Anda di halaman 1dari 10

CAKUPAN ILMU FIQH

Tugas ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Hukum

Islam Internasional Program Studi Hukum Tata Negara Fakultas

Syariah dan Hukum Islam IAIN BONE

Oleh
Kelompok I

FUJA ANANDA
NIM: 01184031

NUR ICHLAS ARIF


NIM: 01154060

YOGI SANDRA SETIAWAN


NIM: 01154068

FAKLUTAS SYARIAH DAN HUKUM ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) BONE TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT sebab kerena

limpahan rahmat hidayahnya saya mampu untuk menyelesaikan Makalah saya

dengan judul “Cakupan Ilmu Fiqh” ini.Shalwat serta salam tidak lupa kita

kirimkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW sebagai “King of the

King, King of the World” yang telah menggulung tikar - tikar kejahiliaan dan

mampu membentangkan tikar – tikar kebenaran. Berdasarkan pentujung dan

hidayah dari sang Pencipta yaitu Allah SWT yang maha pemurah lagi maha

penyayang.

Selanjutnya dengan rendah hati saya memohon kritik dan saran dari

pembaca apabila terdapat hal yang ganjil, agar selanjutnya dapat saya revisi

kembali. Karena saya menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik sang Pencipta

yaitu Allah SWT.Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak – banyaknya kepada

setiap pihak yang telah mendukung serta membatu saya selama proses

menyeleseikan makalah saya hingga rampungnya makalah ini.

Demikianlah yang dapat saya haturkan, saya berharap supaya makalah

yang telah saya buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Dan bernilai ibadah disisi Allah SWT. Wallahul Muaffieq Ila Aqwamith Thariq.

Watampone, 27 Oktober 2020

Penyusun,

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan Penulisan 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian, Objek, Tujuan, Dan Ruang Lingkup Fiqh 2


B. Manffat Mempelajari Ilmu Fiqh 4

BAB III PENUTUP

A. Simpulan 6

B. Saran 6

DAFTAR RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Fiqh merupakan ilmu yang sangat penting bagi manusia terutama umat
islam, agar didalam nya manusia dapat mengetahui hukum-hukum syara’ yang
membatasi kehendaknya, dengan bertujuan membuat ketentraman hidup dan
ketenangan jiwa.
Dengan diwajibkannya setiap orang memahami ilmu Fiqh, maka banyak
pertanyaan mengenai dasar hukum-hukum syara’ yang berlaku di ilmu Fiqh,
sehingga muncul sebuah kajian mengenai dasar-dasar pada hukum Fiqh, yang
kita kenal sebagai kajian Ushul Fiqh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu objek, tujuan, dan ruang lingkup fiqh?
2. Mengapa ilmu fiqh di pelajari?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan objek, tujuan, dan ruang
lingkup fiqh 2
2. Untuk mengatahui mengapa harus mempelajari ilmu fiqh 4 6 6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Objek, Tujuan dan Ruang Lingkup Fiqh


Objek kajian Fiqh dapat diartikan segala sesuatu yang menjadi sasaran
syara’, yang pada kenyataanya tersusun dari dua bagian. Yang pertama, hukum-
hukum syara’ amaliah dan kedua, dalil-dalil tafshiliyah (yang jelas) mengenai
hukum itu. Objek kajian Ushul Fiqh, menurut Muhammad al-Zuhaili (ahli fiqh
dan ushul fiqh dari Syria). Menyatakan bahwa yang menjadi objek kajian ushul
fiqh yang membedakannya dari kajian fiqh, antara lain :
1. Sumber hukum Islam atau dalil-dalil yang digunakan dalam menggali
hukum syara’,
2. Mencarikan jalank keluar dari dalil-dalil yang secara dzahir dianggap
bertentangan, baik melalui al-jami’u wa al-taufiq (pengkompromian dalil),
tarjih (menguatkan salah satu dari dalil-dalil yang bertentangan), naskh,
atau tasaqut al-dalilain (pengguguran dua dalil yang bertentangan).
3. Pembahasan ijtihad.
4. Pembahasan tentang hukum syara’
5. Pembahasan tentang kaidah-kaidah yang digunakan dan cara
menggunakannya.
Tujuan Ilmu Fiqh, adalah sebagai batasan-batasan pemahaman umat
tentang hukum-hukum syara’ yang berlaku dalam kehidupan beragama dan
bermasyarakat. Yang biasanya berpautan dengan masalah-masalah amaliah, yang
dikerjakan oleh para mukkalaf sehari-hari. Tujuan Ushul Fiqh, ialah agar para
mukallaf mengetahui hokum-hukum syara’ yang bersifat amaliah yang diperoleh
melalui dalil-dalilnya yang terperinci. Adapun menurut para Ulama Syafi’iyyah,
dalil-dalil yang harus diketahui itu bersifat global dan harus tau pula cara
penggunaanya, serta mengetahui keadaan orang yang menggunakannya
(mujtahid). Ruang lingkup ilmu Fiqh, meliputi berbagai bidang di dalam hukum-
hukum syara’, antara lain :
1. Ruang lingkup Ibadat, ialah cara-cara menjalankan tata cara peribadatan
kepada Allah SWT.
2. Ruang lingkup Mu’amalat, ialah tata tertib hukum dan peraturan hubungan
antar manusia sesamanya.
3. Ruang lingkup Munakahat, ialah hukum-hukum kekeluargaan dalam hukum
nikah dan akibat-akibat hukumnya.
4. Ruang lingkup Jinayat, ialah tindak pelanggaran atau penyimpangan dari
aturan hukum Islam sebagai tindak pidana kejahatan yang dapat
menimbulkan bahaya bagi pribad, keluarga, masyarakat, dan Negara.
Ruang lingkup pembahasan Fiqh dan Ushul Fiqh meliputi beberapa hal,
yaitu :
1. Pembahasan
a. Faedah ilmu Fiqh.
Mempelajari ilmu fiqh besar sekali faedahnya bagi manusia. Dengan
mengetahui ilmu Fiqh menurut yang dita’rifkan ahli ushul, akan dapat diketauhi
mana yang disuruh mengerjakan dan mana pula yang dilarang mengerjakannya.
Dan mana-mana yang haram, mana yang halal, mana yang sah, mana yang batal,
dan mana pula yang fasid. Ilmu Fiqh juga memberikan petunjuk kepada manusia
tentang pelaksanaan nikah, thalaq, rujuk, dan memelihara jiwa harta benda serta
kehormatan. Juga mengetahui segala hukum-hukum yang berhubungan dengan
perbuatan manusia.
b. Pembahasan-pembahasan ilmu fiqh.
Yang dibahas oleh fiqh ialah perbuatan orang-orang mukallaf, tentunya
yang telah diberati dari ketetapan-ketetapan hukum agama Islam, berarti sesuai
dengan tujuannya. Adapun hasil mahmul atau hasil pembicaraan ilmu fiqh salah
satunya adalah hukum lima, antara lain:
1) Ijab (wajib)
2) Nadab (anjuran)
3) Tahrim (haram)
4) Karahah ( menuntut meninggalkan sesuatu perbuatan dengan tuntutan
yang tidak pasti.)
5) Ibahah (membolehkan di buat atau ditinggalkan)
c. Hukum mempelajari Fiqh.
1) wajib keseluruhan
2) wajib sebagian orang
3) Untuk keselamatan duniaakhrat.
d. Penyusun ilmu fiqh pertama.
1) imam abu hanifah
2) imam malik,
3) imam syafe’I
4) Imam ahmad bin hambal, dan sebagainya.
e. Nama-nama bagi ilmu fiqh.
1) ilmu fiqh
2) ilmu furu’
3) ilmu hal
4) ilmu halal wa haram.
2. Ilmu-ilmu yang memperkokoh ilmu Fiqh
a. Ilmu Furuq
b. Fannul akhamisul Thaniyah
c. Fannul bida’
d. Fannul adab
e. Fannul Khilaf
3. Pembahasan Ushul Fiqh
a. Kaidah kulliyah,
b. Rajih,
c. Mustashhab,
d. Maqis ‘alaih.
B. Manfaat Mempelajari Ilmu Fiqh
Para ulama ushul Fiqh menyimpulkan bahwa tujuan utama ushul iqh
adalah mengetahui dalil-dalil syara’, yang menyangkut persoalan ‘aqidah, ibadah,
mu’amalah, ‘uqubah, dan akhlak. Pengetahuan tentang dalil-dalil tersebut pada
gilirannya dapat diamalkan, sesuai dengan kehendak syari’ (Allah SWT dan
Rasul-Nya). Oleh sebab itu, para ulama ushul fiqh menyatakan bahwa ushul fiqh
bukan merupakan “tujuan”, melainkan sarana untuk mengetahui hukum-hukum
Allah pada setiap kasus sehingga dapat dipedomani dan di amalkan sebaik-
baiknya.
Dengan demikian, yang menjadi tujuan yang sebenarnya adalah
mempedomani dan mengamalkan hukum-hukum Allah yang diperoleh melalui
kaidah-kaidah ushul fiqh tersebut. Secara sistematis, para ulama ushul fiqh
mengemukakan kegunaan ilmu ushul fiqh, yaitu antara lain:
1. Mengetahui kaidah-kaidah dan cara-cara yang digunakan mujtahid dalam
memperoleh hukum melalui metode ijtihad yang mereka susun.
2. Memberikan gambaran mengenai syarat-syarat yang harus dimiliki seorang
mujtahid, sehingga ia dengan tepat dapat menggali hukum-hukum syara’
dari nash.
3. Menentukan hukum melalui berbagai metode yang dikembangkan para
mujtahid
4. Memelihara agama dari penyalah gunaan dalil
5. Menyusun kaidah-kaidah umum yang dapat diterapkan.
6. Mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu pendapat sejalan dengan dalil
yang digunakan dalam berijtihad.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Ilmu Fiqh merupakan ilmu yang sangat penting bagi manusia terutama
umat islam, agar didalam nya manusia dapat mengetahui hukum-hukum syara’
yang membatasi kehendaknya, dengan bertujuan membuat ketentraman hidup dan
ketenangan jiwa. Banyak dasar yang membuat Ilmu Fiqh wajib dipelajari,
dikarenakan kebutuhan kita beribadat pada Allah dan beramaliah, semua di atur
dalam ilmu Fiqh.
Dengan diwajibkannya setiap orang memahami ilmu Fiqh, maka banyak
pertanyaan mengenai dasar hukum-hukum syara’ yang berlaku di ilmu Fiqh,
sehingga muncul sebuah kajian mengenai dasar-dasar pada hukum Fiqh, yang kita
kenal sebagai kajian Ushul Fiqh. Didalam Ushul Fiqh, hal-hal yang dikaji adalah
bagaimana hukum itu bias berlaku, atau apa yang menjadi dasar bahwa hukum itu
bias ditetapkan. Jadi Ushul Fiqh adalah kajian yang menggali sumber-sumber
hukum Islam yang terdapat pada dalil-dalil, baik dalil Naqli yang berasal dari
Nash Al-Qur’an dan Al-Hadist atau pun dalil Aqli yang berasal dari hasil ijtihad
para ulama dan fuqoha.
B. Saran
Karya ilmiah ini masi jauh dari kata sempurna oleh karena itu masi sangat
memerlukan kritik dan saran yang mendukung dari teman-teman untuk
memperbaiki kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Haroen, Nasrun, Ushul Fiqh 1, Ciputat, PT LOGOS Wacana Ilmu,1996.


Bakry,Nazar, Fiqh dan Ushul Fiqh, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 1993.
Djamali, R.Abdul, Hukum Islam, Bandung, Penerbit Mandar Maju, 1997.
Hasbi Ash Shiddiqy, Teungku Muhammad, Pengantar Ilmu Fiqh, Semarang, PT
Pustaka Rizki Putra,1992.ssssss
Abu zahrah, Muhamad, Ushul Fiqh, Jakarta, Penerbit Pustaka Firdaus, 1994.

Anda mungkin juga menyukai