Dalam kajian fiqh bahasan tertata dan sistematis. Misal Fiqh ibadah pembahasan dimulai
Kitab Thaharah dan memuat BAB2, bersuci dari Hadats dan lain-lain. Barulah memasuki kitab
shalat dan dirinci di dalam BAB 2, Shalat Wajib dll.
Fiqh dakwah tergolong fiqh mu’amalah. Dalam hal ini hubungan Da'i-Mad'u, materi dakwah,
metode dakwah, dan media yang digunakan.
Fiqh dakwah sebagai fiqh muamalah dalam analisisnya berpedoman kepada 5 kaidah (Al-
Qowaidah Al-fiqhiah Al-khomsah).
Qoidah Fiqh : kaidah yang disimpulkan dari dalil-dalil Qur'an dan Sunnah mengenai hukum-
hukum fiqh.
1. Al-I’lam (pemberitahuan)
2. Tadzwidul Ulum (menamba ilmu)
3. Tadzwidul (pencerdasan)
4. Tadribul amal (pelatihan kerja)
5. Tauhid As-Sufuf (menyatukan barisan)
6. Tansiqul amal (mengkoordinir kerja)
7. Muroqobatun Nasyath (memantau aktifitas)
8. At-Tahrishul 'alal ‘amal (dorongan untuk berdakwah)
Lihat ayat qur'an tentang dorongan berdakwah (An-Nahl: 125, Al-Baqarah: 151, Ali-Imran: 104,
Al-Maidah: 67, At-Taubah: 105,122, As-Shaff: 4), dan lain-lain.
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk” (An-Nahl 125)
Dalam firman Allah SWT surah Ali Imran ayat 104 yakni:
“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
(berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung.” (QS. Ali ‘Imran: 104).