Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN TARI DRAMA

SEKOLAH DASAR

1. Judul Materi : Model dan Strategi Pembelajaran SD

2. Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu menguasai, mengolah tubuh dalam bereksplorasi gerak, ruang dan waktu,
menerapkan model pembelajaran tari drama, serta menyusun koreorafi tari sederhana.

3. Uraian Materi

A. Olah Tubuh

Sebelum memulai belajar tari dan drama, guru sekolah dasar dan siswa perlu mempersiapkan tubuh
sebagai media untuk bergerak. Tubuh perlu dilatih bergerak

untuk pemanasan sehingga menghasilkan kelenturan seluruh anggota tubuh.

B. Model Pembelajaran Tari Drama

Implementasi model dalam pembelajaran seni tari dan drama akan menghadapkan siswa dengan
kegiatan aktual pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa akan mendapat pengetahuan baru,
bahkan permasalahan yang baru pula. Siswa diharapkan dapat menemukan pengetahuan baru dan
mencari solusi dari permasahan tersebut. Dengan demikian, pembelajaran seni tari dan drama
menjadi pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa. Di bawah ini ada sejumlah model yang bisa
digunakan dalam pembelajaran seni tari diantaranya:

1. Model Pengolahan informasi.

Model pengolahan informasi lebih menekankan pada acra-cara memperkuat dorongan, terdiri atas:

a Model Pencapaian Konsep

Model ini cukup efisien untuk menyajikan informasi yang terorganisasikan. Model ini dapat
meningkatkan kemmapuan belajar dengan cara yang lebih mudah dan efektif dalam memeroleh
informasi.Misalnya pembelajaran tari dan drama dengan menirukan gerak binatang untuk mmeroleh
informasi terkait kehidupan binatang.

b.Model Latihan Penenlitian (Inquiry Training)

Model ini dapat mengembangkan kemampuan atau kualitas pribadi dalam proses penalarannya
mengenai hubungan sebab akibat, mengajukan pertanyaan, membangun konsep, dan berfikir
kreatif.

c.Model Pemandu Awal


Kekuatan dari model pemandu awal adalah memberi pengalam belajar dengan struktur kognitif yang
digunakan untuk memahami materi yang disajikan dalam kuliah, dalam membaca, dan dengan
menggunakan media belajar yang lain.

d.Model Pemecahan Masalah

Model ini lebih memusatkan perhatian pada upaya bagaimana mencari dan menemukan jawaban
atas permasalahan yang timbul.

2. Model Sistem Perilaku

Model ini merupakan system komunikasi yang mengoreksi sendiri dengan memodifikasi perilaku
dalam hubungannya dengan tugas-tugas yang dijalankan dengan sebaik-baiknya. Yang ternasuk
dalam kelompok model ini adalah

a. Model Belajar Tuntas

Model belajar tuntas dapat digunakan dalam pembelajaran praktek seni tari yaitu dengan
pemberian materi tari dalam bentuk penyajian tarian yhang diberikan perunit, hal ini dimaksudkan
untuk memudahkan siswa dalam mempelajari gerak gerak sehingga tarian dapat dikuasai secara
utuh.

b. Model Belajar Kontrol Diri

Model belajar diri bertolak dari keyakinan bahwa perilaku para siswa merupakan hasil belajar,
sehingga memeiliki efek dari perilaku belajar untuk mengelola yang ada di lingkungan sekitarnya,
sehingga perilaku itu lebih produktif.

c. Model Simulasi

Simulasi sebagai model belajar mengagar merupakan penerapan dari prinsip yang berfifat analogi
antara manusia dengan mesin, dan mengkonseptualisasikan pembelajar sebagai system umpan balik
yang mengatur sendiri, dan mengontrol sendiri.

3.Model Personal (pengembangan pribadi)

Model personal berorientasi pada pengembangan pribadi siswa dengan banyak memperhatikan
kehidupan rahan rasa atau perasaan teruma pada fungsi emosionalnya. Siswa sebagai seorang
pembelajar menyadari dirinya memeiliki kecakapan cukup untuk berinteraksindengan pihak luar
sehingga menghasilkan hubungan interpersonal yang kondusif dengan menghasilkan manfaat atau
hasil.

Selanjutnya model personal salah satunya adalah model nondirektif. Model ini pada umumnya
dirancang secara sederhana untuk mempermudah proses belajar pada siswa secara umum. Model
ini lebih bersifat bimbingan dan penyuluhan dalam mengantisipasi atau mengatasi kesulitan belajar
juga meningkatkan efektifitas dan efisiensi belajar siswa yang dianggap bermasalah.

C. Strategi Cegera dalam pembelajaran Drama

1. Pengertian Strategi Cegera


Strategi Cegera adalah salah satu temuan strategi pembelajaran seni tari dan drama yang
direkomendasikan untuk mempermudah mahasiswa calon guru sekolah dasar untuk menghasilkan
pembelajaran drama yang efektif, efisien dengan hasil yang maksimal. Okto (2017) menyampaikan
bahwa “Implementasi model dalam pembelajaran seni tari dan drama akan menghadapkan siswa
dengan kegiatan aktual pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa akan mendapat pengetahuan
baru, bahkan permasalahan yang baru pula. Siswa diharapkan dapat menemukan pengetahuan baru
dan mencari solusi dari permasahan tersebut. Cerita yang dimaksudkan di sini adala pemilihan cerita
harus sesuai dengan karakter siswa sekolah dasar. Ekpresi tari dan drama harus bagus dan rileks,
sehingga diharapkan ada komunikasi antara pemain drama dengan penonton. Gerak lagu dalam
drama yang ditampilkan harus menarik, rileks dan komunikatif. Jadi syarat dari penerapan strategi
pembelajaran drama yakni, rileks, menarik dan komunikatif.

Hasil dan pembahasan implementasi strategi pembelajaran “Cegera” meliputi perencanaan


Pembelajaran, Pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi pembelajaran.

a. Perencanaan Pembelajaran

Dalam Perencanaan pembelajaran, guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
disusun berdasarkan silabus dengan menentukan kompetensi dasar yang akan dicapai. Pembelajaran
yang direncanakan adalah penyampaian bentuk atau langkah implementasi strategi bercerita,
bereskpresi dan gerak lagu sampai pada hasil produk karya tari (gerak lagu kelompok).

Langkah-langkah bercerita sebagai berikut :

a. Setiap mahasiswa membuat sebuah cerita berdasarkan pada pemilihan musik tari yang

sudah dipilih dalam kelompok.

b. Setiap mahasiswa mnentukan tema dengan isi cerita yang dikembangkan sendiri.

c. Setiap mahasiswa dipanggil secara acak untuk mempresentasikan hasil ceritanya kepada
mahasiswa lain, dengan durasi waktu maksimal 7 menit saja (cerita singkat dan menarik).

d. Kegiatan bercerita dibuat asyik, tidak tegang, santai dan menyenangkan.

e. Mahasiswa penutur melakukan tanya jawab (umpan balik) secara santai dan menyenangkan
kepada mahasiswa lain (pendengar).

f. Gerakan tangan dan ekspresi mimik muka sangat ditekankan dalam strategi bercerita.

2. Langkah-langkah berekspresi sebagai berikut.

a. Mahasiswa haru memahami ide cerita, tema cerita yang disampaikan.

b. Mahasiswa mempresentasikan ekspresi yang terdapat dapam alur atau isi cerita dengan

maju di depan kaca

c. Mahasiswa mempresentasikan ekspresi gerak di depan kaca lalu mencatat ekspresi yang
ditemukan.

Langkah-Lngkah menyusun gerak lagu sebagai berikut.


a. Mahasiswa bereksplorasi secara individu kemudian mencatat temuan geraknya dari awal sampai
akhir.

b. Mahasiswa mempresentasikan temuan gerak secra individu

c. Mahaiswa berdiskusi dalam kelompok menyususn gerak. Menggabungkan ide dalam satu
kelompok

d. Tiap kelompok mempresentasikan roduk tari (gerak dan lagunya) diiringi musik beserta
koreografinya.

e. Mahasiswa berdiskusi dengan dosen mengenai make up dan kostumnya

f. Evaluasi proses pembuatan karya diakhiri dengan penilaian ujian praktek.

3. Pelaksananaan Pembelajaran

Tahapan pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi 3 tahap meliputi :

1) Implementasi kegiatan Bercerita, 2) bereskpresi dan 3). bergerak lagu sampai pada pementasan
karya gerak lagu masing-masing dilaksanakan selama 2 bulan, UTS, UAS diakhiri dengan penilaian
ujian praktek akhir semester, sehingga implementasi strategi Pembelajaran “Cegera” ini
membutuhkan waktu 1 semester.

Garis besar kegiatan pembelajaran selama 1 semester sebagai berikut.

1. Kegiatan Awal

a. Mengisi daftar hadir, berdoa, dan memotovasi siswa untuk mengajukan pertanyaan.

b. Menyampaikan langkah-langkah strategi pembelajaran “Cegera” berbasis produk karya tari (gerak
lagu).

c. Menyampaikan tujuan, komptensi dasar dan target pembelajaran setiap pertemuan.

2. Kegiatan Inti

a. Implementasi strategi pembelajaran

Mahasiswa bercerita kepada mahasiswa lain, dilanjutkan Implementasi strategi ekspresi

dengan cara mengekspresikan gerak dan mimik muka di depan kaca. Implementasi strategi
pembelajaran gerak lagu, yakni mahasiswa bereskplorasi membuat kreasi gerakan yang sesuai
dengan tema, dan alur cerita yang sampaikan dengan menerapkan ekspresi gerak dan ekspresi
mimik wajahnya. Gerak dipresentasikan secara berkelompok yang dibuat sederhana, menarik, lincah
dan gembira sesuai dengan tema dari tariannya. Mahasiswa mempresentasikan gerak lagu dengan
menari sambil bernyanyi. Penampilan produk karya tari (gerak lagu) kelompok ini ditampilkan dan
dinilai pada ujian akhir praktek mata kuliah seni Pendidikan tari dan drama di Auditorium UMP.

b. Tanya jawab, diskusi dan umpan balik.

3. Kegiatan akhir

a. Dosen mengajukan pertanyaan mengenai isi materi yang dipresentasikan mahasiswa


b. Dosen memeriksa dan membahas pekerjaan mahasiswa.

c. Menyimpulkan bersama materi pembelajaran yang dilaksanakan.

d. Dosen menilai pekerjaan siswa, yaitu tugas dalam membuatcerita, ekspresi dan gerak lagu.

4. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran dilaksanaan dengan menilai unjuk kerja (performance) dan

evaluasi tertulis (UTS dan UAS). Penilaian unjuk kerja dengan cara meminta mahasiswa

dalam mendemonstrasikan dan menpresentasikan kemampuannya dalam bercerita, dengan


berdialog atau bercerita untuk dipresentasikan di depan kelas, mempresentasikan ekspresi sesuai
dengan tema atau ide cerita dan selanjutnya adalah mempresentasikan proses pembuatan kreasi
gerak lagu pada setiap pertemuan hingga pada penilaian ujian gerak lagu secara berkelompok
lengkap dengan make up wajah dan kostumnya dalam ujian akhir praktek semester. Evaluasi tertulis
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi belajar mahasiswa dalam memahami
implementasi strategi pembelajaran bercerita, berekspresi dan gerak lagu dalam menghasilkan
produk tari (gerak lagu).

4. Rangkuman

Keberhasilan pembelajaran salah satunya ditentukan oleh kecermatan pemilihan model


pembelajaran. Model pengolahan informasi sangat potensial untuk mengembangkan kemmapiuan
berfikir induktif, pemecahan masalah, berfikiti kritis, dna pemahaman simbol-simbol. Strategi Cegera
adalah salah satu temuan strategi pembelajaran seni tari dan drama yang direkomendasikan untuk
mempermudah mahasiswa calon guru sekolah dasar untuk menghasilkan pembelajaran drama yang
efektif, efisien dengan hasil yang maksimal. Okto (2017) menyampaikan bahwa “Cegera”
kepanjangan dari cerita, ekspresi dan gerak lagu. Cerita yang dimaksudkan di sini adala pemilihan
cerita harus sesuai dengan karakter siswa sekolah dasar. Ekpresi tari dan drama harus bagus dan
rileks, sehingga diharapkan ada komunikasi antara pemain drama dengan penonton. Gerak lagu
dalam drama yang ditampilkan harus menarik, rileks dan komunikatif. Jadi syarat dari penerapan
strategi pembelajaran drama yakni, rileks, menarik dan komunikatif.

5. Tugas/ Latihan

Soal Uraian

1. Implementasi model dalam pembelajaran seni tari dan drama akan menghadapkan siswa
dengan kegiatan aktual pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa akan mendapat pengetahuan
baru, bahkan permasalahan yang baru pula. Siswa diharapkan dapat menemukan pengetahuan baru
dan mencari solusi dari permasahan tersebut. Jelaskan aspa saja bentuk model pembelajaran seni
tari dan drama!

2. Strategi Cegera adalah salah satu temuan strategi pembelajaran seni tari dan drama yang
direkomendasikan untuk mempermudah mahasiswa calon guru sekolah dasar untuk menghasilkan
pembelajaran drama yang efektif, efisien dengan hasil yang maksimal. Jelaskan Langkah bercerita
dalam stratregi Cegera!

3. Strategi Cegera adalah salah satu temuan strategi pembelajaran seni tari dan drama yang
direkomendasikan untuk mempermudah mahasiswa calon guru sekolah dasar untuk menghasilkan
pembelajaran drama yang efektif, efisien dengan hasil yang maksimal. Jelaskan Langkah berekspresi
dalam stratregi Cegera!

6. Daftar Pustaka

Masunah, J. Dan Tati Narawati. (2003). Seni dan Pendidikan Seni. Bandung: P4STUPI.

Mulyani, Novi. (2016). Pendidikan Seni Tari Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media

Sekarningsih, Frahma dan Heny Rohayani. (2006). Kajian Lanjutan Pembelajaran Tari dan Drama I.
Bandung: UPI Press

Slamet,. Retno Winarni, dan Endang Sri Markamah. (2016). Pengkajian Pendidikan Tari-Drama.
Surakarta: UNS Press.

Wijayanti, Okto. Implementasi Strategi Pembelajaran. “Cegera” Berbasis Produk pada Mahasiswa
PGPAUD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto. JurnalKhasanah

Mulyani, Novi. (2016). Pendidikan Seni Tari Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media

Anda mungkin juga menyukai