Anda di halaman 1dari 2

PERTEMUAN KE-3

FIQH DAKWAH SEBAGAI FIQH MUAMALAH

Dalam kajian fiqh bahasan tertata dan sistematis. Misal Fiqh ibadah pembahasan dimulai
Kitab Thaharah dan memuat BAB2, bersuci dari Hadats dan lain-lain. Barulah memasuki kitab
shalat dan dirinci di dalam BAB 2, Shalat Wajib dll.

Fiqh dakwah tergolong fiqh mu’amalah. Dalam hal ini hubungan Da'i-Mad'u, materi dakwah,
metode dakwah, dan media yang digunakan.

Fiqh dakwah sebagai fiqh muamalah dalam analisisnya berpedoman kepada 5 kaidah (Al-
Qowaidah Al-fiqhiah Al-khomsah).

Qoidah Fiqh : kaidah yang disimpulkan dari dalil-dalil Qur'an dan Sunnah mengenai hukum-
hukum fiqh.

Lima Kaidah pokok fiqh:

1. Perkara/pekerjaan tergantung pada tujuannya.


2. Keyakinan tidak bisa dihilangkan oleh keraguan.
3. Kesempitan mendatangkan kemudahan
4. Jangan memberi mudharat kepada orang lain dan juga diri kalian sendiri.
5. Adat/kebiasaan bisa dijadikan landasan hukum.

Amaliah Dakwah (Aktifitas Dakwah)

1. Tahwilul Jahalati ila makrifah (merubah kejahilan kepada makrifah)


2. Tahwilul Makrifat ila Fikrah (merubah makrifat kepada daya fikir/nalar)
3. Tahwilul Fikrah ila makrifah (merubah Fikrah kepada pergerakan)
4. Tahwilul Harakah ila an-natijah (merubah gerakan kepada keberhasilan)
5. Tahwilul Natijah ila Ghoyah Hia Mardhatillah (merubah keberhasilan kepada tujuan akhir
dakwah, yaitu Ridho Allah SWT.

Marhalah Dakwah (Tahapan Dakwah)

1. At-Tabligh, menyampaikan Risalah dengan tegas dan jelas


2. At-Takwin (pembetukan) membentuk kepribadian mukmin
3. At-Tandzim (penataan/pengorganisasian)
4. At-Tanfidz (pelaksanaan)

Ahdaf Ad-Dakwah (Sasaran antara dakwah)

1. Al-I’lam (pemberitahuan)
2. Tadzwidul Ulum (menamba ilmu)
3. Tadzwidul (pencerdasan)
4. Tadribul amal (pelatihan kerja)
5. Tauhid As-Sufuf (menyatukan barisan)
6. Tansiqul amal (mengkoordinir kerja)
7. Muroqobatun Nasyath (memantau aktifitas)
8. At-Tahrishul 'alal ‘amal (dorongan untuk berdakwah)

Lihat ayat qur'an tentang dorongan berdakwah (An-Nahl: 125, Al-Baqarah: 151, Ali-Imran: 104,
Al-Maidah: 67, At-Taubah: 105,122, As-Shaff: 4), dan lain-lain.

Surah an-Nahl Ayat 125 yang berbunyi :

‫ض َّل ع َْن َسبِيلِ ِه ۖ َوه َُو َأ ْعلَ ُم‬


َ ‫ك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة ۖ َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِي ِه َي َأحْ َسنُ ۚ ِإ َّن َربَّكَ هُ َو َأ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬
َ ِّ‫ع ِإلَ ٰى َسبِي ِل َرب‬ ُ ‫ا ْد‬
َ‫بِ ْال ُم ْهتَ ِدين‬

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk” (An-Nahl 125)

Dalam firman Allah SWT surah Ali Imran ayat 104 yakni:

َ‫ولِٓئكَ هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن‬


ٰ ُ‫ۗ وا‬ ِ ْ‫َو ْلتَ ُك ْن ِّم ْن ُك ْم اُ َّمةٌ يَّ ْد ُعوْ نَ اِلَى ْال َخي ِْر َويَْأ ُمرُوْ نَ بِا ْل َم ْعرُو‬
َ  ‫ف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر‬

“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
(berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung.” (QS. Ali ‘Imran: 104).

Anda mungkin juga menyukai