Oleh
Kelompok IX
HERNAWATI
NIM: 01.18.4050
EMELIANI JABIR
NIM: 01.16.4032
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT sebab kerena limpahan
rahmat hidayahnya saya mampu untuk menyelesaikan Makalah saya dengan judul
“Arbitrase” ini.Shalwat serta salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan Nabi
besar Muhammad SAW sebagai “King of the King, King of the World” yang telah
kebenaran. Berdasarkan pentujung dan hidayah dari sang Pencipta yaitu Allah SWT
Selanjutnya dengan rendah hati saya memohon kritik dan saran dari pembaca
apabila terdapat hal yang ganjil, agar selanjutnya dapat saya revisi kembali. Karena
saya menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik sang Pencipta yaitu Allah
yang telah mendukung serta membatu saya selama proses menyeleseikan makalah
Demikianlah yang dapat saya haturkan, saya berharap supaya makalah yang
telah saya buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya. Dan
bernilai ibadah disisi Allah SWT. Wallahul Muaffieq Ila Aqwamith Thariq.
Penyusun,
Kelompok 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Arbitrase 3
B. Prosedur Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase 3
C. Contoh Kasus Penyelesaia Arbitrase 5
A. Simpulan 7
B. Saran 7
DAFTAR RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perkara di luar pengadilan, atas dasar perdamaian atau melalui wasit (arbitase) tetap
sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni
pihak (klien) dengan pihak lain yang merupakan konsultan, yang memberikan
pendapatnya atau saran kepada klien tersebut untuk memenuhi keperluan dan
diantara para pihak yang bertikai dengan maksud mencari dan menemukan bentuk-
dibantu oleh pihak luar yang tidak memihak/netral guna memperoleh penyelesaian
sengketa yang disepakati oleh para pihak. Konsiliasi, Consilliation dalam bahasa
melibatkan pihak ketiga yang netral (konsisliator) untuk membantu pihak yang
Kesepakatan tertulis ini bersifat final dan mengikat para pihak. Pendapat ahli, upaya
B. Rumusan Masalah
berikut:
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Arbitrase
hukum. Sesuai yang tertuang pada pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun
1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, arbitrase adalah cara
perjanjian arbitrase secara tertulis oleh para para pihak yang bersengketa.1
B. Prosedur Arbitrase
dibutuhkan kesepakatan antara kedua pihak yang bersengketa (yang dapat dilakukan
sebelum maupun setelah terjadinya sengketa). Karena alasan ini, perjanjian secara
tertulis harus dilakukan oleh kedua pihak sebelum arbitrase. Di Indonesia terdapat
beberapa badan khusus yang memfasilitasi proses arbitrase, yaitu Badan Arbitrase
Arbitrase membuka diri untuk menggunakan prosedur lain yang disepakati para
1
Hukum Online, “Arbitrase”, dalam https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5cd53b
c1092cb/penyelesaian-sengketa-melalui-arbitrase-jika-salah-satu-pihak-meninggal-dunia/,10 Desembe
r 2020.
pihak. Secara Umum prosedur yang harus dilakukan untuk permohonan proses
d. Rincian permasalahan
dokumen lain yang relevan. Apabila ada dokumen yang akan menyusul,
4. Penunjukan Arbiter
a. Pemohon menunjuk seorang arbiter sebagai pihak ketiga yang neutral paling
ditentukan berdasarkan nilai tuntutan, maka dalam praktek para pihak pada
umumnya hanya menuntut hal-hal yang dapat dibuktikan secara sah sebagai
yang digunakan untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi. Hanya saja terkait
dan Planet Mining. Proses arbitrase diselesaikan secara internasional dan dibantu oleh
Investor state dispute settlement (ISDS) serta International Centre for Settlement of
Indonesia yang mencabut Kuasa Pertambangan atau Izin Usaha Pertambangan oleh
P4M RI-Inggris.
2
Dasla Law Firm, “Arbitrase”, dalam https://www-dslalawfirm-com.cdn.ampproject.org/v/s/
www.dslalawfirm.com/id/pengertian-arbitrase/?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16081268143487&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari
%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.dslalawfirm.com%2Fid%2Fpengertian-arbitrase
%2F, 17 Desember 2020.
BAB III
PENUTUP
A. Sinpulan
hukum. Sesuai yang tertuang pada pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun
1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, arbitrase adalah cara
perjanjian arbitrase secara tertulis oleh para para pihak yang bersengketa. Untuk
antara kedua pihak yang bersengketa (yang dapat dilakukan sebelum maupun setelah
terjadinya sengketa). Karena alasan ini, perjanjian secara tertulis harus dilakukan oleh
B. Saran
Saran untuk makalah ini adalah diharapkan bagi pembaca maupun penulis
dapat memahami isi dari judul dan pembahasan dari malakalah, namun jika ada
kekurangan pada makalah ini dapat memberikan pendapat dan kritiknya agar
makalah dapat menjadikan lebih dimengerti dan dapat dijadikan bahan perbandingan
Hukum Online, “Arbitrase”, dalam https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt
5cd53bc1092cb/penyelesaian-sengketa-melalui-arbitrase-jika-salah-satu-pihak-
-meninggal-dunia/,10 Desember 2020..
Dasla Law Firm, “Arbitrase”, dalam https://www-dslalawfirm-com.cdn.ampproject.
org/v/s/www.dslalawfirm.com/id/pengertian-arbitrase/?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16081268143487&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A
%2F%2Fwww.dslalawfirm.com%2Fid%2Fpengertian-arbitrase%2F, 17
Desember 2020.