NIP/Pangkat : 197105282000031001/IVB
Singkat
• Fak Syariah IKAHA Tebuireng Jombang (S1)
• Akidah dan Filsafat, IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (S2)
• Islamic Studies, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (S3)
Jabatan/Organisasi:
• Wakil Dekan Fak Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUPI), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
• Ketua DPP Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (HEBITREN) Indonesia
• Sekjen Majelis Permusyawatan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I)
• Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat 2020-2025
• Departemen Pemuda dan Organisasi ICMI DIY
• Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa AL-ASHFA Yogyakarta
Haram li Haram li
dzatihi gaerihi
Haram Halal
berasal substansinya,
substansinya tetapi
karena suatu
hal menjadi
haram
َ ك ِإاَّل َرحْ َمةً لِ ْل َعالَ ِم
)١٠٧ ين (األنبياء َ َو َما َأرْ َس ْلنَا
“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan
untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam”
ُات َواَأْل ْر>ض ُ ت ال َّس َما َوِ ق َأ ْه َوا َءهُ ْم لَفَ َس َد ُّ ولَ ِو اتَّبَ َع ْال َح
َو َم ْن فِي ِه َّن ۚ بَلْ َأتَ ْينَاهُ ْم بِ ِذ ْك ِر> ِه ْم فَهُ ْم َع ْن ِذ ْك ِر ِه ْم
Prinsip Dasar )٧١ ُون (المؤمنون َ ُم ْع ِرض
ـز ْل ِب ِه س ُْـل َطا ًنا ِ اظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن َو ْاِإل ْث َم َو ْال َب ْغ َي ِب َغي ِْر ْال َح ِّق َوَأنْ ُت ْش ِر ُك ْوا ِبا
ِّ هلل َما َل ْم ُي َن َ ِّي ْال َف َواح
َ ِش َم َ قُ ْل ِإ َّن َما َحرَّ َم َرب
)33 :هلل َماالَ َتعْ لَم ُْو َن (األعراف ِ َوَأنْ َتقُ ْول ُ ْوا َع َلىا
ِ ـرا ٌم لِ َتـ ْف َتـر ُْوا َع َلى
هللا َ هذا َحالَ ٌل َو
َ هذا َح َ ب َ صفُ َأ ْل ِس َنـ ُت ُك ُم ْالـ َكـ ِذ
ِ َوالَ َتـقُ ْولُ ْوا لِ َما َت
)116 :ب الَ ُي ْفـلِح ُْـو َن (النحل َ هللا ْال َكـ ِذ
ِ ِإنَّ الَّ ِذي َْن َي ْفـ َتـر ُْو َن َع َلى،ب َ ْال َكـ ِذ.
“Yang halal itu sudah jelas dan yang haram pun sudah jelas; dan di antara keduanya
ada hal-hal yang musytabihat (syubhat, samar-samar, tidak jelas halal haramnya),
kebanyakan manusia tidak mengetahui hukumnya. Barang siapa hati-hati dari
perkara syubhat, sungguh ia telah berupaya menyelamatkan agama dan harga
dirinya; dan barang siapa terjerumus ke dalam syubhat, ia terjerumus ke dalam
yang haram, laksana penggembala yang menggembalakan (ternaknya) di sekitar
kawasan terlarang, nyaris ia menggembala di kawasan terlarang tersebut.
Ketahuilah bahwa setiap raja mempunyai kawasan terlarang; ketahuilah bahwa
kawasan terlarang (milik) Allah adalah larangan-larangan (hal-hal yang
diharamkan)-Nya)” (HR. Muslim dari Nu’man bin Basyir)
1. Menggunakan pendapat ulama yang
moderat (tawassuth) bukan yang keras dan
kaku (tasyaddud) atau yang terlalu
Prinsip memudahkan (tasahhul)
Penetapan 2. Dalam hal penetapan kehalalan produk
Fatwa menerapkan prinsip yang paling hati-hati,
al-akhdu bi al-ahwath dan yang disepakati
Hukum mayoritas (jumhur) alias terhindar dari
adanya perbedaan, al-Khuruj min al-khilaf
.١االصل في االشياء االباحة