelitian
dan kajian BPOM, Oreo yang diproduksi di luar negeri dengan kode
ML mengandung melanin yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Namun, tidak ada melanin yang terdeteksi pada Oreo berkode MD
buatan sendiri, sehingga produk ini aman untuk dikonsumsi. Akhirnya
Oreo yang berbahaya itu ditarik dari pasaran dan tentu saja PT
Nabisco mendapat sanksi berat. Apa Etika bisnis yang dilanggar PT
Nabisco adalah etika kejujuran. PT Nabisco tidak memperingatkan
konsumen tentang kandungan melaninnya. Yang bisa kita pelajari dari
kasus ini adalah kita sebagai pemasar harus memikirkan situasi
konsumen. Kita harus memberikan pelayanan yang terbaik dengan
produk yang tidak mengganggu kenyamanan konsumen. Kontroversi
Samsung Galaxy S7 KOMPAS.com- Pekan lalu, seorang pria Kanada
bernama Amarjit Mann mengalami luka bakar di tangannya saat ponsel
Galaxy S7 miliknya tiba-tiba meledak tanpa sebab yang jelas. Ada
beberapa kasus serupa di masa lalu. Lantas bagaimana penjelasan
Samsung? Tak ingin menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemilik,
Samsung merilis pernyataan di situs resminya segera setelah kasus
Amarjit banyak diberitakan. Raksasa elektronik asal Korea Selatan itu
menegaskan, ponsel keluarga Galaxy S7 tidak akan terpengaruh
oleh masalah baterai yang terbakar atau meledak yang menimpa
Galaxy Note 7. “Samsung menjamin kualitas dan keamanan ponsel
keluarga Galaxy S7. Di antara 10 juta perangkat yang digunakan di AS,
tidak ada kasus kegagalan baterai yang dikonfirmasi," tulis
Samsung. Apa yang terjadi dengan Galaxy S7/S7 Edges yang
dilaporkan terbakar atau meledak? Samsung mengatakan ponsel
mengalami "kerusakan eksternal" tanpa Menguraikan faktor eksternal
apa "Sampai Samsung memiliki waktu untuk mendapatkan dan
menyelidiki perangkat yang dimaksud, penyebab pastinya belum
dapat ditentukan," lanjut Samsung.
BAB 3
ETIKA PROFESI
A.Pendahuluan
Berbagai pekerjaan di sekitar kita membawa konsekuensi dan
risiko terhadap pekerjaan tersebut. Perkembangannya dianggap
sebagai solusi bagi kehidupan masyarakat. Dengan munculnya
berbagai macam profesi, semakin banyak bermunculan jenis-jenis
yang memberikan kemungkinan kepada komunitas atau masyarakat
untuk lebih mengatur keberadaan dan cara kerjanya. Suatu tanda
bahwa etika profesi sebenarnya muncul dari kenyataan bahwa perilaku
para praktisi menyimpang dari nilai, norma, aturan dan ketentuan
yang berlaku dalam profesi. Kurangnya komitmen pribadi terhadap
tugas, tidak jujur, tidak bertanggung jawab, tidak berdedikasi, tidak
menghargai hak orang lain, tidak adil, dll.
C. Kriteria profesional
Ketika berbicara tentang suatu pekerjaan, kata ini memiliki
satu tanda dan makna yang terkait dengan sesuatu. Pekerjaan apa
pun yang Anda lakukan dan di mana Anda tinggal, dengan kata lain
itu adalah penyebutan profesi Anda. Karena itu mendefinisikan
identitas Anda. Peran apa yang Anda mainkan? apa yang harus
dilakukan Apa tugas dan tanggung jawabnya dan bagaimana
caranya? Dan masih banyak hal lain yang terkait dengannya dan
terkadang hal itu menunjukkan status sosial Anda di masyarakat.
Karena parameter (ukuran) dan citra kehidupan sosial masyarakat
kebanyakan didasarkan 62 Etika bisnis dan profesional hingga
profesi yang Anda praktikkan, yang terkadang memengaruhi hal
terbesar yang dapat Anda tuju, yaitu penghasilan dan status Anda.
Bukankah itu yang biasanya terjadi di masyarakat kita?
Untuk mendapatkan kejelasan dalam mempelajari dan memahami
apa itu profesi? Selain itu, kami memeriksa gejala dan tanda dari
apa yang disebut profesi. Secara umum, kita dapat mengetahui yang
paling penting menurut kriteria berikut.
1. Profesi diakui berdasarkan pengetahuan atau keterampilan khusus
mereka. Dengan bantuan keterampilan dan pengetahuan khusus
tertentu, seorang profesional atau sekelompok orang dapat
melakukan dan melaksanakan pekerjaannya dengan baik.
Tampilan yang lebih spesifik ini disebut kompetensi dan
keterampilan khusus ketika dapat diungkapkan ke tingkat, ukuran
dan tingkat yang melebihi kompetensi dan keterampilan yang
dimiliki kebanyakan orang/umumnya kurang pada orang lain (atau
lebih tepatnya kurang). Dengan demikian, orang yang disebut
profesional lebih ahli dan kompeten di bidangnya dibandingkan
dengan orang lain (insinyur/insinyur, mekanik/mekanik, pilot,
masinis dll).
5. Ciri lain yang dianggap sebagai profesi mulia biasanya adalah izin
khusus untuk menjalankan profesi tersebut. Hal ini dikarenakan
setiap profesi khususnya profesi yang mulia adalah tentang
kepentingan umum dan tentang nilai-nilai kemanusiaan yang luhur
berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup, kesehatan
dan lainnya (dokter/bidan, apoteker, notaris). pengacara dan
sebagainya). maka diperlukan izin/lisensi khusus untuk
menjalankan suatu profesi untuk kepentingan umum. Tujuan dari
lisensi khusus ini adalah untuk melindungi masyarakat terhadap
praktik yang tidak benar dalam profesi yang merugikan
masyarakat yang menggunakan jasa profesi tersebut. Kerugian
dapat berupa nyawa, luka fisik/mental, materi/finansial, reputasi
dll.
2. Perbedaan budaya
Budaya sering dilihat sebagai ideologi dan identitas
seseorang. Meski keberadaannya tidak bisa dikatakan sebagai
egoisme interpersonal, namun perbedaan tersebut seringkali
memicu konflik. Perbedaan kepribadian pada individu juga
tergantung pada pola budaya yang melatar belakangi
pembentukan dan perkembangan kepribadian mereka. Asumsi
budaya yang berlebihan yang dimiliki suatu kelompok dapat
menempatkan budaya pada tingkat sosial. Sehingga budaya
sendiri dianggap lebih unggul dari budaya lain. Konsep bangsa dan
budayanya telah memainkan peran yang sangat penting dan
sekaligus dramatis dalam urusan masyarakat dalam sejarah
kehidupan manusia. Bagaimanapun, sepanjang sejarah manusia,
perang antar suku sering dilakukan untuk mempertahankan
kepentingan egois, yang seringkali berujung pada perang.
3. Perbedaan Kepentingan
objek yang diminati Perbedaan antara kepentingan individu
dan kelompok merupakan sumber lain dari masalah sosial, ekonomi,
politik, dll. Ketika manusia berinteraksi dan berinteraksi dengan
manusia lain untuk memenuhi kebutuhan internal dan eksternalnya
untuk membentuk dirinya sendiri, terjadi hubungan timbal balik
dimana manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Pemenuhan
kebutuhan hidup manusia, kebutuhannya berbeda, perbedaan
kebutuhan itu menjadi kepentingan yang berbeda.
4. perubahan sosial
Perubahan sosial yang terjadi secara cepat mengubah
sementara nilai-nilai dominan dalam masyarakat, yang dapat
menyebabkan terbentuknya kelompok-kelompok dengan sikap
yang berbeda-beda. Kecenderungan perubahan sosial merupakan
fenomena alam yang dihasilkan dari interaksi sosial antar
manusia. Perubahan sosial juga dapat terjadi ketika unsur-unsur
yang menjaga keseimbangan masyarakat berubah.
F. Kejahatan Korporasi
Liputan6.com, Jakarta Pada 29/09/2014, sekitar lima belas
karyawan dan mitra PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dari seluruh
wilayah operasional Sumatera, Kalimantan Timur dan Jakarta
mengunjungi kantor Mahkamah Agung (MA), Istana Kepresidenan dan
Jokowi. . . Siirtymävirasto -JK mengeluh kepada rekan-rekannya
tentang ketidakadilan yang dirasakan dalam penilaian kasus
bioremediasi. Mereka mewakili lebih dari lima ribu karyawan dan mitra
Chevron yang menandatangani surat terbuka tersebut.
B . Tentang GCG
Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya
manajemen bisnis atau business management, ada yang
menerjemahkannya menjadi business management. Namun
karena kosa kata bahasa Indonesia belum cukup mampu untuk
membentuk bentuk baku tersebut, maka buku ini menggunakan
istilah aslinya yaitu manajemen bisnis. Penggunaan bahasa ini
sering kita kenal dan digunakan dalam percakapan sehari-hari, dan
menjadi pokok bahasan atau topik pembahasan di banyak mata
kuliah universitas. Pemahaman dan persepsi yang berbeda-beda,
beberapa negara di dunia juga memiliki definisi GCG masing-
masing.
BAB 5
CORPORATE SOCIAL REPONSIBELITY (CSR)
A. Pendahuluan
Kehidupan perusahaan tidak terlepas dari lingkungan sekitar,
alam serta manusia dan masyarakat selalu berperan di dalamnya.
Ini mengubah perusahaan menjadi hubungan yang erat,
keterikatan, ketergantungan untuk mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan. Istilah korporasi berasal dari kata latin
corpus/corpus yang berarti badan. Awal berdirinya perusahaan di
era Kekaisaran Romawi adalah organisasi nirlaba. Namun seiring
perkembangannya, perusahaan telah menjadi badan hukum
dengan motif laba (profit) dan nirlaba (nirlaba).
Hari-hari ini masalah seperti itu sangat umum. The Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD) yang disebutkan oleh
Wibisono (2007) menyepakati pedoman bagi perusahaan internasional
dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Pedoman
tersebut memuat prinsip-prinsip umum, antara lain sebagai berikut.
1. Kami menciptakan lingkungan untuk KU berdasarkan pencapaian
keberlanjutan.
2. Menghormati hak asasi manusia yang terkena dampak operasi
perusahaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab pemerintah
negara tempat perusahaan beroperasi.
3. Mempromosikan pengembangan keterampilan lokal dalam
kerjasama yang erat dengan masyarakat lokal, termasuk kepentingan
bisnis dan mengembangkan aktivitas perusahaan di pasar dalam dan
luar negeri sesuai dengan kebutuhan praktik bisnis.
4. Penciptaan sumber daya manusia didorong terutama melalui
penciptaan kesempatan kerja dan promosi pelatihan karyawan.
5. Hindari meminta atau menerima pengecualian yang tidak dibenarkan
secara hukum terkait dengan lingkungan sosial, kesehatan dan
keselamatan kerja, tenaga kerja, perpajakan, insentif keuangan dan
masalah lainnya.
6. Mempromosikan dan menjunjung tinggi praktik tata kelola
perusahaan yang baik serta pengembangan dan penerapan praktik
tata kelola perusahaan yang baik.
7. Mengembangkan dan menerapkan praktik sistem manajemen mandiri
yang efektif untuk mendorong hubungan saling percaya antara
perusahaan dan masyarakat di mana perusahaan beroperasi.
8. Meningkatkan kesadaran karyawan sesuai dengan kebijakan
perusahaan dengan berbagi informasi tentang kebijakan perusahaan
dengan karyawan, termasuk melalui program pelatihan. program
9. Hindari tindakan selektif (diskriminatif) dan disipliner.
10. Mengembangkan mitra bisnis, termasuk pemasok dan subkontraktor,
untuk melaksanakan kebijakan perusahaan sesuai arahan.
11. Menahan diri dari partisipasi yang tidak patut dalam kegiatan politik
lokal.