NIM : 1401421074
No. Absen : 32
Rombel : B
JAWABAN :
1. A. Pertama, dilihat dari content kurikulum, berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Dikti
obyek pembahasan Pendidikan kewarganegaraan ialah: Filsafat Pencasila, Identitas
Nasional, Negara dan Konstitusi, Demokrasi Indonesia, HAM, Hak dan Kewajiban
Warga Negara, Geopolitik Indonesia, dan Geostrategi Indonesia. Substansi PKN tersebut
menjadi dasar dalam pembangunan karakter warga negara yang pada gilirannya dapat
terakumulasi menjadi karakter bangsa. Tugas para guru/dosen mengembangkan materi-
materi tersebut sehingga benar- benar sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman.
Kedua, kelas PKN seyogyanya dilihat dan diperlakukan sebagai laboratorium
demokrasi. Menurut Winataputra Laboratorium untuk kemanusiaan di mana semangat
kewarganegaraan dan kemanusiaan memancar dari cita cita dan nilai nilai demkrasi
dimasukkan ke dalam praktik yang sebenarnya oleh peserta didik dan para guru.
Dan ketiga, pada saat bersamaan lingkungan masyarakat sekolah dan masyarakat
yang lebih luas seyogyanya, juga dikondisikan untuk menjadi "spiral global classroom".
Profil konseptual kelas PKN yang digagaskan tersebut, harus dikembangkan untuk
menggantikan kelas PKN saat ini yang bersifat lebih dominatif dan indoktrinatif. Untuk
itu maka proses pembelajaran PKN perlu dikembangkan dengan menerapkan pendekatan
belajar yang bersifat memberdayakan siswa/mahasiswa.
B. Aktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara dilihat dari aspek
(1) Keharusan moral,
(2) subyektif,
(3) ketaatan moral,
(4) kesadaran moral,
(5) internalisasi nilai-nilai moral Pancasila,
(6) proses pembentukan kepribadian Pancasila, dan
(7) implementasi nilai-nilai Pancasila”,
Belum teraktualisasinya nilai dasar Pancasila secara konsisten dalam tataran praksis
perlu terus menerus diadakan perubahan, baik dalam arti konseptual maupun operasional.
Banyak hal harus ditinjau kembali dan dikaji ulang. Beberapa mungkin perlu dirubah,
beberapa lagi mungkin perlu dikembangkan lebih lanjut dan dijelaskan atau diperjelas,
dan beberapa lagi mungkin perlu ditinggalkan. Untuk menjaga konsistensi dalam
mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam praktik hidup berbangsa dan bernegara,
maka perlu Pancasila formal yang abstrak-umumuniversal itu ditransformasikan menjadi
rumusan Pancasila yang umum kolektif, dan bahkan menjadi Pancasila yang khusus
individual (Suwarno, 1993: 108). Artinya, Pancasila menjadi sifat-sifat dari subjek
kelompok dan individual, sehingga menjiwai semua tingkah laku dalam lingkungan
praksisnya dalam bidang kenegaraan, politik, dan pribadi.
Jika dikaitkan dengan aktualisasi nilai Pancasila, maka pada dasarnya setiap
ketentuan hukum dan perundang-undangan pada segala tingkatan, sebagai aktualisasi
nilai Pancasila (transformasi kategori tematis menjadi kategori imperatif), harus terbuka
terhadap peninjauan dan penilaian atau pengkajian tentang keterkaitan dengan nilai dasar
Pancasila.
B. Belum seperti yang diharapkan, karena seperti yang saya ketahui. Implementasi dari
hak-hak konstitusional warga Negara ini adalah pemerintahan Negara Indonesia harus
berdasarkan atas kehendak rakyat. Rakyat mempunyai andil dalam setiap pengambilan
kebijakan Negara. Hal ini dikarenakan pemilik kedaulatan sesungguhnya adalah rakyat.
Kebijakan Negara. Hal ini dikarenakan pemilik kedaulatan sesungguhnya adalah rakyat.
Minimnya kesadaran berkonstitusi di Indonesia, ditengarai karena kurangnya
pengetahuan maupun kesadaran hak konstitusional warga Negara. Kesadaran kan hak-hak
konstitusional menjadi poin yang penting dalam membangun bangsa Indonesia kearah
yang lebih baik. Kesadaran berkonstItusi tidak hanya di mulai dari usia dewasa, pada saat
mengunakan hak pilihnya, namun juga harus dimulai pada usia dini anak-anak bangsa
Indonesia. Keluarga, masyarakat maupun sekolah menjadi sarana penanam hak-hak
konstitusional ini.
a. Mencintai produk dalam negeri, Mencintai produk dalam negeri adalah sikap yang
bisa dikembangkan untuk menghindari gaya hidup ala Barat yang berlebihan.
b. Menyaring budaya asing sesuai dengan panduan nilai, norma, dan keyakinan
agama, Untuk menghadapi globalisasi dan kemajemukan budaya, semua orang harus
bisa menyaring kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan lokal.
c. Memahami nilai-nilai kebangsaan dan pancasila dengan baik, Cinta akan nilai-
nilai pancasila akan membantu kita untuk tetap menghormati budaya Indonesia meski
sudah banyak budaya asing yang masuk ke kehidupan sehari-hari kita.
d. Memprioritaskan pemulihan ekonomi, Jika kita ingin Negara memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas, pastinya aspek ekonomi menjadi salah satu prioritas
utama.
e. Meningkatkan daya potensi nasional, Dengan sumber daya alam dan manusia yang
berlimpah, sudah seharusnya negara kita menjadi negara yang mampu memenuhi
segala kebutuhannya secara mandiri.
f. Memasukkan kemajuan teknologi dalam pembangunan, Contohnya dengan
menyediakan jaringan informasi yang menghubungkan berbagai pihak, mulai dari
pemerintah, BUMN, juga swasta baik dari dalam maupun luar negeri.
g. Memanfaatkan forum-forum kerja sama InternasionalTujuannya guna
memperdalam kerja sama untuk saling menguntungkan, mendorong proses globalisasi
perdagangan dan investasi, serta kerja sama ekonomi dan teknologi
B. Perilaku yang dapat dilakukan sesuai kapasitas Saudara dalam menghadapi dampak-
dampak yang ditimbulkan dari perkembangan era Globalisasi adalah dengan mempelajari
berbagai bahasa asing, menggali wawasan mengenai teknologi dan hubungan internasional,
ikut berpartisipasi sebagai delegasi atau pesertaa kegiatan bela negara dan cinta tanah air.
Selain itu saya bertindak global dalam kehidupan sehari-haari sebagai mahasiswa, namun
tetap berfikiran lokal. Adapun makna dari bertindak lokal, berfikiran lokal di era globalisasi
bagi saya adalah : 1. Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat
lokal, nasional, dan global. 2. Secara aktif mencari dan menyimpan informasi yang bersifat
dunia. 3. Mempunyai sifat terbuka, mau menerima setiap adanya pembaruan dan, 4. Mampu
menyeleksi informasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya
masyarakat kita.