Dosen Pengampu:
MOHD. Aji Isnaini, S.AG., M. A., S.Ag.Ma
PENDAHULUAN
Saat ini peran remaja sangat dibutuhkan dalam hal pengembangan suatu kreativitas
penunjang kegiatan yang terjadi di wilayah masing-masing. Dalam hal ini peran
remajalah yang sangat ditekankan karena remajalah yang akan menjadi tonggak
perubahan dalam hal apapun yang ada di negara kita. Remaja dinilai sangat produktif
untuk bisa menggali kreativitas mereka, dimana kreativitas tersebut dapat berguna bagi
orang lain, khususnya lingkungan sekitar mereka. Hal yang paling kecil atau sederhana
yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah peran remaja dalam
lingkungan tempat mereka tinggal. Para remaja saat ini ingin berkembang agar dapat
memajukan apapun yang ada disekitar mereka. Salah satunya adalah mereka bergabung
Remaja Masjid adalah perkumpulan pemuda masjid yang melakukan aktivitas sosial
dan ibadah di lingkungan masjid. Hal ini sangat perlu dan mutlak keberadaannya dalam
menjamin estafet makmurnya suatu masjid sehingga fungsi dinamika masjid itu sendiri
dapat di- pertahankan kelangengannya. Pembagian tugas dan wewenang dalam remaja
masjid termasuk dalam golongan organisasi yang menggunakan konsep islam dengan
menerapkan asas musyawarah, mufakat dan amal jamai gotong royong dalam segenap
aktivitasnya. Remaja Masjid beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya
diatur keanggotaannya mulai dari pemuda dan pemudi berusia mulai dari 11 - 25 tahun).
Jika dilihat pada pengertian dan fungsi dari Remaja Masjid, maka sangatlah bagus
makna dari organsasi ini untuk remaja kita, dimana organisasi tersebut merupakan wadah
untuk para remaja dapat mengembangkan kemampuan dalam berorganisasi dan menjalin
hubungan yang lebih luas dalam masyarakat setempat. Namun sangatlah disayangkan,
pada saat ini sebagian remaja justru tidak atau bahkan sulit untuk diajak berorganisasi
atau menjadi bagian dari remaja masjid di wilayah mereka. Dalam makna yang luas,
remaja masjid tidak hanya berperan di dalam masjid saja, tetapi juga meliputi peran
dalam perkembangan masyarakat. Dalam hal ini penulis akan mencoba meneliti tentang
makna peran remaja masjid dalam mendukung perkembangan masyarakat. Serta apa saja
sih yang dapat dilakukan remaja masjid dalam mendukung pengembangan masyarakat.
pengembangan masyarakat.
Dengan diketahuinya deskripsi yang jelas tentang penelitian proposal ini, penulis
diharapkan memberikan nilai kegunaan akademis dan nilai kegunaan praktis yaitu:
1. Kegunaan Akademis
2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat secara praktis bagi ilmuan, praktisi dan
pemerhati bagi pihak-pihak berikut:
a. Pengamat bisa memahami tentang peran dan fungsi remaja masjid sebagai bahan
acuan pengembangan dan pengorganisasian di suatu masyarakat.
b. Para remaja masjid dapat lebih berperan dan mengelola serta menerapkan tentang
mekanisme program pengorganisasian kepada khayalak ramai.
c. Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah UIN Raden
Fatah Palembang, sebagai pedoman dan bahan bacaan segenap para akademisi
untuk tujuan pengembangan intelektualnya.
d. Negara, sebagai bahan acuan program agar tidak hanya menekankan bantuan fisik
melainkan lebih memeprhatikan pemberdayaan skill dan lebih tanggung jawab
terhadap generasi penerus bangsa.
sistematika yang umum digunakan oleh para peneliti lainnya dalam penyusunan proposal
KERANGKA TEORI
Untuk memperkuat masalah yang akan di teliti oleh penulis, maka penulis
mengadakan studi pustaka dengan cara mencari dan menemukan teori-teori serta pembahasan
sosial dan ibadah di lingkungan masjid. Hal ini sangat perlu dan mutlak
dan wewenang dalam remaja masjid termasuk dalam golongan organisasi yang
menggunakan konsep islam dengan menerapkan asas musyawarah, mufakat dan amal
jama'i (gotong royong) dalam segenap aktivitasnya. Remaja masjid sebagai agen
setrategis dalam pemberdayaan umat perlu dibekali keilmuan dan ketrampilan yang di
butuhkan, misalnya para aktivis remaja masjid juga perlu menekuni pengetahuan
jurnalistik dan kewirausahaan. Hal itu penting untuk menguatkan dakwah dan
pemberdayaan umat. Dua pengetahuan itu dapat menjadi sarana dakwah, maupun
urusan duniawi. Melalui remaja masjid kekosongan peran orangtua dalam mendidik
menginjak dewasa dan bersentuhan dengan budaya dan peradaban lain, mereka tidak
Bentuk organisasi bidang kerja yang di gunakan oleh organisasi remaja masjid
2) Bidang Kemasyarakatan
4) Bidang Kesekretariatan
5) Bidang Keuangan
Para pimpinan dari tiap bidang kerja mempunyai wewenang dan tanggung jawab
1) Ketua Umum
5) Sekretaris Umum
6) Bendahara Umum
7) Wakil Sekum Bidang Pembinaan anggota
remajanya hari ini. Tidak diragukan lagi remaja memiliki kelebihan yaitu fisik yang
bugar, semangat tinggi, dan kecemerlangan pikiran. Potensi tersebut harus digali
untuk hal-hal positif. Mereka harus didekatkan dengan masjid sejak dini. Sebab,
ketika mereka sudah terpengaruh oleh budaya luar maka sulit untuk mencegahnya.
Salah satu unsur penting dalam struktur masyarakat Islam adalah masjid.
Masjid adalah rumah tempat ibadah umat muslim. Masjid artinya tempat sujud.
Selain tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim.
Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar al-
Quran sering dilakukan di masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut
Kehadiran Ikatan Remaja Masjid jika ditinjau dari segi fungsinya, yaitu wadah
arena kompetisi dalam berbuat kebajikan untuk memperoleh rida Ilahi. Lembaga
Remaja Masjid merupakan suatu sarana untuk mempererat tali silaturahim baik
dalam pergaulan sesama remaja maupun pergaulan pada Masyarakat. Ikatan Remaja
Masjid pada umumnya memiliki banyak peranan yang diperankan oleh remaja-
remaja yang peduli dan aktif terhadap situasi dan kondisi masyarakat
pahami bahwa lembaga remaja mesjid harusnya menjadi tangung jawab bagi
keberadaan masjid karena memang masjid merupakan bagian tidak terpisahkan dari
organisasi masjid itu sendiri. Keberadaan remaja masjid ternyata memberikan warna
tersendiri bagi pengembangan masjid dan tentunya, diharapkan remaja masjid bisa
sebagai wadah pusat aktivitas umat Islam umumnya dan khususnya adalah bagi
pemuda / remaja.
BAB III
METODE PENELITIAN
memiliki karakteristik alami (natural setting) sebagai sumber data langsung, deskriptif,
proses lebih dipentingkan dari pada hasil, analisis dalam penelitian kualitatif cenderung
dilakukan secara analisa induktif dan makna merupakan hal yag esensial.
Menurut Strauss dan Corbin, Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang
membuahkan berbagai penemuan yang tak dapat dicapai dan diperoleh dengan menggunakan
data statistik seperti layaknya apa yang digunakan di dalam penelitian kuantitatif. Dalam
penelitian kualitatif, yang digunakan di dalam merode penelitian adalah apa yang ada di
dalam masyarakat, sejarah, tingkah laku, aktivitas sosial dan juga beberapa hal di dalam
masyarakat yang lain. Metode yang dipakai ini adalah untuk mengahasilkan sebuah
kesimpulan akan apa yang ada di balik segala hal yang terjadi di dalam masyakarat tersebut.
Terkadang apa yang terjadi tersebut dianggap sebagai sebuah hal yang sulit untuk dimengerti
Menurut Kirk dan Miller, penelitian kualitatif dianggap sebagai sebuah tradisi tertentu dalam
sebuah ilmu pengetahuan yang meneliti menganai sosial masyarakat. Dalam penelitian ini,
objek utama yang ada adalah manusia itu sendiri dengan berbagai hubungan yang ada dengan
yaitu Studi kasus, Etnografi, Fenomenologi, Grounded theory, Biografi, Historical social
Dalam hal ini penelitian yang digunakan adalah penelitian Fenomenologi, yaitu suatu
penelitian yang dilakukan untuk mempelajari pengalaman seseorang (fenomena) yang telah
atau sedang mengikuti organisasi Ikatan Remaja Masjid di masyarakat. Pada penelitian ini
penulis juga menganggap kurangnya peran serta Remaja Masjid dalam mendukung
pengembangan masyarakat.
Objek penelitian adalah ikatan remaja masjid yang ada di wilayah lingkungan Kota
Palembang dengan menentukan key informan dan informan. Penulis menyadari bahwa dalam
menentukan key informan dan informan sebagai narasumber dalam penelitian ini harus sesuai
dengan tujuan penelitian yang dilakukan penulis. Selain itu key informan dan informan harus
lah pihak yang memiliki informasi yang memadai dan relevan dengan masalah pokok
penelitian.
Key informan dalam penelitian ini adalah para remaja yang tergabung dalam irmas
dan yang ada di lingkungan sekitar Kota Palembang yang sengaja penulis temui untuk
dilakukan wawancara. Peneliti juga memilih objek penelitian yaitu dari kalangan masyarakat
sekitar guna kesaksian atas peran remaja masjid yang dirasakan oleh masyarakat. Peneliti
memilih key informan dari latar belakang berbeda yang bisa mewakili lingkungannya dan
dalam pendekatan kualitatif ini dalam teknik penentuan informan terdiri dari dua teknik yakni
purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling dikenal juga dengan
sampling pertimbangan ialah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti
mempunyai sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu. Sedangkan snowball
sampling adalah teknik sampling yang semula berjumlah kecil kemudian anggota sampel
(responden) mengajak para sahabatnya untuk dijadikan sampel dan seterusnya sehingga
jumlah sampel semakin membengkak jumlahnya seperti (bola salju yang sedang
pertimbangan khusus, dimana responden yang akan dijadikan informan adalah remaja masjid
dan masyarakat sekitar masjid, baik laki-laki atau perempuan yang berumur 17 sd 40 tahun
dengan tiga latar belakang yang berbeda yakni dari pelajar sekolah menengah, perguruan
Sebelum mengumpulkan data, perlu diketahui jenis dan sumber data yang digunakan
pada penelitian ini. jenis dan sumber data yang digunakan ada dua, yakni data primer dan
diamati dan dicatat oleh penulis. Data primer merupakan data utama yang kemudian
akan diolah dan menghasilkan jawaban penelitian. Data primer tersebut adalah :
1. Wawancara mendalam
merupakan poses menggali informasi secara mendalam, terbuka, dan bebas sesuai
dengan masalah dan fokus penelitian dan diarahkan pada pusat penelitian. Guide
2. Observasi
2. Data sekunder, yaitu dokumen yang sudah ada sebeum dan ketika penelitian
1. Studi dokumentasi
Pengumpulan data yang dapat menunjang data primer ini di dapat dari kantor
sekretariat remaja masjid, seperti profil remaja masjid tersebut, sejarah remaja masjid,
dari buku, internet dan lain-lain. Dalam hal ini sumber dari internet yang utama adalah
https://text-id.123dok.com/document/9yng5m6jz-pengertian-remaja-masjid-ruang-
lingkup-jaringan-pemuda-dan-remaja-masjid.html.
Hasil wawancara menjadi sumber data utama atau primer. Data primer dan sekunder
kemudian dikumpulkan dan digali untuk dijadikan informasi, kemudian dianalisis yang
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola,
kategori, dan satuan uraian dasar. Dari rumusan di atas dapatlah kita tarik garis besar bahwa
analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Dalam pengumpulan data ini
peneliti menggunakan data primer sebagai data utama dan data sekunder sebagai data
dukungan penguat dari data utama. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari
catatan lapangan, gambar, foto, dokumen berupa laporan, struktur organisasi, artikel, tape
data di atas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan
menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan
merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh
gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya. Tujuan deskriptif ini
adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Peneliti juga
dapat mengetahui apa saja yang sudah dilakukan remaja masjid dalam mendukung
DAFTAR PUSTAKA
Agus Salim. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Teori Paradigma Penelitian Sosial,
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung
https://text-id.123dok.com/document/9yng5m6jz-pengertian-remaja-masjid-ruang-lingkup-
jaringan-pemuda-dan-remaja-masjid.html
https://desagontor.com/lembaga-masyarakatan/remaja-masjid/