Anda di halaman 1dari 4

Universitas Sam Ratulangi Manado Sistem Informasi Kesehatan

“Perkembangan & Tantangan Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia”

Dosen : dr. Angela Kalesaran


Novelin G. Mamahit-19-146
Semester 05-D
Mahasiswa/I Fakultas Kesehatan Masyarakat,
“Perkembangan & Tantangan Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia”

Sistem informasi Kesehatan yang ada di Indonesia di saat ini sudah mengalami
perkembangan, dengan mengikuti kemajuan sehingga didukung dengan adanya berbagai
teknologi yang lebih efisien dan memudahkan untuk masyarakat mendapatkan informasi seputar
Kesehatan. Berhubungan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut adanya
penyesuaian yang perlu dilakukan oleh pemerintah guna mengoptimalkan dan memajukan
Sistem Infoemasi kesehatan dalam hal penyajian Informasi kepadan masyarakat umum, terkait
masalah kesehatan yang dihadapi guna mengedukasi masyarakat agar dapat membantu
menurunkan prevalensi masalah-masalah kesehatan yang di hadapi Indonesia.

Penyajian informasi saat ini menuntut untuk dilakukannya sistem komputerisasi, dimana
biasanya kegiatan pengumpulan data serta penyajian informasi dilakukan secara Manual menjadi
serba digital atau terkomputerisasi. Hal ini juga menjadi salah satu tantangan yang perlu
diperhatikan oleh pemerintah dimana ada begitu banyak hambatan yang masih harus ditemukan
dalam menjalankan sistem infomasi kesehatan yang terkomputerisasi.

Penyajian Informasi secara komputerisasi menimbulkan berbagai tantangan yang harus di


tangani oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pelosok daerah. Tantangan yang harus
di hadapi oleh pemerintah diantaranya SDM, teknologi, pendanaan, monitoring dan evaluasi,
kerahasiaan dan keamanan data,era globalisasi. Untuk SDM sendiri masih kurangnya tenaga ahli
yang dikhususkan untuk menangani dibidang sistem informasi kesehatan sehingga hal tersebut
yang menghambat jalannya program SIK di Indonesia dan mengakibatkan terjadinya
penumpukan data dan juga masih banyak keterlambatan dalam proses pengiriman data dari
daerah ke pusat hingga sampai kepada masyarakat.
Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah yang kedua yaitu teknologi dimana dalam hal
ini pemerintah dituntuk untuk memfasilitasi setiap daerah di Indonesia terkait teknologi seperti
penyediaan computer, penyediaan aplikasi Kesehatan yang dapat memudahkan untuk bertukar
data maupun informasi yang telah dikumpulak oleh pemerintah yang ada di daerah kepada
pemerintah pusat untuk dibuat laporan akhir terkait perkembangan informasi kesehatan yang ada
di seluruh Indonesia.

Tantangan yang paling sering ditemui dalam hal ini terkait pendanaan. Setiap daerah
memiliki anggrannya atau memiliki Otonomi Daerahnya, sehingga setiap daerah juga memiliki
dana yang berbeda-beda terkait Sistem informasi Kesehatan. Selain itu juga pendanaan untuk
Sistem informasi kesehatan di daerah masih sangat terbatas dimana pemerintah daerah juga harus
mengalokasikan dana tidak hanya pada sektor Kesehatan saja tetapi juga di berbagai sektor
lainya. Untuk pendanaan SIK memang memerlukan dana yang besar maka dari itu masih ada
beberapa daerah yang sistem informasi kesehatanya belum terintegrasi dengan baik karena
terbatasnya biaya yang dialokasikan untuk oprasional, pemeliharaan terkait teknologi serta
infrastruktur SIK yang dibutuhkan untuk mengolah dan menyajikan data, dan juga alokasi dana
yang terbatas untuk peremajaan sistem informasi di daerah, sehingga mengakibatkan kegiatan
oprasional dan pemeliharaan sistem tidak dilakukan dengan semestinya untuk menjaga
kesinambungan sistem informasi kesehatan.

Tantangan yang perlu diperhatikan oleh pemerintah diantaranya Kegiatan Monitoring dan
evaluasi. Kegiatan Monitoring dan evaluasi sangat dibutuhkan untuk dijalankan mengingat
bahwa Sistem informasi berkaitan dengan data-data yang berhubungan dengan kesehatan yang
ada di masyarakat sehingga bersifat sangat sensitif dan diperlukan keakuratan dalam proses
penyajiannya. Keakuratan dan ketepatan data serta informasi hanya akan ditemukan jika kegiatan
Monitoring dan juga evaluasi dijalankan sebagaimana mestinya. Tapi fakta di lapangan justru
menyatakan bahwa kegiatan Monitoring dan evaluasi tidak dijalankan dengan baik dan tidak
sesuai dengan tanggung jawab yang harus dijalankan.

Selanjutnya Tantangan yang perlu mendapat perhatian Khusus dari pemerintah yaitu
terkait kerahasiaan dan keamanan data. Karena saat ini kemajuan teknologi yang berkembang
pesat justru banyak dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk tindakan kejahatan. Selain
itu Peluang terjadinya cyber attact juga semakin terbuka dengan adanya kemajuan teknologi.
Sehingga pemerintah harus mencari cara dan menyusun strategi agar supaya data-data penting
yang seharusnya belum bisa dikonsumsi public tidak tersebar ataupun tetap terjaga keamanan
dan kerahasiaannya. Sebagai contoh di tahun 2021 ini terdapat kasus kebocoran data BPJS
Kesehatan yang menjadi bukti bahwa sistem Keamanan informasi di Indonesia masih sangat
lemah dan membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah dan mejadi peringatan keras kepada
pemerintah mengingat data-data yang bocor dapat mengakibatkan kerugian bukan hanya untuk
pemerintah tetapi juga berdampak pada masyarakat.

Tantangan sistem informasi kesehatan yang terakir yaitu Globalisasi. Tantangan yang
satu ini merupakan tantangan yang berkaitan dengan bebasnya pertukaran berbagai hal antar
Negara seperti sumber daya manusia, IPTEK, bidang kesehatan dan berbagai hal lainnya. Jika
membahas terkait dengan globalisasi di bidang kesehatan dapat menimbulkan dampak
negatifapabila tidak dikelolah dengan baik. Dampak negative yang dapat ditumbulkan
diantaranya adanya gengguan penyakit serta masalah kesehatan baru, masuknya investasi dan
teknologi kesehatan baru yang dapat mengakibatkan tingginya biaya kesehatan serta masuknya
tenaga kesehatan asing yang menjadi competitor tenaga kesehatan dalam negra. Sebagai contoh
dampak dari Globalisasi pada Sistem informasi Kesehatan di indoesia yaitu dengan adanya
pandemi COVI-19 ini membuktikan bahwa Globalisasi dapat berdampak negatif, sehingga hal
ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk terus berupaya menyesuaikan dengan situasi
tersebut. Dimana Pemerintah dipakasa untuk terbiasan untuk berinovasi dan lebih kreatif dalam
memanfaatkan tekologi untuk mengolah dan menyajikan setiap perkembangan masalah
kesehatan yang muncul kepada masyarakat supaya masyarakat terus mengetahui situasi dan
kondisi serta informasi terbaru,terkini dan akurat dari sumber yang terpercaya.

Selain itu juga dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementrian Kesehatan tahun 2015-
2019, terdapat target untuk meningkatkan perkembangan sistem informasi Kesehatan (SIK).
Perencanaan Kesehatan di tingkat Kementrian kesehatan sejauh ini sudah berjalan dengan baik,
dengan adanya pemanfaatan IT melalu sistem e-planning, e-budgeting, dan e-monev. Sesuai
dengan Kepmenkes Nomor 55 tahun 2002 tentang kebijakan dan strategi Pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan Nasional (SINKES) yaitu menfasilitasi pengembangan sistem informasi
kesehatan daerah (SIKDA).
DAFTAR PUSTAKA

Isnawan, K, Nugroho, E, Lazuardi, L 2016, Implementasi Aplikasi Sistem Infoemasi kesehatan


Daerah (SIKDA) Generik di UPT Puskesmas Gambut Kabupaten Banjar, Jurnal sistem
informasi kesehatan masyarakat. Vol.1, No.1.

( Link : https://juornal.ugm.ac.id/jisph/articel/view/6172 )

Putri, S, Akbar, P 2019, ‘Sistem Informasi Kesehatan’, Malang, Uwais inspirasi Indonesia

Anda mungkin juga menyukai