Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam menjalankan suatu organisasi tidak lepas dari kerjasama beberapa
orang dengan berbagai kemampuan untuk mendapatkan hasil seperti yang
diharapkan bersama. Manajemen merupakan suatu aturan yang digunakan
untuk pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang lain untuk
mencapai tujuan bersama. Manajemen keperawatan di Indonesia di masa
depan perlu mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan keperawatan
di masa depan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global
bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara
profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di
Indonesia. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses
keperawatan sebagai satu metode perlakuan asuhan keperawatan secara
profesional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling menopang.

Manajemen adalah metode dinamis dan proaktif dalam melakukan aktivitas


dalam suatu organisasi. Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk
koordinasi dan pengintegrasian sumber daya keperawatan dengan
melaksanakan proses manajemen untuk mencapai tujuan dan objektivitas
pelayanan keperawatan. Manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pemantauan untuk
mencapai tujuan. Manajemen keperawatan Indonesia menjadi prioritas
utama di masa depan perkembangan keperawatan. Hal ini terkait dengan
kebutuhan profesional dan kebutuhan global, yaitu dengan memperhatikan
setiap perubahan yang terjadi di Indonesia maka setiap perkembangan dan
perubahan membutuhkan manajemen yang profesional (Julianto, 2018; Arif
Yulastri, 2013).

Sejalan dengan perkembangan dan perubahan pelayanan kesehatan yang


terjadi di Indonesia, metode asuhan keperawatan harus berubah mengarah
pada suatu praktik keperawatan profesional. Metode Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP) merupakan salah satu sistem pemberian asuhan
keperawatan yang sedang dikembangkan untuk dapat meningkatkan kualitas
pelayanan keperawatan dan meningkatkan profesionalitas rumah sakit
(Sitorus & Panjaitan, 2011). Ada empat metode asuhan keperawatan
profesional yang sudah ada dan akan terus dikembangkan dimasa depan
dalam menghadapi trend pelayanan keperawatan, yaitu: 1) Tim, 2) Primer,
3) Kasus, 4) Moduler (Nursalam, 2012).

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan profesional yang


pelayanannya diberikan oleh dokter, perawat dan ahli kesehatan lainnya
(Mandangi et al., 2015). Rumah sakit memerlukan pengorganisasian untuk
membuka jalan menuju kesuksesan. Pimpinan dan staf organisasi rumah
sakit dapat bekerja di bidangnya masing-masing, sehingga organisasi di
rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Konsep-konsep yang
harus dikuasai untuk mencapai tujuan tersebut adalah materi manajemen,
konsep manajemen keperawatan, dan perencanaan (berupa rencana strategis
melalui metode-metode berikut): pengumpulan data, analisis SWOT dan
penyusunan langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan operasional,
khususnya dalam penerapan model keperawatan profesional (MAKP) serta
pengawasan dan pengendalian (Nursalam, 2015).Implementasi manajemen
keperawatan tidak dapat dipisahkan dari implementasi fungsi manajemen
secara efektif dan efisien. Fungsi manajemen mencangkup empat fungsi
yaitu, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian
(Dewi.,dkk, 2017). Pelaksanaan manajemen keperawatan didukung oleh
pengorganisasian asuhan keperawatan dengan metode pemberian asuhan
keperawatan yang hendaknya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
pasien (Marquis & Huston, 2010 dalam Rusmianingsih, 2012). Metode
pemberian asuhan keperawatan merupakan sebuah sistem yang
diaplikasikan ketika memberikan asuhan keperawatan kepada pasien untuk
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan mencapai derajat kesehatan
pasien secara optimal (Harni, 2016). Sebagaimana proses keperawatan,
dalam manajemen keperawatan terdiri dari pengumpulan data, identifikasi
masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil. Manajemen
keperawtan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga dari pada
seorang pegawai, maka setiap tahapan di dalam proses manajemen lebih
rumit dibandingkan proses keperawatan. Konsep yang ahrus dikuasai adalah
proses pengelolaan bahan, konsep manajemen keperawatan, perencanaan
yang berupa rencana strategis melalui pendekatan, yaitu pengumpulan data,
analisis SWOT dan penyusunan langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan
secara operasional, khususnya dalam pelaksanaan Model Asuhan
Keperawatan Profesional (MAKP), melakukan pengawasan dan
pengendalian (Nursalam, 2011).

Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus menjadi tuntutan


bagi organisasi pelayanan kesehatan. Penerapan Model Asuhan
Keperawatan Profesional dengan metode pemberian asuhan keperawatan
primer termasuk model yang umum digunakan walaupun belum begitu
banyak diaplikasikan di rumah sakit di Indonesia (Panjaitan, dkk. 2015).
Karena untuk menjadi perawat primer diperlukan latar belakang dengan
kriteria sertif, menguasai keperawatan klinis, penuh pertimbangan, self
direction, mampu mengambil keputusan secara tepat, serta mampu
berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu (Nursalam, 2015). Mengenai
model keperawatan yang akan diterapkan oleh mahasiswa manajemen
diruangan ini adalah model MAKP primer dengan pertimbangan jumlah
SDM dan tingkat ketergantungan pasien kelolaan. Berdasarkan atas
fenomena diatas, maka kelompok mencoba menerapkan MAKP dengan
metode pemberian asuhan Primary Nursing, dengan alasan untuk
mengetahui keefektifan dari model MAKP Primary Nursing diruang Teratai
dengan jumlah bed pasien sebanyak 15 dengan melibatkan perawat di
Teratai serta untuk mendorong kemandirian perawat dalam merencanakan
dan melaksanakan asuhan keperawatan.

Dasar pertimbangan penerapan model sistem pemberian asuhan


keperawatan adalah (1) Sesuai visi dan misi rumah sakit, (2) Ekonomis, (3)
Menambah kepuasan pasien, keluarga, dan masyarakat, (4) Menambah
kepuasan kerja perawat karena dapat melaksanakan perannya dengan baik,
(5) Terpenuhinya kebutuhan dasar pasien secara komprehensif, (6)
Terlaksananya proses keperawatan yang sesuai dengan Standar Praktik
Keperawatan (SPK), (7) Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara
perawat dan tim kesehatan lainnya. Penerapan MAKP harus mampu
memberikan asuhan keperawatan profesional, untuk itu diperlukan penataan
3 komponen utama, yaitu (1) Ketenagaan keperawatan, (2) Metode
pemberian asuhan keperawatan, dan (3) Dokumentasi keperawatan
(Cristiana dkk, 2019; Staggs,et, all, 2017; Choi, et. All, 2016).

1. 2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik profesi manajemen keperawatan, mahasiswa
diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan secara profesional
dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan dengan Model
MAKP dengan metode asuhan keperawatan primer (Primary Nursing).
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktik profesi manajemen keperawatan, mahasiswa
mampu :
1) Melaksanakan pengkajian visi, misi dan motto RS AMELIA Pare
Kediri.
2) Melaksanakan pengkajian data M1-M5 di Ruang Teratai.

3) Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT.

4) Menentukan rumusan masalah berdasarkan analisa yang dibuat.

5) Menyusun rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil


pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional : (1) Timbang
Terima, (2) Ronde Keperawatan, (3) Penerimaan Pasien Baru, (4)
Sentralisasi Obat, (5) Supervisi dan Delegasi Keperawatan, (6)
Discharge Planning, (7) Dokumentasi Keperawatan.
6) Melaksanakan rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil
pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional : (1) Timbang
Terima, (2) Ronde Keperawatan, (3) Penerimaan Pasien Baru, (4)
Sentralisasi Obat, (5) Supervisi dan Delegasi Keperawatan, (6)
Discharge Planning, (7) Dokumentasi Keperawatan.
7) Mengevaluasi pelaksanaan rencana strategi operasional ruangan
berdasarkan hasil pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional
: (1) Timbang Terima, (2) Ronde Keperawatan, (3) Penerimaan Pasien
Baru, (4) Sentralisasi Obat, (5) Supervisi dan Delegasi Keperawatan,
(6) Discharge Planning, (7) Dokumentasi Keperawatan.

1. 3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengerti dan memahami penerapan atau pengaplikasian
MAKP dalam rumah sakit sebagai aplikasi teori mata kuliah manajemen
keperawatan serta dapat mengembangkan kemampuan dalam pengelolaan
pelayanan keperawatan dan tercapainya kompetensi dalam pengelolaan
suatu unit rawat inap.
1.3.2 Bagi Rumah Sakit
Dapat menerapkan model asuhan keperawatan profesional yang mencakup
timbang terima, ronde keperawatan, penerimaan pasien baru, sentralisasi
obat, supervisi dan delegasi keperawatan, discharge planning, serta
dokumentasi keperawatan.
1.3.3 Bagi Perawat Ruang Teratai
Mengetahui masalah-masalah yang ada di Ruang Teratai yang berkaitan
dengan pelaksanaan asuhan keperawatan professional, tercapainya tingkat
kepuasaan kerja yang optimal, terbinanya hubungan antara perawat dengan
perawat, perawat dengan tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien
serta keluarga, tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri
perawat, meningkatkan profesionalisme keperawatan dan dapat
menganalisa masalah yang ada dengan metode SWOT serta menyusun
rencana strategi.
1.3.4 Bagi Pasien dan Keluarga Pasien
Mendapat pelayanan yang optimal, tercapainya kepuasan pasien dan
keluarga terhadap pelayanan keperawatn yang diterima, tidak terjadinya
infeksi pada pasien.
1.3.5 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bentuk perbandingan antara pengaplikasian MAKP yang
dilaksanakan di ruangan dengan teori yang telah didapatkan dan
meningkatkan kerja sama antara institusi pendidikan dengan rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai